HAsil
HAsil
PEMBIMBING :
OLEH :
MUH IHYA U RAHAWARIN
C11103165
LATAR BELAKANG
Era Industrialisasi (world industrialization) High Tech-
Modern Tools- High Risk of work Accident Industrial
Hygiene--Ergonomi Solution MSD
WSIB /Workplace safety and Insurance Board
MSD is the main cause of time work lost, illness in
productive workers, disadvantage of cost production and
reduce result of production .
Simon Fraser University and the United Food and Commercial
Workers mengindikasikan 30% pekerja kasar menderita
MSD. Early Recognition determine + identification
risks factors mencegah MSD
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah hubungan antara
1) posisi status kerja sebagai kasir .
2)posisi status kerja sebagai pramuniaga .
3)posisi status kerja sebagai tenaga lapangan (staf
area)
dengan keluhan muskuloskeletal .
Def : Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri,
pegal-pegal dan lainnya pada sistem otot (muskuloskeletal)
seperti tendon, pembuluh darah, sendi, tulang, syaraf dan
lainnya yang disebabkan oleh aktivitas kerja
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran keluhan
muskulosekeletal berbagai posisi status kerja pada
karyawan swalayan di Hypermart Mall Diamond
Makassar periode 2008-2009
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran keluhan
muskuloskeletal pada tenaga kasir swalayan .
2.Untuk mengetahui gambaran keluhan
muskuloskeletal pada tenaga pramuniaga .
3.Untuk mengetahui gambaran keluhan
muskuloskeletal pada tenaga lapangan (staff area).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
Tinjauan Umum
Misi tujuan yang sama, yaitu:
Penyesuaian antara peralatan kerja dengan kondisi
tenaga kerja yang menggunakan. Kondisi tenaga kerja
ini bukan aspek fisiknya saja, tetapi juga kemampuan
intelektual dan berpikirnya.
Apabila peralatan kerja dan tenaga kerja sudah cocok,
maka kelelahan dapat dicegah dan hasilnya lebih
efisien. Hasil suatu kerja yang efisien berarti
memperoleh produktivitas kerja yang tinggi.(9)
Beberapa prinsip ergonomi di bawah ini antara lain
dapat digunakan sebagai pegangan dalam program
kesehatan kerja :
Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan sangat
dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan
penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat
penunjuk, cara-cara harus melayani mesin (macam
gerak, arah, kekuatan, dan sebagainya).
Untuk normalisasi ukuran mesin atau peralatan kerja
harus diambil ukuran terbesar sebagai dasar, serta diatur
dengan suatu cara, sehingga ukuran tersebut dapat
dikecilkan dan dapat dilayani oleh tenaga kerja yang
lebih kecil, misalnya: tempat duduk yang dapat dinaik-
turunkan, dan dimajukan atau diundurkan.
TINJAUAN PUSTAKA…
Lamanya seseorang bekerja dalam sehari secara baik pada umumnya 6-8 jam
dan sisanya untuk istirahat atau kehidupan keluarga dan masyarakat.
Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu biasanya disertai menurunnya efisiensi
tubuh, timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Pelaksanaan
tidak dapat meningkat lagi bahkan menurun jika waktunya telah melebihi 8 jam kerja
KERANGKA KONSEP
A. VARIABEL PENELITIAN
KET :
Posisi kerja = diteliti
Kasir (Berdiri)
= # diteliti
MD
Pramuniaga - Umur
(Berdiri & berjalan) - Jenis kelamin
- Masa kerja
- Lama kerja
Staff Area
(Berdiri, berjalan,
mengangkat)
KERANGKA KONSEP…
KRITERIA OBJEKTIF :