KARBOHIDRAT
Hydrates of carbon, sebagian mempunyai rumus empiris :
Cn(H2O)n n = 3- ribuan
Penggolongan Karbohidrat
1. Monosakarida
(n=5 Pentosa, n=6 heksosa, n=7 heptaosa)
Paling sederhana : 3 C gliseraldehida
dihidroksiaseton
2. Oligosakarida (2-10 unit monosakarida)
3. Polisakarida (> 10 unit monosakarida)
Homopolisakarida, Heteropolisakarida
Fungsi Karbohidrat dalam Produk Hasil Pertanian
Sumber karbohidrat
-Sumber Nabati : Hasil fotosintesa
-Sumber Hewani : biosintesis glikogen & sintesa kimiawi
Fungsi Polisakarida di alam
1. Pembentuk Struktur
Tanaman : selulosa, hemiselulosa, pektin
Hewan : khitin dan mukopolisakarida
2. Cadangan/persediaan makanan
Tanaman : pati, inulin, dekstrin
Hewan : glikogen
3. Pengikat Air
Tanaman : Agar, pektin, alginat
Hewan : Mukopolisakarida
Karbohidrat sumber energi utama bagi
manusia dan hewan
CHO CHO
H - C-OH HO-C-H
CH2OH CH2OH
D (+)-gliseraldehida L(-)-gliseraldehida
Gugus OH disebelah kanan D-
kiri L-
5. Aktivitas Optis : kemampuan untuk merotasi cahaya
yang terpolarisasi.
Dekstrorotari (+) berputar ke kanan
Levorotari (-) berputar ke kiri
Karakteristik Komposisi Karbohidrat
Mempengaruhi Sifat Fungsionalnya :
1. Komponen molekular
Heksosa, pentosa, asam uronat
Konfigurasi
Konfigurasi Cincin
2. Gugus Fungsional
Tipe : Karboksil, sulfat-ester, fosfat-ester, hidroksi,
metil ester
Lokasi dalam molekul
Derajat substitusi
3. Struktur
Ikatan glikosidik
Tipe struktur
Derajat percabangan
Derajat polimerisasi
Distribusi unit (monomer) basis
4. Konformasi
Helical, band, net, association, micelle
Perontokan Jerami
Gabah
Penggilingan Sekam
Brown Rice
Penyosohan Bekatul
Beras Putih
Gabah : bulir padi
Sekam, komposisi :
25% Selulosa
30% lignin
25% pentosa
21% abu (95% silika)
Brown Rice
Padi tanpa sekam, tidak mengalami penyosohan
Daya simpan lebih lama dan tidak kamba
Butuh waktu lebih lama untuk memasak
Kaya serat dan kaya thiamin
Bekatul
Sumber vitamin B
Kaya mineral Mg, K & P
Tinggi protein & lemak
rice bran oil : minyak goreng,
margarin, antioksidan
Pohon Industri Padi
Polished Rice (White Rice)
Beras yang telah dihilangkan bran & germ (beras putih)
Terdiri hanya endosperma (90% total biji, 9% thiamin)
defisiensi vitamin B (penyebab penyakit beri-beri)
Rice enrichment
Beras sosoh rendah nilai nutrisi (terutama vit B)
Penambahan nutrien bubuk hilang saat pencucian
Fortifikasi dengan iodium penambahan bahan pengikat
yang diaplikasikan sebagai alat penghambat pada alat
penyosoh beras
Quick-cooking rice
Perendaman Pemasakan
Beras Pencucian
1 jam, suhu kamar 80oC
Fluidized
Pengemasan Pendinginan Bed drier
Parboiled Rice
Manfaat :
(1) Mempermudah pelepasan sekam
(2) Mengurangi beras pecah
(3) Mempertahankan nilai gizi
vitamin B dan mineral melekat pada endosperma
Kekurangan :
(1) Waktu pemasakan lebih lama
(2) Nasi mudah menjadi basi
(3) Tekstur menjadi lebih keras (berkurang kepulenannya)
Manfaat Beras :
(1) Beras utuh
makanan pokok
snack, breakfast cereal
(2) Tepung Beras
makanan bayi
komposit flour
(3) Pati Beras bedak
(4) Produk fermentasi :
Angkak, brem, sake, vinegar
Manfaat Jerami :
Substrat jamur merang
Partikel board
Pulp & paper
Manfaat Sekam :
Pertanian
(1) Pakan ternak : campuran bekatul & sosohan
(2) Bahan bangunan : batu bata, fiberboard
(3) Bahan bakar
(4) Pupuk, kompos
Industri
(1) Absorbent
(2) Ca-silicida pemanas tanur listrik
(3) Campuran semen (+ kapur)
(4) Bahan baku furfural
Jagung (Zea mays)
Pop Corn
Industri
Grits
Makanan
Industri
Dextrin
Buah Farmasi
Jagung Tepung
Jagung
Jagung dalam Bihun Jagung
kaleng (Whole
cernel corn,
Sweet, Cream Industri
Corn) Gula Jagung
Makanan
Makanan
Minyak Jagung
Makanan
Bungkil
Ternak
Rambut
Jagung 1. Pakan
2. Kompos
3. Bahan Bakar
Tongkol 4. Arang
5. Tepung Arang
1. Pulp 6. Perasa
Batang 2. Kertas
3. Bahan Bakar
Jenis-jenis jagung :
1. Dent
2. Flint
3. Flour
4. Sweet
5. Pop
6. Pod
7. Waxy
Jenis-jenis jagung :
Pati (Tapioka)
3. Hasil samping
- Onggok kandungan pati dan tinggi
- Daun singkong makanan /sayuran bergizi
Gaplek
Gaplek singkong dalam bentuk potongan kecil yang telah
kering sehingga masih dapat diproses menjadi berbagai produk
turunan Singkong.
Singkong segar dikupas, dicuci, di cacah dengan panjang kurang
dari 5cm agar mudah disimpan di Silo ( tempat penyimpanan ) dan
dikeringkan atau dijemur. Proses ini mengurangi bobot sebanyak
kurang lebih sebesar 20 % – 30 %.
Gaplek atau dried cassava chips adalah komoditi yang terkenal di
dunia sebagai pakan ternak dengan kadar karbohidrat tinggi.
Pellet
Pellet dibuat dari umbi kering yang digiling dan dibentuk menjadi
bentuk silinder dengan panjang sekitar 2 – 3 cm dan diameter
sekitar 4 – 8 mm.
Biasanya sekitar 2 – 3 % dari berat umbi kering hilang selama
proses ini, namun pellet mempunyai kelebihan dibanding Gaplek
yaitu :
Kualitas lebih seragam
Menyita tempat lebih sedikit dibanding Gaplek sehingga mengurangi biaya
transport dan penyimpanan.
Biasanya sampai di tempat tujuan pengiriman dalam bentuk utuh sementara
sebagian dari Gaplek akan cenderung lembab dan rusak karena panas.
Pati
Singkong memiliki banyak karakteristik unggul sebagai bahan dasar Pati, antara
lain:
Tingkat kemurnian yang tinggi
Karakter Pengental yang sangat baik
Rasa yang Netral
Tekstur
Merupakan bahan mentah yang murah sekaligus mengandung kadar Pati yang tinggi
Mudah diekstrak dengan proses yang mudah dibandingkan dengan sumber pati yang
lain sehingga layak untuk diproduksi dengan skala kecil dan kapital yang terbatas
Lebih diminati oleh industri perekat karena membuat perekat lebih cair, halus dan
stabil
Pasta yang Lebih jernih
Pati
Pati Murni ( Native Starch )
Pati murni diproduksi melalui proses pemisahan secara alamiah tanpa
penambahan zat ataupun kimiawi lain. Pati murni dapat digunakan secara
langsung dalam memproduksi beberapa jenis makanan seperti Mi.
Pati yang telah dimodifikasi ( Modified Starch )
Pati Murni diproses kembali mulai dari merubah pola granula sampai
merubah bentuk dan komposisi dari amilase dan molekul amilopectin,
merubah temperatur pasta, rasio kekentalan, ketahanan terhadap asam, panas
dan atau agitasi mekanik hingga sifat ion.
Modifikasi bertujuan untuk memenuhi standar tertentu agar sesuai dengan
karakteristik yang dibutuhkan industri.
Produksi Pati
Pada industri tepung tapioka, teknologi yang digunakan
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
tradisional masih mengandalkan sinar matahari dan produksinya sangat
tergantung pada musim,
semi modern menggunakan mesin pengering (oven) dalam melakukan
proses pengeringan
full otomate menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi
efisiensi tinggi, karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang
sedikit, waktu lebih pendek dan menghasilkan tapioka berkualitas.
Ubi Jalar (Ipomoea batatas)
1. Konsumsi langsung : Rebus, bakar, goreng
2. Produk pangan olahan : Tepung ubi jalar, chips
3. Pakan Ternak
4. Pati ubi jalar : Industri gula cair
http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/images/bit_segar.jpg
Batang Tebu Limbah Industri Gula Tebu
1. Lignoselulosik
Ampas Bagase bahan bakar
Penggilingan Bagase 2. Molase
kandungan gula tinggi
substrat fermentasi
Nira Mentah 3. Limbah cair : blotong
Pemurnian Blotong
Kristalisasi Molase
Gula Pasir
Kegunaan sukrosa:
1. Pemanis
2. Sumber nutrisi
3. Pengawet
Produk gula :
• Raw sugar : kemurnian 95%
• Refined sugar/Gula rafinasi : kemurnian 99.5%
• Granulated sugar (gula pasir)
• Tepung Gula/powder sugar/confectionary sugar
• Invert sugar : hasil inversi sukrosa
• Liquid sugar
Substitusi Gula Sukrosa
1. Gula merah
2. Madu
3. Low calory sweetener
- Natural Sweetener
- Pemanis sintetis
4. Hidrolisat pati
Sagu (Metroxylon sp.)
butiran atau tepung yang diperoleh dari teras
batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago
Rottb.)
Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan
tepung tapioka
Sagu (Metroxylon sp.)
Sumber karbohidrat potensial
Knight (1969)
Pemanenan Sagu
Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut:
Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja
Batang dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka
Bagian teras batang dicacah dan diambil
Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring
Hasil saringan dicuci dan patinya diambil
Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun
pisang
BIOETANOL
Substitusi bahan bakar bensin
Rumus kimia (C2H5OH)
Penampakan : cairan tidak berwarna, jernih,
mudah menguap, berbau khas alkohol, berfase
cair pada suhu kamar, mudah terbakar dan
dapat dibuat dari biomassa maupun fraksi
minyak bumi
Bahan berpati
Ketela pohon
Sagu
Sorghum
Jagung
Kentang manis
Bahan
berpati
Hidrolisis (Asam/enzim)
Larutan Gula
Fermentasi
Bioetanol
Pengaturan pH 5.2
Likuifikasi -amilase
95oC, 180 menit 1.75 U/g pati
Sakarifikasi Glukoamilase
(60oC, pH 4.5, 72 jam) 0.3 U/g pati
Larutan Gula
Pati Sagu
Konversi pati menjadi gula
Hidrolisis Asam
Pembuatan suspensi pati 30%
dalam air
Pengaturan pH 2 dengan
HCL 0.1%
Hidrolisis
121oC, 60 menit
Larutan Gula
Fermentasi Larutan Gula Menjadi Etanol
Pasteurisasi
Fermentasi skala lab
85oC, 5 menit
Starter
10-15% (v/v)
Fermentasi
7 hari, suhu 25-30oC
Destilasi
Bioetanol
Broth
Fermentor
Etanol
NUTRISI STARTER
Inokulum
Inkubasi
Ragi komersial : 24 jam
Biakan murni : 48 jam
Starter
Destilasi
Bertujuan untuk pemisahan etanol dari
komponen lain (terutama air)
Destilasi menghasilkan etanol dengan
kadar alkohol 95%.
Perlu dilakukan pengeringan (dehidrasi)
zeolit
PSA
Bahan baku
Etanol
Sumber : ITB
Kentang
bukan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia
tetapi konsumennya cenderung meningkat dari tahun ke
tahun karena:
jumlah produk makin bertambah
taraf hidup masyarakat meningkat
wisatawan asing yang tinggal di Indonesia meningkat
Kentang
Sebagai bahan makanan:
banyak mengandung karbohidrat
sumber mineral (fosfor, besi, dan kalium)
mengandung vitamin B, vitamin C dan sedikit vitamin A
Rata-rata kandungan nutrisi