SISTEM
MUSKULOSKELETAL
• Muskuloskeletal terdiri dari kata:
– Muskulo : otot
– Skeletal : tulang
• Muskulo atau muskular adalah jaringan
otot-otot tubuh (ilmu = Myologi).
• Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh (ilmu = Osteologi ).
• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
Sistem Muskuloskeletal
• Otot (muscle)
• Tulang (skeletal)
• Sendi
• Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot
dan tulang
• Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan
kedua ujung tulang
• Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara
tulang dan kulit, antara tulang dan tendon atau
diantara otot
• Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah
kulit atau pembungkus otot, saraf dan pembuluh
darah.
SISTEM SKELETAL
• Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang,
yang terbagi dalam 2 bagian besar:
Axial dan appendicular
1. Axial skeletal:
– Tulang Kepala
• Tengkorak otak = 8 buah
• Tengkorak wajah = 14 buah
• Tulang telinga = 6 buah
• Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
– Tulang Belakang dan pinggul = 26 buah
– Kerangka dada = 25 buah
2. Appendicular skeletal/ rangka pendukung
gerak:
– Ekstremitas atas, tulang yang membentuk
anggota gerak atas = 64 buah
– Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk
anggota gerak bawah = 62 buah
TENGKORAK
• Dibagi menjadi 2:
– 8 tulang kranium
– 14 tulang wajah
• Tulang Kranium
– 1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
– 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
– 1 tulang frontal (tulang dahi)
– 2 tulang temporal (tulang pelipis)
– 1 tulang etmoid (tulang tapis)
– 1 tulang sfenoid (tulang Baji)
Kranium
• Tulang Wajah
• Bagian rahang:
– 2 Os maksila (tulang rahang atas)
– 1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
– 2 Os zigomatikum (tulang pipi)
– 2 Os palatum (tulang Langit-langit)
• Bagian Hidung:
– 2 Os nasale (tulang Hidung)
– 1 Os vomer (sekat rongga hidung)
– 2 Os lakrimalis (tulang mata)
– 2 Os konka nasal (tulang karang hidung)
Tulang wajah
• Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka
Dada)
– Sternum (tulang Dada) = 1 buah
– Iga (costae) = 12 pasang
– Kolumna Vertebralis = 12 ruas
Tulang2 iga
• 7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada sternum
melalui tulang rawan
• 5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X melekat
pada tulang rawan iga di atasnya & XI – XII melayang
bebas pada ujung anteriornya
• Vertebra
– 7 vertebra servikalis
– 12 vertebra torakalis
– 5 vertebra lumbalis
– 5 vertebra sakralis
– 4 vertebra koksigis
• Tulang Extremitas Atas
– Tulang gelang bahu:
• Skapula 2 buah
• Klavikula 2 buah
– Humerus 2 buah
– Lengan bawah
• Radius 2 buah
• Ulna 2 buah
– Tangan
• 8 pasang tulang karpal
• 5 pasang tulang metakarpal
• 14 pasang tulang falange
• Tulang Panggul (Pelvis)
– Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra
sakralis
– Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra
koksigis
– Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis
(tulang kemaluan), Iskhium (tulang duduk)
Truncus dan Pelvis
• Tulang Ekstremitas Bawah
– Tulang pangkal paha (Os coxae)
• Ilium (tulang usus)
• Pubis (tulang kemaluan)
• Iskhium (tulang duduk)
– Femur: 2 buah
– Patela: 2 buah
– Tungkai bawah
• Fibula: 2 bh
• Tibia: 2 bh
– Tulang2 Kaki :
• Tarsal: 14 buah
• Metatarsal: 10 buah
• Falangus: 28 buah
Tulang anggota gerak bawah
(extremitas inferior)
FISIOLOGI SISTEM TULANG
• Fungsi tulang secara umum:
– Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
– Formasi sendi (penggerak)
– Perlengketan otot
– Pengungkit
– Menyokong berat badan
– Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan
lunak, seperti otak, jantung dan paru)
– Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
– Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan
makrofag
– Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow
marrow)
• Fungsi tulang secara khusus:
– Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada
pada suara
– Email gigi: memotong, menggigit dan
menggilas makanan
– Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang
suara
– Panggul wanita: memudahkan proses partus
• Komposisi tulang:
– Mineral dan jaringan organik (kolagen dan
proteoglikan)
– Kalsium dan fosfat
• Amphiarthrosis
Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang
persendian vertebrae
• Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum
articulare), contohnya sendi panggul, lutut, bahu dan
siku.
