Anda di halaman 1dari 29

ARITMETIKA SOSIAL

Dosen pengampu :
R. Azmil Musthafa, M.Pd

Disusun oleh :

Ach khairul anam (18842021A000583)


Uslifatul Jannah (18842021A000592)

Telaah materI matematIka 1


Pengertian Aritmatika Sosial
Aritmatika sosial adalah materi yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari kita, seperti : Menghitung Nilai Keseluruhan, Nilai Per
Unit dan Nilai Sebagian serta Harga Beli, Harga Jual, Untung, Rugi,
Diskon (Rabat), Bruto, Tara dan Neto.

Ciri-ciri Aritmatika sosial


1. Materi aritmatika sosial ini selalu berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Materi ini berkaitan dengan perekonomian atau perdagangan
serta transaksi jual-beli.
3. Pada materi ini, terdapat harga keseluruhan, harga per unit, dan
harga sebagian. Selain itu juga terdapat harga pembelian, harga
penjualan, untung dan rugi serta rabat (diskon), bruto, tara, dan
neto.
4. Perhitungan dalam materi ini menggunakan konsep aljabar melalui
operasi hitung yang berupa pecahan dan lain-lain.
A. Nilai Keseluruhan, Nilai Per Unit, dan Nilai Sebagian
Harga keseluruhan adalah harga dari keseluruhan barang
seperti : sat, lusin, satu kuintal, satu kodi, dll.
Harga Per Unit adalah harga dari satu buah barang seperti : satu
buah pensil, satu buah pena, satu buah buku, dll.
Harga Sebagian adalah harga sebagian barang dari keseluruhan
seperti : tiga buah buku, lima pasang baju, delapan buah mangga, dll.
Contoh :
Harga satu lusin piring = Rp. 24.000,00 , disebut harga keseluruhan
Harga satu buah piring = Rp. 2.000,00 , disebut harga per unit
Harga tiga buah piring = Rp. 6.0000,00 , disebut harga sebagian
Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian mempunyai
suatu hubungan, yaitu:

Nilai keseluruhan = banyak unit × nilai per unit


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
Nilai per unit =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑢𝑛𝑖𝑡
Nilai sebagian = banyak sebagian unit × nilai per unit
Contoh
Suli membeli barang-barang di Super Bazar dengan rincian
sebagai berikut:
20 mobil-mobilan dengan harga Rp. 60.000,
15 boneka dengan harga Rp. 75.000,
14 buku tulis dengan harga Rp. 35.000.
Tentukan :
a) Berapa rupiah yang harus dibayar Suli seluruhnya?
b) Berapa banyak barang yang dibeli suli?
c) Jika suli hanya ingin membeli 1 mobil-mobilan, 1 boneka,
dan 1 buku tulis, berapa rupiah yang harus ia bayar?
Jawab:
a) Harga keseluruhan yang harus Suli bayar
= Rp. 60.000 + Rp. 75.000 + Rp. 35.000 = Rp. 170.000.

b) Total barang yang dibeli Suli = 20+15+14=49 buah.

𝑅𝑝.60.000
c) Harga 1 mobil-mobilan = = Rp. 3.000
20

𝑅𝑝.75.000
Harga 1 boneka = = Rp. 5.000
15

𝑅𝑝.35.000
Harga 1 buku tulis = = Rp. 2.500
14

Harga keseluruhan = Rp. 10.500


B. UANG DALAM PERDAGANGAN

Uang penting sekali peranannya dalam dunia


perdagangan, yaitu sebagai alat pembayaran yang sah.
Perdagangan tanpa menggunakan uang bisa dilakukan
dengan cara barter. Caranya adalah sebagai berikut. Jika
kita ingin mendapatkan suatu barang, kita harus
menukarnya atau membayarnya dengan barang lain.
C. Harga Pembelian dan Harga Penjualan

Dalam suatu kegiatan jual beli atau perdagangan ada dua


pihak yang saling berkepentingan, yaitu penjual dan pembeli.
Dalam perdagangan, keuntungan dapat diperoleh apabila harga
penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian. dan besar untung
sama dengan harga penjualan dikurangi harga pembelian maka
diperoleh hubungan berikut ini.

1. Jika harga beli < harga jual maka pedagang akan


memperoleh keuntungan.
2. Jika harga beli = harga jual maka pedagang akan
mengalami impas.
3. Jika harga beli > harga jual maka pedagang akan menderita
kerugian.
Selanjutnya, jika jual-beli mengalami kerugian, maka harga penjualan
lebih rendah dari harga pembelian, dan rugi sama dengan harga
pembelian dikurangi harga penjualan, sehingga diperoleh hubungan
berikut ini.
Harga penjualan = harga pembelian + untung
atau
Harga pembelian = harga penjualan - untung
Perumusan matematis dari ketentuan di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut. Misalkan harga beli (B). Harga jual (J), besar keuntungan (U),
dan besar kerugian (R), maka dalam perdagangan akan terdapat
rumusan sebagai berikut.
U = J – B dengan B < J
R = B – J dengan B > J

Berdasarkan rumus : U = J – B dan R = B – J


U=J–B R=B–J
J=U+B dan B=J+R
B=J–U J=B–R
Contoh:
Harga pembelian sebuah kalkulator Rp. 80.000,00. Setelah terjual
ternyata pedagang itu mendapat untung Rp. 25.000,00. Tentukan
harga penjualan itu!

Jawab:
Diket : Harga pembelian (B)= Rp. 80.000,00
Untung (U) = Rp. 25.000,00
Ditanya : Harga Penjualan (J)
Selesaian :
J=B+U
= Rp. 80.000,00 + Rp. 25.000,00
= Rp. 105.000,00
D. Untung dan Rugi

a. Pengertian Untung
Seorang pedagang dikatakan mendapat untung apabila ia
berhasil menjual barang dagangannya dengan harga penjualan
yang lebih tinggi daripada harga pembeliannya. Besarnya selisih
antara harga penjualan dan harga pembelian itu merupakan
besarnya untung yang diperoleh pedagang tersebut.
Keuntungan yang diperoleh seorang pedagang dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian


Contoh:
Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp
120.000, kemudian telur itu dijual denan harga Rp12.500/kg.
Berapakah keuntungan pedagang tersebut?

Jawab:
Diketahui: Harga beli 10 kg telur Rp. 120.000,00
= 10 x Rp. 12.500,00 = Rp. 125.000,00
Harga jual 1 kg telur Rp. 12.500,00
Ditanya: Keuntungan ?
Selesaian:
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Untung = Rp. 125.000,00 – Rp. 120.000,00 = Rp. 5.000,00
Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp. 5000,00
b. Pengertian Rugi
Seorang pedagang dikatakan mendapat rugi apabila
ia menjual barang dagangannya dengan harga penjualan
yang lebih rendah daripada harga pembelian. Besar selisih
antar harga pembelian dan harga penjualan adalah besar
kerugian yang diderita oleh pedagang tersebut.
Besarnnya kerugian yang diderita oleh seorang
pedagang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rugi = harga pembelian – harga penjualan


Contoh:
Pak Dono membeli sebuah mobil dengan harga Rp. 10.000.000,00.
Pada suatu saat karena ia sangat membutuhkan uang, ia bermaksud
menjual mobilnya. Ternyata ia hanya dapat menjual mobilnya
dengan harga Rp. 8.000.000,00. Berapa kerugian Pak Dono?

Jawab:
Diketahui: Harga pembelian = Rp. 10.000.000,00
Harga penjualan = Rp. 8.000.000,00
Ditanya: Kerugian ?
Selesaian:
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
= Rp. 10.000.000,00 Rp. 8.000.000,00
= Rp. 2.000.000,00
Jadi, Pak Dono mengalami kerugian sebesar Rp. 2.000.000,00.
E. PRESENTASE UNTUNG DAN RUGI
Dengan menyatakan keuntungan atau kerugian dalam
bentuk persen, kita dapat melihat apakah keuntungan atau
kerugian yang diperoleh pedagang tersebut berada dalam tingkat
yang wajar atau tidak. Kemudian juga, kita dapat membandingkan
besarnya keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh dua buah
barang yang berbeda. Apakah keuntungan atau kerugian yang
diperoleh oleh barang yang satu lebih besar atau lebih kecil
daripada yang diperoleh oleh barang yang lain.

a. Menyatakan Persentase Keuntungan


Persentase keuntungan biasanya dihitung dari harga pembelian
𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Persentase keuntungan (%) = ×100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
Contoh:
Seorang pedagang membeli gula 5 kg dengan harga Rp. 35.000,00
kemudian dijual dengan harga Rp. 45.000,00. Berapakah besar
persentase keuntungan pedagang tersebut?

Jawab:
Diketahui: Harga beli Rp. 35.000,00
Harga jual Rp. 45.000,00
Ditanya: presentase keuntungan?
Selesaian:
Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000 = Rp 10.000
10.000
Persentase keuntungan (%) = 100% = 28,6%
35.000
Jadi persentase keuntungannya adalah 28,6 %
b. Menyatakan Persentase Kerugian
Besarnya kerugian yang diderita seorang
pedagang juga dapat dinyatakan dalam persentase
yang dihitung dari harga pembelian.
𝑘𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛
Persentase kerugian = ×100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
Contoh:
Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp. 50.000.000,00
karena sudah bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut
dijual dengan harga Rp. 45.000.000,00. Tentukan persentase
kerugiannya!

Jawab:
Diketahui: Harga beli Rp. 50.000.000,00
Harga jual Rp. 45.000.000,00
Ditanya: presentase kerugian?
Selesaian:
Rugi = Rp. 50.000.000,00 – Rp. 45.000.000,00 = Rp 5.000.000
𝑘𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛
Persentase kerugian = × 100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
5.000.000
= × 100% = 10%
50.000.000
Jadi persentase kerugiannya adalah 10%.
F. Rabat (Diskon), Bruto, Tara, dan Neto

a. Rabat (diskon)
Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal
dengan istilah diskon. Rabat biasanya diberikan kepada
pembeli dari suatu grosir atau toko tertentu. Rabat
(diskon)seringkali dijadikan alat untuk menarik para
pembeli karena harganya terkesan menjadi murah.

Harga bersih = harga kotor – rabat (diskon)


Contoh:
Sebuah toko memberikan diskon 15 %, Budi membeli sebuah
rice cooker dengan harga Rp. 420.000,00. Berapakah harga yang
harus dibayar budi?

Jawab:
Diketahui: Harga sebelum diskon = Rp. 420.000,00
Potongan harga = 15 % x Rp. 420.000,00
= Rp. 63.000,00
Ditanya: harga yang harus dibayar Budi?
Selesaian:
Harga setelah diskon = Rp. 420.000,00 – Rp. 63.000,00
= Rp 375. 000,00
Jadi budi harus membayar Rp 375.000,00
b. Bruto, Tara dan Neto

• Bruto adalah berat kotor, yaitu berat suatu barang


beserta dengan tempatnya.
• Netto adalah berat bersih, yaitu berat
suatu barang setelah dikurangi dengan tempatnya.
• Tara adalah potongan berat, yaitu berat tempat suatu
barang.
Rumus hubungan antara bruto, netto dan tara
1. Netto = Bruto – Tara
2. Bruto = Netto + Tara
3. Tara = Persen Tara × Bruto
4. Untuk setiap pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara)
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Harga bersih = neto × harga per satuan berat
5. Menghitung persen tara
𝑡𝑎𝑟𝑎
%Tara = × 100%
𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜
6. Menghitung tara jika diketahui persen tara
%𝑡𝑎𝑟𝑎
Tara = × 𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜
100
Contoh :
Seorang pedagang membeli 2 karung beras dengan berat seluruhnya
100 kg dan tara 2%. Berapa yang harus di bayar pedagang, jika
harga 1 kg beras Rp7.500, 00 per kg.

Jawab:
Diketahui: pedagang membeli 2 karung beras
bruto = 100 kg
harga beras per kilo = Rp. 7.500,00
Tara 2% = 2% × 100 kg = 2 kg
Ditanya: berapa yang harus dibayar pedagang?
Selesaian:
Netto = bruto – tara
= 100 kg – 2kg = 98 kg
Jadi harga yang harus dibayarkan adalah
= netto x harga persatuan berat
= 98 kg x Rp 7.500, 00
= Rp 735.000, 00
G. Pajak dan Bunga Tabungan

a. Pajak
Pajak merupakan suatu kewajiban dari warga
negara untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada
negara menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah, tetapi tanpa mendapat jasa balik dari negara
secara langsung. Hasil dari pajak digunakan untuk
kesejahteraan umum.
Contoh:
Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp. 1.000.000,00
dengan penghasilan tidak kena pajak Rp. 400.000,00. Jika besar
pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah gaji yang
diterima ibu tersebut?

Jawab:
Diketahui: Besar penghasilan = Rp. 1.000.000,00
Penghasilan tidak kena pajak Rp. 400.000,00
Pengahasilan kena pajak = Rp. 1.000.000,00 –
Rp.400.000,00 = Rp 600.000,00
Ditanya: gaji yang diterima?
Selesaian:
Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp. 600.000,00 = Rp.
60.000,00
Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah = Rp
1.000.000 – Rp 60.000 = Rp 940.000
b. Bunga Tabungan (Bunga Tabungan)
Bunga tabungan biasanya dihitung dalam persen yang
berlaku untuk jangka waktu 1 tahun,
Bunga 1 tahun = persen bunga modal
𝑏
Bunga b bulan = × persen bunga × modal
12
𝑏
= × bunga 1 tahun
12
Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika
ada keterangan lain pada soal.
Contoh:
Rio menabung dibank sebesar Rp 75.000,00 dengan bunga 12% per
tahun. Hitung jumlah uang rio setelah enam bulan.

Jawab:

Diketahui: Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000,00


Bunga 1 tahun 12 % = Rp. 75.000,00 = Rp. 9.000,00
Bunga 6 bulan = Rp 4500,00
Jadi jumlah uang Rio setelah disimpan selama enam bulan menjadi:
= Rp 75.000,00 + Rp 4500,00
= Rp 79.500,00
H. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Aritmatika sosial ini sangat membantu untuk semua kalangan
dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk seorang pembeli, pedagang
peegawai swasta, dan pelajar atau seseorang yang sedang menabung
di Bank.
Untuk seorang pembeli, perhitungan ini sangat bermanfaat
karena dengan adanya perhitungan ini, ia dapat memperhitungkan
harga pembelian denagn sisa uang yang ia miliki sehingga dapat
menghemat pengeluaran sehari-hari.
Untuk seorang pedagang ia akan sangat membutuhkan
berbagai perhitungan, misalnya ketika ia memiliki sejumlah modal
lalu ia membeli barang-barang, maka ia akan dapat
memperhitungkan berapa harga yang dapat ia jadikan harga barang
tersebut untuk dijual kembali yang pastinya dengan
memperhitungkan keuntungan yang ingin ia peroleh
Dengan perhitungan bunga, maka seseorang yang
sedang menabung di Bank akan dapat mengetahui berapa
besar uang simpanan yang ada di Bank setelah ia
menabung selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Dan untuk seseorang yang sedang bekerja di
perusahaan swasta, maka ia akan dapat mengetahui berapa
penghasilan bersih yang dapat ia peroleh ketika dikenai
pajak penghasilan (PPh).
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai