Anda di halaman 1dari 49

Model, Strategi, Metode dan

Pendekatan Pembelajaran
Kelompok 4
Balqis Wahyu Utami (1304617012)
Frena Nurfitriani (1304617034)
Rinjani Ayu Rizkia (1304617046)
Indarti Isolina (1304617048)
Ulmia Lesty Khotimah (1304617064)
Rosa Amalia (1304617066)
Cleneagles Theresia (1304617074)
MODEL
PEMBELAJARAN

Model pembelajaran merupakan pendekatan, strategi,


metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh.
METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran dapat diartikan


sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
J. R David, menyebutkan
bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung
makna perencanaan.
MENURUT ROWNTREE DILIHAT DARI
STRATEGINYA, PEMBELAJARAN DAPAT
DIKELOMPOKKAN KE DALAM DUA BAGIAN, YAITU:

exposition-discovery
group-individual learning
learning
TEKNIK PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan


taktik pembelajaran. jadi, teknik pembelajaran dapat
diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Perbedaan Model, Metode, Strategi,
dan Pendekatan Pembelajaran
 Model Pembelajaran
Gambaran proses pembelajaran yang disusun secara
sistematis berdasarkan berbagai prinsip atau teori belajar
yang digunakan untuk mengorganisir pengalaman belajar
agar tujuan pembelajaran tercapai.
Ex : Model pembelajaran kontekstual (CTL), model
pembelajaran berbasis masalah (PBM)

 Metode Pembelajaran
Upaya mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata untuk mencapai tujuan
secara optimal.
Ex : Metode ceramah, diskusi, tanya jawab
 Strategi Pembelajaran
Perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan
yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Ex : pembelajaran langsung, pembelajaran
discovery.

 Pendekatan Pembelajaran
Titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran.
Ex : Pembelajaran teacher centred dan student
centred.
Joice dan
Arends Istarani MODEL
Weil PEMBELAJARAN
MENURUT
Seluruh rangkaian PARA AHLI
Suatu pola atau
Model pembelajaran penyajian materi
rencana yang sudah
mengacu pada ajaryang meliputi
direncanakan
pendekatan yang segala aspek sebelum,
sedemikian rupa dan
digunakan termasuk di sedang dan sesudah
digunakan untuk
dalamnya tujuan – pembelajaran yang
menyusun kurikulum,
tujuan pembelajaran, dilakukan guru serta
mengatur materi
tahap – tahap dalam segala fasilitas yang
pelajaran, dan
kegiatan pembelajaran, terkait yang digunakan
memberi petunjuk
lingkungan pembelajaran secara langsung atau
kepada pengajar di
dan pengelolaan kelas. tidak langsung dalam
kelasnya.
proses belajar
• Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang MODEL
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas, PEMBELAJARAN
• Model tersebut pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
kompetensi/ tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pendekatan
Pola interaksi
siswa dengan Strategi
guru di dalam
kelas Metode

Teknik Pembelajaran
Ciri – Ciri Model Pembelajaran

1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
CONTOH MODEL PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran Kolaborasi


Menerapkan peserta didik dalam kelompok kecil dan memberi tugas kepada peserta
didik dimana mereka akan saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok.
Menekankan aspek kerja sama di antara para siswa/peserta didik.

2. Model Pembelajaran Individual


Pembelajaran individu (individual learning) memberikan kesempatan kepada peserta
didik secara mandiri untuk dapat berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Metode yang dapat diterapkan antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio, galeri proses.
CONTOH MODEL PEMBELAJARAN

3. Model Pembelajaran Teman Sebaya


• Model pembelajaran ini percaya bahwa satu mata pelajaran benar – benar dikuasai
hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta didik lain.
• Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, ia menjadi narasumber bagi
temannya.
• Metode yang dapat diterapkan antara lain: Pertukaran dari kelompok ke kelompok,
studi kasus dan proyek, pembacaan berita, penggunaan lembar kerja.
MODEL
PEMBELAJARAN
CTL
DEFINISI

Nurhadi (2009:41) Sanjaya (2006:255)

Pembelajaran CTL adalah CTL adalah suatu strategi


konsep belajar yang membantu pembelajaran yang menekankan
guru mengaitkan antara materi kepada proses keterlibatan siswa
pembelajaran dengan situasi secara penuh untuk dapat
dunia nyata siswa, dan menemukan materi yang dipelajari
mendorong siswa membuat dan menghubungkannya dengan
hubungan antara pengetahuan situasi kehidupan nyata sehingga
yang dimilikinya dengan mendorong siswa untuk dapat
penerapannya dalam kehidupan menerapkannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari. mereka.
Konsep pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk melihat makna di dalam materi yang
dipelajari atau diperoleh dari pengalaman
sehingga proses belajar akan lebih efektif dan
bermakna, dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka.
KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN CTL
(Muslich, 2009)

Learning in real life Meaningful learning Learning by doing


setting

Learning in a group Learning to know Learning to ask, to


each other deeply inquiry, to work
together

Learning as an enjoy
activity
7 KOMPONEN UTAMA
(Depdiknas, 2003:5)
CONSTRUCTIVISM
Landasan filosofi dari pembelajaran kontekstual.

INQUIRY
Pengetahuan yang diperoleh bukan hasil mengingat seperangkat
fakta, tetapi hasil menemukan sendiri.

Observasi Bertanya Mengajukan dugaan


(Observation ) (Questioning) (Hiphotesis)

Penyimpulan Pengumpulan Data


(Conclusion) (Data gathering)
QUESTIONING
Bertanya merupakan salah satu pintu masuk untuk
memperoleh pengetahuan.

LEARNING COMMUNITY
Pengetahuan dan pemahaman anak banyak dibentuk melalui
komunikasi dengan orang lain.

MODELING
Pemberian contoh-contoh belajar, tindakan, atau perilaku
yang ditampilkan.
REFLECTION
Memberikan refleksi dengan tanya-jawab meengenai apa yang
telah dipelajari sebelumnya.

AUTHENTIC ASSESMENT
Proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi
tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN CTL

KELEBIHAN KEKURANGAN

Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi
dapat maju terus sesuai dengan potensi yang karena dalam CTL ini peran guru hanya
dimiliki sehingga siswa terlibat aktif dalam KBM sebagai pengarah dan pembimbing

Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam Tidak setiap siswa dapat dengan mudah
mengumpulkan data, memahami suatu isu dan menyesuaikan diri dan mengembangkan
memecahkan masalah dan guru dapat lebih kemampuan yang dimiliki dengan
kreatif penggunaan model CTL ini

Bagi siswa yang tertinggal dalam proses


pembelajaran dengan CTL ini akan terus
Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak
tertinggal dan sulit untuk mengejar
membosankan
ketertinggalan
• Siswa dapat belajar dengan cara bekerjasama dengan teman
• Bahwa teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah
• Dan setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada
prestasi kelompok.
• Para siswa juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi
TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ATAU TEAM ACCELERATED INSTRUCTION)
PENGGABUNGAN DARI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PEMBELAJARAN
INDIVIDUAL. PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI, SISWA
MENGIKUTI TINGKATAN YANG BERSIFAT INDIVIDUAL BERDASARKAN TES
PENEMPATAN , DAN KEMUDIAN DAPAT MAJU KE TAHAPAN SELANJUTNYA
BERDASARKAN TINGKAT KECEPATANNYA BELAJAR.
Kekurangan Kelebihan
• Di butuhkan waktu yang lama untuk
 Meningkatkan hasil belajar siswa.
membuat dan mengembangkan perangkat  Meningkatkan motivasi belajar pada
pembelajaran. diri siswa.
• Dengan jumlah siswa yang besar dalam kelas,  Mengurangi perilaku yang mengganggu.
maka guru akan mengalami kesulitan  Program ini dapat membantu siswa
dalammemberikan bimbingan kepada siswanya yang lemah.
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)
PADA MODEL PEMBELAJARAN INI SISWA DIKELOMPOKKAN KE DALAMKELOMPOK
KECIL YANG DISEBUT TIM. KEMUDIAN SELURUH KELAS DIBERIKAN PRESENTASI
MATERI PELAJARAN . SISWA KEMUDIAN DIBERIKAN TES . NILAI-NILAI INDIVIDU
DIGABUNGKAN MENJADI NILAI TIM.
Kekurangan
• Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa Kelebihan
sehingga sulit mencapai target kurikulum.  Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan
• Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru dengan menjunjung tinggi norma-
normakelompok.
sehingga pada umumnya guru tidak maumenggunakan  Siswa aktif membantu dan memotivasi
pembelajaran kooperatif. semangat untuk berhasil bersama.
• Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga  Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk
tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran lebih meningkatkan keberhasilan kelompok
kooperatif  Interaksi antar siswa seiring dengan
peningkatan kemampuan mereka dalam
• Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka berpendapat.
bekerja sama.
ROUND TABLE ATAU RALLY TABLE
UNTUK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INI GURU DAPAT MEMBERIKAN
SEBUAH KATEGORI TERTENTU KEPADA SISWA (MISALNYA KATA-KATA YANG
DIMULAI DENGAN HURUF “S”). SELANJUTNYA MINTALAH SISWA BERGANTIAN
MENULISKAN SATU KATASECARA BERGILIRAN .
Kekurangan Kelebihan

