Anda di halaman 1dari 105

Ilmu Politik

& Masalah Kesehatan


 Drs.H.Nuryanuwar,Apt,MM,MKes,
MMR
Riwayat Pekerjaan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang
Plt. Kepala Dinas/Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Padang Panjang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang
Direktur RSUD Padang Panjang
Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD.Dr.Achmad Mochtar
Bukittinggi
Kabid. Penunjang Medis RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Fungsional Farmasi pada RSUD. Dr.Achmad
Mochtar Bukittinggi
Ka.Instalasi Farmasi RSU. Sungai Dareh
Kepala Gudang Farmasi Kab.Pesisir Selatan
Memberikan wawasan,
pengetahuan dan
pemahaman kepada
mahasiswa tentang politik
baik sebagai suatu ilmu,
sistem maupun proses
kegiatan.
Membahas tentang
Definisi dan teori-teori politik,
Ruang lingkup ilmu politik,
Hubungan ilmu politik dan ilmu sosial lainnya,
Sistem pemilu dan kepartaian,
Hubungan internasional, dan
Konsep pemberantasan korupsi,
Hak Asasi Manusia,
pembangunan politik,
media dan politik,
gender.
Guna memberikan pemahaman
komprehensif kepada mahasiswa agar
dapat berpikir kritis, partisipatif dan
responsif terhadap berbagai persoalan
perpolitikan yang terjadi di Indonesia
dengan menerapkan konsep dan
pendekatan ilmu politik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Bermacam-macam kegiatan dalam suatu
Sistem Politik (negara) yang
menyangkut proses menentukan
tujuan-tujuan dari sistem itu dalam
melaksanakan tujuan itu
 Menurut Roger F, Soltau :
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-
tujuan negara dan lembaga-lembaga yang
akan melaksanakan tujuan-tujuan itu,
hubungan antar negara dan warganegaranya
serta dengan negara-negara lain.
 Menurut J. Barent ;
Ilmu politik adalah Ilmu yang mempelajari
kehidupan negara, yang merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat, mempelajari
negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya
CERDIK, BIJAKSANA
TAHU CARA MENANGANI PERSOALAN.

POLITIK  POLIS  NEGARA KOTA


POLITIK ADALAH KEBIJAKAN, CARA
BERTINDAK DALAM MENGHADAPI
ATAU MENANGANI SUATU MASALAH.
 Bagaimana menangani korban
 Bagaimana memenuhi kebutuhan logistik
 Bagaimana menjamin kelangsungan ekonomi
dan pendidikan
 Bagaimana menjamin kembalinya kehidupan
sosial yang normal
POLITIK ADALAH KEGIATAN
BERBAGAI KELOMPOK MAUPUN
INDIVIDU DALAM RANGKA MENCAPAI
TUJUAN BERSAMA
BURUH PEREMPUAN MENDEMO KEBIJAKAN UPAH DAN CUTI
BAGI MEREKA…
ANGGOTA KPK BERTEKAD MEMBERNATAS
KORUPSI…..
MAHASISWA MENDEMO KEBIJAKAN PEMERINTAH
YANG TIDAK BERFIHAK PADA RAKYAT KECIL:
ILMU POLITIK MEMPELAJARI
PEMBENTUKAN DAN PEMBAGIAN
KEKUASAAN.
POLITIK ADALAH PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KOLEKTIF ATAU
PEMBUATAN KEBIJAKSANAAN UMUM
UNTUK MASYARAKAT SELURUHNYA.
SIDANG DEWAN TERHORMAT UNTUK
MENENTUKAN NASIB BANGSA??
POLITIK ADALAH PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MELALUI SARANA
UMUM.
POLITIK ADALAH BERMACAM-MACAM
KEGIATAN DALAM SUATU NEGARA YANG
MENYANGKUT PROSES MENENTUKAN
TUJUAN DAN MELAKSANAKAN TUJUAN
ITU
JADI WAPRES, JADI MENTERI
BANKIR
POLISI
MAKA JALANKANLAH FUNGSI KITA
SEOPTIMAL MUNGKIN, KARENA ITU AKAN
MENJADI KONTRIBUSI KITA KEPADA
TERCAPAINYA TUJUAN NEGARA.

APA TUJUAN NEGARA/POLITIK


INDONESIA?
MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH
NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI
SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN
SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA
DAN UNTUK MEMAJUKAN
KESEJAHTERAAN UMUM,
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
DAN IKUT SERTA DALAM MEWUJUDKAN
PERDAMAIAN DUNIA
 BANYAK ANAK BANGSA YANG TIDAK
TERLINDUNGI, BAIK DI DALAM ATAU LUAR
NEGERI.
 BEBERAPA WILAYAH DIKLAIM OLEH
NEGARA LAIN: TIMOR-TIMUR, AMBALAT
 BANYAK WARGA NEGARA YANG MISKIN,
SAKIT
 BIAYA PENDIDIKAN MAHAL
WARGA MISKIN ADA DIMANA-
MANA…..
JAJANAN ORANG MISKIN
DARI BAYI SAMPI NENEK,
MENGEMIS..
MISKIN, SAKIT, ……
OMNIPRESENT; HADIR DIMANA-MANA DI
SEKITAR KITA. SADAR ATAU TIDAK, SUKA
ATAU TIDAK SUKA, POLITIK TURUT
MEMPENGARUHI KEHIDUPAN KITA, BAIK
SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN SEBAGAI
ANGGOTA MASYARAKAT DAN WARGA
NEGARA.
ILMU POLITIK BARU RESMI DIAKUI
SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN PADA
ABAD 19, MENGINGAT DEFINISI ILMU
YAKNI PENGETAHUAN YANG
DISUSUN DAN DIATUR DENGAN
HUKUM-HUKUM UMUM YANG TELAH
DIBUKTIKAN KEBENARANNYA SECARA
EMPIRIK.
SEJARAH ILMU
PERKEMBANGAN POLITIK

 ILMU POLITIK TELAH ADA SEJAK 450 S.M. = PEMIKIRAN


MENGENAI NEGARA TELAH DIMULAI DI YUNANI KUNO.
 MEMASUKI ABAD PERTENGAHAN, EKSISTENSI ILMU POLITIK
MENGALAMI STAGNASI = TERJADI PERGESERAN INSTITUSI
KEKUASAAN DARI NEGARA KEPADA GEREJA, SEHINGGA
NEGARA MENJADI KURANG PENTING.
 SETELAH ABAD KE-15 PARA PEMIKIR POLITIK TELAH
MELIBATKAN DIRI MEREKA MASALAH-MASALAH KEKUASAAN,
WEWENANG, DLL.
 PADA ABAD KE-19 , PERKEMBANGAN POLITIK DI NEGARA-
NEGARA EROPA BANYAK DIPENGARUHI OLEH ILMU HUKUM,
MAKA FOKUS PERHATIANNYA TERPUSAT PADA NEGARA.
ILMU POLITIK DI
AMERIKA SERIKAT

ILMU POLITIK DI AS BARU MENDAPATKAN IDENTITASNYA KETIKA DI


DIRIKAN SCHOOL OF POLITICAL SCIENCE DI COLUMBIA COLLEGE PADA
TAHUN 1980 (JOHN W. BURGES) = MENERBITKAN BUKU THE POLITICAL
SCIENCE QUARTERLY
PADA TAHUN 1876 HERBERT BAXTER ADAMS MENDIRIKAN UNIVERSITAS
JOHN HOPKINS = TERFOKUS PADA PENELITIAN LANJUTAN BIDANG
ILMU POLITIK
PROGRAM PENGAJARAN UNTUK M.A SERTA PH.D DI BIDANG ILMU
POLITIK DAN SEJARAH DICETAK OLEH UNIVERSITAS MICHIGAN.

Menurut BRYCE, Ilmu Politik tidak lagi merupakan suatu ilmu yang bersifat deduktif atau sekedar
sebagai suatu cabang filsafat yang bersifat spekulatif, namun ia benar-benar mendukung
upaya pencapaian fakta yang tak terhingga jumlahnya. Hal ini menjadi ciri utama dalam
ilmu politik Amerika dan diperlukan sebagai suatu sinonim untuk suatu pengertian tentang
ilmu.
PERKEMBANGAN INDIA DAN CHINA
ILMU POLITIK DI ASIA TELAH MEWARISKAN
TULISAN POLITIK YANG
BERMUTU.
DI INDIA TERKUMPUL
DALAM
DI INDONESIA DIDAPATI BEBERAPA KESUSASTRAAN
DHARMASASTRA DAN
KARYA TULIS YANG MEMBAHAS
ARTHASASTRA . DI
MASALAH SEJARAH DAN CHINA TERDAPAT
KENEGARAAN FILSUF2 TERKENAL
(NEGARAKERTAGAMA, YANG SEPERTI CONFUSIUS,
DITULIS PADA MASA MAJAPAHIT MENCIUS DAN
DAN BABAD TANAH JAWI). MAZHAB LEGALISTIS
(SHANG YANG).

PADA ABAD KE 19 KESUSATERAAN POLITIK DI ASIA MENGALAMI


KEMUNDURAN AKIBAT MASUKNYA PEMIKIRAN BARAT (INGGRIS, JERMAN,
AMERIKA SERIKAT DAN BELANDA DALAM RANGKA IMPERIALISME).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

1. 3.
HAKIKAT 2. PLURALISME
MANUSIA FRAGMATISME
(TINDAKAN
MANUSIA TIDAK
DAPAT DINILAI
DARI LOGIKA,
MELAINKAN DARI
HASIL TINDAKAN
/ PERILAKU TSB.
Politik di Keperawatan

Menurut sejarah, keterlibatan perawat dalam politik


terbatas.

Walaupun secara individu, seperti florence


nightingale, lilian wald, margaret sanger, dan
lavinia dock telah mempengaruhi dalam
pembuatan keputusan dibidang seperti sanitasi,
nutrisi, dan keluarga berencana, keluarga kurang
dihargai sebagai kelompok (Hall- Long, 1995).
• Akan tetapi gerakan wanita telah
memberikan inspirasi pada perawat masalah
perawatan kesehatan.

• Selain itu dengan banyaknya lulusan


berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota
profesi, mereka membawa keperawatan
kedalam aktivitas dan kegiatan di kampus
universitas.
Satu trend dalam
pendidikan
keperawatan adalah
berkembangnya
jumlah peserta didik
keperawatan yang Organisasi
menerima pendidikan keperawatan
keperawatan dasar di professional terus-
sekolah dan menerus
Universitas. menekankan
pentingnya
pendidikan bagi
perawat dalam
mendapatkan dan
memperluas peran
Dengan pesatnya perkembangan
profesi ini banyak pula masalah
yang melanda profesi keperawatan
akhir-akhir ini di kaitkan dengan
tidak adanya/masih kurang
perawat yang menjadi pemegang
kebijakan baik di eksekutive
maupun legislative.
Banyak juga di singgung
mengenai masalah undang-
undang keperawatan yang sulit
untuk menyelesaikan yang di
karenakan tidak adanya
keterwakilan seorang perawat di
posisi penentu tersebut.
• Seorang senior perawat
dari USA mengatakan
bahwa, sejarah profesi
keperawatan di sana • Dan melalui dunia politiklah
regulasi-regulasi terkait
dulunya juga tak ubahnya
profesi keperawatan akan
kondisi profesi terwujud, sehingga profesi ini
keperawatan di Indonesia tidak terkesampingkan lagi
saat ini. oleh profesi lain.
Prinsip dasar dan aktifitas perawat di dunia politik

Betapa pentingnya perawat berada di area politik

 Manfaat perawat terjun di dunia politik

 Ruang lingkup ilmu politik dalam


keperawatan
 Pada tahun 1974, ANA
membentuk the nurses coalition
in poltics (N-CAP).

Menjadi komite aksi politik


(political action commitee
(PAC)) pertama bagi perawat.
• Organisasi ini, yang kemudian dikenal sebagai
ANA-PAC, merupakan komite aksi politik
utama yang mencari dukungan bagi kandidat
yang ingin kedalam kantor federal (mason,
1990).
• Kekuatan politik
Merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi atau meyakinkan
seseorang untuk memihak kepada
pemerintah untuk memperlihatkan
bahwa kekuatan dari pihak tesebut
membentuk hasil yang diinginkan (
Rogge, 1987 ).
Pentingnya Perawat Berada di Area Politik

a. Politik menciptakan iklim yang


kondusif bagi keperawatan
terutama mendapatkan
legitimasi masyarakat dalam
upaya mendukung usaha-
usaha memberikan asuhan
keperwatan.
b. Politik memberikan kemudahan
terhadap pencapaian tujuan
keperawatan dalam melakukan
intervensi kepada masayarakat
melalui serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh profesi keperawatan
berupa kebijakan strategis dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Manfaat Keterlibatan Perawat di Area
Politik

a. Terciptanya suatu regulasi dalam


pendidikan perawat
Regulasi pendidikan akan menjadikan
tidak bermunculnya institusi pendidikan
keperawatan yang hanya mencari
untung, politik uang, dan institusi yang
tidak melakukan penjaminan mutu akan
output perawat yang di luluskan setiap
periodenya.
Dengan regulasi pendidikan
keperawatan, semua menjadi
terstandardisasi, profesi
keperawatan yang mempunyai
nilai tawar, nilai jual dan
menjadi profesi yang di
pertimbangkan.
b. Terciptanya suatu regulasi kewenangan perawat
di lahan klinik

Regulasi kewenangan perawat di lahan


klinik akan menjadikan profesi
keperawatan semakin mantap dalam
langkahnya.
Kewenangan perawat yang mandiri,
terstruktur dan ranah yang jelas akan
menjadikan perawat semakin professional
dan proporsional sesuai dengan tanggung
selain itu dalam regulasi
kewenangan ini di harapkan tidak
terjadi adanya overlap dan salah
satu yang paling penting adalah
menghindari terjadi malpraktek
yang kemungkinan dapat terjadi.
Ruang Lingkup Ilmu Politik di Dalam
Keperawatan

• Lingkup keberadaaan perawat di


dalam area politik tidak hanya
terbatas pada kepentingan perawat
itu sendiri seperti menciptakan iklim
yang kondusif bagi keperawatan
terutama mendapatkan legitimasi
masyarakat dalam upaya mendukung
usaha-usaha memberikan asuhan
•Dalam wikipedia Indonesia
disebutkan bahwa seseorang
dapat mengikuti dan berhak
menjadi insan politik dengan
mengikuti suatu partai politik
atau parpol, mengikuti ormas
atau organisasi masyarakat
atau LSM (lembaga swadaya
•Maka dari hal tersebut
seseorang berkewajiban untuk
melakukan hak dan
kewajibannya sebagai insan
politik guna melakukan
perilaku politik yang telah
disusun secara baik oleh
undang-undang dasar dan
•Dari hal tersebut, perawat yang
merupakan bagian dari insan
perpolitikan di Indonesia juga
berhak dan berkewajiban ikut
serta dan mengambil sebuah
kekuasaan demi terwujudnya
regulasi profesi keperawatan
yang nyata.
•Dari hal tersebut juga
terlihat bahwa perawat
dapat memperjuangkan
banyak hal terkait
dengan umat maupun
nasib perawat itu sendiri.
•Perawat tidak hanya
belajar merawat
pasien, tetapi juga
meningkatkan
kesejahteraan pasien
secara umum.
•Memperhatikan standard
dan management
pelayanan, kemampuan
staff, efisiensi dan efektifitas
prosedur yang digunakan,
peningkatan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit,
NEGARA SUATU ORGANISASI DALAM SUATU
WILAYAH YANG MEMPUNYAI
KEKUASAAN TERTINGGI YANG SAH
DAN DITAATI OLEH RAKYATNYA.

NEGARA MEMILIKI DUA TUGAS:


1. MENGENDALIKAN DAN MENGATUR
GEJALA-GEJALA KEKUASAAN DI
MASYARAKAT.
2. MENGORGANISIR DAN
MENGINTEGRASIKAN KEGIATAN
MANUSIA DAN GOLONGAN-GOLONGAN
KE ARAH TERCAPAINYA TUJUAN-
TUJUAN DARI MASYARAKAT
SELURUHNYA.
UNSUR-UNSUR POKOK NEGARA

WILAYAH
SIFAT NEGARA
Sifat Memaksa
PENDUDUK Sifat Monopoli
Sifat Mencakup
Semua
PEMERINTAHAN

KEDAULATAN
KEKUASAAN
???
KEKUASAAN

Kemampuan seseorang /
sekelompok manusia untuk
mempengaruhi tingkah laku
seseorang / kelompok lain dengan
sedemikian rupa sehingga tingkah
lakunya seseuai dengan keinginan
dan tujuan dari orang yang
mempunyai kekuasaan itu sendiri
(Miriam Budiardjo, 1992:35).
KEKUASAAN

Kekuasaan sebagai dominasi, yaitu


kemampuan untuk melaksanakan
kemauan, walaupun orang lain
menentangnya (C. Wright Mills,
1962:359-360).
TEORI KEKUASAAN

TEORI KEKUASAAN
NEGARA
TEORI KEKUASAAN
TUHAN

TEORI KEKUASAAN
HUKUM
TEORI KEKUASAAN
RAKYAT
APAPUN TEORINYA, SEORANG
PENGUASA MEMILIKI
KEMAMPUAN

1. MEMAKSA KEPADA WARGA NEGARA


2. MEMONOPOLI SUMBER-SUMBER KEBUTUHAN
PUBLIK
3. MENETAPKAN SEBUAH PERATURAN ATAU
KEBIJAKAN PUBLIK YANG MENGATUR
SELURUH ASPEK KEHIDUPAN NEGARA
TANPA TERKECUALI.
Memahami Indonesia
sebagai Sistem Politik

 Di dalam memahami masalah yang


serupa, dalam ilmu politik dikenal
sejumlah konsep:
 Pemerintahan (government),
 Negara (state), dan
 Sistem politik;
Memahami Indonesia
sebagai Sistem Politik

 Ketiganya acapkali dirujukkan pada perihal


yang sama, yaitu suatu kelompok yang
memiliki otoritas di dalam wilayah tertentu.
Karena itu, ketiganya juga acapkali
digunakan secara bergantian
(interchangeable)
Istilah government banyak dipakai di
Amerika Serikat, merujuk pada
kelembagaan pemerintahan;

Istilah negara lebih banyak dipakai di


Eropa;

Istilah sistem politik banyak dikenal,


khususnya setelah diperkenalkannya
pendekatan sistem di dalam ilmu politik;
Di dalam pendekatan sistem, entitas
kelompok itu dipahami sebagai sesuatu yang
terdiri dari berbagai bagian yang saling
berkaitan satu sama lain.
Selain itu, juga berinteraksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan domestik
maupun lingkungan internasional;

Secara sederhana, David Easton memahami


inti sistem politik sebagai: ‘authoritative
allocation of values’
Bagan Sistem Politik: David
Easton

Tuntutan

Outputs
Inputs

Keputusan atau
Dukungan
Sistem Politik Kebijakan

Umpan-balik

71
Pengertian Ilmu Politik
Konsep pokok yg digunakan sebagai
dasar perumusan definisi:
• Negara (state)
• Kekuasaan (power)
• Pengambilan keputusan (decision making)
• Kebijakan (policy, beleid)
• Pembagian atau alokasi (distribution or
allocation)
Politik menyangkut
beragam kegiatan
dlm sistem politik
(negara) yg
menyangkut proses
menentukan tujuan
Ada seleksi
utk
menetukan
tujuan yg
dipilih
Utk melaksanakan tujuan perlu
dibuat kebijakan menyangkut
alokasi dan distrbusi resources

Utk melaksanakan kebijakan


perlu ada kekuasaan dan
kewenangan
Aspek negara

Roger F Soltau: Ilmu yg


mempelajari negara, tujuan2
negara dan lembaga2 yg akan
melaksnakan tujuan2 itu; hub
antara negara dg warga negaranya
serta dgn negara lain
Aspek
kekuasaan

Harold D Laswell & Kaplan:


Mempelajari pembentukan &
pembagian kekuasaan

W.A Robson:
Mempelajari kekuasaan dlm
masyarakat

Deliar Noer:
Memusatkan perhatian pd masalah
kekuasaan dlm kehidupan bersama
atau masyarakat
Aspek Pengambilan keputusan

• Joyce Mitchell:
• Politik adalah pengambilan kpts kolektif atau
pembuatan kebijakan umum utk seluruh
masy.

• Karl W Deutch:
• Politik adalah pengambilan kptsn melalui
sarana umum (public means)
Aspek Kebijakan Umum

David Easton:
Studi mengenai terbentuknya
kebijakan umum
Hoogerwerf:
Obyek dari Ilmu Politik adalah
kebijakan pemerintah, proses
terbentuknya, serta akibat2nya
Aspek Distribusi dan alokasi: pembagian dan
penjatahan dr nilai2 (values) dlm masyarakat

• Harold Laswell:
• Politik adalah masalah siapa mendapat apa, kapan
dan bagaimana (who gets what, when, and how)

• David Easton:
• sistem politik adalah keseluruhan dr interaksi2 yg
mengatur pembagian nilai2 scr autoritatif utk dan
atas nama masy
Lembaga Negara

 Lembaga negara adalah


lembaga pemerintahan atau
"civilizated organization"
dimana lembaga tersebut
dibuat oleh negara , dari
negara, dan untuk negara
dimana bertujuan untuk
membangun negara itu
 Lembaga negara terkadang
disebut dengan istilah
lembaga pemerintahan,
lembaga pemerintahan
non-departemen, atau
lembaga negara saja.
Pembentukannya

 Ada yang dibentuk berdasarkan atau


karena diberi kekuasaan oleh UUD

 Ada pula yang dibentuk dan


mendapatkan kekuasaannya dari UU

 Dan bahkan ada pula yang hanya


dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden.
 Lembaga negara yang diatur dan
dibentuk oleh UUD merupakan organ
konstitusi

 Sedangkan yang dibentuk berdasarkan


UU merupakan organ UU

 Sementara yang hanya dibentuk


karena keputusan presiden tentunya
lebih rendah lagi tingkatan dan derajat
perlakuan hukum terhadap pejabat
Demikian pula jika lembaga
dimaksud dibentuk dan diberi
kekuasaan berdasarkan
peraturan daerah, tentu lebih
rendah lagi tingkatannya.
Dari segi hirarkinya lembaga negara
itu dibedakan kedalam 3 (tiga) lapis
yaitu :

1. Organ lapis pertama disebut sebagai


lembaga tinggi negara.
Dimana nama, fungsi dan kewenangannya
dibentuk berdasarkan UUD 1945.
2. Organ lapis kedua disebut sebagai
lembaga negara saja.
Dimana dalam lapis ini ada lembaga yang
sumber kewenangannya dari UUD, ada
pula sumber kewenangannya dari
undang-undang dan sumber
kewenangannya yang bersumber dari
regulator atau pembentuk peraturan
dibawah undang-undang.
3. Organ lapis ketiga merupakan lembaga
daerah.
Yaitu merupakan lembaga negara yang
ada di daerah yang ketentuannya telah
diatur oleh UU 1945 yaitu Pemerintah
Daerah Provinsi; Gubernur, DPRD
Provinsi. Pemerintahan Daerah
Kabupaten; Bupati, DPRD Kabupaten.
Pemerintahan Daerah Kota, Walikota,
DPRD Kota.
Disamping itu didalam UUD 1945
disebutkan pula adanya satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus
dan istimewa yang diakui dan dihormati
keberadaannya secara tegas oleh UUD,
sehingga eksistensinya sangat kuat secara
konstitusional.
Jenis-Jenis Lembaga Negara beserta
Tugas dan Fungsinya
 Lembaga Negara yang kewenanganya diberikan
oleh UUD 1945 dan Namanya disebutkan
dalam UUD 1945

 Lembaga Negara yang Kewenanganya diberikan


oleh UUD 1945 tetapi Namanya tidak disebut
didalam UUD 1945
 Lembaga Negara yg kewenanganya tidak
diberikan oleh UUD 1945 tetapi
Namanya disebutkan didalam UUD 1945
Lembaga Negara yang
kewenanganya diberikan oleh
UUD 1945 dan Namanya
disebutkan dalam UUD 1945
1. Majelis permusyawaratan Rakyat (MPR)
diatur dalam UUD 1945 Pasal 2 ayat 1
,(Amandemen IV)

Tugas : Membentuk undang-undang ( Pasal 3


Ayat 1) dan menyelenggarakan pemeriksaan atas
tanggungjawab keuangan dan kekayaan Negara
yang digunakan oleh pemerintah.

Fungsi : Mengawasi pelaksanaan tugas


pemerintah
2. Presiden diatur dalam UUD 1945 Pasal 4
ayat 1

Tugas : Membentuk UU dengan persetujuan DPR( Pasal


20 ayat 4 Amandemen I ), melaksanakan undang-
undang yang dibuat MPR/DPD, dan menetapkan
peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang ( Pasal 5 ayat 2 )

Fungsi : Menjalankan pemerintahan sebagaimana yang


diamanahkan dalam UUD 1945
Wakil Presiden diatur dalam UUD 1945
Pasal 4 ayat 2

Tugas : Memantau dan mengawasi kinerja menteri-


menteri di bawahnya dalam menjalankan tugas
sebagai pembantu presiden menjalankan tugas
kenegaraannya.

Fungsi : Membantu dan mendampingi Presiden


dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala
Negara.
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diatur
dalam UUD RI 1945 Pasal 19
Amandemen II

Tugas : Memberikan persetujuan dalam


pembentukan undang-undang ( Pasal 20 )
dan melakukan pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang (Pasal 20A)

Fungsi : Mengawasi pelaksanaan tugas


pemerintah
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diatur
dalam UUD RI 1945 Pasal 22C dan 22D
(Amandemen III)

Tugas : Memberikan nasehat dan pertimbangan


kepada Presiden

Fungsi : Membantu Presiden dalam


menjalankan pemerintahan
5. Mahkamah Konstitusi diatur dalam UUD
RI 1945 Pasal 24C dan UU No. 23 Tahun
2003

Tugas : Menguji Undang-Undang terhadap


Undang-undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945, dan memutuskan pembubaran
partai politik.

Fungsi : Menyelenggarakan peradilan guna


menegakkan hukum dan peradilan
6. Mahkamah Agung diatur dalam UUD RI 1945
Pasal 24 Ayat 2 (Amandemen III) dan Pasal 24A
dan UU No. 5 Tahun 2004S

Tugas : Memeriksa dan memutuskan permohonan


kasasi, memeriksa dan memeutuskan permohonan
peninjauan kembali (PK).

Fungsi : Melakukan pengawasan tertinggi terhadap


penyelanggaraan peradilan, tingkah laku, dan perbuatan
hakim, dan mengatur kelancaran penyelenggaraan
Peradilan jika ada hal yang belum cukup diatur dalam
UU No.4/1985
7. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diatur
dalam UUD RI 1945 Pasal 23E Ayat 1
(Amandemen III)

Tugas : Memeriksa tanggungjawab pemerintah tentang


keuangan dan kekayaan Negara dan memeriksa
tanggungjawab semua APBN, APBD, anggaran BUMN
dan anggaran BUMD berdasarkan atas ketentuan UU.

Fungsi : Melaksanakan pengawasan atas tanaggungjawab


keuangan Negara sesuai wewenangnya dalam UUD’45
dan memberikan pertimbangan kepada pemerintah
tentang penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban keuangan Negara.
8. Komisi Yudisial diatur dalam UUD RI
1945 Pasal 24B Ayat 1 (Amandemen III)
dan UU No. 22 Tahun 2003

Tugas : Menjaga dan menegakkan kehormatan,


keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

Fungsi : Mengusulkan pengangkatan hakim


agung.
9. TNI diatur dalam UUD Pasal 30 (Amandemen II) dan
Pasal 10 UUD 1945
TNI Angkatan Darat diatur dalam Pasal 10 UUD 1945
TNI Angkatan Laut diatur dalam Pasal 10 UUD 1945
TNI Angkatan Udara diatur dalam Pasal 10 UUD 1945

Tugas : Menegakkan kedaulatan RI dan


mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Fungsi : Menangkal terhadap segala bentuk ancaman


militer dan ancaman bersenjata dai luar dan dalam
negeri terhadap kadaulatan, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa.
10. Kepolisian Negara diatur dalam UUD
Pasal 30 (Amandemen II) dan UU No. 2
Tahun 2002.

Tugas : Memeilihara keamanan dan ketertiban


masyarakat, menegakkan hukum, memberikan
pengayoman dan pelayanan kepada masyrakat.

Fungsi : Dalam keadaan darurat memberikan bantuan


kepada TNI yang diatur dengan Undang-Undang dan
membantu secara aktif tugas pemeliharaan perdamaian
dunia dibawah bendera PBB.
Bacaan
 Gaffar, Afan, 2005, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
 MacIntyre, Andrew, 1991, Business and Politics in Indonesia, Allen &
Unwin, Sydney.
 Marijan, Kacung, 2010, Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi
Demokrasi Pasca Orde Baru, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta.
 Muhaimin, Yahya, 1973, Perkembangan Militer Dalam Politik di
Indonesia 1945-1966, seri penerbitan skripsi terbaik Fakultas
Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 1973
 Robison, Richard dan Vedi R. Hadiz, 2004, Reorganizing Power in
Indonesia: the Politics of Oligarkhy in an Age of Markets, Allen &
Unwin, Sydney.

Anda mungkin juga menyukai