FISIOLOGI OTOT
Jaringan Otot
• Otot Rangka (Skeletal Muscle)
• Otot jantung (Cardiac Muscle)
• Otot polos (Smooth Muscle)
Otot Jantung
• Memiliki cabang
• Memiliki 1/2 nuclei/
sel otot
• Memiliki gambaran
lurik (garis2)
• Involunter
• Kecepatan kontraksi
medium
Otot Polos
• Berbentuk Fusiform
• Memiliki 1 inti sel
• Tidak ada gambaran
lurik (garis)
• Involunter
• Slow, wave-like
contractions
Otot Rangka (otot lurik)
• Berbentuk silindris
panjang
• Memiliki inti sel yang
banyak dalam satu sel
• Memiliki gambaran
lurik
• Bersifat volunter
• Kontraksi cepat
Otot rangka
• Menghasilkan gerakan
• Mempertahankan postur dan posisi tubuh
• Menyokong jaringan lunak
• Menjaga pintu masuk/keluar
• Mempertahankan suhu tubuh
• Menyimpan cadangan nutrisi
Skeletal Muscle Structure
Serabut Otot Rangka
Sarkomer
Z line Z line
Sarcomere Relaksasi
Sarcomere berkotraksi
sebagian
Sarcomere berkontraksi
sepenuhnya
Neuromuscular Junction
Tegangan pada serabut tunggal
Prinsip sebagian atau seluruhnya (The all–or–none principle)
Serabut otot berkontraksi atau berelaksasi seluruhnya
Ketegangan serabut otot tergantung kepada:
Jumlah cross-bridges yang berkerja
Panjang serabut pada saat istirahat ketika dirangsang
Frekuensi rangsangan
Hubungan antara panjang serabut dengan ketegangan otot
• Jumlah cross-bridges yang bekerja tergantung dari jumlah overlap antara
serabut tebal dengan serabut tipis
• Overlap yang optimum akan menghasilkan ketegangan yang lebih besar.
• Terlalu banyak atau sedikit akan mengurangi efisiensi kerja otot
• Panjang sarkomer normal pada keadaan istirahat adalah 75% s/d 130%
panjang optimal
Jenis-jenis kontraksi otot
Kontraksi Isotonik
Kontraksi Isometrik
Kontraksi Isotonik
Kontraksi Isometrik
Kontraksi Isotonik
Kontraksi Isometrik
ATP sebagai sumber Energi
Creatine
Adalah sejenis molekul yang memiliki
kemampuan menyimpan energi dari ATP
Creatine + ATP Creatine phosphate + ADP
– Kekurangan
aktivitas otot
• Berkurangnya
ukuran, ketegangan
dan daya otot
2
Hormon Steroid
• Merangsang pertumbuhan dan hipertrofi
otot
– Growth hormone
– Testosterone
– Thyroid hormones
– Epinephrine
Tonus otot
• Ketegangan dari otot
• Beberapa serabut otot selalu berkontraksi
Tetani
• Kontraksi otot yang terus menerus
• Merupakan hasil dari impuls saraf yang
cepat dan terus menerus
Tetanus
Periode Refrakter
• Adalah periode yang singkat di mana sel
otot tidak memberikan respon terhadap
rangsangan
Refractory
Periode Refrakter