 Siswa merasa senang dan membuat


• Terkadang jadi ricuh dan tidak terkendali
suasana menjadi tidak tegang
J I G S AW
MA S IN G - MA S I NG AN G G OTA KE LOMP OK S E C A R A A C A K
D ITU G AS KAN U N TU K ME N J A D I “ A H LI (E XP E RT)” PADA S U ATU AS P E K TE RTE N TU DAR I MATE R I .
S E TE LAH ME MBAC A DAN ME MP ELA JA RI MATE R I , “ A H LI ” DA R I K E LOMP OK BE R BE DA BE R K U MP UL
U N TU K ME N D I S K U SIKAN TOP IK ME R E K A DA N K E MU D I A N K E MBA LI K E K E LOMP OK S E MU LA
U N TU K ME N G A J ARKAN TOP IK YAN G ME R E K A K U A S A I K E PA DA TE MA N S E K E LOMPOK NYA .
TE R AKH I R D I BE R IKAN TE S ATAU A S S E S ME N YA N G LA I N PA DA S E MU A TOP I K YA N G D I BE R I K A N .
Kekurangan Kelebihan
• Akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi  Dapat mengembangkan tingkah laku dan
dalam memahami suatu konsep yang hubungan yang lebih baik antar siswa
akandidiskusikan bersama dengan siswa lain.  Dapat mengembangkan kemampuan akademis
• Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu siswa.
berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika  Dapat memacu terbentuknya ide baru
siswa tidak memiliki rasa kepercayaan diri.
 Memperkaya perkembangan intelektual siswa
• Dibutuhkan waktu yang cukup lama
S N OWBALL TH ROWING
S N OW BALL ARTIN YA BOLA S A LJ U S E DAN GKAN TH R OW IN G ARTIN YA ME LE MPAR .
SNOWBALL THROWING DAPAT D I A RT I K A N S E BA G A I ME TODE P E MBE LA JA RA N YA N G
ME N G G U NA K A N BOLA P E RTAN YAAN DA R I K E RTA S YA N G D I G U LU N G BU LAT B E R B E N T U K BOLA
KE MU D IA N D I LE MPARKAN S E C ARA BE R G I LI R A N D I A N TA R A S E S A MA A N G G OTA K E LOMP OK .
Kekurangan Kelebihan
 Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan
• Sangat bergantung pada kemampuan per tanyaan dengan bersumber pada materi
yangdiajarkan ser ta saling memberikan
siswa dalam memahami materi sehingga apa pengetahuan.
yang dikuasai siswa hanya sedikit.  Dapat membangkitkan keberanian siswa
dalam mengemukakan per tanyaan kepada
• Murid yang nakal cenderung untuk berbuat temanlain maupun guru.
onar  Merangsang siswa mengemukakan
per tanyaan sesuai dengan topik yang
• Suasana kelas menjadi gaduh sedang dibicarakandalam pelajaran
tersebut.
R E V ER S E J I G S AW ( K E BALIKAN J IG S AW )
PA DA MOD E L P E MBE LAJ ARAN K OO P E RAT I F R E V E RS E J I G S AW I N I , S I S WA -
S I S WA DA R I K E LOMP OK AH LIME N GA J A RK A N K E A H LI A N ME R E K A ( MATE R I YA N G ME R E K A
P E LAJ ARI ATA U DALAMI ) KE PADA S E LU R UH K ELA S .

Three-Minute Review (Reviu Tiga Langkah)


NHT (Numbered Heads Together) - Kepala digunakan saat guru berhenti pada saat-saat
Bernomor Bersama tertentu selama sebuah diskusi atau presentasi
berlangsung, dan mengajak siswa mereview apa
minta siswa untuk menomori diri merekamasing yang telah mereka ungkapkan saat diskusi di
dalam kelompoknya mulai dari 1 hingga 4. Ajukan dalam kelompok mereka. Siswa-siswa dalam
sebuah pertanyaan dan kelompok-kelompok itu dapat bertanya untuk
beri batasan waktu tertentu untuk menjawabnya. mengklarifikasi kepada anggota lainnya atau
Siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota
menjawab pertanyaan guru tersebut. lain.
DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
 Model pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual
dalam dunia nyata sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar.
 Model Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu
model pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Saintifik.
Sebagaimana dalam materi diklat kurikulum 2013, sesuai
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dinyatakan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima
langkah kegiatan belajar yakni mengamati (obser ving),
menanya (questioning), mengumpulkan informasi/mencoba
(experimenting), menalar atau mengasosiasi (associating),
mengomunikasikan (communicating) yang dapat dilanjutkan
dengan mencipta.
Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara
stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberikan masukan kepada peserta didik berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf
otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat
diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.
Menurut Komalasari (2013:58-59) pembelajaran berbasis masalah adalah: Model pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa utuk belajar tentang berfikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
yang esensi dari mata pelajaran. Dalam hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan
masalah yang mengintegrasikan keterampilan dan konsep dari berbagai isi materi pelajaran.
TUJUAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PROBLEM
BASED LEARNING)

Untuk melibatkan peserta didik dalam proses


pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta
didik, yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam
lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini.
Komponen komponen dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah
a.Pengajuan pertanyaan atau masalah
Autentik,bermanfaat Jelas,mudah dipahami Luas dan sesuai tujuan embelajaran

b.Berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu

c.Penyelidikan autentik (nyata)

d.Menghasilkan produk dan memamerkannya

e.Kolaboratif.
1. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran
ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan
mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.

2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada
proses pembelajaran.

3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan
menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara
sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan
empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
SISTEM PENILAIAN
 Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment .
Penilaian dapat dilakukan dengan por tfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis
pekerjaan-pekerjaan peser ta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam
kurun waktu ter tentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam
pendekatan PBL dilakukan dengan :
1.Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-
usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai
(standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
2. Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian
terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri
maupun oleh teman dalam kelompoknya.
KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

a) akan terjadi pembelajaran bermakna. Peser ta didik yang belajar memecahkan


suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau
berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan.
b) peser ta didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan
mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan
c) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peser ta
didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan
hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
d) membantu peser ta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
ber tanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
e) Membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan sosial
KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH

a) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak


mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
b) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem
solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka
mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
d) Aktivitas siswa diluar sekolah sulit di pantau
MODEL PEMBELAJARAN
ABAD KE 21
Kemajuan
IPTEK

Model
Pembelajaran
yang sesuai
Abad Ke-21

Pembelajaran yang Pembelajaran yang


berpusat pada berpusat pada peserta
pendidik (teacher-centered didik (student-centered
learning) learning)
Pembelajaran Abad 21
Menekankan kepada kemampuan siswa untuk
berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu
dengan dunia nyata, menguasai teknologi
informasi komunikasi.

Pendidikan abad 21 itu memiliki karakter khas dan berbeda


dengan abad sebelumnya, dimasa ini juga dibutuhkan skill
dan keterampilan yang dikaitkan dengan kondisi IPTEK,
lingkungan (sosial, geografis, budaya, ekonomi) dan
persaingan antar manusia sedunia.
Cara atau teknik yang digunakan oleh
seorang guru bergantung pada
1) karakteristik peserta didik
2) karakteristik kompetensi yang harus dikuasai
oleh peserta didik
3) daya dukung lingkungan belajar
Model pembelajaran abad 21 merupakan cara/teknik yang digunakan
guru untuk memfasilitasi pengalaman belajar terbaik anak sesuai
dengan kondisi anak, lingkungan belajar anak, dan daya dukung yang
dimiliki.
Model/cara pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran abad 21 ini meliputi:

1) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,


2) multi interaksi dalam proses pendidikan,
3) lingkungan belajar yang lebih luas,
4) peserta didik aktif menyelidiki dalam proses belajar,
5) pembelajaran berbasis tim,
6) menggunakan multimedia (khususnya ICT),
7) multidisiplin,
8) otonomi dan kepercayaan,
9) mengembangkan pemikiran kreatif dan kritis,
10) guru dan siswa sama sama saling belajar.

(Sumber: dikembangkan dari “Paradigma Pendidikan Abad 21”, BSNP, 2010).


Thanks!
ANY QUESTIONS?
PERTANYAAN

1. Okta : Tolong dijelaskan maksud dari Mengurangi perilaku


yang mengganggu.
Program ini dapat membantu siswa yang lemah.
2. Otoy : Metode yang paling cocok diterapkan di sma pada
bidang studi biologi
3. Katipah : Metode yang baik untuk mengajarkan materi
reproduksi biar tidak tabu
4. Ica : Kelebihan kolaborasi, individual, teman sebaya
5. Haiqal : Metode pembelajaran tidak pernah diterapkan,
alasannya kenapa? Metode apa yang lebih tepat dan mudah
untuk diterapkan
6. Niluh : Bagaimana kita sebagai guru, ketika anak sudah
melakukan kolaborasi ada anak yang diam saja (tidak ikut
kerja/terlibat). Bagaimana cara penilaian metode kolaborasi.
Apakah semua dipukul rata atau melihat pada prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai