Merupakan suatu metode produk sampingan memperoleh alokasi biaya bersama sebelum dipisah
dari produk utama.
Metode ini terdiri dari :
1. Harga Pokok Pengganti
2. Harga Pokok Pembatalan biaya (Reversal costs)
Produk Sampingan Sebagai Harga Pokok Pengganti
Metode ini dapat digunakan bagi perusahaan yang menggunakan produk sampingan untuk
kebutuhan sendiri dalam proses produksi sebagai elemen biaya bahan maupun bahan pembantu.
Metode ini tidak menjual produk sampingan ke pasar, tetapi dikonsumsi sendiri dengan patokan
harga yang didasarkan kepada harga pasar. Jumlah tersebut kemudian dikreditkan pada rekening
produk dalam proses biaya bahan baku. Sebagai akibat biaya produksi produk utama lebih rendah.
Salah satu contoh perusahaan yang menggunakan metode ini adalah perusahaan yang menggunakan
harga transfer.
Contoh :
PT. Danau Toba menghasilkan “Gelas Kaca” sebagai produk utama dan menghasilkan pecahan beling
sebagai produk sampingan. Pada bulan Juli perusahaan menghasilkan sebanyak 16.000 gelas dan
produk samping sebesar 800 kg. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
tersebut terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp 12.000.000, biaya tenaga kerja sebesar
Rp 12.000.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 8.000.000. Harga Pokok pecahan beling jika
dibeli dari pihak luar sebesar Rp 2.000.
Alokasi Rp 30.400.000
Diminta :
1. Pisahkan biaya bersama untuk produk utama dan produk sampingan dengan menggunakan
metode reversal !
2. Hitunglah biaya produksi per-unit masing-masing produk !
3. Susunlah Laporan Laba-Rugi !
Penyelesaian :
1. Pemisahan biaya bersama dengan menggunakan metode reversal
Produk Utama Produk Sampingan
(A) (Ax)
HPP Rp 57.600
Biaya Proses Lanjutan ( Rp 13.200)
Biaya Penjualan ( Rp 6.000)
Biaya Administrasi ( Rp 3.000)
Rp 35.400 Rp 35.400
Rp 35.400 + 13.200
Produk Sampingan = = Rp 24,3
2.000 unit
PT. Batam
Laporan Laba-Rugi
Untuk Periode berakhir 31 Desember 2007
Ca Rp 8.480.000 Ca Rp 5.320.000
Ci Rp 12.190.000 Ci Rp 6.770.000
Penyelesaian :
1. Alokasi Biaya Bersama (Joint Cost) produk utama dan produk sampingan
Produk Utama Ca Ci
BPL
(Rp 38.425.000)
Crisanta HJH
(Rp 140.800.000) (Rp 102.375.000)
Biaya Bersama
(Rp 55.000.000)
(Rp 11.750.000)
Crisanti
(Rp 80.000.000) (Rp 68.250.000)
Catatan :
Harga Jual Jipotetis (HJH) : NJ – BPL Alokasi Joint Cost (AJC) :
Crisanta = 140.000.000 - 38.425.000 = Rp 102.375.000 Crisanta = 102.375.000/170.625.000 x 55.000.000 = Rp 33.000.000
Crisanti = 80.000.000 - 11.750.000 = Rp 68.250.000 Crisanti = 68.250.000/170.625.000 x 55.000.000 = Rp 22.000.000
+ +
Rp 170.625.000 Rp 55.000.000
HP/U = Harga Pokok Per Unit (Biaya Produksi/Jumlah Unit) Biaya Produksi = AJC + BPL
Crisanta = 71.425.000/16.000 = Rp 4.464.,625 BPL = Biaya Proses Lanjutan
Crisanti = 37.750.000/10.000 = Rp 3.775 NJ = Nilai Jual
3. Biaya Produksi dan Harga Pokok Per Unit Produk Sampingan
(Dalam Ribuan)
Produk Unit Produksi AJC BPL Biaya Produksi HP/U