Anda di halaman 1dari 15

Metode Pembuatan Sediaan Nano Partikel

Secara luas:
1. Top Down
– Pengurangan ukuran partikel dr
besar ke lebih kecil menggunakan
teknik seperti penggilingan media,
mikrofluidisasi dan homogenisasi
tekanan tinggi
2. Bottom Up
– pembentukan nanostruktur atom
demi atom
– obat dilarutkan dalam pelarut
organik dan kemudian diendapkan
karena penambahan
1. Homogenisasi Kecepatan Tinggi
(High Speed Homogenization/HSH)

• Dilakukan dengan cara mendispersikan partikel pada


tabung ultrasound dengan kecepatan tinggi
• Ukuran partikel yg dihasilkan: 100-200nm. Jika mencapai
ukuran maksimal tdk dapat dibuat lebih kecil lagi.
• kecepatan putaran tidak memberi pengaruh besar
terhadap ukuran partikel tetapi mempengaruhi indeks
dispersinya.
2. Homogenisasi Tekanan Tinggi
(High Pressure Homogenization/ HPH)

• lipid diberi tekanan tinggi (100-2000 bar) sehingga


menghasilkan partikel submikrometer atau di kisaran
nanometer
• Metode ini merupakan metode yang cocok digunakan
untuk formulasi dalam skala besar pada obat yang
terkonjugasi dengan lipid dan emulsi parenteral
• Biasanya digunakan dalam solid lipid nanopartikel
• Dgn metode HPH kandungan lemak dalam formula dapat
mencapai 40%
• Terdapat 2 metode: panas dan dingin
Homogenisasi panas
• Zat aktif dimasukkan ke dalam lipid cair lalu fase lipid-obat
akan terdispersi ke dalam larutan panas yang berisi
surfaktan
• Dilakukan pengadukan terus menerus untuk membentuk
emulsi m/a
• Kemudian dihomogenisasi pada suhu diatas titik lebur
lipid menggunakan supogenizer bertekanan tinggi untuk
membentuk emulsi m/a dan didinginkan pada suhu kamar
sampai memadat dan terbentuk nanopartikel padat
3. Metode Koaservasi Kompleks/gelasi ionik

• merupakan proses pemisahan dua fase cair (fase


mengandung banyak polimer/koaservasi dan fase sedikit
polimer) pada sistem koloid yang dihasilkan oleh interaksi
antara dua muatan yang dicampurkan dalam air
• Pemisahan terjadi jika terdapat gaya elektrostatik di air
• Dapat digunakan untuk enkapsulasi bahan aktif

Dalam metode ini, muatan positif


gugus amino kitosan berinteraksi
dengan muatan negative
tripolifosfatuntuk membentuk
coacervates berukuran kisaran
nanometer
4. Metode Ko-presipitasi
• Kopresipitasi merupakan proses kimia dalam mensintesis
senyawa anorganik yang didasarkan pada pengendapan lebih
dari satu substansi secara bersama–sama ketika melewati
titik jenuh
• Fase dan ukuran partikel bergantung pada konsentrasi kation
dan pH
• Keuntungan metode ini adalah peningkatan dispersi pada
obat-obatan yang sukar larut air
• Proses diawali dengan adanya zat terlarut yang mengendap
sehingga menghasilkan endapan yang diinginkan.
Pengendapan terjadi karena pembentukan kristal campuran
atau karena adanya adsorbsi ion-ion selama proses
pengendapan
• Selanjutnya meningkatkan kemurnian dari endapan dengan
cara menyaring endapan, melarutkannya lagi dan
mengendapkan lagi secara berulang-ulang
5. Metode Difusi-Emulsifikasi Pelarut
• Metode ini didasarkan pada kelarutan suatu partikel
dalam pelarut organik sebagai fase m/a
• Proses diawali dengan mencampurkan zat dengan
surfaktan lipofilik lalu dilarutkan ke dalam pelarut air,
ditambahkan dengan surfaktan hidrofilik dan diaduk
dengan tekanan tinggi lalu pelarut akan berdifusi ke
dalam dua fase yang lama kelamaan akan membentuk
suatu partikel yang kecil (nanopartikel)
• cocok untuk zat yang hidrofobik maupun hidrofilik
6. Metode Salting-out
• pemisahan karena adanya zat terlarut tertentu yang
mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama,
yang akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama
atau terbentuknya endapan
• Metode ini merupakan modifikasi dari difusi-emulsifikasi
pelarut
• Polimer dan zat aktif awalnya dilarutkan ke dalam pelarut
seperti aseton lalu diemulsi ke dalam gel yang
mengandung salting out agent (MgCl, CaCl, MgCOOH dan
sukrosa) dan stabilizer koloid (polivinil pirolidon atau
hidroksietilselulosa), lalu emulsi m/a diencerkan untuk
meningkatkan difusi aseton ke dalam fasa air sehingga
menginduksi pembentukan nanosphere
• Keuntungannya adalah meminimalkan tekanan saat
proses enkapsulasi dan bisa digunakan untuk zat yang
sensitif terhadap panas
7. Metode Cairan Superkritik
• merupakan metode preparasi dari polimer nanopartikel
yang menggunakan pelarut ramah lingkungan (Natural
Deep Eutectic Solvent [NADES])

Terdapat dua jenis metode cairan superkritik :


a. Ekspansi Cepat Larutan Superkritis (RESS)
– Zat terlarut dilarutkan ke dalam cairan superkritis disertai
tekanan yang cepat dan akan terbentuk partikel terdispersi
b. Ekspansi Cepat Larutan Superkritis Menjadi Pelarut Cair
(RESOLV)
– melibatkan perluasan larutan superkritis ke dalam pelarut
– Ukuran ± <50 nm
8. Metode Self-assembly

• Pembentukan struktu nano yang berasal


penggabungan atom2 atau molekul2 dgn rx fisika
dan kimia tanpa ada pengaruh dari lingkungan luar
(terjadi spontan)
• Contoh pembentukan gumpalan molekul lipid
dalam air, pembentukan protein hemoglobin dari
empat polipeptida hemoglobin serta pembentuan
ribosom dari protein ribosomal dan RNA
9. Dialisis
• diguakan untuk sampel
yang ukuran dan
distribusinya kecil
• polimer dilarutkan ke
dalam pelarut organik dan
ditempatkan pada tabung
dialisis
• Pelarut yang digunakan
dapat mempengaruhi
morfologi dan distribusi
ukuran partikel
10. Teknik Spray-Drying
• Dapat digunakan utk
nanokapsul
• Prinsip : memperluas
permukaan cairan yang
akan dikeringkan dengan
cara pembentukan droplet
yang selanjutnya
dikontakkan dengan udara
pengering yang panas
• Udara panas akan
memberikan energi untuk
proses penguapan dan
menyerap uap air yang
keluar dari bahan dan yang
tertinggal hanyalah serbuk
atau bubuk yang kering
• Spray dryer
menyemprotkan cairan
melalui atomizer
• Cairan tersebut akan
dilewatkan ke dalam aliran
gas panas dalam sebuah
tabung
• Akibatnya, air dalam
tetesan bisa menguap
dengan cepat dan yang
tertinggal hanyalah serbuk
atau bubuk yang kering

Anda mungkin juga menyukai