Anda di halaman 1dari 31

Oleh :

Dr. Muhammad Salim, Sp. Rad.


 Asal kata Radios yang berarti sinar dan logi adalah ilmu

 Suatu ilmu yang berkaitan dengan sinar

Ada 2 bidang :

 Radio diagnostik, berfungsi untuk mendiagnosa penyakit

 Radio therapi, berfungsi mengobati penyakit (kanker)


1. Radiologi sederhana

rontgen sederhana / X-Ray konvensional

2. Radiologi canggih

 CT SCAN (Computed Tomografi Scanning)

 MRI (Magnetic Resonans Imaging)

 USG ( Ultrasonografi)

 RADIO NUCLEAR SCANNING


 Menggunakan sinar x atau sinar rontgen dalam pelaksanaannya

 Sinar x dibentuk di dalam tabung sinar x yang dipancarkan keluar dan


menembus jaringan tubuh yang akan diperiksa kemudian ditangkap oleh
film
 Sinar ultraviolet

 Sinar infra merah, sinar gamma

 Sinar beta, gamma dll.


• Bergerak lurus

• Dapat menembus bahan/jaringan tubuh

• Mempunyai sifat fotografi

• Diserap oleh jaringan tubuh (di attenuasi)

• Dapat mengionisasi jaringan tubuh

• Memfunyai efek biologis terhadap jaringan tubuh


Peranan Rontgen Sederhana (X-Ray) dibidang neurologi :

 Sangat terbatas

 Kepala : Foto Cranium

 Tulang belakang : Foto Vertebra Cervikal sampai Sacro Coccygeus

 Tak dapat langsung melihat kelainan otak / medulla spinalis

Dalam bidang Muskulus :

 Tidak pernah dipakai


 Sangat luas

 Mulai Cranium, Extremitas, Pelvis, Thorax, Columna Vertebralis-


Vertebralis sampai Coccygeus
 Trauma

 infeksi

 Tumor

 Kelainan kongenital

 Kelainan ec Deficiency Vitamin

 Metastase proses, perlu foto bone survey

 Kelainan pertumbuhan ec gangguan Hormonal, perlu foto bone age


 Pemakaian sinar x atau sinar rontgen mempunyai sifat mengionisasi
jaringan tubuh sehingga berakibat efek biologis terhadap jaringan tubuh
 Menggunakan sinar x (rontgen) kemudian diolah melalui komputer

 Hati-hati pemakaian harus tertutup

 Irisan tubuh : Axial, Coroner, sagital


 Hasilnya sangat baik

 Cerebrum, Cerebellum, batang otak (Brain Stem)

 Subarachnoid, Subdural

 Tulang-tulang Cranium dan Collumna Vertebralis sangat baik

 Medulla Spinalis, Fossa posterior kurang baikpada CT-SCAN

 Medulla Spinalis, Fossa posteriot sangat baik pada MRI


 Stroke

 Trauma

 Tumor

 Infeksi

 Kelainan kongenital (metabolisme)

 Infeksi / inflamasi

 Metastase proses
 Terbatas

 Tidak sebaik, seluas MRI

 Dapat melihat dari perluasan tumor

 Biasanya dipakai untuk melihat perluasan tumor muskulus


 Sangat luas

 Foto sederhana kurang jelas

 Kondisi khusus tulang : dikelainan lebih detail

 Penting untuk melihat fraktur Basis Cranium dan kelainan Collumna


Vertebralis

 Irisan : Axial, Coroner, Sagittal

 Trauma

 Tumor

 infeksi
 Menggunakan medan magnit

 Metal : Face Maker, kredit card, gigi palsu, plat (logam) pada tulang

 Tidak berbahaya untuk jaringan tubuh

 Tidak dapat mengionisasi, AMAN


 MRI lebih unggul dari CT-SCAN dalam memeriksa otak untuk Medulla
Spinalis. Terutama pada kasus :

- Multiple Sclerotis

-Epilepsi, HNP

-kelainan di Fossa Posterior

 Kurang baik bila memeriksa kelainan pada tulang Cranium dan


collumna Vertebralis, kalah dengan CT-SCAN
 Trauma, stroke, tumor

 Infeksi, kelainan kongenital

 Metastase proses
 MRI tidak dapat memeriksa tulang sebaik CT-SCAN

 Pemeriksaan MRI pada tulang sangat terbatas


 Menggunakan gelombang suara Frequency tinggi

 Tak ada efek samping terhadap tubuh manusia

 Walau dengan ibu hamil


 Hanya dilakukan pada pemeriksaan otak pada anak baru lahir (BBL)
dengan melalui FONTANELLA yang masih terbuka

 Kelainan yang dicari :

- infeksi

- kerusakan parenchym otak ec hypoxia

- kelainan kongenital

- hydrocephalus
 Pada kasus trauma

 Inflamasi untuk melihat cairan sendi

 Tumor

 arthritis
 USG hampir tidak pernah dipakai pada kasus kelainan tulang
 Menggunakan isotop pada operasional yang disuntikkan kedalam
pembuluh darah dan kemudian ditangkap oleh alat yang namanya
Gamma kamera

 Penggunaannya terbatas dan untuk kasus neuromuskuloskeletal untuk


mendeteksi dini pada metastase proses ke tulang-tulang

Anda mungkin juga menyukai