Anda di halaman 1dari 29

DISKUSI TOPIK

GANGGUAN BIPOLAR
C AT H E R I N E S U G A N D I 14061191044
D E W I N TA P U T R I U TA M I I 4 0 6 1 1 9 1 0 3 8

PEMBIMBING :
M A Y O R C K M ( K ) D R . L O L LY T H A C . S I M A N J U N TA K , S P. K J

K E P A N I T E R A A N K L I N I K S TA S E I L M U K E D O K T E R A N J I W A
RS TK II DUSTIRA CIMAHI
DEFINISI
• Gangguan afektif Bipolar  Gangguan suasana perasaan
ditandai oleh adanya episode berulang (sekurang-
kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat
aktivitas jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan energi dan
aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain
berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan
aktivitas (depresi).

Sumber : PPDGJ-III
ETIOLOGI
• Faktor biologis • Faktor psikososial
a. Norepinefrin a. Stress lingkungan
b. Serotonin b. Faktor kepribadian
c. Dopamine
d. GABA
• Faktor genetic
a. Family studies
b. Kembar
KLASIFIKASI
• Gangguan bipolar tipe I  setidaknya satu episode manik atau campuran;
episode depresi mayor khas tetapi tidak diperlukan.
• Gangguan bipolar tipe II  setidaknya satu episode hipomanik dan
setidaknya satu episode depresi mayor; tidak ada episode manik /
campuran.
• Gangguan siklotimik  gejala depresi dan hipomanik minimal 2 tahun;
tidak ada depresi berat atau mania.
• Gangguan bipolar dan terkait lainnya yg tidak spesifik  gejala
karakteristik gangguan bipolar dan terkait tetapi tidak sesuai dengan
kriteria penuh untuk bipolar I, bipolar II, atau cyclothymia
Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
F31 Gangguan afektif bipolar
F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya
F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT

Sumber : PPDGJ-III
MANIFESTASI KLINIS
• Pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan
(mood), serta peningkatan energi dan aktivitas (mania atau
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana
perasaan (mood) serta pengurangan energi dan aktivitas
(depresi)
• Khas : biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode
• Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung
antara 2 minggu sampai 4-5 bulan
• Episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata
sekitar 10 bulan) meskipun jarang melebihi setahun kecuali pada
lansia.
DIAGNOSIS
Episode Manik
A. Keadaan yg jelas ditandai adanya suasana perasaan/ mood yg
abnormal meningkat, ekspansif, dan iritabel dan adanya
peningkatan aktivitas bertujuan atau energy yg abnormal dan
persisten, paling sedikit sudah dialami selama 1 minggu dan terjadi
sepanjang hari, hampir setiap hari (atau durasi lainnya jika
perawatan RS sangat dibutuhkan)

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
B. Selama periode terjadinya gangguan mood dan peningkatan energi atau
aktivitas, 3 (atau lebih) dari gejala yg mengikuti (4 jika mood hanya
iritabel) didapatkan dgn derajat yg berbeda dan menunjukkan adanya
perubahan perilaku dari biasanya :
• Harga diri yg meningkat atau kebesaran
• Berkurangnya kebutuhan tidur (cth merasa puas setelah hanya tidur 3
jam)
• Lebih banyak berbicara dari biasanya atau adanya dorongan utk selalu
berbicara

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
• Flight of ideas atau individu secara subyektif merasakan percepatan
pikiran
• Distraktibilitas (cth perhatian mudah dialihkan pd hal yg tdk
penting atau rangsang eksternal yg tdk sesuai), seperti yg
dilaporkan atau diamati
• Peningkatan dlm aktivitas yg bertujuan (cth pd pekerjaan, sekolah,
atau aktivitas seksual) atau agitasi psikomotor
• Keterlibatan yg berlebihan pd aktivitas yg beresiko tinggi
menyakitkan (cth membeli barang yg berlebihan)

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
C. Gangguan mood sangat berat sehingga menyebabkan lemahnya fungsi
sosial atau pekerjaan sehingga membutuhkan perawatan di RS utk
mencegah terjadinya bahaya pd diri sendiri atau org lain, atau terutama
terdapat gangguan psikosis
D. Episode ini tdk berhubungan dari efek psikologi substansi tertentu
(seperti penyalahgunaan obat, obat-obatan atau pengobatan lainnya) atau
kondisi medis lainnya
Catatan :
• Episode manik yg muncul selama pengobatan antidepresi (seperti obat-obatan, terapi
elektrokonvulsi) tetapi tetap pd tingkatan gejala yg melebihi efek psikologi dari pengobatan
tsb merupakan bukti utama utk episode manik sehingga dapat didiagnosis gangguan bipolar 1.
• Kriteria A-D dari episode manik. Paling sedikit 1 gejala dari episode manik tersebut
dibutuhkan utk menegakkan diagnosis gangguan bipolar 1.

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-5).Washington DC: American
Psychiatric Association; 2013
Episode Hipomanik
A. Keadaan yg jelas ditandai adanya suasana perasaan/ mood yg
abnormal meningkat, ekspansif, iritabel, dan adanya peningkatan
aktivitas bertujuan atau energy yg persisten, dipertahankan
sekurangnya 4 hari berturut-turut dan terjadi sepanjang hari,
hampir setiap hari.
B. Selama periode terjadinya gangguan mood dan peningkatan energy
dan aktivitas, 3 (atau lebih) dari gejala mengikuti (4 jika mood
hanya iritabel) telah menetap dan menunjukkan adanya perubahan
perilaku dari biasanya, dan dapat ditunjukkan dalam derajat
berbeda :
Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
• Harga diri yg meningkat atau kebesaran
• Berkurangnya kebutuhan tidur (cth merasa puas setelah hanya tidur 3 jam)
• Lebih banyak berbicara dari biasanya atau adanya dorongan utk selalu
berbicara
• Flight of ideas atau individu scr subyektif merasakan percepatan pikiran
• Distraktibilitas (cth perhatian mudah dialihkan pd hal yg tdk penting atau
rangsang eksternal yg tdk sesuai), seperti yg dilaporkan atau diamati
• Peningkatan dlm aktivitas yg bertujuan (cth pd pekerjaan, sekolah, atau
aktivitas seksual) atau agitasi psikomotor
• Keterlibatan yg berlebihan pd aktivitas yg beresiko tinggi menyakitkan (cth
membeli barang yg berlebihan)
Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
C. Episode ini dihubungkan dgn perubahan yg jelas pd fungsi yg tidak
karakteristik dari individu ketika tidak mengalami gejala
D. Gangguan mood dan perubahan fungsi dapat dilihat oleh orang
lain
E. Episode ini tdk cukup berat utk menyebabkan lemahnya fungsi
sosial atau pekerjaan sehingga membutuhkan perawatan di RS. Jika
terdapat gangguan psikosis, maka episode ini dikatakan mania
F. Episode ini tdk berhubungan dari efek psikologi substansi tertentu
(seperti penyalahgunaan obat, obat-obatan atau pengobatan
lainnya) atau kondisi medis lainnya

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
Catatan :
• Episode hipomania yang muncul selama pengobatan antidepresi ( seperti
obat-obatan, terapi elektrokonvulsi ) tetapi tetap pada tingkatan gejala
yang melebihi efek psikologi dari pengobatan tersebut merupakan bukti
utama untuk episode hipomania. Bagaimanapun kehati-hatian diperlukan
karena itu satu atau dua gejala (terutama peningkatan iritabilitas,
kegelisahan, atau agitasi diikuti penggunaan antidepresi ) tidak diambil
sebagai diagnosis episode hipomania.
• Kriteria A-F merupakan episode hipomania. Episode hipomania umumnya
pd gangguan bipolar 1 tetapi tdk dibutuhkan utk diagnosis gangguan
bipolar 1

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-5).Washington DC: American
Psychiatric Association; 2013
Episode Depresi Berat
A. Lima (atau lebih) dari gejala berikut sudah dialami selama 2 minggu dan
menunjukkan perubahan dari fungsi sebelumnya, paling sedikit salah satu
dari (1) mood terdepresi (2) hilangnya keinginan atau kesenangan
Catatan : tdk termasuk gejala yg menyertai kondisi medis lainnya
1. Mood terdepresi sepanjang hari, hampir setiap hari seperti yg
ditunjukkan oleh laporan subyektif (seperti merasa sedih, kosong, atau
tdk ada harapan) atau berdasarkan pengamatan orang lain (seperti
menangis)
2. Berkurangnya keinginan atau kesenangan pada semua, atau hampir semua
aktivitas sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti yg ditunjukkan oleh
keterangan subjektif atau hasil pengamatan org lain)
Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-5).Washington DC: American
Psychiatric Association; 2013
3. Penurunan berat badan yg signifikan ketika tdk berdiet atau
bertambahnya berat badan (perubahan lebih dari 5% berat badan
selama satu bulan) atau berkurangnya atau meningkatnya nafsu makan
hampir setiap hari
4. Insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi psikomotor atau retardasi hampir setiap hari (diamati oleh
orang lain, bukan perasaan subyektif dari rasa gelisah atau rasa
keterbelakangan)
6. Kelelahan atau berkurangnya energi hampir setiap hari

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
7. Perasaan tdk berguna yg berlebihan atau merasa bersalah
(delusional), hampir setiap hari (menyalahkan diri atau bersalah
karena sakit)
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi
hampir setiap hari (baik dari keluhan subyektif atau berdasarkan
pengamatan orang lain)
9. Berpikir untuk meninggal berulang-ulang (tdk takut mati), adanya
percobaan bunuh diri berulang dengan rencana yang spesifik

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
B. Gejala ini menyebabkan kesusahan klinis yg signifikan atau
memperburuk fungsi social, pekerjaan atau fungsi penting lainnya
C. Episode ini tdk berhubungan dgn efek psikologi dari substansi atau
kondisi medis lainnya

Catatan :
Kriteria A-C merupakan episode depresi mayor. Episode depresi
mayor umumnya pada gangguan bipolar 1 tetapi tidak dibutuhkan
untuk diagnosis gangguan bipolar

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
GANGGUAN BIPOLAR 1
A. Ditemukan setidaknya satu kriteria dari episode mania (kriteria A-
D dari episode mania)
B. Kejadian pada episode mania dan depresi berat tidak bias
dijelaskan sebagai gangguan skizoafektif, skizofrenia, gangguan
skizofrenoform, gangguan delusional, atau skizofrenia spesifik dan
tdk spesifik dan gangguan psikosis lainnya

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
KODE DIAGNOSTIC
• Kode diagnostik untuk gangguan bipolar didasarkan pada jenis
episode saat ini atau terbaru dan statusnya sehubungan dengan
tingkat keparahan saat ini, adanya fitur psikotik, dan status remisi.
• Keparahan saat ini dan fitur psikotik hanya diindikasikan jika kriteria
penuh saat ini dipenuhi untuk episode depresi manik atau utama.
• Penentu remisi hanya diindikasikan jika kriteria penuh saat ini tidak
terpenuhi untuk episode manik, hipomanik, atau depresi berat.

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
• Kode adalah sebagai berikut:

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
* Penentu tingkat keparahan dan psikotik tidak berlaku; gunakan
kode 296.40 (F3 1 .0) untuk kasus yang tidak dalam remisi.
* Tingkat keparahan, psikotik, dan penentu remisi tdk berlaku.
Kode 296.7 (F3 1 .9).
+Jikaada fitur psikotik, beri kode specifier "dengan fitur psikotik"
sesuai dengan tingkat keparahan episode.

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
• Dalam mencatat nama diagnosis, istilah harus didaftar dengan
urutan sebagai berikut: gangguan depresi mayor; episode tunggal
atau berulang; dan tingkat keparahan, psikotik, dan penentu remisi
diikuti oleh banyak penentu berikut tanpa kode yang berlaku untuk
episode saat ini.
• Dalam mencatat nama diagnosis, istilah harus didaftar dengan
urutan sebagai berikut: gangguan bipolar I, jenis episode saat ini atau
yang terbaru, penentu keparahan / penurunan psikotidisi, diikuti
oleh banyak penentu tanpa kode yang berlaku untuk episode saat
ini atau terbaru .

Sumber : American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition
(DSM-5). Washington DC: American Psychiatric Association; 2013
TERAPI NON FARMAKOLOGI

• Rawat inap
• Terapi kognitif
• Terapi interpersonal
• Terapi behaviour
• Terapi berorientasi psikoanalitik
• Terapi keluarga
TERAPI - FARMAKOLOGI
Mood stabilizers for mania
• Lithium
• Lamotrigine
• Valproate
• Carbamazepine
• Atypical antipsychotics (olanzapine & quetiapine)
• Benzodiazepines
• Gabapentin
TERAPI DEPRESI BIPOLAR

Antidepressant
• Tricyclics antidepressants (TCAs)
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai