Anda di halaman 1dari 15

Analisis Sosial

Keluarga Muslim
Fakultas MIPA
14 Mei 2016
Diskusi

• Analisis Sosial
• Pemberdayaan Masyarakat
• Kepemimpinan Profetik
• Operasionalisasi Analisis Sosial
Analisis Sosial

Pemetaan sosial yang dilakukan terhadap


sekelompok masyarakat tertentu guna
memberikan perlakuan tertentu untuk
mencapai tujuan yang ditentukan
- aspek kesejarahan (memahami konteks)
- aspek kekinian (memahami kekuatan)
- aspek masa depan (memahami peluang)
Analisis Sosial
- aspek kesejarahan (memahami
konteks)
Budaya dan kultur organisasi
- aspek kekinian (memahami
kekuatan)
kegiatan produktif organisasi
- aspek masa depan (memahami
peluang)
karakter alumni organisasi
Konseptualisasi
Apa yang telah membentuk kultur
- value, kebiasaan dan lingkungan
Apa yang bisa dimanfaatkan
sekarang
- sumber daya saat ini (media,
jejaring, gerakan pop)
Apa yang akan diwariskan di masa
depan
- metode dan hasil program
Pemberdayaan Masyarakat

Proses
- Mengembangkan
- Memandirikan
- Memperkuat posisi tawar
Masyarakat lapisan bawah thd kekuatan-
kekuatan penekan di segala bidang dan sektor
kehidupan (Sutoro Eko, 2002)
Pemberdayaan Masyarakat
1. Pemberdayaan dimaknai dalam konteks
menempatkan posisi berdiri masyarakat
- posisi masyarakat bukan obyek (penerima)
tapi sebagai subyek (partisipan yang juga
bergerak)
Pemberdayaan Masyarakat
2. Menempatkan masyarakat mandiri sebagai
partisipan
- terbuka ruang dan kapasitas
mengembangkan potensi dan kreasi
- mengontrol lingkungan dan sumber dayanya
sendiri
- menyelesaikan secara mandiri
- ikut menentukan arah politik
Kepemimpinan Profetik
Tahapan Dasar
Mentalitas
 Menyebarkan prinsip dan kaidah-
kaidah keislaman  Dari kegelapan kepada cahaya (Islam)
 Dari kekufuran kepada iman
 Pembentukan pribadi-pribadi da’i
 Dari syirik kepada tauhid
Islam Periode  Dari bathil kepada kebenaran
 Membentuk jama’ah Makkah  Dari nifaq kepada istiqomah
 Merahasiakan struktur  Dari maksiat kepada ta’at
 Menjauhi bentrok / benturan  Dari haram kepada halal
 Menjauhi medan peperangan  Dari kesendirian kepada jama’ah Islam
 Sabar dalam cobaan & siksaan
Hijrah Teritorial
Tahapan Pemantapan titik perubahan  Keamanan – Bagi mustadh’afin –
 Basis masyarakat ke Habsyah
 Basis bumi (wilayah teritorial)  Untuk berpijak – Sementara
 Kekuatan yang mampu untuk  Keimanan – Keseluruhan (umum)
membela jama’ah Periode – ke Madinah
 Menyusun da’wah dan negara Madinah Untuk  Basis masyarakat
 Da’wah yang sempurna memenuhi  Basis bumi (wilayah)
Kepemimpinan Profetik
Masyarakat Madinah dibentuk dan dibangun dalam dua fase:

1. Pertama: fase Makkah. Yaitu fase yang secara integral


diorientasikan kepada terbentuknya SDM yang
berkepribadian Islami (Syakhshiah Islamiyyah). Semua
proses ini berjalan dalam bentuk pendekatan yang lebih
bersifat kultural sehingga terbentuk budaya dan perilaku
islami termasuk dalam keluarga dan komunitasnya.

2. Ke dua: fase Madinah. Yaitu fase terbentuknya masyarakat


dalam bentuk sebuah negara yang lebih beradab dan lebih
bersifat struktural.
Kepemimpinan Profetik
1. Pembangunan kompetensi intelektual. Dari
perubahan kondisi jahiliyyah kepada kondisi yang
serba intelektual dengan visi dan misi yang jauh dan
jelas menuju pencerahan masa depan.
2. Pembangunan kompetensi spiritual. Ditindaklanjuti
dengan proses pembentukan spiritualitas yang
kokoh dengan kekuatan aqidah dan keyakinan yang
objektif menuju terbentuknya kepercayaan diri yang
kaya dengan ketulusan dan kejujuran.
3. Pembangunan kompetensi moral. Direfleksikan
dalam bentuk moralitas yang indah dengan akhlaq
yang terpuji dan mempesona.
Kepemimpinan Profetik
1. Pembangunan Institusi (Masjid). Struktur ini direfleksikan dengan
pembangunan masjid sebagai sarana beribadah (hablum minallah)
dan sekaligus sebagai sarana pendidikan (madrasah jami’ah),
interaksi sosio-kultural dan sosio-politikal (hablum minannas).
2. Ikatan konsolidasi. Struktur ini dilakukan dengan konsep mu´akhoh
(mempersaudarakan)
3. Penyusunan konstitusi. Struktur ini dilakukan dengan disusunnya
Piagam Madinah yang dalam sejarah perundang-undangan dunia
dianggap sebagai “The first written constitution in the World”
4. Pembangunan militer. Struktur ini diperlukan untuk memelihara
dan mengamankan negara
5. Pelembagaan hukum dan etika. Berjalan sepanjang sejarah
madaniyyah selama kurang lebih 10 tahun. Pembangunan hukum
dan etika diperlukan untuk menata masyarakat sehingga memiliki
peradaban tertinggi dan mulia.
Operasionalisasi AnSos
Pemetaan Sumber Daya
Sumber daya merupakan sesuatu yang dimiliki
oleh sebuah lembaga untuk mencapai cita-cita
yang didambakan
- Sumber daya Intelektual
- Sumber daya Manusia – Departemen2
- Sumber daya Jaringan – Dekanat, lembaga
fakultas, alumni
- Sumber Daya Dana
Operasionalisasi AnSos

• Buatlah SWOT Analysis dari


setiap sumber daya yang ada
• Kaji Internal dan Eksternal
• Buatlah S-O Strategies
S-T Strategies
W-O Strategies
W-T Strategies
Operasionalisasi AnSos

Bentuklah Fish Bone Analysis!

Anda mungkin juga menyukai