Disampaikan oleh :
BAHRI
KEPALA SUB DIT. FASILITASI DANA ALOKASI KHUSUS
Dit. Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah
Ditjen Bina Keuangan Daerah
Nganjuk, Agustus 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
OUTLINE
3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
4
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN
DALAM PENYELENGGARAAN DALAM NEGERI
PEMERINTAHAN DAERAH TERMASUK
(BGN DARI 32 URUSAN)
YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH
UU 5/74
Omnibus UU 22/99
PP 105/00
Regulation KMDN 29/02
UU 25/2004 UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 33/2004 UU 30/2014
PP PP PP
misal: SAP, dstnya
PP 58/2005
UU 32/2004 (Psl 15, 16, (Omnibus
17, 21,22,23
Regulation)
155, 156) dan PP 38/07
UU 23/2014 : Psl 8, 279
s/d 343 PERMENDAGRI 13/06 PP 41/07
PERMENDAGRI 59/07 PP 18/16
PERMENDAGRI 21/11
PP 24/05
PERMENDAGRI 32/11, 39/12 &14/16
PP 71/10
PERMENDAGRI 64/13 5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
6
Postur KEMENTERIAN
Dana Transfer Ke Daerah
DALAM NEGERI
8
APBN
KEMENTERIAN 2017
DALAM NEGERI
DAK
Rp173.4 T
DAK NONFISIK
-
Prov Aceh
884,4 M
Prov Kepulauan Riau
352.6 M
Prov Sumatera Utara
3.1 T
Prov Sumatera Barat
1.1 T
Prov Riau
1.2 T
Prov Jambi
621.9 M
Prov Sumatera Selatan
1.6 T
Prov Bangka Belitung
256.1 M
Prov Bengkulu
377.6 M
Prov Lampung
1.4 T
Prov DKI Jakarta
Alokasi
1.6 T
Prov Jawa Barat
7.8 T
Prov Banten
Prov Jawa Tengah 2T
5.3 T
Prov DI Yogyakarta
KEMENTERIAN
576.9 M
Prov Jawa Timur
5.4 T
Prov Bali
Dana BOS
789.4 M
Prov NTB
858.8 M
Prov NTT
1.3 T
977.5 M
697.5 M
Prov Gorontalo
229.6 M
Prov Maluku
419.3 M
11
Struktur A P NEGERI
KEMENTERIAN DALAM BD
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
14
Mekanisme Pengangaran Dana
KEMENTERIAN DALAM BOS di Provinsi
NEGERI
PERPRES TENTANG
ALOKASI DANA BOS
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
17
Hasil Evaluasi BOS 2011
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Keterlambatan Pencairan.
Pada penyaluran BOS TA 2011, jumlah Kab/Kota yang mencairkan dana tepat
waktu, dari 497 Kab/Kota, adalah sebesar:
a) Triwulan I : 21 Kab/Kota (4,23%);
b) Triwulan II : 54 Kab/Kota (10,87%);
c) Triwulan III : 34 Kab/Kota (6,84%)
d) Triwulan IV : 11 Kab/Kota (2,21%)
2. Belanja Sekolah yang tidak efisien.
Apabila satuan pendidikan belum mempunyai perencanaan anggaran yang akurat,
akan terjadi kekurangan anggaran di satu kelompok belanja dan kelebihan di
kelompok belanja lain. Pada saat yang sama, sisa dana tidak dapat dimanfaatkan
untuk menutupi kekurangan dana di kelompok belanja yang mengalami kekurangan.
3. Belanja sekolah tidak efektif.
Terdapat potensi satuan pendidikan tidak memiliki dana untuk membiayai program
di awal periode disebabkan terjadinya keterlambatan pencairan. Sementara itu, sisa
dana periode sebelumnya harus dikembalikan ke kas daerah sehingga akan
menganggu proses pembelajaran di sekolah.
4. Sebagian permasalahan utama penyaluran BOS TA 2011, sebagai akibat kewajiban
belanja langsung.
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
20
Mekanisme Penyaluran Dana BOS
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2016 sd Skrng
Rekening KUN
Rekening KUD
Provinsi
hibah Program/
Kegiatan
Rekening Satdikdas
Rekening
Swasta + Neg
Satdikmen/
Kewenangan K/K,
Satdiksus Negeri
Satdikmen/ Satdiksus
Kewenangan
Swasta Kewenangan
Provinsi
Prov
21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
22
Lanjutan....
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Inti Surat Kemendikbud:
1) Penyaluran Dana BOS semua jenjang satuan pendidikan dilakukan
menggunakan mekanisme hibah.
2) Kewajiban penerapan belanja langsung pada jenjang Satdikmen dan
Satdiksus TA 2017 berpotensi menimbulkan permasalahan serius yang
dikwatirkan akan menganggu proses belajar mengajar.
3) Sebagian permasalahan utama penyaluran BOS TA 2011, sebagai akibat
kewajiban belanja langsung.
4) Mempertimbangkan potensi permasalahan sebagai akibat kewajiban
mekanisme belanja langsung dalam penyaluran Dana BOS TA 2017 dan
akhirnya akan menganggu pembelajaran, mohon penyaluran Satdikmen
dan Satdiksus untuk tetap melalui mekanisme hibah dengan
disebutkan dalam UU APBN 2017, sehingga terdapat dasar hukum
yang setara dengan UU No. 23 Tahun 2014.
24
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan....
a. Namun demikian khusus untuk Satuan Pendidikan Dasar Negeri yang
menjadi kewenangan Kab/Kota, berdasarkan ketentuan Pasal 298 ayat
(5) UU No. 23/2014 dan Pasal 8 ayat (1) PP No. 2/2012 tentang Hibah
Daerah bukan merupakan penerima hibah dan menjadi bagian dari
entitas (SKPD).
b. Satuan Pendidikan Dasar Negeri akan menerima hibah langsung melalui
Rekening Satuan Pendidikan tanpa melalui RKUD Kab/Kota berdasarkan
ketentuan Pasal 327 ayat (2) UU 23/2014 dan PP 71/2010 tentang SAP
maka wajib dicatat dan disyahkan pendapatan dan belanja BOS.
c. Saat ini dalam rangka melaksanakan ketentuan pada huruf b, telah
ditetapkan mekanisme pencatatan dan pengesahan dana BOS berdasarkan
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 910/106/Sj tanggal 11
Januari 2017.
25
PELAKSANAAN BOS PADA SATDIKDAS
KEMENTERIAN
PADAN DALAM NEGERI
KAB/KOTA (NEGERI)
SATDIKDAS LAPORAN
Penerimaan
Belanja
Swasta Negeri Pertanggungjawaban
26
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
27
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
28
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
29
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
30
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
A. Hibah pada Entitas (bagian SKPD)
1. Dalam rangka pengelolaan Dana BOS telah ditetapkan Permendagri No. 62 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah.
2. Sejak 2012, penyaluran dana BOS dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUN
ke RKUD Prov. utk selanjutnya diteruskan scr lsng ke setiap Satuan Pendidikan
Dasar (Satdikdas) baik negeri maupun swasta dlm bntk hibah.
Dasar: Pasal 28 Ayat (9) UU No.22/2011 ttg APBN TA 2012 (berlaku hanya utk
APBN TA 2012)
3. IPSAP No 2 Tahun 2012 ttg pengakuan pendapatan yg diterima pada
RKUN/RKUD:
Interpretasi No. 3 disebutkan bahwa: “Pendapatan kas, diterima dan digunakan
langsung oleh SKPD tanpa terlebih dahulu disetor ke RKUD serta tidak dilaporkan
ke BUD. Pada kondisi ini pendapatan diterima langsung dan digunakan untuk
operasional entitas penerima tanpa terlebih dahulu disetor ke RKUD dan tidak
dilaporkan kepada BUD. Contoh: Hibah langsung dana yang diterima oleh suatu
satuan kerja yg menjadi bagian dari entitas pelaporan yg kemudian langsung
digunakan tanpa disetor ke RKUN/RKUD”, diakui sebagai pendapatan pada
RKUN/RKUD.
31
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pertanyaan dan temuan BPK beberapa Pemda antara lain TA. 2015
Kab/Kota di Bali kecuali Gianyar, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Alor, Kota
Singkawang dan Provinsi Kalbar, Kab. Alor, Kab.Manggarai Barat dsb
hampir semua daerah (LKPD TA 2013-2015)
32
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
33
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan.............
34
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
35
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Rekomendasi BPK
36
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Rekomendasi KSAP
37
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
38
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
39
Petunjuk
KEMENTERIANTeknis DAK
DALAM NEGERI
41
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
A. Pendataan DAPODIK di
Rekonsiliasi
Sekolah
1. Melakukan pendataan
Perkembangan Update
melalui DAPODIK (update Data Peserta Didik
reguler) Setiap awal tahun oleh Tim
2. Sekolah memastikan data BOS Kab/Kota, Tim BOS
yang masuk sudah sesuai Provinsi, dan Tim BOS Pusat
dengan kondisi riil sekolah
B. Penetapan Usulan
BOS Provinsi/Kab/Kota
Penganggaran Belanja
Langsung Program dan Perhitungan
Kegiatan melalui Data
Bagi Satdikmen dan Pemerintah Provinsi DapodiK:
Satdiksus Negeri 1. Menetapkan Jumlah Dana BOS Pengambilan Data
Setiap Sekolah Jumlah Peserta
2. Mencantumkan dalam APBD Didik pada
Penganggaran Belanja Dapodik oleh
Tidak Langsung Hibah Kemendikbud
Bagi Satdikmen dan
Satdiksus Swasta Penetapan SK Gubernur
Bagi Satdikdas negeri dan
ttg Jumlah Dana BOS
Swasta
Lampiran I : Satdikmen
(bedakan negeri/swasta)
Lampiran II : Satdiksus
(Bedakan Negeri/Swasta)
Lampiran III : Satdikdas Mengacu
Per Kab/Kota (bedakan
negeri/swasta) 43
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Alokasi Ut Belanja
Alokasi Ut Belanja Tidak Langsung Program dan
Langsung Hibah Kegiatan
Mengacu
45
Lanjutan.........
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
46
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
47
Larangan Penggunaan
KEMENTERIAN Dana BOS
DALAM NEGERI
48
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
49
Pengelolaan DanaDALAM
KEMENTERIAN BOS NEGERI
pada Kab/Kota
SATDIKDAS LAPORAN
Penerimaan
Belanja
Swasta Negeri Pertanggungjawaban
50
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Penganggaran
51
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan………
4. RKAS Dana BOS dianggarkan dengan berpedoman pada Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana BOS yang ditetapkan Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pendidikan.
5. Berdasarkan RKAS Dana BOS, Kepala SKPD Dinas Pendidikan
Kab/Kota menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD),
yang memuat rencana pendapatan dan belanja Dana BOS.
6. Rencana Pendapatan Dana BOS pada RKA-SKPD dianggarkan pada
Kelompok Pendapatan Asli Daerah, Jenis Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang sah. Objek Dana BOS, Rincian Objek Dana BOS pada
masing-masing Satdik Negeri sesuai kode rekening berkenaan.
7. Rencana belanja Dana BOS pada RKA-SKPD dianggarkan pada
Kelompok Belanja Langsung, Program BOS, yang diuraikan ke dalam
Kegiatan, Jenis, Objek, dan Rincian Objek Belanja sesuai kode
rekening berkenaan.
8. RKA-SKPD sebagai bahan penyusunan Perda tentang APBD dan
Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
52
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pengganggaran Dana BOS
Kab/Kota (Negeri)
Menyusun RKAS
A 2 Alokasi TW IV TA
sebelumnya
(Final)
53
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
54
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
JUKNIS BOS
Lanjutan…
1 A
55
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2 3 7=4x6 8 9 10 11
4.3. Pendapatan Dana BOS 46.000.000
4.3.3.xx.xx Pendapatan Sisa Dana BOS TA 2016 12.000.000
4.3.3.xx.xx Pendapatan Dana BOS 34.000.000
5.1 Belanja Dana BOS 46.000.000
5.1.1 Belanja Pegawai 32.500.000
5.1.1.xx Belanja Pegawai Dana BOS
5.1.1.xx.xx Belanja Pegawai Dana BOS 32.500.000
Honor Petugas Dapodik 16.250.000
Honor Penjaga Sekolah 16.250.000
Dst…….
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 7.000.000
5.1.2.xx Belanja Barang dan Jasa Dana BOS
5.1.2.xx.xx Belanja Barang dan Jasa Dana BOS 7.000.000
Biaya Langganan Listrik 200.000
Penggandaan Formulir Pendaftaran 123.000 9.200.000
Dst….. 6.677.000
5.1.3 Belanja Modal 6.500.000
5.1.3.xx Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Lanjutan………
63
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan………
64
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lanjutan………
65
KEMENTERIAN DALAM Lanjutan………
NEGERI
Lanjutan………
4. Penyesuaian alokasi dana BOS, dengan terlebih dahulu melakukan
perubahan Perkada tentang Penjabaran APBD, dan pemberitahuan
kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya ditampung dalam Perda
tentang Perubahan APBD.
5. Dalam hal alokasi Dana BOS dalam Perda tentang Perubahan APBD tidak
sesuai dengan realisasi penyaluran final dana BOS Tw IV tahun
berjalan, maka Pemerintah Kab/Kota harus melakukan penyesuaian
alokasi Dana BOS dengan melakukan perubahan Perkada tentang
Penjabaran Perubahan APBD, dengan pemberitahuan kepada
pimpinan DPRD untuk selanjutnya dicatat dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA).
6. Dalam hal dana BOS belum dianggarkan dalam APBD Kab/Kota TA
2016, maka untuk memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan dana BOS dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,
pendapatan dan belanja Dana BOS sekurang-kurangnya disajikan
dalam Neraca, Laporan Operasional (LO), dan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK).
68
Tata Cara Penyampaian Laporan
A SP3B 4
Kepala SKPD Pendidikan
PPK-SKPD KUASA BUD
5 SP2B
3 Menyampaikan Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS beserta
SPTJM setiap triwulan dan semester
SP2B
Dinas Pendidikan PPKD
Kab/Kota
SP3B
realisasi triwulan +
Pernyataan Tanggungjawab
Kepala Satdik
Negeri
Bertanggung
jawab secara Laporan realisasi
formal dan
pendapatan dan belanja
material
Bendahara per triwulan/Semester
Satdik Negeri
Catatan:
• SP2B: Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja
• SP3B: Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja
71
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Terima Kasih
Lain-lain
73
KEMENTERIAN DALAM NEGERI