Anda di halaman 1dari 30

DERMATITIS KONTAK ALERGI

PEMBIMBING :
Dr Nur Aeni Mulyaningsih, Sp.KK
Kasus
Identitas Pasien
• Nama : Tn. H
• Usia : 50 tahun
• Alamat : Kendal
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Tanggal periksa : 28 – 11 - 2019
Anamnesa

• Keluhan Utama :
Rasa gatal pada punggung dan telapak tangan kanan dan kiri sejak 1
minggu yang lalu.

• Keluhan Tambahan :
Adanya rasa nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik kulit RSUD H Suwondo dengan keluhan
kulit yang gatal dan perih pada punggung dan telapak tangan kanan
dan kiri yang dirasa memburuk sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mengaku penyakit yang dirasakan berawal karena pasien mencuci
tangan menggunakan deterjen, lama-kelamaan menjadi berwarna
keputihan disertai gatal dan kemudian digaruk, pasien mengatakan
keluhan semakin dirasakan saat malam hari. pasien merasa
penyakitnya semakin memburuk.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang serupa hilang timbul sejak 2
tahun yang lalu
Riwayat Atopy

• Riwayat asma disangkal


• Riwayat rhinitis disangkal
• Riwayat dermatitis disangkal
Riwayat Atopy keluarga

• Riwayat asma disangkal


• Riwayat rhinitis disangkal
• Riwayat dermatitis disangkal
• Keluarga tidak ada yang mengeluhkan hal yang serupa
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis :
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 88 x/menit
• Suhu : 37 ° C
• Frekuensi Nafas : 20 x/menit
STATUS GENERALIS

• Kepala : Normocephali
• Mata : CA -/-. SI -/-
• Leher : Tidak teraba pembesaran KBG
• THT : Tidak ada kelainan
• Cor : BJ I-II regulerG(-),M(-)
• Pulmo : Vesikuler, Rh -/-,
Wh-/-
• Abdomen : BU (+) normal, supel
• Ekstremitas: Akral hangat
Status Dermatologis

• Lokasi
Punggung dan telapak tangan kanan dan kiri

• Efloresensi
skuama eritem, likenifikasi, batas tegas
Diagnosis Banding

• Dermatitis kontak alergi


• Dermatitis kontak iritan
• Liken simpleks kronik
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang
tidak dilakukan

Saran :
Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji tempel
Diagnosa Kerja

Dermatitis Kontak Alergi


Penatalaksanaan

• Non-medikamentosa :
Pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen
penyebab.
• Medikamentosa :
-kortikosteroidcream
desoximethason 0,25 2xue
-antihistamin  tab loratadin 1 x 1
Prognosis

• Ad vitam : ad bonam
• Ad Functionam : ad bonam
• Ad Sanationam : dubia ad malam
Tinjauan Pustaka

Dermatitis Kontak Alergi


Definisi

Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang terjadi akibat pajanan


dengan bahan alergen di luar tubuh.
Epidemiologi

Biasanya DKA banyak terjadi pada remaja muda dan pada usia lebih dari
70 tahun.
Etiologi

Penyebab munculnya adalah bahan kimia sederhana


dengan berat molekul yang umumnya rendah,
merupakan alergen yang belum diproses disebut
hapten, bersifat lipofilik, dan dapat menembus
stratum korneum sehingga mencapai sel epidermis di
bawahnya .
Patogenesis

Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada DKA adalah mengikuti


respon imun yang diperantarai oleh sel atau reaksi imunologi tipe IV
yaitu suatu reaksi hipersensitivitas tipe lambat. Reaksi ini terjadi
melalui dua fase yaitu fase sensitisasi dan fase elisitasi. Hanya
individu yang telah mengalami sensitisasi dapat mengalami DKA.
Manifestasi klinik

• Riwayat terpajan dengan alergen


• Terjadi reaksi beruba dermatitis, setelah pajanan ulang dengan alergen
tersangka yang sama
• Bila pajanan dihentikan, lesi membaik, sedangkan bila pajanan berulang maka
lesi memberat.
• Gejala subyektif berupa gatal
• Terdapat tanda dermatitis ( akut, subakut,kronis)
• Lesi bersifat lokalisata, batas tegas, bentuk sesuai penyebab
• Type
akut  eritem dan edema pada, dapat berupa papul, dalam beberapa
reaksi dapat berupa bula, erosi, dan krusta
subakut  plaque dengan eritem
kronik  plaque dengan likenifikasi, ekskoriasi, eritem, pigmentasi
Diagnosis Banding

• Dermatitis kontak iritan


• Dermatitis numularis ( bila bentuk bulat atau lonjong )
• Dermatitis seboroik ( di kepala )
• Dishidrosis ( bila mengenai telapak tangan dan kaki )
Pemeriksaan penunjang

• Test kulit ( tes tempel ) untuk mencari penyebab


• Pada DKA kosmetik, apabila test tempel negatif dapat dilanjutkan
dengan test pakai (use test), test pakai berulang (repeated open
application test – ROAT)
Penatalaksanaan

Non-medikamentosa
• Hentikan pajanan alergen tersangka
• Penilaian identifikasi alergen (test tempel lanjut dengan bahan yang
lebih spesifik)
• Anjuran penggunaan alat pelindung diri yang sesuai
Medikamentosa
• Sistemik : simptomatis sesuai gejala dan gambaran
klinis
• Gatal : beri antihistamin golongan kedua
• DKA akut derajat sedang-berat dapat ditambah
kortikosteroid oral setara dengan prednison 20mg/hari
dalam 3 hari
• Siklosporin oral
• Topikal sesuai dengan sajian klinis
Prognosis

prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat


disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila
terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh faktor , endogen
(dermatitis atopik, dermatitis numularis), atau terpajan oleh
alergen yang tidak mungkin dihindar misalnya berhubungan
dengan pekerjaan terentu atau terdapat pada lingkungan
penderita.
Daftar Pustaka
• Djuanda Adhi,dkk.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi
kelima.Jakarta : FKUI,2007.
• Wolff Klaus, AJ Richard.Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology.sixth edition.United States : The McGraw-Hill
companies,2009.
• Lestari Titi,dkk.Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin.Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
2011.
Terima Kasih Atas Perhatiannya…

Wassalamu’alaikum..

Anda mungkin juga menyukai