Anda di halaman 1dari 16

Tata Kelola Pendaftaran Tanah

Dibuat oleh :
Ratna Dewi Kusumastuti 232017012
Rizki Herdiman 232017025
Aditia N. Fadilah 232017
Kegiatan Pendaftaran Tanah
Menurut Pasal 11 dan Pasal 12 PP No. 24 tahun 1997 meliputi pendaftaran tanah untuk pertama kali
dan pemeliharaan data pendaftaran tanah.
Kegiatan pendaftaran tanah pertama kali meliputi :
1. Pengumpulan dan pengolahan data fisik
2. Pembuktian hak dan pembukuannya
3. Penerbitan sertifikat
4. Penyajian data fisik dan data yuridis
5. Penyimpanan daftar umum dan dokumen
Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah :
1. Pendaftaran peralihan dan pembebanan hak
2. Pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lainnya
1. Pengumpulan dan pengolahan data fisik
Data yang dikumpulkan :
1. Data fisik : keterangan mengenai letak, batas, luas bidang tanah, satuan rusun yang
didaftarkan dan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya.
2. Data yuridis : keterangan mengenai hukum bidang tanah dan satuan rusun yang didafta,
pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban beban lain yang membebaninya.
Kegiatan Pengukuran dan Pemetaan
Kegiatan pengukuran dan pemetaan :
1. Pembuatan peta dasar pendaftaran : digunakan sebagai plotting pada posisi sebenarnya
menggunakan sistem koordinat nasional.
2. Penetapan batas bidang-bidang tanah : kegiatan pengukuran untuk menentukan batas yuridis.
• Penetapan batas : sistematik oleh panitia ajudikasi, sporadis oleh kepala/pegawai kantor
pertanahan.
• Pemasangan batas : setiap sudut batas tanah dan titik-titik tertentu sepanjang garis batas bidang
tanah jika dianggap perlu oleh petugas.
• Bahan pembatas : besi balok, kayu besi, beton, pipa paralon , jati dan kayu.
3. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran
4. Pembuatan daftar tanah
5. Pembuatan surat ukur
2. Pembuktian Hak dan Pembukuannya
Pembuktian hak diterapkan pada :
Hak lama : hak-hak yang berlaku sebelum UU Pokok Agraria yang telah dikonversi ataupun
belum.
Hak baru : pemberian hak baru di atas tanah negara, tanah hak penglolaan dan hak-hak lain
yang muncul di atas tanah nergara dan hak pengelolaan.
Pembukuan hak : pencatatan data yuridis dan data fisik suatu objek pendaftaran tanah yang
sudah ada haknya dalam suatu daftar.
3. Penerbitan Sertifikat
Sertifikat tanah adalah tanda bukti hak atas tanah yang telah di daftarkan.
PP No. 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah adalah surat tanda bukti hak, Pasal 91 ayat (2)
huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rusun
dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dala buku tanah yang bersangkutan.
Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktiain yang kuat
mengenai data fisik dan ta yuridis sepanjang sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan
buku tanah hak yang bersangkutan.
Orang lain boleh menuntut hak atas tanah yang sudah diterbitkan sertifikatnya kepada pemegang
sertifikat dan kepala kantor pertanahan ataupun menggugat ke pengadilan secara tertulis sebelum
5 tahun saat sertifikat diterbitkan.
4. Penyajian Data Fisik dan Yuridis
Data fisik dan data yuridis tersimpan dalam bentuk daftar umum yang terdiri dari peta
pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama.
Informasi tertulis tentang data fisik dan data yuridis mengenai sebidang tanah diberikan dalam
bentuk Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKTP).
5. Penyimpanan Daftar Umum dan Dokumen
Dokumen-dokumen yang disimpan di kantor pertanahan atau di tempat lain ditetapkan oleh
mentri adalah :
1. Dokumen-dokumen menyangkut bidang tanah sebagai bagian tidak terpisahan dari daftar
umum.
2. Peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah, daftar tanah.
Dokumen dan data dapat disimpan dalam bentuk :
1. Digital
• Data grafis : gambar ukur, surat ukur, dan peta pendaftaran tanah.
• Data tekstual : daftar-daftar isian.
2. Imaging system/mikrofilm : girik, kikitir dan sebagainya.
6. Pendaftaran Peralihan dan Pembebanan
Hak
- Tanah hak pengelolaan
- Tanah wakaf
- Hak milik atas satuan rumah susun
- Hak tanggungan
- Tanah Negara
Tanah-tanah yang telah memiliki hak didaftarkan untuk memperoleh tanda bukti hak.
Untuk tanah Negara tujuan pendaftaran tanah adalah untuk mendapatkan kepastian mengenai
batas-batas bidang tanah serta didaftarkan sebagai tanah Negara dalam daftar tanah
TATA USAHA PENDAFTARAN TANAH
Satuan wilayah tat usaha pendaftaran tanah adalah desa/kelurahan. Khusus unutk pendaftaran
Hak Guna Usaha, Hak Pengelolaan, Hak Tanggungan dan Tanah Negara satuan wilayah tata
usaha pendaftarannya adalah kabupaten/kota.
Batasan kewenangan kegiatan pendaftaran tanah diatur dalam peraturan kepala BPN RI No.2
Tahun 2013 tentang pelimpahan kewenangan pemberian Hak Atas Tanah Dan Kegiatan
Pendaftaran Tanah.
1. Kewenangan Penandatanganan Peta
Bidang Tanah dan Surat Ukur
- Peta bidang tanah dan surat ukur ditandatangani oleh seksi infrastruktur pertanahan( dalam
peraturan masih bernama kepala seksi survey, pengukuran dan pemetaan) dalam waktu
bersamaan
- Apabila kepala seksi infrastruktur berhalangan hadir 5 hari berturut-turut dan tidak ditunjuk
plt. Maka peta bidang ditandatangani oleh kepala subseksi pengukuran dan pemetaan atas
nama kepala seksi infrastruktur.
- tembusan keputusan penunjukan petugas penandatanganan peta bidang tanah dan surat ukur,
disampaikan kepada kanwil BPN dan kepala BPN
- kepala kantor pertanahan dapat menugaskan kepala sub seksi pengukuran dan pemetaan
untuk menandatangani peta bidang dan surat ukur dalam rangka pelaksanaprogram yang
bersifat massal, strategis dan program lainya serta pemeliharaan data pendaftaran tanah lebih
dari 2.000 bidang setiap bulan
2. Kewenangan penandatanganan buku
tanah dan sertifikat
-Ditandatangani oleh kepala kantor pertanahan
-Jika kepala kantor pertanahan berhalangan hadir lebih dari 10 hari, kepala menunjuk plt.
-Tembusan keputusan penunjukan plt disampaikan kepada kepala BPN RI
- Apabila kantor pertanahan mempunyai beban pekerjaan lebih dari 1000 kegiatan setiap bulan, penandatanganan
harus dilimpahkan kepada seksi hubungan hukum pertanahan (kepala seksi hak tanah dan pendaftaran tanah )
- Kewenangan menandatangani oleh kepala seksi hak tanah dan pendaftaran tanah untuk pendaftaran
pemeliharaan data pendaftaran tanah pada kegiatan :
a) Pendaftaran hak tanggungan peralihan hak tanggungan, perubahan kreditur.
b) Pendaftaran hak milik atas rumah susun
c) Penandatanganan surat keterangan pendaftaran tanah
d) Pencatatan sita, dan pengangkatan sita.
e) Pencatatan lainya.
KEDUDUKAN DAN PERAN PEJABAT
PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT)
Peran PPAT yaitu sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta tanah dan akta-akta
lain yang diatur peraturan perundang-undangan yang berlaku dan membantu kepala kantor
pertanahan dalam melakukan pendaftaran tanah dengan membuat akta-akta yang akan
dijadikan dasar pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah.
Kategori PPAT menurut Permen No.37 Tahun 1998 adalah sebagi berikut :
1. PPAT adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta-akta authentic mengenai
perbuatan hokum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik sataun rumah susun.
2. PPAT sementara
3. PPAT khusus
PPAT memiliki kewenangan sebagai berikut :
1. PPAT mempunyai kewenangan membuat akta autentik untuk semua perbuatan hokum mengenai hak atas tanah dan hak
milik atas satuan rumah susun yang terletak diwilayah kerjanya
2. PPAT sementara membuat akta tanah yang merupakan akta tanah yang merupakan akta autentik mengenai semua
perbuatan hokum mengenai hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun yang terletak di wilayah kerjannya\]
3. PPAT khusus hanya berwenang membuat akta tanah yang merupakan akta perbuatan hokum yang idsebut secara khusus
dalam penunjukannya.
PPAT melakukan perbuatan hokum mengenai hak atas tanah sebagai berikut :
- Jual beli – Akta jual beli
- Tukar-menukar – Akta tukar menukar
- Hibah – Akta hibah
- Pemasukan ke dalam perusahaan
- Pembagian hak bersama
- Pemberian HGB/HP atas tanah HM
- Pemberian hak tanggungan
- Pemberian kuas membebankan hak tanggungan
PPAT dilarang merangkap jabatan untuk profesi :
1. Advokat
2. Pegawai negeri, pegawai BUMN, pegawai BUMD, pegawai swasta
3. Pejabat Negara atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
4. Pimpinan sekolah/ perguruan tinggi
5. Surveyor berlisensi
6. Penilai tanah
7. Mediator
8. Jabatan lain yang dilarang perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai