Somatoform New
Somatoform New
F45.0
• gangguan somatisasi
5
Ciri utama Gangguan :
6
Gangguan yang terjadi
dimana si penderita
mengalami penyakit yang
1. Gangguan tidak spesifik seperti, sakit
SOMATISASI kepala, mual, muntah dsb.
Akan tetapi setelah diperiksa
tidak ada satupun penyebab
dari keluhan si penderita ini.
Gangguan Somatisasi (F45.0)
Pedoman Diagnostik :
a) Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam
yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik,
yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun
b) Tidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa
dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat
menjelaskan keluhan-keluhannya
c) Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan
keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya
dan dampak dari perilakunya
8
kriteria berikut ini harus ditemukan :
9
Gangguan yang dimana penderita merasa
memiliki 1 penyakit yang spesifik, dan
biasanya tidak percaya dengan 1 dokter
saja, akan tetapi mencari beberapa dokter
yang sesuai dengan diagnosis apa yang
Gangguan ingin ia dengar, contohnya : seorang pasien
HIPOKONDRIASIS yang datang ke dokter dan meyakini jika dia
terkena kanker. Setelah di periksa, tidak ada
tanda – tanda yang mengarah kepada
kanker tersebut, kemudian dia mencari
dokter lain yang menyatakan kalau dia kena
kanker.
Gangguan Hipokondriasis (F45.2)
Pedoman Diagnostik :
a) Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu
penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya,
meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menunjang
adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi
yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk
penampakan fisiknya (tidak sampai waham);
b) Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari
beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau
abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya.
11
Gejalanya hampir mirip dengan somatisasi, hanya
Gangguan saja, gangguan ini terjadi di bagian autonomi,
AUTONOMI seperti : jantung berdebar – debar, keringat dingin,
tremor. Hampir mirip dengan gangguan panik,
SOMATOFORM hanya saja, tidak terlalu parah seperti gangguan
panik.
Karakter ke 5 digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan
pd tiap pasien, berdasarkan organ/sistem yg dinilai pasien sbg
asal gejala:
F45.30. Jantung dan Sistem Kardiovaskuler
F45.31. Sal. Pencernaan bag. Atas
F45.32 Sal. Pencernaan bag. Bawah
F45.33 Sistem Pernapasan
F45.34 Sistem genitourinaria
F45.38 Sistem atau organ lainnya
13
Disfungsi autonomik somatoform (F45.3)
Pedoman Diagnostik :
a) Ada gejala bangkitan otonomik seperti palpitasi, berkeringat,
tremor, muka panas, yang sifatnya menetap dan mengganggu ;
b) Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ
tertentu (tidak khas);
c) Preokupasi dengan penderitaan (distres) mengenai kemungkinan
adanya gangguan yang serius yang menimpanya dari sistem atau
organ tertentu, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan-
pemeriksaan yang berulang, maupun penjelasan-penjelasan dari
para dokter;
d) Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada
struktur/fungsi dari sistem/organ yang dimaksud. 14
Gangguan yang membuat si perderita
merasakan nyeri, namun ketika diperiksa,
Gangguan tidak ada masalah di bagian sarafnya,
hampir sama juga dengan somatisasi,
NYERI hanya saja berfokus ke nyerinya saja,
SOMATOFORM seperti nyeri pinggang,nyeri di kaki, tetapi
setelah di ronsen, tidak terlihat ada
gangguan.
GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP (F45.4)
Pedoman Diagnostik :
Keluhan utama: nyeri berat, menyiksa dan menetap yang tidak
dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisioligik maupun
adanya gangguan fisik.
Nyeri timbul dlm hubungan dengan adanya konflik emosional
atau problem psikososial yg cukup jelas dijadikan alasan
terjadinya gangguan tersebut.
Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan baik
personal maupun medis untuk pasien tsb.
16
suatu tipe gangguan somatoform yang
ditandai oleh kehilangan atau kendala dalam
fungsi fisik, namun tidak ada penyebab
organis yang jelas. Gangguan ini dinamakan
(TAMBAHAN DSM IV) konversi karena adanya keyakinan
psikodinamika bahwa gangguan tersebut
a.Gangguan konversi mencerminkan penyaluran, atau konversi,
dari energi seksual atau agresif yang
direpresikan ke simtom fisik.
Kriteria diagnostik untuk Gangguan Konversi
Satu atau lebih gejala/defisit yang mengenai fungsi motorik volunter atau sensorik
yang mengarah pada kondisi neurologis atau kondisi medis lain, disertai dengan
kejang/konvulsi.
Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala/defisit karena awal
atau eksaserbasi dari gangguan ini biasanya didahului oleh konflik atau stresor lain.
Tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat-buat
Gejala atau defisis (setelah penelitian yang diperlukan) tidak dapat dijelaskan
sepenuhnya oleh kondisi medis umum, atau oleh efek langsung suatu zat, atau
sebagai perilaku atau pengalaman yang diterima secara kultural.
Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain atau memerlukan
pemeriksaan medis.
Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi
semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan tidak dapat diterangkan
dengan lebih baik oleh gangguan mental lain.
Pada gangguan dismorfik tubuh, individu diliputi
dengan bayangan mengenai kekurangan dalam
penampilan fisik mereka. Membuatnya bisa berlama-
lama berkaca di depan cermin memandang bentuk
tubuh yang dianggapnya kurang, sering pasien
mendatangi spesialis bedah dan kecantikan.
21