Anda di halaman 1dari 19

Ontologi Ilmu Administrasi

Pertemuan_02_03
Hakikat Ilmu Administrasi
• Obyek apa yang ditelaah Ilmu?
• Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek
tersebut?
• Bagaimana hubungan antara obyek tadi
dengan daya tangkap manusia (spt berpikir,
merasa, mengindera) yang membuahkan
pengetahuan?
• Jadi Ontologi: Apa yang dikaji oleh
pengetahuan itu?
Ontologi Ilmu Administrasi
Ontology adalah ilmu yang mempelajari tentang yang
ada, pemikiran ontology dalam ilmu administrasi
tentunya diawali dari pembuktian atau penyidikan yang
dilakukan secara mendalam sampai kepada akar
permasalahan yang sesungguhnya dan dapat
diberlakukan kapan dan dimana saja, serta relative
fundamental kandungan kebenarannya.

(Ingat Filsafat = cinta kebenaran “Phylos+Sophia”


Ruang Lingkup Ontologi

Melihat Perkembangan
Administrasi

ONTOLOGI

Melihat Paradigma
Administrasi (Focus dan
Locus)
Perkembangan Administrasi
1) Awalnya Administrasi dilihat sebagai kegiatan saja,
bukan sebagai Ilmu. Administrasi dipandang sebagai
seni pengaturan.
2) Tahap Pra sejarah (-1 M) (zaman Mesopatamia,
Babilonia, Mesir Kuno, Tiongkok Kuno, Romawi Kuno,
Yunani Kuno).
3) Telah dijalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi
dan manajemen yang diketahui manusia sekarang:
bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi,
pengangkutan terutama pengangkutan sungai,
mempergunakan logam sebagai alat tukar menukar.

5
Perkembangan Administrasi
1) Tahap Sejarah (1m-1886m)
2) Penataan organisasi yang sangat rapi pada
gereja katolik.
3) Lahirnya 3 kelompok sarjana: Kameralist di
jerman, Merkantilist di Inggris, Fisiokrat di
Perancis.
Analisisnya: perekonomian negara dilihat dari
sudut manajemen bahwa perekonomian negara
akan kuat apabila kegiatan administrasi dan
manajemen dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
6
Perkembangan Administrasi

1) Lahirnya Revolusi Industri


2) Melahirkan mesin produksi.
3) Perubahan dari Job centered ke Human
centered. Orientasi thd pekerjaan berubah dari
efektivitas saja menjadi efektivitas dan efisiensi.
4) Di bidang produksi, dari produksi kecil-kecilan
menjadi produksi masal dengan menggunakan
mesin.
5) Di bidang kepegawaian, lahirnya serikat buruh
yang mulai menyadari hak dan kewajibannya thd
organisasi dimana dia bekerja.
7
Perkembangan Administrasi
1) Tahap Modern (1886-1930)  Mulai lahir
Administrasi sebagai Ilmu
2) Lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah.
Pelopornya: FW Taylor, diberi julukan Bapak
gerakan manajemen Ilmiah.
3) Teorinya: time and motion study, mempelajari
penggunaan waktu oleh kaum buruh serta
gerak-gerik mereka dalam melaksanakan
pekerjaan. Penyelidikannya dalam usaha
mempertinggi efisiensi perusahaan dan
meningkatkan produktivitas para pekerja.
4) Penelitiannya pada kaum buruh dan manajemen
tingkat bawah.
8
Perkembangan Administrasi
1) Tahap Modern (1886-1930)
2) Henry Fayol di perancis (1916), bukunya:
General and Industrial Management. Di beri
julukan: Bapak Teori Administrasi Modern.
penelitian mengenai: ketidak mampuan
pimpinan perusahaan untuk menggunakan
sumber-sumber yang tersedia bagi perusahaan
untuk mencapai tujuan yg telah ditentukan,
perusahaan terancam oleh kehancuran.
3) Sorotan penelitiannya : kelompok pimpinan dari
suatu organisasi.

