Anda di halaman 1dari 16

Analisis

Kualitas
Lingkungan
Kelompok 3

KESMAS C 2017
Analisis
Kualitas Lingkungan
01 Defenisi AKL 02 Istilah dalam AKL

Integrasi Alquran
03 Dasar Hukum 04 dan Hadist
Defenisi
01
Analisis Kualitas Lingkungan
AKL adalah kegiatan untuk menentukan apakah suatu hal terkait
lingkungan dan ekologi dalam keadaan baik atau tidak atau dampak apa
yang bisa ditimbulkan terhadap lingkungan dan ekologi serta mahluk
hidup di dalamnya (Agusriansyah, 2014).
Defenisi
Analisi Kualitas Lingkungan

AKL adalah kajian terhadap keadaan lingkungan yang dapat memberikan


daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu
wilayah (Subagiono,2018).
INDIKATOR LINGKUNGAN
Kuantitas yang berasal dari satu variabel polutan dan
digunakan untuk menggambarkan beberapa atribut
lingkungan.

02 INDEKS LINGKUNGAN
Angka tunggal yang berasal dari dua atau lebih
indikator

Istilah VARIABEL POLUTAN


Kuantitas fisik, kimia, atau biologi sebagai ukuran polusil

Dalam ingkungan

AKL DATA MONITORING LINGKUNGAN


Pengukuran-pengukuran rutin variable, fisik, kimia, dan
biologi yang dimaksud untuk menggambarkan kondisi-
kondisi lingkungan
03
Dasar Hukum AKL
UU No. 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Pasal 24 Ayat 3 :
Konservasi Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengacu pada Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air melalui kegiatan:
a. pelindungan dan pelestarian Sumber Air;
b. pengawetan Air;
c. pengelolaan kualitas Air; dan
d. pengendalian pencemaran Air.”

UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan Hidup


Pasal 20 ayat 1 : “Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu
lingkungan hidup”

Peraturan Pemeintah No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Pasal 7 ayat 2
Evaluasi oleh tim ahli Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi identifikasi dan analisis
terhadap:
a. hasil uji karakteristik Limbah;
b. proses produksi pada usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan Limbah; dan
c. bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
Pasal 8 ayat 1
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada media lingkungan
yang meliputi :
a. air;
b. udara;
c. tanah;
d. pangan;
e. sarana dan bangunan; dan
f. vektor dan binatang pembawa penyakit.

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 Tentang Air Tanah


Pasal 36 ayat 3 :
Pemantauan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada sumur pantau dengan cara:
a. mengukur dan merekam kedudukan muka air tanah;
b. memeriksa sifat fisika, kandungan unsur kimia, biologi atau radioaktif dalam air tanah;
c. mencatat jumlah volume air tanah yang dipakai atau diusahakan; dan/atau;
d. mengukur dan merekam perubahan lingkungan air tanah seperti amblesan tanah.
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Pasal 20
“Pemerintah dan Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam
rangka pengendalian pencemaran air pada sumber air berwenang :
a. menetapkan daya tampung beban pencemaran;
b. melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar;
c. menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah;
d. menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
e. memantau kualitas air pada sumber air; danf.memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air”

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara


Pasal 3
“Perlindungan mutu udara ambien didasarkan pada baku mutu udara ambien, status mutu udara ambien, baku mutu
emisi, ambang batasemisi gas buang, baku tingkat gangguan, ambang batas kebisingan dan Indeks Standar Pencemar
Udara.”

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air
Pasal 2
a. Penentuan status mutu air dapat menggunakan Metoda STORET atau Metoda Indeks Pencemaran.
b. Pedoman untuk menentukan status mutu air dengan Metoda STORET dilakukan sesuai dengan pedoman pada Lampiran I
Keputusan ini.
c. Pedoman untuk menentukan status mutu air dengan Metoda Indeks Pencemaran dilakukan sesuai dengan pedoman pada
Lampiran II Keputusan ini.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 21 Tahun 2018 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Penyamakan Kulit

Parameter Satuan Kadar Maksimum


potential Hydrogen (pH) - 6-9
Biological Oxygen Demand (BOD) mg/L 30
Chemical Oxygen Demand (COD) mg/L 200
Amoniaksebagai Nitrogen (NH3-N) mg/L 2
Total Kjedal Nitrogen (TKN) mg/L 30
Krom (Cr) Total mg/L 0.6
Minyak dan Lemak mg/L 5
Sulfida mg/L 0.8
Total Suspended Solid (TSS) mg/L 60
volume air limbah m3 per ton bahan baku 40

Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 3 Tahun 2014 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 16
Pencegahan pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dilakukan melalui upaya:
a. penetapan kelas air pada sumber air;
b. penetapan baku mutu airdaerah;
c. penetapan baku mutu air limbah daerah;
d. pemberian izin pembuangan air limbah ke sumber air;
e. penyediaan prasarana dan sarana pengolahan air limbah; dan
f. pemantauan kualitas air pada sumber air.

Peraturan Daerah Kota Makassar No. 9 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
04
Integrasi
Al-quran dan Hadist
Integrasi Al-quran dan Hadist

Q.s Ar - Rum QS.


QS. Al-Waqi’ah
Al-Mu'minun
Ayat 41 Ayat 68-70
Ayat 23

Artinya : “Telah tampak


“Maka terangkanlah kepadaku
kerusakan di darat dan dilaut Artinya: "Dan Kami turunkan
tentang air yang kamu minum (68)
disebabkan perbuatan air dari langit menurut suatu
Kamukah yang menurunkannya
manusia, supaya Allah ukuran; lalu Kami jadikan air
dari awan ataukah Kami yang
merasakan kepada mereka itu menetap di bumi, dan
menurunkan? (69) Kalau Kami
sebagian dari (akibat) sesungguhnya Kami benar-
kehendaki niscaya Kami jadikan
perbuatan mereka, agar benar berkuasa
mereka kembali (ke jalan dia asin, maka mengapakah kamu
menghilangkannya."
yang benar)." tidak bersyukur? (70).”
Q.s Al-Baqarah ayat 164

Artinya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan."
Q.s Al-Ma'idah Ayat 32

Artinya:
"Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang
siapa yang telah membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan seorang manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampui batas dalam berbuat
kerusakan-kerusakan di muka bumi."
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW
memperingatkan manusia untuk tidak melakukan kerusakan
pada lingkungan air dengan cara tidak melakukan

‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه‬ pembuangan kotoran pada kawasan tertentu. Yaitu melarang
‫وسلم قال‬: ‫ال يبولن أحدكم في الماء الدائم الذي ال‬ melarang orang kencing di air yang tenang dan
‫يجري ثم يغتسل فيه‬. (‫)رواه البخاري ومسلم‬
menggunakannya untuk mandi. Apabila seseorang kencing

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu pada air yang tidak mengalir sebenarnya bukan hanya orang

‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi tersebut yang akan terkena dampaknya, tetapi juga orang lain

wasallam bersabda, “Janganlah akan merasakannya. Begitupun orang yang sedang junub

seorang dari kalian kencing di air mandi di air yang tenang yang airnya tdk mengalir, sehingga

tenang yang tidak mengalir kemudian orang lain juga akan terkena dampak akibat dari sisa-sisa

mandi di dalamnya.” junub tersebut.


THANKS
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai