Tarif PTKP terbaru ( PTKP 2016 ) untuk batas penghasilan bruto PPh Pasal 21 untuk pegawai harian atau mingguan
atau pegawai tidak tetap lainnya adalah Rp 450.000,- per hari.
Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) 2017
Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan, nilai PTKP terbaru adalah sebagai
berikut :
No Uraian Nilai
1 Wajib Pajak (WP) 54.000.000,-
2 Tambahan WP Kawin 4.500.000,-
3 Tambahan Anak / Tanggungan 4.500.000,-
4 + Penghasilan Suami Isteri Digabung 54.000.000,-
No Deskripsi Jumlah
2 + WP Kawin 4.500.000
1. 210 item komoditas, tariff PPh 22 naik dari 7,5 persen mejadi 10 persen. Termasuk
dalam kategori ini adalah barang mewah seperti mobil CBU, dan motor besar.
2. 218 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5 persen menjadi 10 persen. Termasuk
dalam kategori ini adalah seluruh barang konsumsi yang sebagian besar telah dapat
diproduksi di dalam negeri seperti barang elektronik (dispenser air, pendingin ruangan,
lampu), keperluan sehari hari seperti sabun, sampo, kosmetik, serta peralatan masak
atau dapur.
3. 719 item komoditas, tariff PPh 22 naik dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen. Termasuk
dalam kategorini seluruh barang yang digunakan dalam proses konsumsi dan keperluan
lainnya. Contohnnya bahan bangunan (keramik), ban, peralatan elektronik audio-visual
(kabel, box speaker), produk tekstil (overcoat, polo shirt, swim wear).
PPh Pasal 23
Menurut UU No.36 Tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 29 (PPh 29) adalah PPh Kurang
Bayar (KB) yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun
pajak yang bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh (PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24) dan PPh Pasal
25.
1. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WPOP-PT):
• PPh pasal 25 yang sudah dilunasi = 0.75 x jumlah penghasilan / omzet per bulan.
• PPh 29 yang harus dilunasi = PPh yang masih terutang – PPh 25 yang sudah dilunasi
2. Wajib Pajak Badan (WPB):
• Angsuran PPH 25 = PPh terutang tahun lalu x 12
• PPH 29 yang harus dilunasi = PPh yang terutang – angsuran PPh 25
PPh Pasal 4 ayat (2)
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 adalah 1%
yang dipotong dari total omzet penjualan (peredaran bruto) per bulan dan dibayarkan pada tanggal
10 setiap bulannya. Namun, kini lewat PP Nomor 23 Tahun 2018, tarif PPh Final diturunkan
menjadi 0,5%.
• Atas Penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh orang pribadi atau badan dari transaksi
penjualan sahan di bursa efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai
transaksi penjualan saham.
• Pemilik sahan pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan dan bersifat final sebesar 0,5% dari
nilai saham (nilai saham perusahaan pada saat penawaran umum perdana (initial public offering).
PPN & PPnBM
Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan
Perbandingan penerapan BPHTB antara UU No.20 Tahun 2000 dengan UU No. 28 Tahun 2009:
• BPHTB yang harus dibayar atas hibah / warisan sebesar 50% dari
BPHTB terutang :
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat perjanjian, akta
notaris, kuitansi pembayaran, surat berharga, dan efek yang memuat jumlah uang atau nominal diatas
jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan dan dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di
pengadilan.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000
1. Tarif Bea Materai Rp. 6.000,- dikenakan atas dokumen:
• Surat perjajian surat-surat lainnya
• Akta-akta notaris termasuk salinannya;
• Akta-akta yang diuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkap-rangkapnya;
2. Tarif Bea Materai Rp 3.000,- dikenakan atas dokumen:
• Surat yang membuat jumlah yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp. 250.000,-
• Surat-surat berharga seperti: wesel, promes, dan aksep yang nominalnya lebih dari Rp. 250.000,-