9
Paradigma Administrasi
• Melihat focus dan locus.
• Focus: menunjukan sasaran spesialisasi dari bidang studi
tersebut.
• Locus: menunjukan dimana bidang ini secara institusional
berada. Menunjukan tempat dari bidang studi tersebut.
• Paradigma I: Dikotomi politik administrasi (1900-1926)
• Paradigma II: Prinsip-prinsip Administrasi (1927-1937)
• Paradigma III: Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik
(1950-1970)
• Paradigma IV: Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi
(1956-1970)
• Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi
Negara (1970-…)
10
Paradigma Administrasi
1) Paradigma I: Dikotomi Politik Administrasi.
2) Tulisan: Frank J. Goodnow & Leonald D. White, Bukunya: Politics
and Administration. Terdapat dua fungsi pokok pemerintah yg
berbeda satu sama lain yaitu Politik dan Administrasi.
Politik: harus melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan atau
melahirkan keinginan-keinginan negara. Badan Legislatif dgn
ditambah penafsiran dari badan yudikatif mengemukakan
keinginan-keinginan negara dan kebijaksanaan formal.
Administrasi: sebagai hal yg harus berhubungan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan tersebut. Badan eksekutif megadministrasikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut secara adil dan tidak
memihak kepada salah satu kekuatan politik.
Penekanan pada Locusnya yaitu mempermasalahkan dimana
seharusnya administrasi negara berada. Yaitu administrasi negara
seharusnya berpusat pada birokrasi pemerintahan.

11
Paradigma Administrasi
b.2. Prinsip-prinsip Administrasi (1927-1937)
Diawali tulisan W.F. Willoughby, bukunya berjudul: Principles of Public
Administration.
Prinsip administrasi memberikan indikasi dan membuktikan bahwa
prinsip itu ada dan dapat dipelajari, dengan demikian administrator
bisa menjadi ahli dan cakap dalam pekerjaannya jika mereka mau
mempelajari bagaimana mengetrapkan prinsip administasi.
Prinsip administrasi negara: yaitu suatu kenyataan bahwa administrasi
negara bisa terjadi pada semua tatanan administrasi tanpa
memperdulikan kebudayaan, fungsi, lingkungan, misi, atau kerangka
institusi. Dia bisa diterapkan dan diikuti dibidang apapun tanpa
terkecuali.
Prinsip administrasi menurut Gulick dan Urwick: POSDCORB.
Locusnya: yakni berada pada essensi prinsip administrasi.
Focusnya: pada prinsip-prinsip administrasi.

12
Paradigma Administrasi
b.3. Paradigma 3: Administrasi Negara sebagai Ilmu
Politik (1950-1970)
Penekanan pada Locus: Birokrasi pemerintahan
Merupakan suatu usaha untuk menetapkan kembali
hubungan konseptual antara administrasi negara
dengan ilmu politik.
Perkembangan: (1). Tumbuhnya penggunaan studi
kasus sbg suatu sarana yg bersifat epistimologis.
(2). Timbulnya studi perbandingan dan
pembangunan administrasi sbg salah satu bagian
dari administrasi negara.

Drs. Ahmad Muksin, Msi, Filsafat Administrasi, Jurusan Administrasi Negara, FISIP UNAS Jakarta 13
Paradigma Administrasi
b.4. Paradigma IV: Administrasi Negara sebagai
Ilmu Administrasi (1956-1970)
Timbulnya: karena sarjana administrasi negara
dianggap sebagai warga negara kelas dua oleh
dari ilmu politik, maka mencari alternatif
pemecahannya yaitu kembali administrasi
negara adalah Ilmu administrasi.
Penekanan: pada focus, yaitu pembahasan pada
teori organisasi dan ilmu manajemen.

Drs. Ahmad Muksin, Msi, Filsafat Administrasi, Jurusan Administrasi Negara, FISIP UNAS Jakarta 14
Paradigma Administrasi
b.5. Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi negara (1970-..)
Locusnya: tidak semata-mata pada ilmu murni administrasi, melainkan pada
teori Organisasi. Ditujukan terutama pada bagaimana dan mengapa
organisasi itu bekerja, bagaimana dan mengapa orang berperilaku dalam
organisasi, bagaimana dan mengapa keputusan diambil. Perhatian
diberikan kepada bagaimana dan mengapanya dibandingkan pada
bagaimana seharusnya hal itu terjadi.
Perhatiannya:
-Pertimbangan untuk menggunakan teknik ilmu manajemen kedalam
lingkungan pemerintahan.
- Terhadap wilayah ilmu kebijaksanaan (policy sciences), Politik ekonomi,
proses pembuatan kebijaksanaan pemerintah dan analisisnya (public
policy making process), cara-cara pengukuran dari hasil-hasil
kebijaksanaan yang telah dibuat.
Focus: teori organisasi, praktiknya dalam analisis public policy, dan teknik-
teknik administrasi dan manajemen yg sdh maju.
Locus normatifnya: pada birokrasi pemerintahan dan pada persoalan-
persoalan masyarakat (public affairs).

Drs. Ahmad Muksin, Msi, Filsafat Administrasi, Jurusan Administrasi Negara, FISIP UNAS Jakarta 15
Paradigma Administrasi
C. Ciri-Ciri Administrasi Negara
Administrasi Negara Administrasi Niaga
1. Pelayanan yang diberikan lebih 1. Tidak bersifat Urgen untuk semua
bersifat Urgen, karena menyangkut lapisan masyarakat.
kepentingan semua lapisan
masyarakat, jika diserahkan atau
ditangani oleh organisasi lainnya
selain pemerintah maka tidak akan
jalan. Contoh lalu-lintas,
transmigrasi, kesehatan, keamanan,
pertahanan, semua pelayanan yang
menyangkut kepentingan dan hajat
orang banyak.

16
Paradigma Administrasi
C. Ciri-Ciri Administrasi Negara
Administrasi Negara Administrasi Niaga
2. Pelayanan yang diberikan bersifat 2. Pelayanan yang diberikan bersifat
Monopoli atau semi Monopoli. persaingan.
Bentuk pelayanan yang diberikan
tidak bisa dibagi kepada organisasi
lainnya.
Pelayanan monopoli: pelayanan pos dan
tilgram, keamanan & pertahanan,
kehakiman.
Pelayanan semi Monopoli: pendidikan,
kesehatan, perhubungan dsb.

17
Ciri-Ciri Administrasi Neagra

Administrasi Negara Administrasi Niaga


3. Pemberian pelayanan relatif 3. Pelayanan didasarkan pada aturan
didasarkan Undang-undang dan organisasi masing-masing, dan atas
Peraturan (Legalistik). Sehingga dasar masukan dari pelanggan.
perubahan atau perluasan pelayanan Sehingga dengan mudah dan cepat
kepada masyarakat pada umumnya dapat menyesuaikan apabila
sulit atau lambat menyesuaikan diri mendapatkan kritik atau saran dari
pada tuntutan masyarakat. langganan.
4. Pelayanan yang diberikan tidak 4. Terikat oleh harga pasar dan untung
dikendalikan oleh harga pasar. rugi
Permintaan pelayanan oleh
masyarakat ditentukan oleh rasa
pengabdian kepada masyarakat
umum.

18
3.1. Ontologi
C. Ciri-Ciri Administrasi Negara
Administrasi Negara Administrasi Niaga
5. Usaha yg dilakukan sangat tergantung 5. Pelayanan yang diberikan kepada
pada penilaian rakyat banyak, maka pelanggan, dan kepada mereka yang
pelayanan yang diberikan hendaknya sanggup membayarnya.
adil dan tidak memihak, proporsional,
bersih, dan mementingkan orang
banyak dibandingkan kepentingan
pribadi.
Pelayanan tidak bisa melepaskan dari
penilaian rakyat yang dilayani.

19

Anda mungkin juga menyukai