Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 2

Zaman Mesolithikum
Nama Kelompok :
1. Kopfa Zada
2. Adelia Dwi R
3. Nabilla Dwi A
4. Nadiah Putri D
5. M. Ridho N.
6. Zidan Ahmad F
PENGERTIAN
• Mesolithikum (zaman batu madya) berasal dari bahasa Yunani “ mesos “
berarti tengah dan “lithos” berarti batu atau “ zaman batu pertengahan” yaitu
suatu periode dalam perkembangan teknoligi manusia antara paleolitik (
1. zaman batu tua) dan neolitik (zaman batu muda)

• Zaman Mesolithikum berlangsung pada kala holosen (antara 9300 hingga


9560 m)
2.
• Selain itu keadaan alamnya sudah tidak seliar dan selabil zaman batu tua
dan perkembangan budayanya berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan
manusia pendukung zaman ini adalah manusia yang lebih cerdas ( homo
3. sapiens)
Manusia Pendukung Pada Zaman
Mesolithikum
 Manusia pendukung pada zaman ini adalah Homo Sapiens yaitu :
 Ras Austromelannosoide (mayoritas) :
• Melanesoid (Papua)
• Aborigin (Australia)

 Ras Mongoloide (minoritas) :


• Semang (Malasyia)
• Atca (Filiphina)

 Bukti
 Fosil-fosil manusia Ras Papua Melanosoid, pada kebudayaan
tulang sampang maupun di bukin-bukit kerang Sumatra
POLA HIDUP
 Sebagian manusia pada kebudayaan ini masih tetap berburu dan
mengumpulkan makanan, tetapi sebagian dari mereka sudah mulai
bertempat tinggal menetap di gua-gua dan bercocok tanam secara
sederhana.Dan manusia yang yang hidup di pesisir, mereka hidup
dengan cara menangkap ikan, siput dan kerang.
 Ciri utama peradaban zaman ini adalah sebagian manusia telah
bertempat tinggal.
 Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai
(kjokkenmoddinger) dan goa-goa (Abris sous roche).
Ciri-ciri Zaman Mesolithikum
Alat-alat kebudayaan
Alat-alat yang
Nomaden dan masih mesolithikum yang
dihasilkan nyaris
melakukan food ditemukan di Goa
sama dengan zaman
gathering Lawa Sampung,
palaeothikum yakni
(mengumpulkan Jawa timur yang
masih merupakan
makanan) disebut Abris Sous
alat-alat batu kasar
Roche

Alat-alat zaman
Ditemukannya bukit-
mesolithikum antara
bukit kerang
lain: kapak
dipingggir pantai
genggam,kapak
yang disebut kjoken
pendek, pipisan, dan
mondiner (sampah
kapak dari batu kali
dapur)
yang dibelah
Peninggalan Penting
Kebudayaan Mesolithikum

 Pebble Culture
 Bone Culture (alat kebudayaan dari tulang)
 Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari
Abris Saus Roche)
Pebble Culture

Pebble (kapak mesolithikum Kjokkenmoddinger (sampah


Sumatera=Sumateralith) dapur)
Tahun 1925,Dr. P.V Van Stein Suatu corak istemewa dari
Callenfels melakukan penelitian mesolithikum adalah adanya
dibukit kerang dan hasilnya peninggalan – peninggalan yang
menemukan kapak genggam.Kapak disebut dengan perkataan
pebble\ kapak genggam Denmark Kjokkenmoddinger
Sumatra(Sumatralith) sesuai (kjokken=dapur,madding=sampah,j
dengan lokasi penemuannya yaitu adi arti sebenarnya : sampah –
dipulau Sumatra sampah dapur)
Bone-Culture
(Alat Kebudayaan Dari
Tulang)
Kebudayaan Tulang Dari
sampung(Sampung Bone
Culture)
 Berdasarkan alat-alat kehidupan
yang ditemukan di gowa lawa di
Sampung (daerah Ponorogo-
Madiun JawaTimur) tahun
1928,ditemukan alat alat-alat
dari batu seperti ujung panah
dan flakes,kapak yang sudah
diasah,alat dari tulang,tanduk
rusa,dan juga alat-alat dari
perunggu dan besi
Flakes Culture
(Kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)

Penyelidikan pertama pada


Abris Saus Roche dilakukan
oleh Dr.Van Stein Callenfels
tahun 1928-1931 digoa lawa
dekat Sampung Ponorogo
Jawa Timur.Alat – alat yang
ditemukan pada goa tersebut
antara lain alat –alat dari
batu,seperti ujung
panah,flakes,batu pipisan
yang diasah di zaman
Mesolithikum

Anda mungkin juga menyukai