RSUD dr. Doris Sylvanus/FK-UNPAR Palangka Raya 2015 Nama : Tn. A Usia : 54 tahun Diagnosis : Cfr Humerus Sinistra dan Cfr Clavicula Sinistra Rencana Op : ORIF Ruangan :D DPJP : dr. Djunifer S, Sp.OT Konsulen Anestesi: dr. Erlina Sigai, Sp. An Hari/tanggal pemeriksaan: Jumat, 27/02/2015 Pasien datang ke IGD tanggal 25 februari 2015 dengan keluhan nyeri pada bahu dan lengan atas, pasien post KLL 3 jam SMRS. Pasien tidak memiliki riwayat alergi dan asma, riwayat kejang disangkal, riwayat merokok sejak remaja sampai sekarang, merokok bisa sampai satu bungkus sehari dengan rokok bermerk LA, riwayat minum-minimal alcohol (+) 20 th yll, sekarang pasien mengeluh batuk terkadang disertai darah kehitaman, pusing disangkal, mual dan muntah disangkal, BAK normal BAB tidak ada keluhan. Riwayat DM (-), HT (-) riwayat Operasi (-), riwayat penyakit lain disangkal. Status Temuan present Keadaan : Eutropis umum Kesadaran : Compos mentis; BB : 55 kg, TB : 163 cm TTV TD: 110/70; Nadi:90x/menit; RR: 18x/menit, Suhu: 36,7oC Kepala : Conjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-) Skor mallampati 1; tonsil T1-T1 nonhiperemis, rabbit teeth (-), gigi palsu (+) atas dan bawah, makroglosia (-), mulut dapat membuka 4,5 cm trauma temporomandibular (-), trauma facial (-). Collum : perbesaran tiroid (-) tumor (-), torticoid (-), deviasi (-), tiromental distance 6,5 cm. Abdomen : Cembung, BU(+) normal, nyeri tekan (-), Thorax : Pulmo : simetris, retraksi (-/-), pelebaran SIC (-/-), ketinggalan gerak (-/-), fremitus +/+ normal, nyeri tekan pada hemithorax sinistra.
ketorolac 3x30 mg Dari pemeriksaan yang dilakukan, didapatkan saat ini pasien masuk dalam kategori ASA PS II Dipilih teknik General anestesi dengan intubasi. Alasan pemilihan teknik ini adalah General Anestesi dengan Intubasi
Penilaian kesulitan intubasi:
- Teeth : gigi palsu (+), kawat gigi (-) - Tongue : lidah besar (-), skor mallampati 1 - Tonsil : T1-T1 non hiperemis - Temporomandibula joint: gerak terbatas (-) - Torticolis : (-) - Tiroid : perbesaran (-) - Tumor: (-) - Trakea : deviasi (-) - Tiromental distance : 6,5 cm S : stetoskop, laringoskop T : ETT uk. 7,0 mm A : oropharingeal airway T : tape (2) I : stilet C : conector S : suction (+) bag valve mask (+) O2 100% (+) srynge untuk mengembangkan cuff BB : 55 kg Premedikasi : - Ondancetron 4 mg (iv) 30 menit pre op - midazolam 2,7 mg (iv) 5 menit pre op - fentanyl 80 mcg (iv) 45 detik pre op Induksi : - propofol 100 mg (iv) (sebelumnya lidokain 1% 50 mg) Muscle Relaxan : - rocuronium 35 mg (iv) Maintanance : O2 100% + isoflurane 2 vol% Memberikan premedikasi : midazolam 2,5 mg dan ondancetron 4 mg 30 menit pre op , fentanyl 80 mcg 45 detik pre op Memberikan induksi : propofol 100 mg 30 detik pre op Memberikan pre oksigenasi O2 100% sampai terkontrol secara manual dan saturasi adekuat. Memberikan relaxan dengan rocuronium 35 mg Oksigenasi O2 100% ± 45 – 90 detik Laringoskopik dan intubasi dengan ETT 7,0 mm ID non-kinking Cek dengan stetoskop apakah ada bunyi nafas dari kanan ke kiri, cek apakah sama. Fiksasi ETT disudut mulut kanan pada ± 0,5 cm Memasang oropharingeal airway Sambung ke ventilator mesin anestesi Maintanance dengan O2 100% + isoflurane 2 vol% Pantau Vital sign. Dan urine output.