Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK KEBIJAKAN

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL


KEBIJAKAN FISKAL DAN
FISKAL DAN KEBIJAKAN
DAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
DAMPAK
MONETER TERHADAP
MONETER TERHADAP TINGKAT
TERHADAP TINGKAT INFLASI
TINGKAT INFLASI
INFLASI
MONETER
INDONESIA
INDONESIA
INDONESIA

Disusun Oleh :
1.Agung Yulianto
2.Gunawan Uji P.
3.Aji Tri N.
4.Wahyu
5.Rudi A.
Latar Belakang

Krisis ekonomi merupakan mimpi buruk setiap negara. Dalam


hal penanggulangan krisis ekonomi pemerintah biasanya
menerapkan kebijakan-kebijakan untuk menjaga keadaan
perekonomiannya tetap stabil dan terhindar dari krisis.
Berdasarkan perjalanan sejarah perekonomian, Indonesia
pernah mengalami krisis ekonomi hebat pada tahun 1998 yang
menyebabkan harga barang mengalami kenaikan hingga tidak
tergapai oleh masyarakat dan ikut memengaruhi keadaan
sosial-politik saat itu (Riyandi, 2013).
Inflasi
Kenaikan harga barang secara umum disebut sebagai inflasi. Apabila kenaikan terjadi
hanya pada beberapa barang tertentu saja maka peristiwa tersebut tidak dapat
dikategorikan
sebagai inflasi (Direktorat Penyusunan APBN, 2014:78).

3
Kebijakan Fiskal
Menurut Kurniawan (2010)
kebijakan fiskal merupakan
tindakan pemerintah dalam
bidang anggaran belanja negara
untuk memengaruhi jalannya
perekonomian yang meliputi
penerimaan atas pajak,
pengeluaran pemerintah, dan
transfer pemerintah. Pengertian
serupa juga dikemukakan oleh
Salmon (2015) Ia berpendapat
bahwa kebijakan fiskal (fiscal
policy) adalah kebijakan atau
3 fungsi kebijakan Fiskal

Fungsi alokasi bertujuan untuk mengalokasikan dan mengatur faktor-faktor


produksi yang telah ada agar dapat digunakan secara maksimal.
Fungi distribusi mengatur pemerataan pendapatan negara, sedangkan
Fungsi stabilitas berfungsi untuk menjaga kestabilan tingkat harga barang
kebutuhan pokok, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja. Dalam
hubungannya dengan tingkat inflasi, fungsi stabilitas merupakan fungsi utama
untuk menekan tingginya inflasi.
(Putrapradhana, 2012)

5
Kebijakan Moneter

adalah kebijaksanaan pemerintah


melalui Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral untuk mengawasi jumlah uang
beredar dalam mendorong, memelihara, dan menciptakan serta mempertahankan
tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi, perluasan kesempatan kerja, dan tingkat
harga-harga yang stabil (Kurniawan, 2010:8).

6
kebijakan moneter memiliki beberapa peran,
yakni (www.bi.go.id:)
1) Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
2) Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang
sehat, khususnya perbankan.
3) Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran.
4) Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
5) Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
 
Macam-macam kebijakan Fiskal

1.Pembiayaan fungsional (functional


expenditure)
2. Pengelolaan anggaran (the managed budget approach).
3. Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget).
4. Anggaran belanja seimbang (balanced budget approach)
macam kebijakan
Macam-
Moneter

1. Kebijakan pasar terbuka (open


market policy)

2. Kebijakan diskonto (discount rate


policy)

3. Kebijakan cadangan kas (the


required reserve ratio policy)
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter
Terhadap Inflasi yang Disebabkan oleh
Peningkatan Jumlah Uang Yang Beredar

J.M Keynes (dalam Case dkk., 2012:545), mengemukakan


bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak dapat menggerakkan
perekonomian. Dalam kebijakan fiskal, pengeluaran pemerintah dan pemotongan pajak
menjadi pemicu bertambah atau berkurangnya jumlah uang beredar, sehingga dapat
digunakan untuk mengendalikan inflasi. Terdapat dua cara dalam mengendalikan inflasi yaitu
dengan kebijakan ekspansi dan kontraksi fiskal.
Kebijakan ekspansi fiskal
Kebijakan kontraksi fiskal
Icon

&
EKSPANSI MONETER
KONTRAKSI
MONETER
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter
Terhadap Inflasi yang Disebabkan oleh
Peningkatan Permintaan Barang dan Jasa

Inflasi juga dapat disebabkan oleh karena kelebihan permintaan barang atau jasa.
Ketika permintaan masyarakat tinggi, maka produsen akan menaikkan harga sehingga
potensi terjadinya inflasi akan semakin besar.
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap Inflasi
yang Disebabkan oleh Peningkatan Biaya Produksi

Faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi. Faktor tersebut adalah peningkatan
biaya produksi. Menurut Case, dkk (2012:61) hukum penawaran menunjukkan hubungan
positif antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Hal ini berarti semakin tinggi harga
suatu barang, maka semakin banyak pula kuantitas barang yang akan ditawarkan oleh produsen.
Ketika terjadi kenaikan biaya produksi, maka harga barang juga akan ikut naik.
Kenaikan harga barang ini dapat menjadi faktor pemicu inflasi.
Diskusi…
KESIMPULAN

Studi ini memberikan simpulan penting yaitu inflasi dapat disebabkan oleh beberapa
faktor seperti jumlah uang beredar yang berlebihan, kenaikan biaya produksi, dan
meningkatnya permintaan barang atau jasa dari masyarakat, sehingga inflasi tidak dapat
dihindari. Meski tidak dapat dihindari, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk
Insert a wide image

membendung inflasi yang berlebihan dengan mengambil kebijakan yang tepat dalam
menangani permasalahan inflasi di Indonesia. Studi ini juga menambah khazanah
pengetahuan kita mengenai kebijakan fiskal dan moneter yang berfungsi untuk menjaga
kestabilan perekonomian melalui berbagai metode dan contoh pengaplikasian kebijakan
secara sederhana.
Saran

Peran pemerintah dalam kebijakan ini sangat penting dalam suatu negara untuk arah
perekonomian yang lebih baik dan adanya peninjauan kembali tentang strategi-strategi yang
perlu dilakukan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam suatu negara.

Semuanya takkan berhasil dalam suatu negara jika tidak direncanakan pelaksanaanya secara
berhati-hati, sistematis dan dengan  kerja keras dan harus didukung oleh para pelaku ekonomi
karena strategi-strategi yang dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian program kegiatan yang
bersifat saling mengisi agar memberikan hasil seperti yang diharapkan,yang jelasnya berencana
dan berbuat adalah lebih baik dari pada bermimpi,apalagi menggerutu.
Insert an image Insert an image Insert an image
Insert an image Insert an image Insert an image

Insert an image Insert an image Insert an image Insert an image Insert an image

Terimakasih
Insert an image
Insert an image

Insert an image Insert an image


Sukses
Insert an image Insert an image Insert an image

17

Anda mungkin juga menyukai