Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS EKSERGI PADA SEA

WATER REVERSE OSMOSIS


PLANT

TERMODINAMIKA LANJUT

Ashar Shidqi 21030118420024


Ega Nabella Zana 21030118420026

MAGISTER TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENDAHULUAN
• Konsep energi, Entropi, dan exergi
berakar pada termodinamika dan
berlaku untuk semua bidang sains dan
teknik
KONSEP ENERGI, EXERGY DAN ENTROPY
Energi, eksergi, dan aliran masuk entropi dan aliran
keluarnya pada sistem building envelope :

1) Jumlah energi yang mengalir masuk dan keluar adalah


sama di bawah kondisi termal steady-state menurut
hukum konservasi energi
2) Jumlah entropi yang mengalir keluar lebih besar
daripada yang mengalir masuk sesuai dengan hukum
kenaikan entropi.
3) Jumlah eksergi yang mengalir keluar lebih kecil
daripada yang mengalir masuk, karena eksergi
dikonsumsi dalam sistem untuk menghasilkan
entropi.
ENTROPY
• Entropi adalah ukuran jumlah gangguan molekuler dengan suatu sistem
• Entropi terkait dengan hukum ke-2 termodinamika

• Karakteristik entropi:
 Entropi suatu sistem adalah ukuran kelainan molekuler internalnya.
 Suatu sistem hanya dapat menghasilkan, bukan menghancurkan entropi.
 Entropi suatu sistem dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan pengangkutan
energi melintasi batas sistem.
 Entropi adalah ukuran keteraturan yang membantu menjelaskan arah alami untuk
transfer dan konversi energi.
 Entropi adalah keadaan energi acak yang tidak tersedia untuk konversi langsung
berfungsi.
EKSERGI
• Kata Exergy telah diperkenalkan oleh Rant (1956) dan berasal dari kata Yunani "ex" (yang berarti "dari,
luar atau luar") dan "ergon" (yang berarti "bekerja, memaksakan atau memerintahkan gerak").

• Eksergi adalah pekerjaan bermanfaat maksimum yang dimungkinkan selama proses yang membawa
sistem ke dalam kondisi setimbang

• Ketika lingkungan adalah reservoir, eksergi adalah potensi suatu sistem untuk menyebabkan
perubahan karena mencapai kesetimbangan dengan lingkungannya.

• Eksergi adalah energi yang tersedia untuk digunakan. Setelah sistem dan lingkungan mencapai
keseimbangan, eksergi adalah nol

• Eksergi dan entropi, keduanya merupakan konsep termodinamika, dapat menunjukkan kepada kita
apa sumber daya dan apa limbahnya; "Exergy" adalah konsep untuk mengartikulasikan "apa yang
dikonsumsi" dan "entropi" adalah "apa yang dibuang".
ENERGY = EXERGY + ANERGY

Representation of Energy, Anergy and Exergy in heat transfer


EXERGY TRANSFER BY HEAT, WORK, AND MASS
KONSEP DASAR REVERSE OSMOSIS (RO)
RO adalah proses yang digerakkan oleh
tekanan yang memisahkan dua solusi
dengan konsentrasi berbeda di
membran semi-permeabel. Kebutuhan
energi utama untuk sistem ini adalah
untuk tekanan air umpan. Sistem RO
menggunakan membran halus yang
memungkinkan air murni untuk lewat
sambil menolak molekul garam besar.
Hal ini dicapai dengan menekan air laut
menjadi sekitar 60 bar dan kemudian
memaksa air melalui penyempitan
mekanis yang disajikan oleh membran
terhadap tekanan osmotik alami. RO
memiliki sejumlah keunggulan
dibandingkan distilasi. Kemudahan
pengoperasian dan efisiensi energi
adalah dua pertimbangan utama.
Pabrik RO biasanya menggunakan
sepertiga lebih sedikit energi daripada
distilasi.
SEA WATER REVERSE OSMOSIS (SWRO)

• Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis
terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan
dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater
Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air
bersih di pantai dengan bahan baku air laut.
KONSEP REVERSE OSMOSIS (RO)

Skema osmosis terbalik (desalinasi) menggunakan


pertukaran tekanan.

1:Aliran masuk air laut,


2: Aliran air bersih flow (40%),
3:Aliran konsentrasi (60%),
4:Aliran air laut (60%),
5: Konsentrat (pembuangan),

A: Aliran pompa tekanan tinggi (40%),


B: Pompa sirkulasi,
C: Satuan osmosis dengan membran,
D: Penukar tekanan
REVERSE OSMOSIS DESALINATION PLANT

Fig. Schematic of RO desalination plant (Cerci, 2002)


Analisa Exergy
𝑚𝑠 𝑁𝑠 𝑀𝑠 𝑀𝑠
𝑚𝑓𝑠 = = = 𝑥𝑠 dan mfw = xw
𝑚𝑚 𝑁𝑚 𝑀𝑚 𝑀𝑚
Dimana,
m = massa
M = massa molar
N = jumlah mol
xs = fraksi mol garam
xw = fraksi mol air
xm = fraksi mol saline water

𝑚𝑚 𝑁𝑠 𝑀𝑠 +𝑁𝑤 𝑀𝑤
Mm = = = 𝑥𝑠 𝑀𝑠 + 𝑥𝑤 𝑀𝑤
𝑁𝑚 𝑁𝑚
Massa molar NaCl dan air adalah 58,5 kg/kmol dan 18 kg/kmol
Persamaan 1 dan 2 digabug dimana xs + xw = 1 sehingga persamaan menjadi :
𝑀𝑤
𝑥𝑠 = 1 dan
𝑀𝑤 𝑚𝑓 −1 + 𝑀𝑤
𝑠
𝑀𝑠
𝑥𝑤 =
1
𝑀𝑤 − 1 + 𝑀𝑠
𝑚𝑓𝑤
H = σ 𝑚𝑖 ℎ𝑖 = 𝑚𝑠 ℎ𝑠 + 𝑚𝑤 ℎ𝑤
h = σ 𝑚𝑓𝑖 ℎ𝑖 = 𝑚𝑓𝑠 ℎ𝑠 + 𝑚𝑓𝑤 ℎ𝑤

S = σ 𝑚𝑖 𝑠𝑖 = 𝑚𝑠 𝑠𝑠 + 𝑚𝑤 𝑠𝑤
s = σ 𝑚𝑓𝑖 ℎ𝑖 = 𝑚𝑓𝑠 ℎ𝑠 + 𝑚𝑓𝑤 ℎ𝑤
Air bawah tanah untuk desalinasi memiliki suhu 150C (288.15 K), tekanan 1
atm, dan tingkat salinitas 1550 ppm. Sehingga kondisi ini merupakan dead
statenya. Properties air dapat dievaluasi menggunakan Engineering Equation
Solver (EES) software pada suhu dan tekanan yang digunakan. Kondisi garam
dapat dihitung menggunakan pendekatan termodinamika dengan reference
satet garam yaitu pada suhu 00C dan nilai entalpi serta entropinya 0. Sehingga
entalpi dan entropi garam pada T tertentu dapat dituliskan sebagai berikut :
hs = hs0 + Cps (T-T0)
ss = ss + Cps ln (T/T0)
dengan nilai Cps = 0,8368 Kj/Kg.K
sehingga didapat nilai entalpi dan entropi pada T0 = 150C adalah hs0 = 12,552
Kj/kg.K dan ss0 = 0,04473 Kj/kg.K.
• 𝑠ҧ = 𝑠𝑡,𝑝𝑢𝑟𝑒
ҧ 𝑇, 𝑃 − 𝑅𝑢 ln xi
• ln xi negative karena xi<1 maka –Rulnxi selalu bernilai positif sehingga mengakibatkan
entropi komponen dalam campuran lebih besar dibandingkan entropi komponen itu
sendiri. Entropi larutan merupakan penjumlahan entropi garam dan air dengan
persamaan sebagai berikut :
• 𝑠ҧ = 𝑥𝑠 𝑠𝑠ҧ + 𝑥𝑤 𝑠𝑤ҧ = 𝑥𝑠 𝑠𝑠,𝑝𝑢𝑟𝑒
ҧ 𝑇, 𝑃 − 𝑅𝑢 𝑙𝑛𝑥𝑠 + 𝑥𝑤 {𝑠𝑤,𝑝𝑢𝑟𝑒 𝑇, 𝑃 −
𝑅𝑢 ln 𝑥𝑤 ] = 𝑥𝑠 𝑠𝑠,𝑝𝑢𝑟𝑒
ҧ 𝑇, 𝑃 − 𝑅𝑢 (𝑥𝑠 ln 𝑥𝑠 + 𝑥𝑤 ln 𝑥𝑤 )
• Entropi dari saline water per unit massa adalah :
• 𝑠 = 𝑚𝑓𝑠 = 𝑠𝑠,𝑝𝑢𝑟𝑒 𝑇, 𝑃 + 𝑚𝑓𝑤 𝑠𝑤,𝑝𝑢𝑟𝑒 𝑇, 𝑃 − 𝑅𝑚 (𝑥𝑠 ln 𝑥𝑠 + 𝑥𝑤 ln 𝑥𝑤 ) (kj/kg.K)

• Exergy dari flow stream :
• 𝜓 = ℎ − ℎ0 − 𝑇0 (𝑠 − 𝑠0 )
• Sehingga kecepatan exergy pada stream tersebut adalah
• X = 𝑚𝜓
ሶ = 𝑚[ℎ
ሶ − ℎ0 − 𝑇0 𝑠 − 𝑠0 ]
Tingkat Perubahan Exergy dari Komponen Utama
PERSAMAAN MEMBRANE RO BERDASARKAN HOKUM FICK
𝐶𝑤 𝐷𝑤 𝑣𝑤 𝛥𝑃−𝛥𝜋
• Water flux: 𝐽𝑤 =
𝑅𝑇 𝑧
𝛥𝐶
• Solute flux: 𝐽𝑠 = 𝐷𝑆 Ss 𝑧 𝑠
• Dimana: J = flux
C= konsentrasi
𝑣 = volume molar partial
T= suhu air
P = tekanan
𝜋 = tekanan osmotic
z = ketebalan membrane
D = Diffusivitas
S = Solubility
w = water
s = solute
• Rumus flux air dan flux padatan digunakan untuk mengetahui jumlah volume air bersih dan air kotor yang keluar dari
alat RO. Dimana setelah mendapatkan flux kita bisa menhitung nilai dari solute rejection (R) atau air kotor dan
solute passage (SP) (mineral pada air bersih)
𝑠
• 𝑅 = [1 + (𝐷2𝑚 𝐾2 𝑅𝑇𝐶1𝑙 )/ 𝐷1𝑚 𝐶1𝑚 Ṽ1 𝛥𝑝 − 𝛥𝜋 −1

Dimana : K= distribution coefficient of solution


KESIMPULAN

• Air payau yang berasa asin dan lengket dapat mempengaruhi kesehatan
manusia karena mengandung ion-ion berlebih yang tidak baik bagi tubuh,
sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, air tersebut perlu
diolah terlebih dahulu dengan teknologi reverse osmosis.

• Proses osmosis merupakan proses perpindahan air dari larutan yang


konsentrasinya rendah menuju larutan yang konsentrasinya tinggi
dikarenakan adanya tekanan osmosis melalui membran semipermeabel.
Prinsip sistem RO, yaitu pengolahan awal (pretreatment), pemberian tekanan,
separasi membran, dan stabilisasi. Suatu teknologi, pasti memiliki kelebihan
dan kekurangan dalam penggunaannya, begitu pula dengan reverse osmosis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai