Anda di halaman 1dari 16

PROSES PEMBUATAN

ROTI
NABILAH QOTRUNNADA
20170301055
LATAR BELAKANG

■ Roti merupakan salah satu produk makanan


yang terbuat dari tepung terigu yang diberi ragi
dan kemudian dipanggang. Pada masa
sekarang ini roti menjadi salah satu produk
pangan yang digemari oleh masyarakat
Indonesia
PROSES PEMBUATAN ROTI

1. SPONGE MIXING
2. FERMENTATION
3. DOUGH MIXING
4. DIVIDING
5. ROUNDING
6. PRESSING
7. PANNING
8. FINAL FERMENTATION
9. BAKING
10. COOLING
11. PACKAGING
FLOWCHART
SPONGE MIXING

Tepung terigu, air, dan ragi dimasukan kedalam mixer selama kurang lebih 15
menit untuk dicampur menjadi adonan pertama

Bahaya: terigu yang dapat terhirup kedalam paru paru, ergonomi


Resiko: sesak nafas, lowback pain
Dampak Lingkungan: jika ada bahan yang tidak terpakai dapat menimbulkan
sampah yang tercemar dan dapat menimbulkan masalah bagi para pekerja dan
lingkungan sekitar serta dapat menimbulkan bibit penyakit
Pencegahan: menggunakan masker agar terigu tidak terhirup dan mengangkat bahan
bahan dengan alat agar tidak terjadi lowback pain
FERMENTATION

Setelah adonan tercampur rata didalam mixer, adonan akan dituang kedalam wadah
dan dimasukan kedalam ruang fermentasi selama 3 jam dengan suhu ruang 27oc
adonan mengembang

Bahaya: mengaktifkan pertumbuhan dan metabolism dari mikroba


Resiko: terpapar bakteri yang dapat menyerang kesehatan dan daya tahan tubuh dan
iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan apd dan mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
DOUGH FERMENTATION

Setelah 3 jam di fermentasi, adonan dikeluarkan dari ruang fermentasi dan dilakukan
proses mixer yang kedua dengan pencampuran bahan bahan lain yaitu telur, gula,
susu, garam, dan margarin. Semua bahan di mixing kurang lebih 5 menit hingga
menyampur

Bahaya: pengadukan bahan yang terlalu banyak secara manual


Resiko: dapat menyebabkan nyeri sendi
Pencegahan: menggunakan alat seperti mixer
DIVIDING

Proses selanjutnya yaitu adonan yang sudah menyampur tadi kemudian


di potong potong dimesin devider.

Bahaya: jika secara manual menggunakan tangan dapat menyebabkan


gatal gatal
Resiko: dapat menyebabkan iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan sarung tangan plastik atau karet
ROUNDING

Setelah itu di bulatkan di mesin rounder dan di istirahatkan sejenak di


mesin OHP selama 15 – 20 menit.

Bahaya: jika secara manual menggunakan tangan dapat menyebabkan


gatal gatal
Resiko: dapat menyebabkan iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan sarung tangan plastik atau karet
PRESSING

Setelah proses pengistirahatan selama 15-20 menit selesai, kemudian adonan di


pressing untuk menghilangkan gas di dalamnya agar tekstur adonan lebih halus.

Bahaya: jika secara manual menggunakan tangan dapat menyebabkan gatal gatal
Resiko: dapat menyebabkan iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan alat penggiling seperti dough presser
PANNING

Adonan kemudian di panning atau proses peletakkan adonan kedalam loyang.

Bahaya: wadah yang berat, posisi tungku yang rendah


Resiko: lowback pain
Pencegahan: mengganti posisis tungku agar tidak terlalu rendah
FINAL FERMENTATION

Kemudian dilakukan proses fermentasi ke dua selama 1 jam dengan suhu 38oc – 40oc
untuk mengembangkan adonan serta membentuk tekstur yang lembut pada roti

Bahaya: terkontaminasi bakteri


Resiko: terpapar bakteri yang dapat menyerang kesehatan dan daya tahan tubuh dan
iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan APD dan mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
BAKING

Setelah 1 jam dan adonan roti mengembang, adonan roti dimasukkan kedalam oven
untuk dipanggang dengan suhu 180oc-240oc selama 15 – 30 menit.

Bahaya: suhu yang panas


Resiko: luka bakar dan iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan sarung tangan khusus dan anti panas
COOLING

Setelah di panggang di oven kemudian roti dikeluarkan dari loyang dan di lakukan
pengolesan pada roti dengan minyak sayur agar roti mengkilap, lalu di dingin kan
sampai ke cooling tower dan berputar dari puncak atas kebawah kurang lebih 45 menit.
Proses pendinginan dilakukan agar kemasan roti tidak menguap yang menyebabkan
embun pada kemasan agar jamur tidak tumbuh pada roti

Bahaya: roti yang panas setelah keluar dari oven


Resiko: luka bakar dan iritasi kulit
Pencegahan: menggunakan trolley dan sarung tangan anti panas
PACKAGING

Setelah pemeriksaan roti akan disensor dan dikemas baru kemudian melewati mesin
metal detector untuk mendeteksi apakah didalam kemasan terdapat unsur logam atau
tidak, karena jika terdapat unsur logam dapat berbahaya di konsumsi oleh masyarakat.

Bahaya: ergonomi pada posisi tubuh


Resiko: lowback pain
Dampak Lingkungan: pembuangan limbah plastik yang dapat mencemarkan
lingkungan
Pencegahan: menggunakan alat yang sesuai dengan postur tubuh pagawai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai