Anda di halaman 1dari 73

HUKUM PERBURUHAN

(ARBEIDSRECHT)

By

HANI SUBAGIO, SH, KN.


SILABUS HUKUM PERBURUHAN:
PENGANTAR
RIWAYAT HUKUM PERBURUHAN
SUMBER HUKUM PERBURUHAN
ORANG DAN BADAN YANG BERSANGKUTAN
HUBUNGAN KERJA
PERJANJIAN KERJA
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN
KESEHATAN KERJA
KEAMANAN KERJA
JAMINAN SOSIAL
HUKUM PERBURUHAN INTERNASIONAL
DAFTAR PUSTAKA:

1. HUKUM PERBURUHAN BIDANG HUBUNGAN KERJA


- PROF. IMAN SOEPOMO, SH.

2. PENGANTAR HUKUM PERBURUHAN


- PROF. IMAN SOEPOMO, SH.

3. KOMPILASI HUKUM PERIKATAN


– PROF. MARIYAM DARUS B, SH.

4. SEGI-SEGI HUKUM PERJANJIAN – M. YAHYA HARAHAP, SH.

5. DASAR-DASAR HUKUM PERBURUHAN – ZAINAL ASIKIN, SH.


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapat kuliah Hukum Perburuhan,


mahasiswa meningkat kemampuan dan
pengetahuan bidang perburuhan, mengerti dan
memahami hak dan kewajiban, wewenang dan
tanggung jawab dalam hubungan kerja, sehingga
mahasiswa berkemampuan dan berpengalaman
dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuannya pada lapangan pekerjaan.
HUKUM PERBURUHAN
Adalah Himpunan peraturan, baik tertulis maupun tidak yang
berkenaan dengan kejadian dimana seseorang bekerja pada
orang lain dengan menerima upah.

Beberapa hal penting:


1. Himpunan peraturan
2. Bekerja atau melakukan kerja pada orang lain
3. Dengan menerima upah
4. Soal-soal yang berkenaan

Tujuan Hukum Perburuhan:


Pelaksanaan keadilan sosial dalam perburuhan dan
pelaksanaan itu diselenggarakan dengan jalan
melindungi buruh terhadap kekuasaan yang tidak
terbatas dari pihak majikan.
Peraturan perundang-undangan
Tujuannya: Menciptakan kedudukan buruh yg layak bagi
kemanusian, baik yuridis dan ekonomis maupun
sosiologis.

Dilaksanakan dgn 4 jalan:


1. Diadakan ketentuan-ketentuan yg sifatnya mengatur,
yaitu memberi aturan mengenai berbagai soal yg akan
berlaku bila kedua belah pihak, buruh dan majikan, tidak
mengadakan aturan sendiri.
2. Ketentuan-ketentuan yg bersifat memaksa, apabila no. 1
ada penyimpangan.
3. Perlindungan yg sifatnya antara mengatur dan memaksa,
yaitu dalam bentuk perjanjian tertulis atau peraturan
perusahaan.
4. Perlindungan bagi pihak buruh yg lemah ekonominya
dalam bentuk kekuasaan pengadilan.
ASAS HK PERBURUHAN
ASAS KETERPADUAN MELALUI
KOORDINASI FUNGSIONAL LINTAS
SEKTORAL PUSAT DAN DAERAH

PEKERJA/BURUH---PENGUSAHA---PEMERINTAH
SIFAT HK PERBURUHAN
 PERDATA (PRIVAT)
 PUBLIK
RIWAYAT HUKUM PERBURUHAN

1. MASA PERBUDAKAN
- Budak tidak mempunyai hak apapun
- Yang dimiliki adl kewajiban melakukan pekerjaan
- Fasilitas bukan suatu keharusan, tapi kebaikan
- Tidak ada aturan perburuhan
- Hapus tahun1860

2. MASA PEKERJAAN RODI


- Dibagi 3 golongan:
a. Rodi Guvernemen
b. Rodi Pembesar/pribadi
c. Rodi Desa
- Awalnya pembagian kerja (gotongroyong)
- Lebih berat dari perbudakan
- Hapus tahun 1880
t

3. MASA POENALE SANKSI


- Koeli Ordonantie
- Ancaman Pidana didalam
hubungan perdata
- Berpihak kepada pengusaha
- Bertentangan dengan asas hukum
- Hapus tahun 1942
PENEGAKAN HUKUM:

KEPASTIAN HUKUM
KEADILAN
KEMANFAATAN
SUMBER HUKUM
PERBURUHAN:
1. UNDANG-UNDANG
2. PERATURAN LAIN
3. KEBIASAAN
4. PUTUSAN
5. PERJANJIAN
6. TRAKTAT
UNDANG-UNDANG:
- UU No.22 Tahun 1957 Tentang Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan
- UU No.12 Tahun 1964 Tentang Pemutusan
Kerja di Perusahaan Swasta
- UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja
- UU No.7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan.
- UU No.21 Tahun 2000 Tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
- UU No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
Peraturan Lain:
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
- Keputusan Menteri

Faktor pentingnya KEBIASAAN:


1. Pembentukan UU Perburuhan tidak dapat
mengikuti perkembangan soal-soal
perburuhan.
2. Peraturan yang lama (Jaman Hindia
Belanda) tidak sesuai lagi dengan rasa
keadilan masyarakat.

Peraturan : Mengatur yang seharusnya


berlaku.
Putusan : Menetapkan yang sebenarnya
berlaku
ORANG DAN BADAN YG BERSANGKUTAN:
1. BURUH DAN MAJIKAN
2. ORGANISASI BURUH
3. ORGANISASI MAJIKAN
4. PENGUASA
5. PENGAWAS

PEKERJA: sangat luas, dgn/tanpa hubungan kerja.


KARYAWAN: orang yg melakukan karya (pekerjaan)
TENAGA KERJA: semua orang yg mampu bekerja, baik sudah/belum punya
pekerjaan.

PENGUSAHA: orang yg menjalankan usaha (entreprenaur)

Tujuan Organisasi Buruh: alat yg utama bagi buruh melindungi dan


memperjuangkan kedudukan yg baik.

PENGUASA = NEGARA
Diminta atau tidak mengambil bagian dalam mengatur mengenai hubungan kerja,
demi keadilan, kesejahteraan dan ketertiban.
HUBUNGAN KERJA

Hubungan antara buruh/pekerja dan majikan/pengusaha


berdasarkan perjanjian kerja, yg mempunyai unsur pekerjaan,
upah, dan perintah.

Perjanjian Kerja adalah


Perjanjian antara buruh/pekerja dengan pengusaha atau
pemberi kerja yg memuat syarat-syarat kerja, hak, dan
kewajiban para pihak.

Perjanjian kerja: (Pasal 51 (1) UU 13/2003)


- Tertulis
- Lisan

Semua biaya yg timbul menjadi kewajiban majikan/pengusaha.


PERJANJIAN
Suatu hubungan hukum kekayaan/harta benda antara dua
orang atau lebih yg memberi kekuatan hak pada satu pihak
dan sekaligus mewajibkan pada pihak lain untuk menunaikan
prestasi.

Ada 4 Hal:
• Hubungan Hukum.
• Bidang Hukum Kekayaan
• Adanya Hak (kreditur)
• Adanya kewajiban (debitur)

Obyek Perjanjian adalah “Prestasi”, dapat berupa;


1. Memberikan sesuatu,
2. Melakukan sesuatu,
3. Tidak melakukan sesuatu.
Syarat sahnya perjanjian (pasal 1320 KUHPer):
1. Kesepakatan
2. Kecakapan
3. Sesuatu hal tertantu
4. Sebab yang halal

1 & 2 = syarat subyektif, apabila tdk dipenuhi dapat dibatalkan


3 & 4 = syarat obyektif, apabila tdk dipenuhi batal demi hukum

Perjanjian sebagai undang-undang bagi yg membuatnya (pasal


1338 KUHPer)
= Asas Kebebasan Berkontrak

UNDANG-UNDANG
UU karena pernyataan para pihak
1. Perbuatan menurut hukum
2. Perbuatan melawan hukum
b. Hanya UU saja ( kewajiban ortu ke anak, kewajiban memelihara
ortu, dsb)
Syarat Perjanjian Kerja = syarat perjanjian
pada umumnya
(Pasal 52 (1) = Pasal 1320 KUHPer)

1. Kesepakatan kedua belah pihak


2. Kecakapan para pihak
3. Pekerjaan yang diperjanjikan
4. Pekerjaan tersebut tidak bertentangan dengan
ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan
perundang-undangan.

