Anda di halaman 1dari 34

PEDIATRIK SOSIAL

MIX DEVELOPMENTAL DELAY ET CAUSA


HIPOPLASIA CEREBRI

Isa Anshariy Hatta


Raden Muh Tahta
Muh Haedar
Siti Nurchodijah
Romita Jeng
Siti Hartyna
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Narsih Syam
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tanggal Lahir : 18-1-2019
 Usia : 8 bulan 7 hari
 Alamat : Galesong Utara
 No. RM : 893430
 Masuk RS : 25-09-2019
KELUHAN UTAMA
 Keluhan utama: Anak belum tengkurap sendiri
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien anak perempuan berumur 8 bulan 7 hari datang ke poli tumbuh
kembang RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan keluhan belum
bisa tengkurap sendiri, kepala belum bisa tegak. Anak belum mampu
mengucapkan kata, tidak menoleh ke bunyi icik-icik. Anak tidak
mengikuti objek. Anak bisa tersenyum spontan
 Riwayat Prenatal:
Merupakan kehamilan yang diinginkan. Ibu pasien rutin kontrol ke
dokter spesialis kandungan dan konsumsi vitamin dan tablet
penambah darah. Ibu menderita hipertensi ketika hamil.
 Riwayat Natal:
Anak dilahirkan secara SC atas indikasi Eklamsia, cukup bulan,
tidak segera menangis, BBL : 3500 gram, PBL lupa
 Riwayat Postnatal:
Anak kejang dari umur 1 hari, tidak kuning
 Riwayat menyusui:
Anak mendapat susu formula
 Riwayat Imunisasi:
Bayi telah mendapat imunisasi dasar kecuali campak
IDENTITAS ORANG TUA
 Ayah : Tn. S (Alm)  Ibu : Ny. R (Alm)
 Tanggal Lahir :1983  Tanggal Lahir : 21-10-1986
 Anak ke 4 dari 6 saudara  Anak ke 3 dari 4 saudara
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Suku Bangsa : Makassar  Suku Bangsa : Makassar
 Perkawinan  Perkawinan
 Umur Menikah : tahun  Umur saat Hamil : tahun
 Pendidikan : SMP  Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Nelayan  Pekerjaan : IRT
 Riwayat Penyakit sebelumnya
Tidak ada.
 Riwayat keluarga

Tidak ada keluarga ataupun orang terdekat dengan


keluhan yang sama
 Riwayat sosial

Pasien belum bersekolah dan jarang berinteraksi


dengan teman sebayanya.
STATUS IMUNISASI
 Riwayat imunisasi
lengkap
Imunisasi 1 2 3 4 Booster

BCG +

Hep B + + + +

Polio + + + +

DPT + + +
PEMERIKSAAN FISIS
 Keadaan Umum: Baik  LK : 38,5 cm (N
 Kesadaran: Compos Mentis 41-47 cm)
 Tanda Vital:  BB/TB : Terletak di

 TD : - mmHg
antara -2SD dan -3 SD
(Gizi kurang)
 Nadi : 100 kali/ menit
 BB/U : Terletak tepat di -
 Napas : 28 kali/ menit
 Suhu : 36.6 C
2SD (Berat Badan
normal)
 Skala nyeri : 0 NRS
 TB/U : Terletak diantara -
 Status Gizi: 2SD dan 3SD (Perawakan
 BB : 7 kg normal)
 PB/TB : 70 cm
PEMERIKSAAN FISIS
 Pucat : tidak ada  Ubun-ubun besar : sudah menutup
 Sianosis : tidak ada  Hidung : rhinore tidak ada
 Ikterus : tidak ada  Bibir : kering
 Turgor : Baik  Lidah : normal
 Kulit : Normal  Mulut : stomatitis (-)
 Edema : tidak ada  Caries : tidak ada
 Kepala : mikrocephal  Gigi : intact, normal
 Muka : simetris  Tenggorok : Hiperemis (-)
 Rambut : Hitam  Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)
 Telinga : perdarahantelinga (-)  Leher : kaku kuduk tidak ada
 Mata : perdarahan
subkonjungtiva (-)
PEMERIKSAAN FISIS
 Thoraks :  Paru
 Bentuk : simetris kiri-kanan  PP : simetris kiri-kanan
 PR : sela iga kiri
 Payudara : tidak ada kelainan
sama dengan kanan
 Jantung  PK : batas paru hepar
 PP : ictus cordis tidak tampak intercostal IV kanan, batas
paru belakang kanan vertebra
 PR : thrill tidak teraba thoracal X, batas paru
 PK : batas atas intercostal III belakang kiri vertebra
kiri, batas kanan linea parasternalis thoracal XI
kanan, batas kiri linea midclavicularis  PD : Bunyi
kiri pernapasan vesikuler, bunyi
tambahan wheezing (-) dan
 PD : Bunyi jantung I/II murni ronkhi (-)
reguler, bising tidak terdengar
PEMERIKSAAN FISIS
 Abdomen  Kelenjar limfa : Limfadenopati (-)
 PP : datar, ikut gerak  Extremitas: wasting dan edema
tidak ada
napas
 Alat kelamin : tidak ada kelainan
 PD : peristaltik kesan
normal  Kol. Vertebralis : scoliosis tidak
ada, gibbus tidak ada
 PR : tidak teraba
 Refleks fisiologis : KPR ada/ada,
massa, lien dan hati tidak
BPR ada/ada, APR ada/ada, TPR
teraba, tidak ada nyeri ada/ada. Kesan normal
tekan epigastrium
 Refleks patologis : babinski, gordon,
 PK : timpani chaddock, oppenheim tidak ada
PEMERIKSAAN DENVER II
 Motorik kasar: sesuai usia 0
bulan
 Motorik halus: sesuai usia 0
bulan
 Bahasa: sesuai usia 4 bulan
 Personal sosial: sesuai usia
2 bulan

Motorik kasar : 0 %
Motorik halus : 0%
Bahasa : 50%
Personal sosial : 25%
ASSESMENT
 Mix Developmental delay et causa
hipoplasia cerebri
 Gizi Kurang
 Microcephal
 Epilepsy
 Parental education
ANJURAN DAN TERAPI
ANJURAN TERAPI

 Stimulasi perkembangan -
sesuai usia keterlambatan
 Diet sesuai kebutuhan energi
menurut usia (asuhan nutrisi
pediatri)
DISKUSI – DEVELOPMENTAL DELAY
DEFINISI
Delay Development (DD).Delay
Development (DD) merupakan suatu
ketertinggalan secara signifikan pada fisik,
kemampuan kognitif, perilaku, emosi, atau
perkembangan sosial seorang anak bila
dibandingkan dengan
anak normal seusianya.
DEFINISI
Global Developmental Delay (GDD) atau
Keterlambatan Perkembangan Global (KPG) adalah
anak yang tertunda dalam mencapai sebagian besar hingga
semua tahapan perkembangan pada usianya dan keadaan
ditemukannya keterlambatan yang bermakna lebih
atau sama dengan 2 domain perkembangan :
a. Motorik Halus
b. Motorik Kasar
c. Berbahasa
d. Perilaku Sosial
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi delay development diperkirakan 5-10
persen dari populasi anak di dunia dan sebagian
besar anak dengan delay development memiliki
kelemahan pada tahapan kemampuannya.Di
Indonesia, jumlah balita 10 % dari jumlah
penduduk, di mana prevalensi (rata-rata) gangguan
perkembangan bervariasi 12.8% sampai dengan 16%
sehingga dianjurkan melakukan observasi atau
skrining tumbuh kembang pada setiap anak.
ETIOLOGI
a. Faktor Herediter b. Faktor Lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peran penting dalam
Merupakan faktor yang dapat di
menentukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah di miliki.
turunkan sebagai dasar dalam Faktor lingkungan meliputi :
mencapai tumbuh kembang anak
1) Lingkungan Pranatal yang meliputi kurang nya gizi pada
di samping faktor lain. Yang
saat ibu hamil, posisi janin pada uterus,zat kimia dan juga
termasuk faktor herediter antara pengaruh yang terdapat dari obat-obatan, hormonal
lain : (sematrotopin,plasenta,tiroid,insulin) , infeksi dan stress.
1)Jenis kelamin (Laki > 2) Lingkungan Perinatal (55%), Infeksi, Prematur, Berat Badan
Perempuan) Bayi rendah, Asfiksia, Komplikasi Neonatus, hipoglikemik.
2) Ras 3) Lingkungan Postnatal yang meliputi : budaya lingkungan ,
status sosial ekonomi , nutrisi, posisi anak dalam keluarga dan
3) Suku bangsa status kesehatan, Anak kembar, Teknik komunikasi dan
pengajaran yang salah. Infeksi, dan Kurangnya Stimulasi
Kategori Komentar
Genetik atau Sindromik  Sindrom yang mudah diidentifikasi, misalnya Sindrom Down
Teridentifikasi dalam 20% dari mereka yang  Penyebab genetik yang tidak terlalu jelas pada awal masa kanak-kanak, misalnya Sindrom Fragile
tanpa tanda-tanda neurologis, kelainan X, Sindrom Velo-cardio-facial (delesi 22q11),Sindrom Angelman, Sindrom Soto, Sindrom Rett,
dismorfik, atau riwayat keluarga
fenilketonuria maternal, mukopolisakaridosis, distrofi muskularis tipe Duchenne, tuberus
sklerosis, neurofibromatosis tipe 1, dan delesi subtelomerik.
Metabolik  Skrining universal secara nasional neonatus untuk fenilketonuria (PKU) dan defisiensi acyl-Co A
Teridentifikasi dalam 1% dari mereka yang Dehidrogenase rantai sedang.
tanpa tanda-tanda neurologis, kelainan  Misalnya, kelainan siklus/daur urea
dismorfik, atau riwayat keluarga
Endokrin  Terdapat skrining universal neonatus untuk hipotiroidisme kongenital
Traumatik  Cedera otak yang didapat
Penyebab dari lingkungan  Anak-anak memerlukan kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, kehangatan, cinta, dan
stimulasi untuk dapat berkembang secara normal
 Anak-anak tanpa perhatian, diasuh dengan kekerasan, penuh ketakutan, dibawah stimulasi
lingkungan mungkin tidak menunjukkan perkembangan yang normal
 Ini mungkin merupakan faktor yang berkontribusi dan ada bersamaan dengan patologi lain dan
merupakan kondisi yaitu ketika kebutuhan anak diluar kapasitas orangtua untuk dapat
menyediakan/memenuhinya
Malformasi serebral  Misalnya, kelainan migrasi neuron
Palsi Serebral dan Kelainan  Kelainan motorik dapat mengganggu perkembangan secara umum
Perkembangan Koordinasi (Dispraksia)
Infeksi  Perinatal, misalnya Rubella, CMV, HIV
 Meningitis neonatal
Toksin  Fetus: Alkohol maternal atau obat-obatan saat masa kehamilan
 Anak: Keracunan timbal
TANDA DAN GEJALA
Berdasarkan gejala klinis sebagian besar pemeriksaan
pada anak dengan delay development difokuskan pada
keterlambatan perkembangan kemampuan kognitif,
motorik, atau bahasa. Gejala yang terdapat :
1. Keterlambatan perkembangan sesuai tahap
perkembangan pada usianya
2. Keterlambatan kemampuan motorik halus atau
kasar
3. Rendahnya kemampuan sosial
4. Masalah dalam berkomunikasi dan berbahasa
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis dan
Anamnesis Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan neurologis

Riwayat prenatal, perinatal, dan Pemeriksaan fisis head to toe


Skrining perkembangan
postnatal • Tanda dismorfik

Tes fungsi penglihatan dan


Riwayat keluarga Pemeriksaan kromosom
pendengaran

Pemeriksaan neurologis ( refleks


Riwayat kehidupan sosial Tes fungsi tiroid
primitif)

Pemeriksaan antropometri Darah rutin

Urin Rutin

MRI & CT Scan

EEG
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
 RETARDASI MENTAL
 PALSI SEREBRAL

 ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder)

 ASD (Autism spectrum disorder)


MONITORING PERKEMBANGAN
 KPSP  Denver II
Intepretasi hasil KPSP yaitu : Setiap item dievaluasi oleh histogram yang batasnya
sesuai dengan usia anak untuk mengembangkan
 jika indikator pengamatan berjumlah
kemampuan tersebut.
9-10 item penilaian perkembangan
dapat dilakukan oleh anak berarti Pada hasil pemeriksaan, anak dikatakan gagal
perkembangan balita sesuai dengan ketika anak tidak dapat melakukan tes yang
tahap perkembangannya (S). berada pada garis usia antara persentil 25 (P25)
dan persentil 75 (P75). Dikatakan hati-hati atau
 Jika indikator pengamatan berjumlah peringatan ketika anak gagal dalam salah satu tes
7-8 item penilaian perkembangan yang berada pada garis usia antara persentil 75
dapat dilakukan oleh anak berarti (P75) dan persentil 90 (P90).
perkembangan balita meragukan (M).
Interpretasi :
 Jika indikator pengamatan berjumlah ≤  Abnormal, bila anak yang dievaluasi
6 item penilaian perkembangan dapat menunjukkan dua keterlambatan atau
dilakukan oleh anak berarti lebih pada suatu area atau sektor;
perkembangan balita ada kemungkinan  Tersangka, bila anak yang dievaluasi
menyimpang (P).8 menunjukkan satu keterlambatan atau ≥2
peringatan;
 Normal, bila anak yang dievaluasi tidak
mengalami keterlambatan dan paling
banyak satu peringatan.13
SKRINING PERKEMBANGAN

SUSPEK/CURIGA ADA GANGGUAN NORMAL

EVALUASI UNTUK DIAGNOSTIK MONITORING/


(Development Assessment) STIMULASI

MASALAH PERKEMBANGAN NORMAL

INTERVENSI DINI MONITORING/STIMULASI


PENATALAKSANAAN
 Skrining perkembangan
 Edukasi:
 ASUH
 ASIH
 ASAH

 Atasi penyebab
 Speech Therapy, occupational therapy.
PROGNOSIS
• Keterlambatan non fungsional harus dilakukan
stimulasi dan intervensi dengan cepat
• Semakin dini mendeteksi keterlambatan 
semakin baik kemungkinan perbaikan gangguan
tersebut

Anda mungkin juga menyukai