Pembimbing I Penguji I
dr. M.In’am Ilmiawan, M.Biomed dr. Sari Eka Pratiwi, M.Biomed
Pembimbing II Penguji II
Syarifah Latifah, S.KM Patricia Ami Dameuli, S.KM
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pelaksanaan program pemberian
makanan tambahan pada balita kurus di UPK
Puskesmas Kampung Dalam, Kecamatan
Pontianak Timur pada tahun 2019
TUJUAN KHUSUS
1) Mengetahui penyebab masih terdapatnya angka balita kurus setelah dilaksanakannnya program
pemberian makanan tambahan di UPK Puskesmas Kampung Dalam, Kecamatan Pontianak Timur pada
tahun 2019.
2) Merumuskan pemecahan masalah angka balita kurus setelah dilaksanakannnya program pemberian
makanan tambahan di UPK Puskesmas Kampung Dalam, Kecamatan Pontianak Timur tahun 2019.
4
MANFAAT PENELITIAN
Mahasiswa
Mahasiswa mengetahui program Puskesmas, perencanan, pelaksanaan, masalah yang timbul dalam pelaksanan,
capaian dan mengevaluasi program Puskesmas serta memberikan masukan untuk perbaikan program.
Fakultas
Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi dan tugas perguruan tinggi sebagai
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian bagi masyarakat, terutama dalam
peningkatan mutu kesehatan di Kota Pontianak.
Puskesmas
Mendapat gambaran kemungkinan penyebab masalah pelaksanaan program dan alternatif pemecahan masalah
program Kesehatan Lingkungan di UPK Puskesmas Kampung Dalam, Kecamatan Pontianak Timur.
Dinas Kesehatan
Menjadi masukan dan bahan pertimbangan kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak dalam mencari solusi untuk
menangani permasalahan kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia.
5
Evaluasi Program
Pengertian
Pemantauan merupakan
komponen penting dalam Tujuan
pengelolaan MT yang mencakup
Tujuan evaluasi program sebagai
pemantauan dalam pelaksanaan
alat untuk memperbaiki
penyimpanan di gudang dan
perencanaan dan pelaksanaan
pendistribusian MT sampai
program yang akan datang
kepada sasaran
6
Balita Kurus
01 Global Nutrition Report
Indonesia urutan ketiga angka gizi kurus di
dunia, yaitu sebanyak 3,3 juta
02 Menurut Riskesdas 2018
29 balita kurus
Angka balita kurus di indonesia yaitu 6,7%
Konsumsi Makanan 2.
3.
Klinis
Biokimia
BB/U
Gizi kurang
Gizi baik
-3,0 SD s/d <-2,0 SD
Normal
-3,0 SD s/d <-2,0 SD
≥ -2,0 SD
Jumlah balita kurus di wilayah kerja UPK Puskesmas Kampung Dalam pada Desember 2018-
Februari 2019 yang terdata adalah sebanyak 33 jiwa.
Status Gizi Balita yang Mendapat PMT bulan Desember 2018- Februari 2019
14
Terdapat beberapa kader PMT yang belum mengikuti pelatihan materi terbaru mengenai balita
3 4 4 4 12 III
kurus dan PMT, sehingga ilmu yang didapat tidak terupdate
4 Kurangnya kerjasama lintas sektor 4 4 3 11 IV
5 Orangtua yang memiliki balita kurus kurang bijaksana dalam memberikan PMT 4 3 3 10 V
Penanggung jawab program PMT tidak hanya menangani satu program di UPK Puskesmas
6 3 3 3 9 VI
Kampung Dalam
Rendahnya penghasilan orang tua balita untuk membeli makanan yang memenuhi kriteria 4
7. 2 3 3 8 VII
bintang
16
METHOD
Penanggung jawab program PMT tidak hanya
menangani satu program di UPK Puskesmas
Kampung Dalam. Kurangnya koordinasi antara penanggung jawab program dan
kader PMT dalam pemantauan balita kurus yang telah
Kurangnya kesadaran, kepatuhan mendapatkan PMT
MAN serta kemandirian masyarakat
termasuk orangtua dari balita
Orangtua yang memiliki balita kurus dalam melaksanakan
kurus kurang bijaksana dalam program PMT di wilayah kerja UPK MONEY
memberikan PMT Puskesmas Puskesmas Kampung Dalam. Rendahnya penghasilan orang tua balita
Kampung Dalam. untuk membeli makanan yang memenuhi
kriteria 4 bintang
Perencanaan dan Prioritas Alternatif Penyelesaian
17
Masalah
Kesimpulan
Kesimpulan (‘cont)
▸ Alternatif penyelesaian masalah yang diajukan untuk membantu tercapainya program ini antara
lain
Mengadakan pertemuan rutin antara penanggung
jawab program dan para kader PMT sebulan
Penyediaan Media
Kemitraan Lintas Sektor Informasi dan Penyuluhan
tentang PMT
20
SARAN
Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak
Perlunya membuat kebijakan yang menindaklanjuti balita-balita kurus yang tidak mengalami peningkatan status
gizi setelah program PMT. Kebijakan dapat berupa mendorong sektor pemerintahan tingkat kelurahan untuk ikut
berperan dan berpartispasi dalam program atau perekrutan dan penambahan petugas gizi yang berada di UPK
Puskesmas yang masih banyak memiliki balita kurus.
Lebih meningkatkan kesadaran mengenai status gizi balita dan turut berperan dan dapat bekerja sama dengan
petugas dalam mengatasi balita kurus dan meningkatkan status gizi balita