1 & 2 dilanggar dapat dibatalkan


3 & 4 dilanggar batal demi hukum
Perjanjian Kerja minimal memuat:
1. Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha
2. Nama, jenis kelamin, umur dan alamat buruh
3. Jabatan atau jenis pekerjaan
4. Tempat pekerjaan
5. Besarnya upah dan cara pembayaran
6. Syarat-syarat kerja yg memuat hak dan
kewajiban buruh dan majikan.
7. Mulai dan jangka waktu berlakunya
perjanjian kerja
8. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
9. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian
kerja

Catatan:
- Dibuat rangkap 2
- 5 & 6 tidak boleh bertentangan dengan Peraturan
Perusahaan, Peraturan Kerja Bersama dan UU
BENTUK DAN ISI PERJANJIAN
ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK
(Pasal 1338 (1) KUHPer)

Asal tidak bertentangan dengan;


Undang-undang
Ketertiban Umum
Kesusilaan
PEMBAGIAN PERJANJIAN KERJA
Berdasarkan jangka waktu perjanjian kerja
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertetu
(PKWTT)
Kategori Pekerjaan PKWT:
Pekerjaan yang sekali selesai atau
sementara sifatnya
Pekerjaan yg diperkirakan selesainya tidak
lebih dari 3 tahun
Pekerjaan yg bersifat musiman
Pekerjaan yg berhubungan dgn produk
baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yg masih dlm percobaan atau
penjajagan
Jangka Waktu PKWT
PKWT dapat diperpanjang atau
diperbaharui
Diadakan paling lama 2 tahun dan hanya
boleh diperpanjang 1 kali untuk jangka
waktu paling lama 1 tahun
Pembaharuan perjanjian bisa diadakan
setelah tenggang waktu 30 hari sejak
berakhirnya perjanjian semula untuk
jangka waktu paling lama 2 tahun
PERJAJIAN KERJA BERAKHIR
PEKERJA MENINGGAL DUNIA
BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU
PERJANJIAN KERJA
PUTUSAN PENGADILAN
KEJADIAN YG DITENTUKAN DLM
PERJANJIAN, PERATURAN
PERUSAHAAN ATAU PERJANJIAN
KERJA BERSAMA
PERATURAN PERUSAHAAN (PP)

Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh


pengusaha yg memuat syarat-syarat kerja dan
tata tertib perusahaan

Wajib bagi perusahaan yg punya pegawai min


10 orang
Disusun oleh majikan/pengusaha
Jangka waktu berlaku 2 tahun dan wajib
diperbaharui
Berlaku sejak disahkan Menteri atau pejabat yg
ditunjuk
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
(PKB)

Perjanjian yg antara serikat pekerja atau


beberapa serikat pekerja dengan
pengusaha/serikat pengusaha yg memuat
syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban kedua
belah pihak

satu perusahaan hanya satu PKB


masa berlaku 2 th dpt diperpanjang 1 th
PK tidak boleh bertentangan dengan PKB
PKB tidak boleh bertentangan dgn UU
berlaku sejak ditandatangani
UPAH: (UU No.13/2003)

Hak pekerja/buruh yg diterima dan dinyatakan


dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja/buruh yg ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya
atau suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah
atau akan dilakukan.
PENGHIDUPAN YANG LAYAK
Jumlah penerimaan atau pendapatan
pekerja/buruh dari hasil pekerjaannya sehingga
mampu memenuhi kebutuhan hidup buruh dan
keluarganya secara wajar (makanan, minuman,
sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan,
rekreasi, jaminan hari tua).
PRINSIP PENGUPAHAN
 Hak menerima upah timbul karena hubungan
kerja
 Tidak boleh diskriminasi
 NO WORK NO PAY
 Komponen upah; upah pokok dan tunjangan
tetap
 Tuntutan pembayaran upah daluwarsa dalam 2
tahun sejak timbulnya hak.
Upah berdasarkan nilainya:
* Upah nominal: jumlah yg berupa uang
* Upah riil: banyaknya barang yg dapat dibeli dgn
jumlah uang itu

Upah berdasarkan bentuknya:


 Upah berupa uang
 Upah berupa barang (termasuk pengobatan,
perumahan, pengangkutan dsb)
(Ps 12 PP 8/1981 Maks 25 %)
Upah minimum
Upah bulanan terendah yang terdiri dari
upah pokok termasuk tunjangan tetap

Penetapan upah minimum


PerMenaker No. PER-01/MEN/1999
1. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
3. Kemampuan, perkembangan dan kelangsungan
perusahaan
4. Kondisi pasar kerja
5. Tingkat perkembangan perekonomian dan
pendapatan perkapita
DAFTAR ISI KEBUTUHAN HIDUP MINIMUM UNTUK PEKERJA LAJANG DALAM SEBULAN
DENGAN 3.000 KALORI PER HARI
BULAN :
DAERAH :

KONSUMS HARGA
N I NILAI
O KEPERLUAN MUTU JENIS SEBULAN SATUAN Rp SEBULAN (Rp)

I MAKANAN & MINUMAN

1 Beras Kw. Sedang 12.99 kg 1kg

2 Sumber Protein

a. Daging Kw. Sedang 0.75 kg 1kg

b. Ikan Segar idem 1.20 kg 1kg

c. Telur Ayam idem 1.00 kg 1kg

3 Kacang-kacangan idem 1.50 kg 1kg

4 Gula idem 1.50 kg 1kg

5 Minyak goreng idem 1.80 kg 1kg

6 Sayuran idem 7.20 kg 1kg


7 Buah-buahan psg/pepaya 7.50 kg 1kg

8 Sumber Karbohidrat 6.00 kg 1kg

9 The Kw. Sedang 0.30 kg 1kg

10 Kopi idem 0.50 kg 1kg

11 Bumbu-bumbuan 15% dari nilai Kel. I

II PERUMAHAN & FASILITAS

12 Sewa Rumah Tipe 21 1/2

13 Dipan/Tempat ttidur No.3/polos 1/36

14 Kasur dan Bantal Kain Strip 1/24


15 Seprei dan sarung bantal Katun 2/12

16 Meja dan Kursi 1meja/4kmr 1/36

17 Piring makan Kw. Sedang 4/24 1lusin

18 Gelas minum idem 4/24 1lusin

19 Sendok dan Garpu idem 1/24 1lusin

20 Ceret Aluminum idem 1/24 1buah

21 Wajan Alumunium idem 1/24 1buah

22 Panci email idem 2/12 I buah


23 Kompor minyak tanah idem 1/24 1buah

24 Minyak tanah Eceran 10 liter 1 liter

25 Ember plastik Kw. Sedang 1/12 1buah

26 Tikar plastik Kw. Sedang 1/24 1 buah

27 Listrik 450 watt

28 Bohlam 3 @ 25 watt Philips 6/12 1buah

29 Air 1800 liter

30 Sabun cuci ekonomi 1.50 kg 1kg


III SANDANG

31 Celana panjang/rok Tretek/ktn 3/12 1buah

32 Kemeja tangan pendek/blus tetoron 3/12 1buah

33 Kaos Oblong/BH Kw. Sedang 3/12 1buah

34 Celana dalam idem 4/12 1buah

35 Sarung/kain panjang idem 1/12 1buah

36 Sepatu idem 2/12 1psg

37 Sandal jepit Karet 2/12 1psg

38 Handuk Mandi Kw. Sedang 2/12 1buah


IV ANEKA KEBUTUHAN

39 Transport umum 1buah

40 Sarana Kesehatan

a. Pasta Gigi Ciptadent 2 buah 1buah

b. Sabun Mandi Lifeboy 2 buah 1buah

c. Sikat Gigi Manful 2/12 1buah

41 Pangkas rambut 1 kali 1 bulan

Pendidikan/Pelatihan/Kursus/
42 Koran/bacaan 1 kali 1 bulan

43 Rekreasi: Radio & Hiburan 1 kali 1 bulan


UPAH LEMBUR
Upah yang diberikan oleh pengusaha
sebagai imbalan kepada pekerja/buruh
karena telah melakukan pekerjaan atas
permintaan pengusaha yang melebihi dari
jam dan hari kerja atau istirahat mingguan
dan hari besar.
Kriteria pekerja staf
yg tidak berhak lembur
 Menduduki jabatan struktural di organisasi
perusahaan
 Memiliki tanggung jawab, kewajiban dan
wewenang terhadap kebijakan perusahaan
 Mendapat upah yg lebih tinggi dari
pekerja lain
 Mendapat fasilitas lebih dari pekerja lain
SISTEM PEMBERIAN UPAH

 Sistem upah jangka waktu


 Sistem upah potongan
 Sistem upah permufakatan
 Sistem skala upah berubah
 Sistem upah indeks
 Sistem pembagian keuntungan
KETERLAMBATAN
PEMBAYARAN UPAH

 Denda 5 % per hari keterlambatan, untuk


hari keempat sampai kedelapan
 1 % perhari keterlambatan, untuk hari
kesembilan dan seterusnya maksimal 50
% upah
Teori upah:

Teori upah hukum alam


Teori upah hukum besi
Teori persediaan upah
Teori upah etika
Teori upah sosial
KEAMANAN KERJA

Mengatur dan memelihara ruang, alat dan


perkakas, ditempat melakukan pekerjaan,
sehingga buruh/pekerja terlindungi dari
bahaya yang mengancam keselamatan,
kehormatan dan dan harta bendanya. (Pasal
1602 w KUHPer)
Tujuan pengaturan keamanan kerja adl
mempertinggi produktifitas kerja buruh/pekerja
dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat

Keamanan kerja ===== kewajiban majikan

Sanksi mengganti kerugian yang


menimpa buruh dalam menjalankan pekerjaan

UU no.13 th 2003 pasal 86 diatur mengenai hak buruh


untuk memperoleh perlindungan atas:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja
2. Moral dan kesusilaan
3. Perlakuan yg sesuai dgn harkat dan martabat
manusia dan nilai-nilai agama
KESEHATAN KERJA

Tujuannya:
1. Melindungi kepentingan buruh dari eksploitasi tenaga
buruh oleh majikan;
2. Buruh melakukan pekerjaan yg layak bagi kemanusiaan;
3. Buruh dpt melakukan pekerjaan yg membahayakan
jiwanya.

Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja

Tercipta tempat kerja yang aman, efisien dan produktif


Larangan mempekerjakan anak;
1. Usia anak adl kurang dari 16 tahun.
2. Dapat dikecualikan anak berumur 13 - 15
th, mllk pekerjaan ringan, tdk
mengganggu perkembangan dan
kesehatan fisik, mental dan sosial, syarat:
atas ijin orang tua, maks 3 jam sehari,
lingkungan kerja hrs dipisahkan dgn
pekerja dewasa, dapat upah sesuai dgn
ketentuan.
Perlindungan buruh perempuan;

► Dilarangmempekerjakan pekerja/buruh
perempuan dibawah 18 th antara pukul
23.00 – 07.00
► Pekerja/buruh yg sedang hamil pada pukul
23.00-07.00
► Pengusaha hrs menyediakan angkutan
antar jemput
► Pengusaha hrs menjaga kesusilaan dan
keamanan tempat kerja
Pekerja/buruh perempuan selain
berhak waktu istirahat yg sama dgn
► Cuti hamil, 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan
setelah melahirkan.
► Cuti haid, hari I dan II haiid.
► Waktu menyusui pada jam kerja.
Waktu Kerja

1. 7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6


hari kerja dalam 1 minggu; atau
2. 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5
hari kerja dalam 1 minggu.
Lebih dari waktu kerja syaratnya
1. Ada persetujuan pekerja/buruh ybs; dan
2. Paling banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14
jam dalam 1 minggu.
Waktu Istirahat:
1. Istirahat antara jam kerja, min 0,5 jam setelah
bekerja 4 jam terus-menerus dan tidak termasuk
waktu kerja.
2. Istirahat mingguan, 1 hari untuk 6 hari kerja dlm
1 minggu, atau 2 hari untuk 5 hari kerja dalam 1
minggu.
3. Cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 hari kerja
setelah pekerja/buruh bekerja selama 12 bulan
secara terus-menerus.
4. Istiirahat panjang min 2 bulan pada tahun ke-7
dan ke-8bagi pekerja/buruh yg telah bekerja 6
tahun terus-menerus. (hanya untuk perusahaan
tertentu).
JAMINAN SOSIAL

Memberikan pembayaran atas upah pada


waktu-waktu buruh/pekerja di luar
kesalahannya, tidak melakukan pekerjaan.

Prinsip hubungan kerja:

NO WORK NO PAY
Buruh tidak bekerja tidak mendapatkan upah.
Pengusaha tidak wajib membayar upah kecuali:

 Buruh sakit shg tdk dpt bekerja.


 Buruh wanita sakit pada hari I dan II masa haidnya
shg tdk dpt melakukan pekerjaan.
 Buruh menikah, menikahkan, menghitankan,
nmembaptiskan anaknya, istri melahirkan atau
keguguran, suami/istri/anak atau menantu/orang
tua/mertua/anggota dlm 1 rumah meninggal dunia.
 Buruh menjalankan kewajiban negara.
 Buruh menjalankan ibadah agamanya.
 Pengusaha tidak mempekerjakan.
 Buruh melaksanakan hak istirahat.
 Buruh melaksanakan kegiatan serikat pekerja.
 Buruh malaksanakan tugas pendidikan perusahaan.
Jika pekerja sakit terus menerus
sampai 12 bulan:

 100% dari upah untuk 3 bulan pertama


 75 % dari upah untuk 3 bulan kedua
 50 % dari upah untuk 3 bulan ketiga
 25 % dari upah untuk 3 bulan keempat
Pengusaha wajib menyediakan
fasilitas kesejahteraan seperti;

 Fasilitas kesehatan
 Fasilitas ibadah
 Fasilitas olahraga
 Pelayanan keluarga berencana
 Tempat penitipan anak
 Perumahan
 Fasilitas rekreasi
Buruh dapat menumbuhkan usaha-usaha
produktif di perusahaan seperti koperasi
karyawan.

Usaha produktif adl kegiatan yang bersifat


ekonomis yang menghasilkan pendapatan
di luar upah.
PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA

Pengakhiran hubungan kerja karena suatu


hal tertentu yg mengakibatkan berakhirnya
hak dan kewajiban antara buruh dan
majikan
Ada 4 jenis PHK:

 PHK oleh majikan/pengusaha


 PHK oleh buruh/pekerja
 PHK putus demi hukum
 PHK oleh lembaga peradilan
PHK dilarang: (UU 13/2003)

1. Sakit tidak lebih dari 12 bulan berturut-turut


2. Memenuhi kewajiban negara
3. Menjalankan ibadah agamanya
4. Buruh menikah
5. Buruh hamil, melahirkan, keguguran atau menyusui
6. Buruh punya pertalian saudara atau perkawinan
kecuali telah diatur dlm PK, PP atau PKB
7. Buruh menjadi anggota atau pengurus SP
8. Buruh melaporkan majikan ke polisi krn tindak
kejahatannya
9. Perbedaan SARA
10.Buruh sakit karena kecelakaan kerja
Majikan dapat melakukan PHK setelah
ijin Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial

Ijin tidak diperlukan bila:


• Dalam masa percobaan
• Mengundurkan diri
• Mencapai usia pensiun
• Meninggal dunia
PHK karena kesalahan berat:
1. Penipuan, pencurian, pengelapan milik perusahaan
2. Keterangan palsu
3. Mabuk, narkoba di lingkungan perusahaan
4. Perbuatan asusila atau perjudian di perusahaan
5. Menyerang, menganiaya, mengancam atau
mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha
6. Membujuk berbuat langgar UU
7. Ceroboh atau sengaja merusak milik perusahaan
8. Ceroboh atau sengaja sehingga teman atau pengusaha
dalam keadaan bahaya
9. Membocorkan rahasia perusahaan
10. Melakukan perbuatan pidana yg diancam penjara 5
tahun
Hak buruh apabila terkena
PHK:
1. Uang pesangon; dan atau
2. Uang penghargaan masa kerja
3. Uang penggantian hak yg seharusnya
diterima
Perhitungan pesangon:

1. Masa kerja < 1 th, 1 bulan upah


2. Masa kerja 1 th tapi < 2 th, 2 bulan upah
3. 2 th tapi < 3 th, 3 bulan upah
4. 3 th tapi < 4 th, 4 bulan upah
5. 4 th tapi < 5 th, 5 bulan upah
6. 5 th tapi < 6 th, 6 bulan upah
7. 6 th tapi < 7 th, 7 bulan upah
8. 7 th tapi < 8 th, 8 bulan upah
9. 8 th atau lebih, 9 bulan upah
Perhitungan uang penghargaan
masa kerja:

1. Masa kerja 3 th tapi < 6 th, 2 bulan upah


2. Masa kerja 6 th tapi < 9 th, 3 bulan upah
3. Masa kerja 9 th tapi < 12 th, 4 bulan upah
4. Masa kerja 12 th tapi < 15 th, 5 bulan upah
5. Masa kerja 15 th tapi < 18 th, 6 bulan upah
6. Masa kerja 18 th tapi < 21 th, 7 bulan upah
7. Masa kerja 21 th tapi < 24 th, 8 bulan upah
8. Masa kerja 24 th atau lebih, 10 bulan upah
Uang penggantian hak yg
seharusnya diterima meliputi:
1. Cuti tahunan yg belum diambil dan belum
gugur
2. Biaya atau ongkos pulang untuk
pekerja/buruh dan keluarga ketempat
dimana pekerja/buruh diiterima bekerja
3. Penggantian perumahan serta pengobatan
dan perawatan ditetapkan 15 % dari uang
pesangon dan atau uang penghargaan
masa kerja
Komponen upah yg digunakan
sebagai dasar perhitungan:

 Upah pokok
 Segala macam bentuk tunjangan yg
bersifat tetap yg diberikan kepada
pekerja/buruh dan keluarganya.Contoh:
– Tunjangan anak
– Tunjangan istri
– Tunjangan beras
– Tunjangan pendidikan, dll
Kalau upah buruh harian, maka
penghasilan sebulan adl 30x sehari

Kalau upah buruh borongan, maka upah


sehari adalah rata-rata perhari selama 12
bulan terakhir, tapi minimun UMP/K.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL:


Perbedaan pendapat yg mengakibatkan
pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja atau
serikat pekerja, perselisihan mengenai hak,
perselisihan kepentingan, dan perselisihan
pemutusan hubungan kerja serta perselisihan
antar serikat pekerja hanya dalam satu
perusahaan
Perselisihan Perburuhan:
1. Perselisihan Hak (Rechtsgeschil)
2. Perselisihan Kepentingan (Belangengeschil)

Perselisihan Hak:
Perselisihan yang timbul karena salah satu pihak tidak memenuhi
prestasi (dlm hubungan kerja), atau menyalahi ketentuan.

Perselisihan Hak antara:


Majikan vs Buruh

Lembaga Penyelesaiannya:
• Pengadilan Negeri – Lingkup Perdata
• LPPHI – Lingkup Pidana

Perselisihan Kepentingan:
Adanya perbedaan pendapat tentang syarat-syarat kerja dan/atau
keadaan perburuhan.

Perselisihan Kepentingan antara:


Majikan vs Serikat Buruh

Lembaga Penyelesaiannya:
Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI)
Maksud perselisihan kepentingan diserahkan kepada LPPHI ADL:
Para pihak dgn “kekuatannya” masing-masing duduk bersama
menyelesaikan segala perselisihan yg timbul dengan musyawarah
dan mufakat.

Kekuatan yg dimaksud adl:


1. Pemogokan (STRIKE)
2. Perlambatan Pekerjaan (SLOW DOWN)
3. Penutupan Perusahaan (LOCK OUT)

Mogok Kerja
Adl tindakan pekerja/buruh yg diirencanakan dan dilaksanakan
secara bersama-sama dan/atau oleh serikat pekerja/buruh untuk
menhentikan atau memperlambat pekerjaan.

Syarat mogok kerja:


- Dilakukan scr sah, min 7 hari sebelum mogok memberitahukan
pada pengusaha dan instansi terkait.
- Tertib, tidak melanggar hukum.
- Damai, menghormati hak pekerja yg tidak ikut mogok; tidak
mengganggu jalannya produksi perusahaan; tidak mengganggu
kepentingan umum dan/atau membahayakan keselamatan orang
lain.
- Sebagai akibat gagalnya perundingan.
Mogok kerja yg dilakukan scr sah, tertib dan damai, pengusaha dilarang:
1. Mengganti pekerja/buruh yg mogok kerja dengan pekerja/buruh lain dari luar
perusahaan, atau
2. Memberikan sanksi atau tindakan balasan dalam bentuk apapun kepada
pekerja/buruh dan pengurus serikat pekerja/buruh selama dan sesudah melakukan
mogok kerja.

Perlambatan Kerja
Adl mogok kerja dalam bentuk menahan atau memperlambat hasil produksi atau hasil
kerja.

Penutupan Perusahaan (LOCK OUT)


Adl tindakan pengusaha untuk menolak pekerja/buruh seluruhnya atau sebagian untuk
menjalankan pekerjaan.

Syarat LOCK OUT:


- Dilaksanakan stelah gagalnya perundingan.
- Bukan merupakan tindakan balasan.
- Dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yg berlaku.
- Tidak boleh untuk perusahaan yg melayani kepentingan umum dan/atau
membahayakan keselamatan jiwa manusia.
TERIMA KASIH …….

PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai