Anda di halaman 1dari 5

MIOPIA

EPIDEMIOLOGI
• Di Amerika  3% pada anak-anak usia 5 – 7 tahun, 8% pada usia 8 –
10 tahun, 14% pada usia 11 – 12 tahun, dan 25% pada kelompok usia
12 – 17 tahun.
• Di Taiwan  12% pada anak usia 6 tahun, dan 84% pada usia 16 – 18
tahun  prevalensi hamper sama di negara Jepang dan Singapura
• Di Indonesia  18,7% pada anak usia sekolah dasar, 32,3% pada anak
usia 6 – 15 tahun.
PATOFISIOLOGI
• Titik fokus sinar cahaya paralel yang memasuki mata terletak anterior
ke retina  ketika menatap kejauhan  gambaran yang ditangkap
oleh retina tidak tajam.
• Hanya benda-benda dekat yang dapat difokuskan pada retina dan
muncul dengan sangat jelas.
• Axial myopia: daya bias normal, namun panjang bola mata lebih dari
normal.
• Refractive myopia: daya refraksi yang berlebihan, aksis bola mata
normal.
TATALAKSANA
• Kacamata atau lensa kontak
Koreksi miopia menggunakan lensa sferis negatif. Sifat lensa konkaf
yang akan menggeser titik fokus yang sebelumnya berada di depan
retina, jatuh pada retina.
• Tindakan bedah
LASIK (Laser in situ keratomileusis), Photo Refractive Keratectomy
(PRK), penanaman lensa intraokular, atau Refractive Lens Exchange
(RLE) dapat menjadi pilihan tindakan bedah pada miopia yang sudah
menetap, dalam artian ukuran miopia relatif stabil/tidak bertambah
(biasanya pada usia di atas 18 tahun).
Sumber
• Lang, Gerhard K., 2000. Ophthalmology. New York: Thieme Stuttgart.
• Riordan-Eva, P., and Cunningham, E.T.Jr., 2011. Vaughan & Asbury’s
General Ophthalmology, 18th Ed. McGraw-Hill.
• Sitorus, Rita S., 2018. Buku Ajar Oftalmologi.

Anda mungkin juga menyukai