Laporan Kasus
“SKABIES”
Pembimbing klinis :
dr. Nyoman Yudha Santosa, Sp.KK
Disusun oleh:
Eky Aditya Prastama, S.Ked
FAB 118 088
PENDAHULUAN
Parasit kutu
faktor kebersihan yang buruk, kesalahan diagnosa
perkembangan dermografik serta ekologi.
I.M.S (infeksi menular seksual)
Riwayat sosio-ekonomi
Pasien bekerja sebagai tukang gorengan
PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign UJUD KELAINAN KULIT (UKK)
KU : Tampak sakit sedang
TD : 105/70 mmHg Lokasi sela jari tangan, pusar, genitalia, selangkangan dan
N : 78 x/menit kaki
R : 19 x/menit
S : 36,9 C Effloresensi
Ditemukan : papul dan vesikel dengan ukuran milier, batas
tegas, dan kulit sekitarnya tampak eritema. Beberapa
Pemeriksaan vesikel tampak telah pecah dan tertutup oleh krusta
Generalisata Dalam berwarna kecoklatan. Dan ditemukan likenifikasi.
batas normal
putih/keabu-abuan, berbentuk
garis lurus/berkelok, pada
pustula ujung terowongan ditemukan
papul
Vesikel yang telah
pecah dan dasarnya
eritema tertutup
krusta
Papul
Vesikel yang telah
pecah dan dasarnya
eritema tertutup
krusta
Likenifikasi
Likenifikasi
putih/keabu-abuan, berbe
ntuk garis lurus/berkelok,
pada ujung terowongan di
temukan papul
DIAGNOSIS
Infestasi Kulit
Menemukan tungau
Pemeriksaan penunjang
Usap (Swab) Kulit
Pemeriksaan usap kulit dilakukan dengan
selotip transparan yang dipotong sesuai
ukuran gelas objek (25x50mm).
Kerokan Kulit
Skabies Nodular
Precipitatum Sulfur Dioleskan selama 3 hari lalu dibersihkan. Aman untuk anak kurang dari 2 bulan dan wanita dalam
5-10% masa kehamilan dan laktasi, tetapi tampak kotor dalam
pemakaiannya dan data efisiensi obat in masih kurang.
Benzyl Benzoat 10% Dioleskan selama 24 jam lalu dibersihkan Efektif namun dapat menyebabkan dermatitis pada wajah
lotion
Ivermectin 200 υg/kg Dosis tunggal oral, bisa diulangi selama Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman. Dapat
10-14 hari digunakan bersama bahan topikal lainnya. Digunakan
pada kasus-kasus scabies berkrusta dan scabies resisten.
PEMBAHASAN
Gatal terjadi paling berat Pruritus nokturnal
malam hari
Ditemukannya trowongan
Tatalaksana
Topical: scabisida
(permethrin 5% cream)
Kesimpulan
Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki usia 51 tahun dengan scabies di poliklinik
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Diagnose ditegakan berdasarkan
anamnesis pemeriksaan fisik.
Anamnesis terdapat 3 dari 4 kriteria diagnosa skabies yaitu Pruritus nokturna
Dan Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi serta
menyerang secara berkelompok.
Pemeriksaan klinis dermatologi lesi papul dan vesikel dengan ukuran milier,
batas tegas, dan kulit sekitarnya tampak eritema. Beberapa vesikel tampak
telah pecah dan tertutup oleh krusta berwarna kecoklatan. Dan ditemukan
likenifikasi.
Penatalaksanaan obat topikal, antibiotik, anti inflamasi dan analgetik serta
diberikan edukasi. Dan diminta untuk kontrol kembali setelah obatnya habis.
Seorang skabies pengobatan benar prognosis yang baik.
pencegahan penularan skabies kontak langsung atau dekat dengan
penderita topikal skabisid.
Daftar Pustaka
1. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, other mites, and pediculosis In: Wolff K, Lowell A, Katz GSI, Paller GAS, Leffell DJ, editor
s. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed. United state of America. McGraw-Hill; 2008. p. 2029-2032.
2. Trozak DJ, Tennenhouse JD, Russell JJ. Herpes Scabies. In: Trozak DJ, Tennenhouse JD, Russell JJ editors. Dermatology Skills for Pri
mary Care; An Illustrated Guide: Humana Press; 2006. p. 105-11.
3. Currie JB, McCarthy JS. Permethrin and Ivermectin for Scabies. New England J Med. 2010; 362: p. 718.
4. Boediradja SA, Handoko RP. 2017. Skabies dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Unive
rsitas Indonesia. h. 137-140.
5. Burns DA. Diseases caused by arthropods and other noxious animals. In: Rook’s textbook of dermatology. 8th ed. United kingdom. Wille
y-blackwell; 2010. p. 38.36 – 38.38.
6. Handoko,PR. Skabies. In: Prof.Dr.dr.Adi Djuanda, editor. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed 6. Jakarta. FK UI; 2010.p.122-123.
7. Burns DA. Diseases Caused by Arthropods and Other Noxious Animals. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook
of Dermatology. USA: Blackwell publishing. 2004: 2. 37-47.
8. Beggs J. dkk. Scabies Prevention And Control Manual. USA: Michigan Department Of Community Health. 2005: 4-6.
9. Jones JB. Eczema, lichenidentificatio, prurigo and erythroderma. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook’s textbook
of dermatology. 8th ed. USA. Willey-blackwell; 2010. p. 23.42 – 22.43.
10. Jones JB. Eczema, lichenidentificatio, prurigo and erythroderma. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook’s textbook
of dermatology. 8th ed. USA. Willey-blackwell; 2010. p. 23.42 – 22.43.
11. Elston DM. Bites and stings. In: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP, editors. Bolognia: Dermatology. 2nd ed. USA: Mosby Elsevier; 2008.
p. 84.
12. Amiruddin MD. Skabies. In. Amiruddin MD, editor. Ilmu Penyakit Kulit. Ed 1. Makassar: Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin fakultas k
edokteran universitas hasanuddin; 2003. p. 5-10.
13. Elston DM. Bites and stings. In: Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP, editors. Bolognia: Dermatology. 2nd ed. USA: Mosby Elsevier; 2008.
p. 8.
14. Elston DM, Berger TG, James WD. Parasit Infestations, Stings and Bites: Scabies. In: Andrews’ Diseases of The Skin Clinical Dermatolo
gy. 10th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Co; 2006. p 452-4.