Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 7

Merancang Proposal Penelitian


Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
YEL-YEL
Lihat lah kawan lihat kemari
Ada klompok 7 di sini
Akan presentasi
Matakuliah metlit
Bersama Indah dan Berli
Annisa dan juga Desty
Ayo simak, ayo catat, ayo bisa
Bersama Indah dan Berli
Annisa dan juga Desty
Ayo simak, ayo catat, ayo bisa
PEMATERI

50 Indah Mien Maulida 10 Berliana Alvionita P

32 Annisa Nurul Hikmah 65 Adesty Iriyas Kusuma


Teknik Pengumpulan Data
Arikunto (2014, hlm. 265)
Menyusun instrumen adalah pekerjaan
penting di dalam langkah penelitian. Akan bahwa terdapat dua hal utama yang
tetapi mengumpulkan data jauh lebih mempengaruhi kualitas data hasil
penting lagi, terutama apabila peneliti penelitian, kualitas instrumen
menggunakan metode yang memiliki penelitian, dan kualitas pengumpulan
cukup besar celah untuk dimasuki unsur data. Kualitas pengumpulan
minat peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrumen dan kualitas pengumpulan
instrumen pengumpulan data harus data berkenaan ketepatan cara-cara
ditangani secara serius agar diperoleh yang digunakan untuk mengumpulkan
hasil yang sesuai dengan kegunaannya data.
yaitu pengumpulan variabel yang tepat.
Sugiyono (2017, hlm. 193)

Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan realibitasnya, belum dapat menghasilkan
data yang valid dan reabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya.

ANNISA NURUL HIKMAH


Angket
Menurut Narbuko dan Achmadi (2005, hlm. 76)
mengatakan bahwa metode kuisioner adalah suatu daftar
yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu
masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh
data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang
yang mejawab jadi yang diselidiki), terutama pada
penelitian survei.
Adapun tujuan dilakukan angket atau kuisioner ialah:

a. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian


b. Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak

ANNISA NURUL HIKMAH


Menurut Arikunto (2014, hlm.268) mengatakan bahwa
Kuesioner memang baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti
persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Sebelum kuesioner
disusun, maka harus dilalui prosedur:

a. merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner;


b. mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan kuesioner;
c. menjabarkan dari setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih
spesifik dan tunggal; dan
d. menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.

ANNISA NURUL HIKMAH


Adapun menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2017, hlm. 200) mengatakan bahwa ada beberapa prinsip dalam
penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: Prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.

1. Isi dan tujuan pertanyaan


2. Bahasa yang digunakan
Prinsip dalam 3. Tipe dan bentuk pertanyaan
Penulisan 4. Pertanyaan tidak mendua
Angket 5. Tidak menannyakan yang sudah lupa
sebagai Teknik 6. Pertanyaan tidak mengiring
Pengumpulan 7. Panjang Pertanyaan
Data 8. Urutan pertanyaan
9. Prinsip pengukuran
10. Penampilan fisik angket

ANNISA NURUL HIKMAH


Angket Anonim
Responden yang memilih untuk tidak Menurut Arikunto (2014, hlm. 269) mengatakan
mencantumkan nama pada angket yang ia isi. bahwa angket anonim memang ada kebaikannya
karena responden bebas mengemukakan pendapat.
Akan tetapi penggunaan angket anonim mempunyai
beberapa kelemahan pula.
Faktor faktor yang mempengaruhi perlu tidaknya
angket diberi nama adalah. a. sukar ditelusuri apabila ada kekurangan
pengisian yang disebabkan karena responden
1. tingkat kematangan responden; kurang memahami maksud item;
2. tingkat subjektivitas item yang menyebabkan b. tidak mungkin mengadakan analisis lebih
responden enggan memberikan jawaban; lanjut apabila peneliti ingin memecah kelompok
3. kemungkinan tentang banyaknya angket; dan berdasarkan karakteristik yang diperlukan.
4. prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu
menganalisis data.

ANNISA NURUL HIKMAH


mengemukakan di samping memerlukan waktu yang WAWANCARA
cukup lama untuk mengumpulkan data, dengan
metode interviu peneliti harus memikirkan tentang
pelaksanaannya. Memberikan angket kepada
responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mengemukakan bahwa wawancara atau interviu (interview) merupakan salah
mudah jika dibandingkan dengan mengorek jawaban satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam
responden dengan bertatap muka. penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.
Adakalanya juga wawancara dilakukan secara kelompok, kalau memang
mengatakan bahwa wawancara dapat dilakukan secara tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok seperti wawancara dengan
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan suatu keluarga, pengurus yayasan, pembina pramuka, dll. Wawancara yang
melalui tatap muka (face to face) maupun dengan ditujukan untuk memperoleh data dari individu dilaksanakan secara individual.
menggunakan telepon.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah proses
tanya-jawab secara lisan antara dua orang atau lebih dan didengarkan secara
langsung jawaban narasumber. Wawancara ini berguna untuk mengumpulkan
mengatakan bahwa wawancara adalah proses data atau informasi yang banyak digunakan untuk kepentingan penelitian.
tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung Wawancara ini tidak hanya tanya-jawab antar individual tetapi adakalanya
secara lisan dalam mana dua orang atau lebih juga wawancara dilakukan secara berkelompok sesuai dengan data atau
bertatap muka dengan mendengarkan secara informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan.

BERLIANA ALVIONITA PRATIWI


Adapun jenis wawancara menurut Narbuko dan Achmadi (2005, hlm. 83) sebagai berikut.

Menurut Prosedurnya
Wawancara Bebas Wawancara Terpimpin Wawancara Bebas Terpimpin

Wawancara bebas adalah Adalah kombinasi antara


Wawancara ini juga
proses wawancara dimana wawancara bebas dan
disebut dengan interview
interviewer tidak secara terpimpin. Jadi
guide. Kontralit interview
sengaja mengarahkan tanya pewawancara hanya
atau struktured interview,
jawab pada pokok-pokok membuat pokok-pokok
yaitu wawancara yang
persoalan dari fokus masalah yang akan diteliti,
menggunakan panduan
penelitian dan interviewer selanjutnya dalam proses
pokok-pokok masalah yang
(orang yang diwawancarai). wawancara berlangsung
diteliti.
Dalam banyak hal wawancara mengiku situasi
bebas akan lebih mendekati pewawancara harus pandai
pembicaraan bebas atau free mengarahkan yang
talk, sehingga menemukan diwawancarai apabila
kualitas wawancara. ternyata ia menyimpang.

BERLIANA ALVIONITA PRATIWI


Menurut Sasaran Penjawabannya
Wawancara Perorangan Wawancara Kelompok

Wawancara perorangan yaitu Wawancara kelompok apabila


apabila proses tanya jawab proses interviu itu
tatap muka itu ssecara berlangsung sekaligus 2
langsunga antara orang pewawancara atau
pewawancara dengan lebih mengahadapi 2 orang
seorang-seorang yang atau lebih yang
diwawancarai. Cara ini akan diwawancarai.
mendapatkan data yang lebih
intensif.

BERLIANA ALVIONITA PRATIWI


OBSERVASI
Menurut Kelinger*) dalam Arikunto (2014, hlm. 265) Menurut Sukmadinata (2007, hlm. 220) mengemukakan
mengatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah bahwa observasi (observation) atau pengamatan
umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
menghitungnya, mengukurnya, dan mencatatnya. yang sedang berlangsung.
Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk
mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis,
dengan prosedur yang terstandar.
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2017, hlm.
203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu
Menurut Narbuko dan Achmadi (2005, hlm. 70) proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
mengatakan bahwa pengamatan adalah alat berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara
pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. ingatan.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
mengamati suatu kegiatan dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks dan tersusun, format yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang akan terjadi.
BERLIANA ALVIONITA PRATIWI
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 204) mengemukakan bahwa dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,
observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant
observation.

Observasi Berperanserta Observasi Tidak


(Participant Observation) Observasi Nonpartisipan Observasi Terstruktur Terstruktur
Dalam observasi ini, Kalau dalam observasi Observasi terstruktur Observasi tidak
peneliti terlibat dengan partisipan peneliti terlibat adalah observasi yang terstruktur adalah
kegiatan sehari-hari langsung dengan telah dirancang secara observasi yang tidak
orang yang sedang aktivitas orang-orang sistematis, tentang apa dipersiapkan secara
diamati atau yang yang sedang diamati, yang akan diamati, kapan sistematis tentang apa
digunakan sebagai maka dalam observasi dan di mana tempatnya. yang akan diobservasi.
sumber data penelitian. nonpartispan peneliti Jadi observasi terstruktur Hal ini dilakukan karena
Sambil melakukan tidak terlibat dan hanya dilakukan apabila peneliti peneliti tidak tahu secara
pengamatan, peneliti ikut sebagai pengamat telah tahu dengan pasti pasti tentang apa yang
melakukan apa yang independen. tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam
dikerjakan oleh sumber Pengumpulan data akan diamati. Dalam melakukan pengamatan
data, dan ikut dengan observasi melakukan pengamatan peneliti tidak
merasakan suka nonpartisipan ini tidak peneliti menggunakan menggunakan instrumen
dukanya. akan mendapatkan data instrumen penelitian yang yang telah baku, tetapi
yang mendalam, dan telah teruji validitas dan hanya berupa rambu-
tidak sampai pada tingkat realibitasnya. rambu pengamatan.
makna.

BERLIANA ALVIONITA PRATIWI


Menurut Sukmadinata (2007, hlm. 221)
mengemukakan bahwa studi documenter (documentary
study) merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik.
Menurut Arikunto (2014, hlm.274) mengatakan bahwa
metode ini tidak kalah penting dari metode-metode lain,
adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa metode dokumentasi


merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen. Metode ini tidak kalah penting dari
metode lain karena metode ini mencari data melalui dokumen berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya.

BERLIANA ALVIONITA PRATIWI DOKUMEN


SUMBER DATA
KUANTITATIF
Populasi
Menurut Arikunto (2014. hlm,273) mangatakan bahwa Menurut Sugiyono (2017, hlm. 297) mengatakan bahwa
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
atau studi sensus. kesimpulannya.

Menurut Sukmadinata (2007. hlm,250) mengatakan bahwa dalam penelitian


populasi ini dibedakan antara populasi secara terukur dengan populasi target
atau “target population”. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran
keberlakuan kesimpulan penelitian kita. Populasi terukur adalah populasi yang
secara real dijadikan dasar dalam penentuan sampel, dan secara langsung
menjadi lingkup sasaran keberlakuan kesimpulan.

Jadi dapat disimpulkan populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-bendaalam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek itu. Populasi pula dibedakan menjadi dua macam yaitu populasi terukur dan populasi target.

INDAH MIEN MAULIDA


SAMPEL MENURUT AHLI SAMPEL MENURUT AHLI

Menurut Sugiyono (2017. hlm, 80) Menurut Sukmadinata (2007. hlm, 252)
mengatakan sampel adalah bagian dari mengatakan bahwa pengambilan sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh merupakan suatu proses pemilihan dan
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penentuan jenis sampel dan perhitungan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua besarnya sampel yang akan menjadi subjek
yang ada pada populasi, misalnya karena atau objek penelitian.
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.

SAMPEL SAMPEL MENURUT KELOMPOK

Dapat disimpulkan bahwa sampel


SAMPEL MENURUT AHLI
adalah sebagian atau wakil yang
Menurut Arikunto (2014. hlm, 174) dimiliki oleh populasi tersebut yang
mengatakan bahwa sampel adalah dapat diberlakukan untuk populasi
sebagian atau wakil populasi yang yang harus benar-benar
diteliti. Dinamakan penelitian sampel representatif(mewakili).
apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel.

INDAH MIEN MAULIDA


Your Text Here

A. Simple Random Sampling


Teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Sampling
B. Proportionate Stratified Random Sampling
Menurut Sugiyono (2017. hlm, 80) Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
Teknik sampling adalah merupakan teknik yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik
C. Disproportionate Stratified
sampling yang digunakan. Secara
skematis, teknik macam-macam sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,
bila populasi berstrata tetapi kurang proposional.

A. Probability
Sampling D. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten.
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

INDAH MIEN MAULIDA


Nonprobability Sampling

Menurut Sugiyono (2017. hlm, 80) mengatakan


nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
01 sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
Dapat disimpulkan nonprobability sampling
untuk dipilih menjadi sampel.
adalah teknik yang tidak memberi peluang
atau pengambilan sampelnya tidak secara
acak, penelitian ini tidak ditunjukkan untuk
menarik kesimpulan umum atau
generalisasi bagi populasi.

Menurut Sukmadinata (2007. hlm, 255)


mengatakan untuk tujuan-tujuan penelitian tertentu
dilakukan pengambilan sampel secara tidak acak,
02 bukan acak atau “non sampling” penelitian
demikian dilakukan karena tidak ditunjukkan untuk
menarik kesimpulan umum atau generalisasi bagi
populasi.
INDAH MIEN MAULIDA
INDAH MIEN MAULIDA

Teknik Nonprobability Sampling

Sampling Sistematis Sampling Purposive


Teknik pengambilan sampel teknik penentuan sampel dengan
berdasarkan urutan anggota pertimbangan tertentu
populasi yang telah diberi
nomor urut.

Sampling Kuota Sampling Jenuh


teknik untuk menentukan teknik penentuan sampel bila
sampel dari populasi yang semua anggota populasi
mempunyai ciri-ciri tertentu digunakan sebagai sampel
sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan

Sampling Insidental Snowball Sampling


teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan,yaitu teknik penentuan sampel
siapa saja yang secara yang mula-mula jumlahnya
kebetulan/insidental bertemu kecil, kemudian membesar
dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel
Menetukan Ukuran Sampel
Menurut Sugiyono (2017. hlm, 80) mengatakan
jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan
ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan
100% mewakili populasi adalah sama dengan
jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi nila jumlah
populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan
diberlakukan untuk 1000 orang tanpa ada
kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama
dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang.
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi,
maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil
dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi
populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi
(diberlakukan umum).

INDAH MIEN MAULIDA


Contoh Menentukan Ukuran
Sampel
Menurut Sugiyono (2017. hlm, 80) mengatakan akan dilakukan
penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah
tertentu. Kelompok masyarakat terdiri 1000 orang, yang dapat
dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan s1
= 50, sarjana muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50
(populasi berstrata). Karena populasi berstrata, maka
sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang
pendidikan.dengan demikian masing-maisng sampel untuk
tingkat pendidikan harus proposional sesuai dengan populasi.
Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel
untuk kelompok s1= 14, sarjana muda=83, SMK=139, SMP=14,
DAN SD=28.

ADESTY IRIYAS
Berikut ini diberikan tabel penentuan jumalah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac
dan Michael, untuk tingkat kesalahan, 1%, 5%, dan 10%. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari
populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut.

ADESTY IRIYAS
Cara Mengambil
Anggota Sampel

Menurut Sugiyono (2017. hlm, 80) mengatakan di bagian depan


bab ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu
probability sampling dan nonprobabaility sampling. Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut
dengan random random sampling, atau cara pengambilan sampel
secara acak.
Pengambilan sampel secara acak/random dapat dilakukan
dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian.
Maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai
dengan jumlah anggota populasi.

ADESTY IRIYAS
Aspek-aspek penting populasi dan sampel yang
dapat dideskripsikan dalam proposal penelitian:

5. Jelaskan 6. Tunjukkan
2. Perjelaslah 3. Jelaskan 4. Pertegaslah
1. Identifikasilah apakah prosedur prosedur- juga angka
proses apakah
populasi dalam sampling untuk prosedur dalam setiap individu
pemilihan atas penelitian Anda
penelitian. menyeleksi yang di-
populasi ini individu- akan
sampel dari sampling dan
mengguna-kan individu. menggunakan
daftar-daftar yang jelaskan
satu-tahap atau stratifikasi
ada. prosedur-
multi-tahap (yang (penjenjangan)
prosedur yang
sering dikenal populasi
Anda gunakan
dengan istilah sebelum Anda
untuk
clustering). memilih sampel
mengalkulasi
angka-angka ini.

ADESTY IRIYAS
SUMBER DATA
KUALITATIF
POPULASI
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 297) mengatakan bahwa penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah
populasi, tetapi oleh Sradley dinamakan “social stuation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktibitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

SAMPEL
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau
partisipan informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan
disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatifadalah untuk
menghasilkan teori. Sampelndalam penelitian kualitatif juga disebut sebagai sampel kontruktif, karena
dengan sumber data dari sampel itu dapat dikontruksikan fenomena yang semula masih belum jelas.

ADESTY IRIYAS
TEKNIK SAMPLING
Menurut Sugiyono (2017. hlm, 300) mengatakan
bahwa dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang
sering digunakan adalah purposive sampling, dan
snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Sedangkan, snowball sampling adalah teknik
pengambilan sumber data, yang pada awalnya
jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.

ADESTY IRIYAS
Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2017. hlm, 303)
mengatakan dengan mengutip pendapat Spradley yaitu
situasi social untuk sampel awal sangat disarankan situasi
social yang didalamnya menjadi semacam muara dari
banyak dominan lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa,
sampel sebagai sumber data atau sebagai informan
sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses


enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekadar diketahui, tetapi
juga dihayati.
2. mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat
pada kegiatan yang tengah diteliti.
3. mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi.
4. mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri. dan
5. mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam
guru atau narasumber.

ADESTY IRIYAS
SESI DISKUSI
No. Nama Pertanyaan
1.
SIMPULAN
Pengumpulan data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
melakukan penelitian, jika dalam pengumpulan data dan hasil tidak akurat maka
dapat dikatakan hasil penelitian itu tidak akurat pula, dan harus melakukan
penelitian ulang. Dalam menyusun proposal tidak hanya pengumpulan data saja
yang penting , ada populasi dan sampel juga dalam hal ini pula dalam
mengumpulkan atau menentukan populasi dan sampel peneliti tidak boleh
sembarangan dalam menentukan populasi dan sampel. Karena akan sangat
berpengaruh pada hasil pengumpulan data.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai