Anda di halaman 1dari 19

FARMASETIKA DASAR

 Kata farmasetika berasal dari bahasa yunani,yaitu farmakon yang artinya adalah medika
atau obat.Jadi farmasetika ilmu yang mempelajari tentang :resep,bahasa latin,dosis dan
hingga metode penegerjaan/pembuatan sediaan.

 Farmasetika Adalah Ilmu yang memepelajari tentang cara peneyediaan obat, yang
meliputi pengumpulan, pengenalan,pengawetan dan pembakuan bahan obat-obatan,seni
peracikan obat,serta pembuatann sediaan farmasi menjadi bentuk tertentu sehingga siap
digunakan sebagai obat.

oleh karna itu selanjutnya akan dibahas metode pengerjaan/pembuatan sedian,adapun


yang akan dibahas mengenai tentang :
1. Suspensi.
2. Emulsi.

3. Syrup. 1
SUSPENSI

2
SUSPENSI
menurut fi edisi iv adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair.
suspensi menurut howard c.ansel adalah preparat yang mengandung partikel
obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensoid) disebabkan secara
merata dalam pembawa dimana obat menunjukan kelarutan yang sangat
minimum.
adapun arti dari kesuluruhan suspensi yaitu sediaan yang mengandung
bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan
pembawa. zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap dan
bila digojog perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi kembali.

3
PEMBAGIAN SEDIAAN SUSPENSI
BERDASARKAN CARA PENGGUNAAN

• SUSPENSI ORAL
• SIRUP KERING
• SUSPENSI TOPIKAL
• SUSPENSI OPTALMIK
• SUSPENSI TETES TELINGA
• SUSPENSI UNTUK INJEKSI

4
SUSPENSI TERDIRI DARI BEBERAPA JENIS YAITU :
• SUSPENSI ORAL ADALAH SEDIAAN CAIR YANG MENGANDUNG PARTIKEL PADAT YANG
TERDISPERSI DALAM PEMBAWA CAIR DENGAN BAHAN PENGAROMA YANG SESUAI DAN
DITUJUKKAN UNTUK PENGGUNAAN ORAL.
• SUSPENSI TOPIKAL ADALAH SEDIAAN CAIR MENGANDUNG PARTIKEL PADAT YANG
TERDISPERSI DALAM PEMBAWA CAIR YANG DITUJUKKAN UNTUK PENGGUNAAN PADA
KULIT.
• SUSPENSI OPTALMIK ADALAH SEDIAAN CAIR STERIL YANG MENGANDUNG PARTIKEL-
PARTIKEL YANG TERDISPERSI DALAM CAIRAN PEMBAWA YANG DITUJUKKAN UNTUK
PENGGUNAAN PADA MATA.
• SUSPENSI TETES TELINGA ADALAH SEDIAAN CAIR YANG MENGANDUNG PARTIKEL-
PARTIKEL HALUS YANG DITUJUKKAN UNTUK DITETESKAN PADA TELINGA BAGIAN LUAR.
• SUSPENSI UNTUK INJEKSI ADALAH SEDIAAN BERUPA SUSPENSI SERBUK DALAM MEDIUM
CAIR YANG SESUAI DAN TIDAK DISUNTIKAN SECARA INTRAVENA ATAU KEDALAM
SALURAN SPINAL.

5
FORMULASI SUSPENSI
• UKURAN PARTIKEL BAHAN AKTIF HARUS HALUS
• BAHAN TAMBAHAN :
1. BAHAN PENDISPERSI : BAHAN PEMBASAH
(WETTING AGENT) :
A. SOLVENT : GLISERIN, PROPILENGLIKOL, PEG
B. SURFAKTAN : SODIUM LAURYL SULFATE (SLS),POLISORBAT, SORBITAN
ESTER

6
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STABILTAS SUSPENSI ADALAH :

1. UKURAN PARTIKEL
UKURAN PARTIKEL ERAT HUBUNGANNYA DENGAN LUAS PENAMPANG PARTIKEL TERSEBUT
SERTA DAYA TEKAN KEATAS DARI CAIRAN SUSPENSI ITU. HUBUNGAN ANTARA UKURAN
PARTIKEL MERUPAKAN PERBANDINGAN TERBALIK DENGAN LUAS PENAMPANGNYA.
SEDANGKAN ANTAR LUAS PENAMPANG DENGAN DAYA TEKAN KEATAS MERUPAKAN
HUBUNGAN LINIER. ARTINYA SEMAKIN BESAR UKURAN PARTIKEL MAKA SEMAKIN KECIL
LUAS PENAMPANGNYA.

2. KEKENTALAN / VISKOSITAS
KEKENTALAN SUATU CAIRAN MEMPENGARUHI PULA KECEPATAN ALIRAN DARI CAIRAN
TERSEBUT, MAKIN KENTAL SUATU CAIRAN KECEPATAN ALIRANNYA MAKIN TURUN (KECIL).
HAL INI DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN HUKUM ” STOKES”
7
3.JUMLAH PARTIKEL / KONSENTRASI
• APABILA DIDALAM SUATU RUANGAN BERISI PARTIKEL DALAM JUMLAH BESAR, MAKA PARTIKEL
TERSEBUT AKAN SUSAH MELAKUKAN GERAKAN YANG BEBAS KARENA SERING TERJADI
BENTURAN ANTARA PARTIKEL TERSEBUT.
• BENTURAN ITU AKAN MENYEBABKAN TERBENTUKNYA ENDAPAN DARI ZAT TERSEBUT, OLEH
KARENA ITU MAKIN BESAR KONSENTRASI PARTIKEL, MAKIN BESAR KEMUNGKINAN TERJADINYA
ENDAPAN PARTIKEL DALAM WAKTU YANG SINGKAT.

4.SIFAT / MUATAN PARTIKEL


• DALAM SUATU SUSPENSI KEMUNGKINAN BESAR TERDIRI DARI BEBERAPA MACAM CAMPURAN
BAHAN YANG SIFATNYA TIDAK TERLALU SAMA. DENGAN DEMIKIAN ADA KEMUNGKINAN
TERJADI INTERAKSI ANTAR BAHAN TERSEBUT YANG MENGHASILKAN BAHAN YANG SUKAR
LARUT DALAM CAIRAN TERSEBUT. KARENA SIFAT BAHAN TERSEBUT SUDAH MERUPAKAN SIFAT
ALAMI, MAKA KITA TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI.
• UKURAN PARTIKEL DAPAT DIPERKECIL DENGAN MENGGUNAKAN PERTOLONGAN MIXER,
HOMOGENISER, COLLOID MILL DAN MORTIR. SEDANGKAN VISKOSITAS FASE EKSTERNAL DAPAT
DINAIKKAN DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGENTAL YANG DAPAT LARUT KEDALAM CAIRAN
TERSEBUT. BAHAN-BAHAN PENGENTAL INI SERING DISEBUT SEBAGAI SUSPENDING AGENT
8
(BAHAN PENSUSPENSI), UMUMNYA BERSIFAT MUDAH BERKEMBANG DALAM AIR
(HIDROKOLOID).
LANDASAN TEORI WETTING /
PEMBASAHAN
• TAHAP KRITIS PEMBUATAN SUSPENSI ADALAH PENCAMPURAN PARTIKEL
PADAT KE DALAM PEMBAWA YAITU PEMBASAHAN PARTIKEL PADAT UNTUK
MENDAPATKAN DISPERSI YANG STABIL

• PEMBASAHAN (WETTING) PARTIKEL PADAT ADALAH PENGUSIRAN UDARA


PADA PERMUKAAN PARTIKEL OLEH CAIRAN

9
CONTOH FORMULASI YANG DIBUAT
MISALNYA
• Ibuprofen. Ibuprofen adalah obat anti radang nonsteroid yang praktis
tidak larut larut dalam air sehingga dapat diformulasikan dalam bentuk
sediaan suspensi.Suatau suspensi memerlukan bahan pensuspensi seperti
atrosol hbr untuk meningkatkan viskositas dan memeperlambat
sedimentasi sehingga dapat menghasilkan suspensi yang stabil.Hal ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan natrosol hbr
sebagai bahan pensuspensi terhadap stabilitas suspensi Ibuprofen.Metode
yang digunakan dalam pembuatan suspensi ibuprofen ini adalah metode
dispersi.Suspensi ibuprofen dibuat dengan penambahan natrosol hbr
dengan kosentrasi 1%,15%,dan 2%,untuk mengetahui stabilitas fisik.maka
10
Dilakukan evaluasI uji organ oleptis,masa jenis,distribusi ukuran
partikel,viskositas volume sedimentasi redispersibilitas dan PH.
EVALUASI

Oleh karanah itu hasil dari pengujian tersebut didapatkan bahwa terjadi
perubahan stabilitas fisik oraganoleptis,viskosistas,distribusi ukuran partikel, dan
ph.Maka terjadi perubahan yang signifikan pada stabilitas suspensi ibuprofen.
Formulasi yang dubuat dengan mengunakan kadar natrosol hbr 1%menunjukan
stabilitas fisisk yang baik.

11
BEBERAPA ALASAN DIBUAT SEDIAAN SUSPENSI

• BEBERAPA ORANG SULIT MENELAN OBAT DALAM BENTUK TABLET ATAU


TABLET
• SUKAR LARUT DALAM AIR
• DALAM BENTUK TERLARUT BERASA PAHIT
• LEBIH STABIL SECARA KIMIA DARIPADA BENTUK TERLARUT

12
EMULSI
1. Menurut fi iv pengertian emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairnya terdispersi
dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil stabilitas emulsi ndapat dipertahankan
dengan enambahan zat yang ketiga yang disbeut dengan emulgator (emulsifying agent)
2. Atau bisa juga disebut pengertian emulsi adalah sedian yang mengandandung bahan
obat cair atau cairan obat yang tersedispersi dalam cairan pembawa distabilskan dengan
zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.Merupakan sisitem dua fase, yang salah satu
cairanya terdispersi dalam cairan yang lain,dalam bentuk tetesan kecil
3. emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi adalah
putih. emulsi dapat dibedakan dalam 2 bentuk yaitu:emulsi vera (emulsi alam),dibuat dari
biji atau buah, dimana terdapat disamping minyak atau lemak juga emulgator yang
bisanya merupakan zat yang seperti putih telur.dan emulsi spuria (emulsi buatan) yang
terbentuk karena penambahan emulgator dari luar.
. 13
JENIS-JENIS EMULSI/TIPE EMULSI
• emulsi dapat dibedakan mendajadi 2 tipe yaitu emulsi tipe o/w (oil in
water) atau m/a (minyak dalam air). dan emulsi tipe w/o (water in oil)
atau a/m (air dalam minyak).
• tipe emulsi o/w (oil in water) atau m/a (minyak dalam air) adalah emulsi
yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedlam air.minyak sebagai fase
internal atau fase luar dan air sebagai fase external atau fase luar.
• tipe emulsi w/o (water in oil) atau w/a (minyak dalam air) adalah emulsi
yang terdiri dari butiran yang tersebar kedalam minyak, air sebagai fase
internal atau sebagai fase dalam dan minyak sebagai fase external atau
sebagai fase luarnya.

14
Tujuan Dibuatnya Emulsi
• emulsi dibuat untuk memperoleh suatu preparat yang
stabil dan rata dari csmpuran dua cairan yang saling
tidak bisa bercampur

15
FORMULASI DAN EVALUASI EMULSI
• ormulasi emulsi misalnya dengan mengunakan emulgator tragakan,mengamati
bahwa formulas basis emulsi dengan mengunakan emulgator tragakan
merupakan hasil emulsi yang terbaik.maka dari itu emulgator tragakan dipilih
untuk membuat formulas selanjutnya.
• evaluasi sediaan emulsi dilakukan untuk mengetahui kestabilan dari suatu
emulsi selamaf waktu penyimpanan tertentu.dan evaluasi ini dapat dilakukan
dengan pengamatan uji organoleptis.(rasa,bau warna konsistensi) dan
pengamtan secara kimia (ph)

16
SYRUP
• pengertian syrup menurut fi iii,syrup adalah sediaan cair berupa larutan yang
mengandung sukrosa.kecuali dinyatakan lain,kadar sakarosa c12h22o11, tidak kurang
dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%
• pengertian syrup menurut (ansel,1989) syrup adalah sediaan pekat dalam air dari
gula atau perngganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat
obat
• dan penegrtian syrup menurut (anief,1994) (sirupi) adalah merupakan larutan jernih
berasa manis yang dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, polialkohol yang lain dalam
jumlah sedikit dengan maksud untuk meningkatnya kelarutan obat dan menghalangi
pembentukan hablur sukrosa. kadar sukrosa dalam sirup adalah 64-66%, kecuali
dinyatakan lain. larutan gula yang encer, merupakan medium pertumbuhan bagi jamur,
ragi, dan bakteri
17
JENIS –JENIS SYRUP
ADA 3 YAITU :
1. sirup simpleks : mengandung 65% gula dengan larutan nipagin 0,25% b/v.
2. sirupobat : mengandung 1 jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan
dan digunakan untuk pengobatan.
3. sirup pewangi : tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau zat
penyedap lain.

TUJUAN PENGEMBANGAN SIRUP INI ADALAH UNTUK MENUTUPI


RASA TIDAK ENAK DAN BAU OBAT YANG TIDAK ENAK.

19
FORMULASI DAN EVALUASI
• Rancangan formula dari sirup paracetamol terdiri atas zat aktif
yang digunakan adalah paracetamol dan zat tambahannya yaitu
propilenglikol sebagai pengawet, sirup simplex sebagai pemanis,
gliserin sebagai anticaplocking, asam sitrat dan natrium sitrat
sebagai pendapar, malic acid sebagai pengaroma, FDC green
sebagai pewarna dan aquades sebagai pelarut.
• Evaluasi yang dilakukan pada sediaan sirup asetamol ini yaitu
penetapan bobot jenis, pengujian viskositas, dan pengujian ph
semuanya tetap stabil setelah satu minggu dilakukan pengujian.
Sehingga sediaan sirup asetamol yang telah dibuat ini dapat
dikatakan stabil apabila penyimpanannya sesuai, disimpan pada19
suhu kamar agar kestabilan sediaannya tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai