Anda di halaman 1dari 25

Komunikasi berdasar tingkat usia

A. Komunikasi Pada Bayi (0-1 tahun)


komunikasi pada bayi umumnya dilakukan dengan
menggunakan bahasa isyarat seperti gerakan – gerakan
sebagai alat untuk komunikasi efektif. Selain itu juga bisa
dengan cara komunikasi non verbal seperti mengusap,
menggendong, memangku, menciumi bayi dan yang
terpenting hal-hal terpenting adalah tindakan yang
menarik perhatian bayi agar mendapat respon dari bayi
tersebut.
Komunikasi berdasar perkembangan indra bayi :
1) penglihatan
pada bayi baru lahir penglihatan belum terbuka secara
sempurna sehingga penglihatannya masih kabur. Saat usia
seminggu bayi sudah bisa memberi respon terhadap
adanya cahaya. Bayi sudah mampu mengedipkan mata
tehadap sinar yang terang. Pada minggu ke 8 bayi sudah
mampu melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu
ke 12 bayi sudah bisa tersenyum dan mampu melihat objek
dalam jarak relatif jauh. Usia 6 bulan bayi sudah mampu
melihat beberapa gambar yang terdapat dalam buku dan
memberi respon dengan suara.
2) Pendengaran
saat bayi baru lahir dapat dikatakan bahwa bayi tersebut
tuli. Namun pada hari ke 3 sampai 7 bayi sudah mampu
merespon suara – suara yang ada disekitarnya. Dalam
beberapa hari bayi sudah mampu membedakan suara ibu
dengan suara orang – orang disekelilingnya. Usia 16
minggu bayi sudah bisa menolehkan kepala pada suara
asing yang di dengarkannya. Pada bulan ke 10 bayi sudah
bisa bereaksi terhadap panggilan yang memanggil
namanya pada usia ini bayi juga sudah bisa berkata “da-da
“ atau “ta-ta”. Akhir tahun pertama bayi sudah mampu
berkata – kata yang spesifik satu atau dua kata.
3) Perabaan
kulit bayi sangat sensitif terhadap segala bentuk sentuhan,
tekanan dan suhu.

4) Penciuman dan pengecapan


merupakan indra yang cukup peka pada bayi. Dengan
demikian bayi bisa saja menolak makanan dan dapat
membedakan bau susu ibunya dan memberi respon
terhadap bau tersebut sehingga menoleh ke arah ibunya.
5) Wicara
kemampuan bicara pada awal tahun pertama muncul dalam 3
bentuk yang dikenal “bentuk prawicara” yaitu : menangis,
merengek, dan gerak gerik. Tangisan merupakan bentuk
komunikasi bayi yang menandakan bayi lapar, haus, sakit atau
merasa tidak nyaman.
Tujuan komunikasi
a. Memberi rasa aman kepada bayi
b. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang
c. Melatih bayi menerima rangsangan terhadap alat2
indranya dan mengembangkan kemampuannya.
B. Komunikasi pada usia pra sekolah ( 2 – 6 th )
Pada usia ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan
memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi
kesempatan pada mereka untuk menyentuh
alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan
nada suara , bicara lambat jika tidak dijawab harus diulang
lebih jelas dengan pengarahan sederhana. pada masa ini
anak ingin di tanyai tentang hal-hal yang telah mereka
lakukan.
 Salah satu karir komunikasi pada anak ini
adalah bahwa sebagian anak mengalami
“stranger anxiety”, Yaitu bahwa anak
menjadi cemas dan takut bila berhadapan
dengan orang yang tidak dikenalnya. selain
itu, anak juga mengalami peningkatan
kecemasan bila ia mendengar informasi yang
membingungkan atau tidak diketahuinya.
Tujuan komunikasi pada masa prasekolah
a. Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
b. Meningkatkan keterampilan kognitif ( kegiatan mental ) ,
afektif ( sikap dan nilai ), dan psikomotor (keterampilan ).
c. Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam
melakukan hubungan dengan orang lain
d. Mengembangkan konsep diri
Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
a. Belajar membedakan jenis kelamin
b. Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang
sederhana
c. Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman
bermain, orang tua, saudara
d. Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara
benar dan salah
e. Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
f. Belajar bergaul dengan teman-temannya
g. Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Komunikasi Usia Sekolah (7-13 tahun)

Perkembangan komunikasi pada anak usia


ini dapat dimulai dengan kemampuan anak
mencetak, menggambar, membuat huruf
atau tulisan yang besar dan apa yang
dilaksanakan oleh anak mencerminkan
pikiran anak dan kemampuan anak
membaca disini sudah muncul, pada usia ke
delapan anak sudah mampu membaca dan
sudah mulai berfikir tentang kehidupan.
.
 Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak
usia sekolah adalah tetap memperhatikan
tingkat kemampuan bahasa anak yaitu
menggunakan kata-kata sederhana yang
menjelaskan sesuatu yang menjadi tidak jelas
pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui
pada usia ini keingin tahuan pada aspek
fungsional dan prosedural dari objek tertentu
sangat tinggi
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi
dengan anak, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam
menum-buhkan kepercayaan diri anak, dengan
menghindari secara langsung berkomunikasi dengan
melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada
di samping anak.
2.Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada
anak dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka
sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan,
yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi,
melalui ini ekspresi anak atau respon anak terhadap
pesan dapat diterima.
4. Biblioterapi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan
untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan
isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang
akan disampaikan kepada anak.
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi
dengan anak, dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui
berbagai keluhan yang dirasakan anak dan
keinginan tersebut dapat menunjukkan
perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
Tugas perkembangan anak usia sekolah:
a. Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari
b. Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
c. Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
d. Belajar bergaul dengan teman sebaya
d. Mengembangkan keterampilan dasarmembaca, menulis,
berhitung
e. Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita.
D. Komunikasi Pada Usia Remaja
Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah
yang lebih positif, mengingat masa ini adalah masa
peralihan anak menjadi dewasa. Komunikasi yang dapat
dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah
pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa
pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga
kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal
terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa
transisi dalam bersikap dewasa.
 Batas usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun = masa
remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja
akhir.
E. Komunikasi pada masa dewasa
Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada masa
dewasa dengan mengembangkan komunikasi sebagai
media transfer informasi komunikasi pada dewasa
mengalami puncaknya karena kematangan fisik, mental,
dan kemampuan sosial mencapai optimal peran dan
tanggung jawab serta tuntutan sosial telah membentuk
orang dewasa melakukan komunikasi dengan orang lain.
Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada masa
dewasa telah mencapai tahap optimal, baik dalam bentuk
verbal maupun nonverbal.
F. Komunikasi Pada Lansia
Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi
dengan individu lain karena lansia itu pada dasarnya unik .
Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat
mengalami penurunan akibat penurunan fungsi berbagai
sistem organ, seperti penglihatan, pendengaran, wicara,
dan persepsi.
Semua ini menyebabkan penurunan kemampuan
lansia menangkap pesan atau infomasi dan
melakukan transfer informasi. Penurunan
kemampuan melakukan komunikasi berlangsung
bertahap dan bergantung pada seberapa jauh
gangguan indra dan gangguan otak yang dialami
lansia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi dengan lansia antara lain:
a. Perubahan fisisk lansia seperti pendengaran.
b. Gangguan pendengaran menyebabkan lansia
hanya dapat mendengar suara yang relatif keras
dan pada tempo suara yang lebih lambat.
c. Normal Agging Process (proses penuaan )
d. Perubahan sosial
e. Pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia adalah :
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana
dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9. Awali percakapan dengan topic sederhana
10.Bicarakan tentang topic yang familiar dan
menarik bagi lansia
11. Beri kesempatan pada lansia untuk
menegenang masa lalu
12. Menyampaikan instruksi secara tertulis dan
sederhana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai