Anda di halaman 1dari 17

2.

Aliran laminar antara dua lempeng datar

Suatau cairan Newton mengalir dengan kecepatan tetap secara laminar antara
2 lempeng mendatar yang berjarak δ satu dari yang lain. Kedua lempeng itu
tak terhingga panjangnya dan lebarnya. Carilah distribusi kecepatan (vx).

Penyelesaiaan;
Mencari distribusi kecepatan berarti mencari fungsi matematis yang
menyatakan bagaimana vx berubah dalam arah y sewaktu cairan mengalir
diantara kedua lempeng. Perhatikan gambar di bawah ini.
L

y=+½δ

y=0
τyx ↑ τyx
arah perpindahan momentum
d (  vx )
BL    yx BL y 0   yx BL y 1 2  Fx ………… (2.1)
dt
Dalam contoh ini Fx merupakan jumlah hasil kerja tekanan dan gravitasi.

Dimana Fx  p1B  p2 B  BLg ………… (2.2)

Karena dalam hal ini pengaruh gravitasi dapat diabaikan, maka substitusikan
persamaan (2.2) ke dalam (2.1) menghasilkan:
d (  vx )
BL    yx BL y 0   yx BL y 1 2 ( p1  p2 ) B ………… (2.3)
dt
Kalau semua suku pertama pers.(2.3) dibagi dengan volume banding
(BLδ), sambil δ dibuat sekecil mungkin, maka:
BL  d (  vx )  yx BL y 0   yx BL y 1 2 ( p1  p2 ) B
 
BL  dt BL  BL 

d (  vx )  yx y 0   yx y 1 2 ( p1  p2 )
 
dt  L
misalkan
 yx y 0   yx y 1 2 menjadi  d yx

Sedangkan δ menjadi -dy


Maka pers. (2.3) menjadi

d (  vx ) d yx ( p1  p2 )
  ………… (2.4)
dt dy L
Jika sistem itu pada semua bagian-bagiannya mempunyai sifat yang tidak
berubah dengan waktu,maka keadaan itu disebut mantap (Steady state),
sehingga:
d ( vx )
0
dt
yang berarti tidak ada akumulasi momentum dalam system,
sehingga pers (2.4) menjadi:

d yx ( p1  p2 )

dy L
sehingga diperoleh ;

( p1  p2 )
d yx  dy ………… (2.5)
L
persamaan (2.5) diintegrasikan menjadi,
( p1  p2 )
 d yx 
L  dy

Sehingga diperoleh;
( p1  p 2 )
 yx  y  C1 ………… (2.6)
L
Untuk mendapatkan persamaan kecepatan distribusi , maka masukkan
persamaan Newton tentang Viscositas.

dvx
 yx  
dy
Sehingga pers. (2.6) menjadi

dvx ( p1  p2 ) y

dy L

( p1  p2 )
 dvx   L  ydy
( p1  p2 ) 2
vx   y  c1 y  c2 ………… (2.7)
2L

Kedua tetapan integrasi C1 dan C2 harus diberi nilai dengan menggunakan


syarat batas. Syarat batas adalah keterangan tentang besaran-besaran yang
sedang ditinjau yaitu tegangan geser dan kecepatan distribusi pada batas-
batas volume banding atau sistem.

Harus diingat bahwa :


a. Kecepatan maksimum selalu berada
 di tengah aliran.
b. Tegangan geser maksimum selalu berada di pinggir/sisi aliran.

Dari uraian di atas memberikan syarat-syarat batas:

K.B 1 : pada y = + ½ δ Vx = 0
K.B 2 : pada y = 0 τyx = 0

K.B 2 dimasukkan ke persamaan (2.6)


( p1  p2 )
 yx  y  c1
L
( p1  p2 )
0 (0)  c1
L
Sehingga didapat c1 = 0

K.B 1 dimasukkan ke persamaan (2.7)

( p1  p2 ) 2
vx   y  c1 y  c2
2L
( p1  p2 ) 1 2
0 ( 2  )  (0)( 1 2  )  c2
2L

( p1  p2 ) 1 2
0 4   (0)( 2  )  c2
1
2L
( p1  p2 ) 2
c2 
8L

Masukkan harga c1 dan c2 ke persamaan (2.7)

( p1  p2 ) 2
vx   y  c1 y  c2
2L

( p1  p2 ) 2 ( p1  p2 ) 2
vx   y  (0) 
2L 8L

( p1  p2 )   2 2
vx    y  ……………..….. (2.8)
2L  4 
Besaran-besaran lain yang dapat dihitung diantaranya:

1. Kecepatan rata-rata <Vx,> maka.


B  12 ( p1  p2 )   2 
 
0  12 2L  4
  y 2 dy dz

VX  B  12
……………..….. (2.9)
 
0  12
dy dz

Hasil integrasi memberikan kecepatan rata-rata.

( p1  p2 ) 2
VX  ……………..….. (2.10)
12L
2. Kecepatan maksimum (Vx), maka.
Kecepatan maksimum terjadi pada y = 0
Maka masukkan harga y = 0 ke dalam persamaan (2.8) sehingga di dapat.
( p1  p2 )   2 
Vx    (0) 
2L  4 

( p1  p2 ) 2
Vx ,Max  ……………..….. (2.11)
8L

3. Laju alir volumetris, Q

Q  A Vz  W Vz ……………..….. (2.12)

atau,
w 
Q  V dx dy
z
0 0

 g cos    X  
2 2

Q W  ……………..….. (2.13)
1     dx
0 2    
 
3. Aliran laminar dalam pipa

Suatu cairan Newton mengalir secara laminar dan mantap dalam pipa datar
(seperti terlihat pada gambar di bawah ini),
Carilah penyebaran kecepatan dalam aliran tersebut terhadap jari-jari r.

penyelesaian :

R r
r
vz
z

Dalam hal ini yang pertama sekali kita tentukan adalah volum bandingnya,
yaitu berupa silinder dengan jari-jari r dan panjangnya L, yang porosnya
sama dengan poros pipa. Jari-jari pipa dan panjang pipa dinamakan R dan L.
Langkah- langkah penyelesaian:
a. Buat neraca momentum dalam volum-banding
b. Sederhanakan persamaan neraca pada poin (a) dan dibagi dengan volume
c. Masukkan keterangan tentang keadaan sistem (steady, grafitasi dll)
d. Dapatkan suatu pers. diferensial dari hasil akhir neraca dengan membuat r kecil sekali.
e. Tetapkan syarat-syarat batas untuk menentukan nilai tetapan integrasi
f. Substitusikan nilai tetapan integrasi.

Asumsi bahwa keadaan mantap, maka akumulasi = 0

Laju alir momentum yang masuk pada r = 0 :  rz 2 rL r 0

Laju alir momentum masuk pada pada r = r :   rz 2 rL r r

Gaya-gaya dari luar yang bekerja pada sistem adalah:

Pada z = 0: + p1 π r2 (karena arahnya ke z - positif)


Pada z = L: + p2 π r2 (karena arahnya ke z - negatif)

Unsur-unsur di atas disusun sebagai neraca yang berikut;


0   rz 2 r L r 0   rz 2 r L r r  ( p1  p2 ) r 2

Neraca di atas harus diperbaiki susunannya untuk memudahkan penyelesaiannya.


Faktor-faktor tetap dikeluarkan sedangkan faktor yang berubah disatukan.
Sehingga persamaan menjadi;
0  2L ( rz r r 0   rz r r r )  ( p1  p2 ) r 2

Ruas kiri dan kanan dibagi dengan besarnya volume-banding: πr2L

2L ( rz r r 0   rz r r r ) ( p1  p2 ) r 2
0 
r L
2
r 2 L
2L ( rz r r 0   rz r r r ) ( p1  p2 ) r 2
0 2

r L
Sekarang semua selisih dan r dibuat sekecil mungkin ( mendekati nol),
maka perubah-perubah yang terjadi adalah.
 rz r r 0  rz r r r menjadi  d ( rz r )

r2 menjadi d(r2) = 2 rdr

(p1 - p2) menjadi - dp

Maka neraca disusun kembali menjadi :


 2d ( rz r ) dP ……………..….. (1)
0 
2rdr L
d ( rz r ) dP

rdr L
dP
d ( rz r )   rdr
L

Setelah diintegrasi persamaan menjadi :


 p 2
 rz r  r  C1
2L
 pr 2 C1
 rz  
2 Lr r

 p C
 rz  r 1 ……………..….. (2)
2L r

Untuk memudahkan penulisan, syarat batas pertama digunakan disini :


K.B.1 : pada r = 0; τrz = 0
Substitusi syarat batas pertama ke dalam persamaan (2) menghasilkan : C1 = 0.
Selanjutnya Hukum Newton dimasukkan ke dalam pers. (2)
dvz p
 rz     r
dr 2L

p
dv z  rdr
2L
Dari hasil integrasi didapat:
p 2
vz  r  C2
4L

Dengan syarat batas kedua diperoleh harga C2


K.B.2 : pada r = R; vz = 0

p 2
C2   R
4L

Akhirnya dengan memasukkan nilai C2 diperoleh fungsi penyebaran vz :

p 2 p 2
vz  r  R
4L 4L

p 2
vz 
4L

r  R2  atau
pR 2  r  2 
vz     1
4L  R  

 p1  p2 R   r  

2 2

atau vz  1    
4L   R  

Anda mungkin juga menyukai