Anda di halaman 1dari 26

FARINGITIS

VIRAL AKUT

Tanissa Rizky Alya


G1A217116

dr. Elvi Roza, M.Kes


Preseptor

FKIK UNIVERSITAS JAMBI


Profesi Dokter
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : An.w
Umur : 15 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : RT 23 KAB
Tgl berobat : 17 Oktober 2019
Suasana Rumah
Pasien tinggal bersama Ayah, ibu dan 2 orang adiknya di
sebuah rumah permanen berukuran 6x10m2, dengan atap
genteng, dinding terbuat dari batu bata yang diplester dan
lantai dari semen yang dilapisi lantai keramik. Rumah
pasien terdiri dari 3 kamar tidur, 1 dapur, dan 2 kamar
mandi. Pencahayaan dan ventilasi dirumah pasien cukup
baik. Kamar mandi menggunakan kloset leher angsa.
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan listrik dari PLN.

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga


• Keharmonisan keluarga pasien baik, tidak ada masalah dalam
hubungan satu sama lain
• Dilihat dari suasana di dalam rumah tampak bahwa pasien dan
keluarga cukup menjaga kebersihan rumah
Autoanamnesis

KELUHAN RIWAYAT
UTAMA PENYAKIT SEKARANG
• Pasien datang berobat ke
poliklinik anak Puskesmas Paal X
Nyeri menelan sejak 2 hari yang dengan keluhan nyeri menelan
lalu. sejak 2 hari yang lalu.
• Pasien kesulitan untuk menelan
makanannya setiap makan
sehingga nafsu makan pasien
menurun dan pasien menjadi
lemas.
• Nyeri menelan disertai rasa kering
dan gatal pada tenggorokan.
5

• Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan demam sejak 1 hari


yang lalu. Batuk yang dirasakan pasien berdahak, darah (-).
• Pasien juga pilek dengan ingus berwarna bening, batuk dan
pilek tidak dipengaruhi cuaca, debu, makanan dan obat-
obatan, pasien mengatakan suaranya menjadi serak.
• Pasien juga mengeluhkan demam namun tidak terlalu
panas, menggigil (-), berkeringat (-).
• Pasien mengatakan bahwa teman sekelasnya juga ada
yang mengalami keluhan yang mirip dengan pasien.
6

• Mata merah (-), nyeri pada telinga (-), telinga keluar air (-), telinga
berdenging (-), mual (-), muntah (-), diare (-), nyeri ulu hati (-), nyeri
pada sendi (-).

• Keluhan awalnya hanya dibiarkan oleh pasien, namun karena dirasa


makin bertambah berat, pasien berobat ke Puskesmas.

• Pasien belum mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi


keluhannya tersebut.

• BAK dan BAB tidak ada keluhan.


Autoanamnesis

RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat penyakit yang sama • Riwayat penyakit yang sama dalam


sebelumnya disangkal keluarga (-)
• Riwayat batuk lama disangkal • Riwayat batuk lama disangkal
• Riwayat rawat inap (-) • Riwayat alergi disangkal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
GCS: E4M6V5
BB : 61 kg
TB : 166 cm
IMT : 22,1 (normoweight)
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 37,5˚C
Respirasi : 21 x/menit
Nadi : 98 x/menit, isi dan
tegangan cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Mata Kepala
CA (-), SI (-), pupil isokor, Normocephal, rambut tidak
RC (+/+) mudah dicabut

Hidung Telinga
Deviasi septum (-), udem Dbn
konka (-), sekret (+/+) bening

Leher Mulut
Pembesaran KGB dan Mukosa orofaring tampak
hiperemis (+) debris (-),
tiroid (-)
eksudat (-)

Tonsil T1/T1 hiperemis (-) Jantung


I: Iktus kordis tidak terlihat
Paru P: Iktus kordis teraba di ICS V linea
I: Bentuk thoraks normal, pergerakan
midclavicula sn
dinding dada simetris
P: Massa (-), krepitasi (-)
P: Batas jantung ki ICS V LMC sn
P: Sonor di semua lapangan paru A: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
A: Vesikuler (+), rh (-), wh (-)
Abdomen

Ekstremitas superior
I: Kontur datar, striae (-), venektasi (-)
P: Supel, nyeri tekan (-), hepar, lien, ginjal Akral hangat, edema (-/-),
tidak teraba, turgor kembali cepat CRT <2 dtk
P: Timpani (+)
A: BU (+) normal
Ekstremitas inferior
Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 dtk

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan

Penunjang Anjuran
Pemeriksaan darah rutin
WBC : 5,5 x 109L • Kultur tenggorokan

RBC : 4,49 x 106L • Rapid Antigen Test

HGB : 12,5 g/dl • Faringoskopi

HCT : 37,6 %
PLT : 269 x 103L
Diagnosis

DIAGNOSIS DIAGNOSIS
KERJA BANDING

LARINGITIS AKUT (J04.0)


FARINGITIS AKUT
(J02.9) TONSILITIS AKUT (J03.90)
Manajemen
Manajemen
P romotif P reventif K uratif R ehabilitatif
Menjelaskan:
•Menganjurkan pasien • Memantau penyakit
•Menjelaskan kepada Nonfarmakologi
untuk meningkatkan daya pasien secara rutin. Hal ini
pasien tentang penyakit
tahan tubuh dan  Istirahat dilakukan dengan
faringitis, penyebab  Menjaga higienitas mulut
menjauhi asap rokok, kerjasama dari pasien
terjadinya faringitis, dan  Minum air putih yang
serta mengajak anggota tersebut dengan
penatalaksanaan yang banyak
keluarga yang merokok mengikuti saran dokter
dilakukan  Menghindari makanan
untuk berhenti merokok. untuk datang berobat
yang menimbulkan iritasi
secara berkala.
Farmakologi • Menyarankan pasien
 PCT 500 mg tab 3x1 mengkonsumsi obat
 CTM 4 mg tab 3x1 secara teratur.
 GG 100 mg tab 3x1 • Jika keluhan dirasakan
kembali segera berobat
TRADISIONAL
 Daun sirih, dihaluskan ke pelayanan medis
disiram air panas dan terdekat.
disaring untuk kumur-kumur
Anatomi Faring
Anatomi Faring
Faringitis Akut
Faringitis Akut
“ Faringitis adalah infeksi pada faring yang
disebabkan oleh virus atau bakteri yang
Etiologi

ditandai oleh adanya nyeri tenggorokan,


Bakteri
faring eksudat dan hiperemis, demam, Virus
pembersaran kelenjar getah bening leher,
dan malaise yang berlangsung kurang dari
14 hari.


Etiologi Klasifikasi
Etiologi Klasifikasi

Faringitis Faringitis
Akut Kronis

Faringitis
Faringitis Faringitis Faringitis
kronis
bakteri virus kronis atrofi
hiperplastik
KELUHAN
Diagnosis nyeri tenggorokan
sakit jika menelan
Diagnosis batuk
18
Tatalaksana
Tatalaksana
Non-medikamentosa:
• Istirahat
• Minum yang cukup
• Berkumur dengan air hangat/
antiseptik

Simptomatik:
• Mukolitik/ekspektoran
(berdahak)
• Antitusif (kering)
• Antipiretik-analgetik
Hubungan diagnosis dengan keadaan
rumah dan lingkungan sekitar
ANALISIS KASUS

Pasien tinggal bersama Ayah, ibu dan 2 orang adiknya di sebuah


rumah permanen berukuran 6x10m2, dengan atap genteng, dinding
terbuat dari batu bata yang diplester dan lantai dari semen yang
dilapisi lantai keramik. Rumah pasien terdiri dari 3 kamar tidur, 1
dapur, dan 2 kamar mandi. Kamar mandi menggunakan kloset leher
angsa. Sumber air bersih berasal dari PDAM dan listrik dari PLN.

Pada kasus ini tidak ada hubungan diagnosis dengan keadaan rumah
dan lingkungan sekitar.
Hubungan diagnosis dengan keadaan
keluarga dan hubungan dalam keluarga
ANALISIS KASUS

Keharmonisan keluarga pasien baik, tidak ada masalah dalam


hubungan satu sama lain. Dilihat dari suasana di dalam rumah
tampak bahwa pasien dan keluarga cukup menjaga kebersihan
rumah

Tidak ada hubungan diagnosis dengan hubungan dalam keluarga


karena hubungan dalam keluarga baik-baik saja.
Hubungan diagnosis dengan perilaku
kesehatan dalam keluarga dan lingkungan
ANALISIS KASUS

Penyakit ini mempunyai hubungan dengan perilaku


kesehatan dan lingkungan sekitar seperti teman pasien yang
memiliki keluhan yang sama dengan pasien, lalu kebiasaan
ayah pasien adalah seorang perokok aktif yang hingga kini
masih merokok sehingga lebih rentan timbul inflamasi pada
saluran pernapasan.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko
atau etiologi penyakit pada pasien
ANALISIS KASUS

Pada pasien ini, kemungkinan yang menjadi etiologi dan


faktor predisposisinya adalah pasien kemungkinan tertular
oleh teman sekolahnya dan pada lingkungan pasien ada
yang merokok.
Analisis untuk mengurangi paparan atau
memutus rantai penularan
ANALISIS KASUS

• Kepada pasien diberikan edukasi agar menjauhi asap


rokok dan mengurangi makanan yang berminyak, hindari
minuman yang bersoda, serta banyak untuk minum air
putih.
• Upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit tertentu, contohnya dengan menggunakan
masker atau penutup mulut sehingga mengurangi
terpapar debu dan menularkan penyakit ke orang lain.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau
keluarga
ANALISIS KASUS

• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, perjalanan penyakit,


tatalaksana yang dapat mengurangi keluhan pasien.
• Menghindari asap rokok, makanan-makanan yang dapat mengiritasi
tenggorokan, mengajak anggota keluarga yang merokok berhenti
merokok.
• Menjaga kebersihan diri perorangan maupun keluarga.
• Senantiasa menjaga kesehatan serta meningkatkan konsumsi makanan
bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
• Menjelaskan kepada pasien untuk segera datang berobat apabila keluhan
tidak membaik atau keluhan pada kulit bertambah parah.
26

Thank you
Thank you

Anda mungkin juga menyukai