Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya
manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat
menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang
1 2 3
Budaya yang
Budaya yang tidak Budaya yang
sebagian besar
bertentangan bertentangan
bertentangan
dengan islam dengan islam
dengan islam
Budaya yang tidak bertentangan dengan islam
kita dapat mengetahui bahwa Islam membiarkan beberapa adat kebiasaan manusia
yang tidak bertentangan dengan syariat dan adab-adab Islam atau sejalan
dengannya. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menghapus
seluruh adat dan budaya masyarakat Arab yang ada sebelum datangnya Islam. Akan
tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang budaya-budaya yang
mengandung unsur syirik, seperti pemujaan terhadap leluhur dan nenek moyang,
dan budaya-budaya yang bertentangan dengan adab-adab Islami.
Jadi, selama adat dan budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, silakan
melakukannya. Namun jika bertentangan dengan ajaran Islam, seperti memamerkan
aurat pada sebagian pakaian adat daerah, atau budaya itu berbau syirik atau
memiliki asal-usul ritual syirik dan pemujaan atau penyembahan kepada dewa-dewa
atau tuhan-tuhan selain Allah, maka budaya seperti itu hukumnya haram.
Budaya yang sebagian besar bertentangan dengan
islam
Masyarakat Jawa yang mayoritas beragama Islam hingga sekarang belum bisa
meninggalkan tradisi dan budaya Jawanya. Di antara tradisi dan budaya ini
terkadang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Tradisi dan budaya Jawa ini
sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa, terutama yang abangan. Di antara
tradisi dan budaya ini adalah keyakinan akan adanya roh-roh leluhur yang memiliki
kekuatan ghaib, keyakinan adanya dewa dewi yang berkedudukan seperti tuhan,
tradisi ziarah ke makam orang-orang tertentu, melakukan upacara-upacara ritual
yang bertujuan untuk persembahan kepada tuhan atau meminta berkah serta
terkabulnya permintaan tertentu
Perkembangan Kebudayaan Islam
Pada periode ini, para imam Mazhab yang terkenal dengan al-imamu madzahibul arbain
yang terdiri atas, Imam Syafi’I, Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Hambali, merupakan
tokoh yang hidup dan mengembangkan dialektika pemikiran keagamaannya pada
periode ini.
Islam sedang dalam masa puncak kejayaannya, baik dalam bidang ilmu filsafat maupun
ilmu keagamaan.
Kejayaan tersebut, termanifestasikan dalam kejayaan Islam lewat Dinasti Umaiyah I yang
berpusat di Damaskus, Dinasti Umaiyah II yang berpusat di Andalusia (Spanyol) dan
Dinasti Abasiyah yang berpusat di Baqdad.
Pada periode ini Islam bisa dikatakan sedang mengalami masa kemunduran. Dalam
diskursus pemikiran kontemporer, kemunduran Islam pada periode ini yang masih
terasa hingga sekarang adalah meluasnya pemikiran al-Gazali yang cenderung
memisahkan filsafat dengan agama.
Lewat pemikiran al-Gazali pula, Himmah untuk melakukan eksplorasi ilmu agama
dan filsafat mulai meredup,
Periode Modern (1800- sekarang)
Peninggalan
Kebudayaan
Islam di
Kaligrafi
Indonesia
Seni Pahat
Kaligrafi
Bentuk
Mesjid
Nilai-Nilai Islam dalam Budaya Indonesia