Disusun Oleh :
Temperature : 38 c
pH : 7,37-7,45
Salinitas : 0,9%
• Mengambil oksigen zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh
• Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan
atau alat tubuh.
b) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan
perantaran leukosit dan antibodi untuk mempertahankan tubuh terhadap invasi mikroorganisme dan
benda asing (leukosit) dan proses homeostatis (trombosit)
• Mempertahankan pH dan konsentrasi elektrolit pada cairan interstinal melalui pertukaran ion-ion
dan molekul pada cairan interstinal.
• Darah mengatur suhu tubuh melalui transport panas menuju kulit dan paru-paru.
PENGERTIAN
Anemia (KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH edisi 12)
adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan
kadar hematocrit dibawah normal. Anemia bukan lah penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit (gangguan) fungsi tubuh.
Anemia tidak merupakan suatu kesatuan tetapi merupakan akibat dari berbagai
proses patologik yang mendasari
KLASIFIKASI ANEMIA
Anemia Anemia
Aplastik Sel Sabit
Anemia Anemia
Megaloblastik Defisiensi
Besi
ANEMIA APLASTIK
Anemia aplastik merupakan
penyakit yang jarang terjadi yang
disebabkan oleh penurunan atau
kerusakan sel induk sumsum tulang
belakang, kerusakan pada lingkung
an mikro didalam sumsum tulang,
dan penggantian sumsum tulang
dengan lemak.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Anemia defisiensi besi
biasanya terjadi ketika asupan
besi dalam diet tidak mencuku
pi untuk sintesis hemoglobin,
anemia jenis defisiensi besi
adalah anemia yang sering
terjadi diseluruh dunia.
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Pada kasus anemia ini disebabkan oleh defisiensi
vitamin B12 atau asam folat, perubahan sumsum tulang
identik dan perubahan darah perifer terjadi karena
vitamin tersebut esensial untuk sintesis DNA normal.
ANEMIA SEL SABIT
Anemia sel sabit adalah anemia hemolitik berat
yang terjadi akibat pewarisan gen hemoglobin sabit
(HbS) yang menyebabkan molekul hemoglobin
defektif (cacat).
Etiologi
&
Faktor Resik
o
a. Anemia Apalastik
Sebagian besar anemia apalastik (50%-70%) penyebabnya bersifat
idiopatik, yaitu penyebabnya tidak diketahui dan awalnya spontan.
1. Faktor Kongenital
- Anemia Fanconi adalah kelainan autosomal resesif yang ditandai oleh defek
pada DNA repair dan memiliki predisposisi ke arah leukimia dan tumor padat.
- Aplasia sel darah merah murni yaitu anemia yang timbul karena kegagalan
murni sistem eritroid tanpa kelainan sistem mieloid.
2. Faktor Didapat
- Bahan Kimia
- Obat-obatan
- Akibat Kehamilan
- Infeksi
- Radiasi
b. Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi dpat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi
, serta kehilagan besi akibat perdarahan menahun.
1. Kehilangan zat besi sebagai akibat perdarahan menahun, yang dapat berasal dari :
- Saluran Cerna
- Saluran Kemih
- Saluran Napas
2. Faktor nutrisi
Akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan, atau kualitas besi yang tidak baik.
Faktor Resiko :
- Jenis Kelamin
- Usia
- Faktor keturunan
- Penyakit
d. Anemia Sel Sabit
Merupakan jenis anemia yang diturunkan dari orang tua kepada anak
mereka.
Anemia ini terjadi akibat tidak terdapat cukup sel darah merah sehat untuk
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah menjadi kaku dan
lengket serta berbentuk seperti sabit.
- Risiko mengalami anemia sel sabit semakin besar saat seseorang memiliki or
ang tua dengan gen pembawa.
- Anemia sel sabit lebih umum terjadi pada keturunan Afrika, India, Meditera
nia, Arab Saudi, serta Amerika Selatan.
Manifestas
i Klinis
Karena system organ yang terkena maka pada anemia dapat
menimbulkan manifestasi klinis yang luas. secara umum tanda dan
gejala anemia adalah ;
4. Mudah lelah
2. Mata berkunang-kunang
3. Penurunan kadar Hb
6. Stomatitis
7. Disfagia
3. Diare ringan
4. Mudah lelah
6. Nyeri kaki
Patofisiologis
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Asam folat disimpan sebagai senyawa yang disebut
sebagai folat. Folat yang disimpan didalam tubuh jauh lebih kecil
dari vitamin b12 dan dengan cepat mengalami deplesi ketika
asupan folat dalam diet tidak memadai (dalam 4 bulan) defisiensi
folat terjadi pada orang yang jarang memakan sayuran segar
(tidak dimasak).
ANEMIA SEL SABIT
Molekul hemogblobin yang defektif (cacat) akan
berbentuk sabit ketika terpajan dengan oksigen rendah, sel
darah merah yang kaku dan panjang ini akan tersangkut
dipembuluh darah kecil dan dapat menyumbat aliran darah ke
jaringan tumbuh, proses sabit menghabiskan beberapa waktu
jika eritrosit terpujan kembali dengan jumlah oksigen yang
tidak adekuat .
Penatalaksanaa
n Medis
ANEMIA APLASTIK
• Mereka yang berusia kurang dari 60th, sehat, dan menemukan donor kompatibel
dapat disembuhkan dengan transplantasi sumsum tulang (BMT) atau dengan
transplantasi sel induk darah perifer (PBSCT)
• Penyakit ini juga bisa ditangani dengan terapi imunosupresif, yang umumnya
menggunakan kombinasi globulin antitimosit (ATG) dan siklosporin atau
androgen.
• Individu berusia 50th atau lebih harus secara periodic melakukan pemeri
ksaan kolonoskopi, endoskopi, atau pemeriksaan sinar X pada saluran
GI untuk mendeteksi ulserasi, gastritis, polip, atau kanker.
• Tingkatkan asupan asam folat dalam diet pasien dan berikan 1 mg asam folat
disetiap hari nya
• Sejumlah kecil dosis vitamin B12 per oral dapat diserap dengan difusi
aktif, sekali pun tidak ada factor intrinsic, tetapi dosis besar (2mg/hari)
diperlukan jika vitamin b12 akan diberikan secara oral
• PBSCT: dapat menyembuhkan anemia sel sabit tetapi hanya dapat diterapkan untuk
sebagian kecil pasien karena tidak adanya donor yang kompatibel atau karena kerusakan
organ berat yang mungkin telah dialami oleh pasien adalah kontraindiksi untuk PBSCT
• Terapi farmakologis
• Terapi transfusi
• Berikan asam folat untuk menyeimbangi kebutuhan sumsum tulang yang meningkat
e. Sepsis