Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

C P4A0 POST SECTIO


CAESAREA HARI KE 3 ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA
BERAT (PEB) DI RUANG I RSUD DR. SOEKARDJO
KOTA TASIKMALAYA

Disusun oleh :
KELOMPOK IC
STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
 Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015
Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
(KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada
tahun 2015.
 Berdasarkan kunjungan pasien sectio caesarea atas indikasi PEB dari
bulan Januari sampai bulan Mei 2016 sebanyak 10 orang (2,5%) yang
dirawat di Ruang 1 RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Angka ini
menunjukkan kejadian SC atas indikasi PEB rendahkunjungan pasien
sectio caesarea atas indikasi PEB dari bulan Januari sampai bulan Mei
2016 sebanyak 10 orang (2,5%) yang dirawat di Ruang 1 RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya. Angka ini menunjukkan kejadian SC atas
indikasi PEB rendah.
 Pada Pre Eklampsia Berat (PEB) timbul berbagai manifestasi klinik dan
komplikasi yang dapat menyebabkan syok dan kematian sehingga
diperlukan perawatan di Rumah Sakit.
Tujuan • deskriptif
Umum berbentuk studi
Tujuan Metode kasus dengan
Penulisan Tujuan Telaahan pendekatan
proses
Khusus keperawatan

• Observasi
• Wawancara SISTEMATIKA
• Pemeriksaan fisik PENULISAN:
Teknik • Studi dokumentasi
pengumpulan • Partisipasi aktif Penulisan karya tulis
data
• Home visite ilmiah ini terdiri dari
• Studi dokumentasi empat bab.
• Studi kepustakaan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi Sectio caesarea

adalah suatu cara melahirkan janin dengan


membuat sayatan pada dinding uterus
melalui dinding depan perut atau vagina;
atau sectio caesarea adalah suatu
histerektomi untuk melahirkan janin dari
dalam lahir.
• Kebutuhan oksigenasi
• Kebutuhan nutrisi
• Kebutuhan rasa nyaman;
nyeri
Dampak Post • Kebutuhan rasa aman;
Operasi infeksi
Sectio • Kebutuhan personal hygiene
Caesarea • Kebutuhan aktivitas
terhadap • Kebutuhan menyusui
Kebutuhan • Kebutuhan rasa aman;
Dasar cemas
Manusia • Kebutuhan istirahat tidur
• Kebutuhan eliminasi BAB
dan BAK
• Kebutuhan rasa aman;
injuri/kerusakan integritas
Post Partum (Masa nifas)

 Masa nifas (puerperium) adalah dimulai


setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yang berlangsung selama 6
minggu (Saifuddin, 2006)
Konsep Dasar Post Partum (Masa nifas)

Post Partum
(Masa nifas)

Perubahan Perubahan
Definisi Anatomi Fisiologi psikologis
Post Partum menurut Rubbin
Kehamilan Dengan Pre Eklamsi Berat (PEB)

Preeklamsi adalah penyakit kehamilan yang ditandai dengan adanya trias


preeklamsi yaitu adanya edema, hipertensi, dan protein uri.

Tanda dan gejala:


 Tekanan darah > 160/ 110 mmHg

 Protein urin > 0,5 gr /liter dalam 24jam ( +3/ +4 pada pemeriksaan
kualitatif )
 Oligouria< 400 cc/24 jam

 Trombosit < 100.000 /mm (trombositopenia)

 Nyeri epigastrium

 Perdarahan retina

 Edema pulmonal

 Koma

 Dapat timbul sesak nafas dan timbul cyanosis yang tampak pada ujung
jari dan kuku
Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan pada
Post Sectio caesarea Atas Indikasi PEB hari ke-3

Proses keperawatan
Terdiri dari : • 1. Pengkajian
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan jumlah lendir pada
saluran nafas.
• Nyeri akut berhubungan dengan trauma pembedahan, efek anesthesi, distensi
abdominal/ kandung kencing.
• Kecemasan berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri, kontak
interpersonal, hubungan tidak terpenuhi.
• Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel, peningkatan
kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan dan hipovolemia.
2. Diagnosa • Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa
Keperawatan kehidupan.
• Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan terjadinya trauma jaringan akibat
prosedur invasif, penurunan hemoglobin dan pemajanan pada patogen.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peristaltik usus yang
tidak adekuat.
• Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan trauma mekanis, efek anesthesi,
efek-efek hormonal.
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri/ ketidaknyamanan.
• Kurang pengetahuan mengenai perubahan fisiologis, periode pemulihan
perawatan diri berhubungan dengan kurang pemajanan atau mengingat, kurang
mengenal sumber-sumber
Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan pada
Post Sectio caesarea Atas Indikasi Riwayat SC

3. Perencanaan
(Tujuan, Intervensi dan
Rasional)

4. Implementasi

5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengkajian
Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 37 Tahun
Diagnosa Medis : P4A0 Post SC atas indikasi PEB

Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. K
Umur : 37
Hubungan dengan klien : Suami
Riwayat kesehatan

• Keluhan utama
Klien mengeluh Nyeri pada luka post op SC.
• Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat pengkajian tanggal 01-06-2016 klien mengatakan
nyeri pada abdomen (luka post op) nyeri seperti disayat-sayat
dengan skala 3 dari rentang 0-5, nyeri dirasakan dirasakan
setiap saat dan di perberat apabila klien banyak bergerak
dan saat jongkok kemudian nyeri berkurang apabila di
istirahatkan.
• Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah di operasi,
mengalami penyakit berat atau menular ataupun sampai di
rawat di rumah sakit.
Riwayat persalinan sekarang
 Awalnya klien merasakan mules yang sangat hebat
kemudian oleh keluarga klien di bawa ke bidan terdekat
tetapi setelah di periksa oleh bidan klien harus dirujuk ke
rumah sakit dan setelah dirumah sakit klien diharuskan
segera untuk dilakukan sectio caesarea (cyto) dikeranakan
kondisinya yang semakin tidak memungkinkan dan untuk
mempertahankan keadaan ibu dan bayinya.
 Tanggal : 29 Mei 2016
 Hari : Minggu
 Jam : 19:45 WIB
 Tipe persalinan : SC (Sectio Caesar)
 Lama persalinan : ± 25 menit
• Pemeriksaan fisik pada ibu
Keadaan umum
Penampilan : Bersih
Tingkat kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36,5°C
• TB : 157 cm
• BB sekarang : 60 kg
• BB sebelum hamil : 49 kg
• Pemeriksaan fisik pada bayi
Keadaan umum
Kesadaran : tampak tenang dan berespon saat diberi
rangsangan.
Tanda-tanda vital
R : 56 x/menit
S : 36,7 0c
P : 138 x/menit
• Berat badan : 3400 gram
• Panjang badan : 51 cm
• Linkar kepala : 35 cm
• Lingkar dada : 32 cm
• Lingkar lengan atas : 11cm
• APGAR score :8
Diagnosa Keperawatan
 Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan
Ditandai dengan :
DS : - klien mengeluh nyeri pada luka post op
DO: - luka post op (+) Skala nyeri 3 dari rentang 0-5
Klien tampak meringis
TD: 130/90 mmHg
R: 24x/menit
N: 80x/menit
Suhu 36,5°C
 Kurangnya pengetahuan tentang perawatan masa nifas berhubungan dengan kurangnya
informasi nutrisi apa saja untuk proses penyembuhan luka (sectio caesareai).
Ditandai dengan :
DS: klien mengatakan kurang paham makanan apa saja yang harus dianjurkan untuk ibu yang
sudah mengalami operasi sectio caesarea.
DO:
klien selalu bertanya akan makanan apa saja yang dianjurkan untuknya.
 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma atau luka post op.
 Menyusui efektif.
IMPLEMENTASI

DX 1 DX 2
 Mengkaji karakteristik nyeri, skala nyeri  Mengidentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
dengan hasil: karakteristik seperti di sayat- (rubor, dolor, calor dan fungsilaesa) dengan hasil:
sayat, skala nyeri 3 dari rentang 0-5, klien tidak ditemukan tanda-tanda infeksi (rubor, dolor,
calor dan fungsilaesa).
mengatakan nyeri pada perut luka post op,
wajah klien tampak meringis saat dilakukan  Melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
tekanan pada perut. dengan cairan NaCl denga hasil: setelah
dilakukan perawatan luka, luka tampak bersih.
 Mengobservasi tanda-tanda vital tekanan  Mengobservasi tanda-tanda vital tekanan darah,
darah, respirasi, nadi dan suhu dengan hasil: respirasi, nadi dan suhu dengan hasil:
TD: 130/90 mmHg  TD: 130/90 mmHg
R: 24x /menit  R: 24x/menit
N: 80x/menit  N: 80x/menit
Suhu: 36,5°C  S: 36,5°C
 Memberikan posisi yang nyaman dengan  Melakukan hasil kolaborasi pemberian therapi
hasil: posisi yang nyaman untuk pasien yaitu  Ceftizoxim
supine  Metrodinazol
 Anjurkan manajemen nyeri non farmakoligik:  Ranitidin
distraksi dan relaksasi dengan hasil: klien
mengikuti anjuran dari perawat.
DX 3
 Mengkaji kesiapan klien untuk menerima pendidikan
kesehatan dengan hasil: klien mau atau bersedia
untuk menerima pendidikan kesehatan
 Melakukan pendidikan kesehatan tentang nutrisi
untuk penyembuhan luka post sectio caesarea dengan
hasil: klien paham dengan apa yang disampaikan
dalam pendidikan kesehatan tersebut.
PEMBAHASAN

Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.S


hanya diagnosa ke-1 dan ke-3 saja yang dapat
teratasi, untuk diagnosa kedua masih belum dapat
teratasi karena luka belum dibuka.

Anda mungkin juga menyukai