Soal 2
Soal 2
A. Pott’s disease
B. TB mesenterium
C. TB testis
D. Meningitis TB
E. Peritonitis TB
• Pada TB Paru kortikosteroid diberikan jika ada TB milier atau efusi pleura ec TB
• Pada TB Ekstraparu, Pemberian kortikosteroid diperuntukkan pada perikarditis TB untuk mencegah konstriksi jantung, dan pada meningits
TB untuk menurunkan gejala sisa neurologik.
2. Jika dalam terapi OAT pasien Limfadenitis TB
mengeluhkan kelenjar yang terkena bertambah
besar dan terdapat tanda-tanda radang, maka
tindakan kita :
A. Melakukan FNA ulangan pada kelenjar yang terkena (ndak terlalu yakin)
B. Menambah dosis OAT
C. Mencurigai sebagai TB Ekstra paru resisten obat
D. Melakukan kultur M.tb
E. Meneruskan pengobatan OAT
3. Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan batuk
lebih dari 2 minggu. Sebagai baku emas
penegakan diagnosis TB Ekstra paru secara umum
adalah:
Tindakan bedah berupa Reseksi segmen paru yang nekrosis diperlukan bila:
•a. Respon yang rendah terhadap terapi antibiotika.
•b. Abses yang besar sehingga mengganggu proses ventilasi perfusi
•c. Infeksi paru yang berulang
•d. Adanya gangguan drainase karena obstruksi
15. Patogenesis terjadinya abses paru, KECUALI :
1. Proses lanjut pneumonia inhalasi bakteria pada penderita dengan faktor predisposisi. Bakteri mengadakan multiplikasi dan merusak parenkim paru dengan proses
nekrosis. Bila berhubungan dengan bronkus, maka terbentuklah air fluid level bakteria masuk kedalam parenkim paru selain inhalasi bisa juga dengan penyebaran
hematogen (septik emboli) atau dengan perluasan langsung dari proses abses ditempat lain (nesisitatum) misal abses hepar.
2. Kavitas yang mengalami infeksi. Pada beberapa penderita tuberkolosis dengan kavitas, akibat inhalasi bakteri mengalami proses keradangan supurasi. Pada penderita
emphisema paru atau polikisrik paru yang mengalami infeksi sekunder.
3. Obstruksi bronkus dapat menyebabkan pneumonia berlajut sampai proses abses paru.Hal ini sering terjadi pada obstruksi karena kanker bronkogenik. Gejala yang sama
juga terlihat pada aspirasi benda asing yang belum keluar. Kadang-kadang dijumpai juga pada obstruksi karena pembesaran kelenjar limphe peribronkial.
4. Pembentukan kavitas pada kanker paru. Pertumbuhan massa kanker bronkogenik yang cepat tidak diimbangi peningkatan suplai pembuluh darah, sehingga terjadi
likuifikasi nekrosis sentral. Bila terjadi infeksi dapat terbentuk abses.
16. Gejala klinik yang khas pada abses paru :
Gejala klinis yang ada pada abses paru hampir sama dengan gejala pneumonia pada umumnya yaitu:
•Panas badan : Dijumpai berkisar 70% - 80% penderita abses paru. Kadang dijumpai dengan temperatur > 400C.
•Batuk, pada stadium awal non produktif. Bila terjadi hubungan rongga abses dengan bronkus batuknya menjadi meningkat dengan bau busuk yang khas (Foetor ex oroe (40-
75%).
•Produksi sputum yang meningkat dan Foetor ex oero dijumpai berkisar 40 – 75% penderita abses paru.
•Nyeri dada (50% kasus)
•Batuk darah (25% kasus)
•Gejala tambahan lain seperti lelah, penurunan nafsu makan dan berat badan.
•Pada pemeriksaan dijumpai tanda-tanda proses konsolidasi seperti redup, suara nafas yang meningkat, sering dijumpai adanya jari tabuh serta takikardi.
17. Perkusi redup yang ditemukan pada abses paru,disebabkan oleh:
A. Pleura
B. Kelenjar getah bening
C. Tiroid
D. Tulang belakang
E. Persendian
19. Untuk menegakkan diagnosis limfadenitis TB dibutuhkan
pemeriksaan :
A. Sputum BTA
B. Kultur sputum M.tb
C. Foto toraks
D. Biopsi jarum halus
E. Gene X-pert
20. Dimanakah lokasi tersering dari TB ekstra paru yang mengenai
tulang dan persendian?
A. Lutut
B. Siku
C. Vertebra (Pott’s Disease)
D. Panggul
E. Bahu
21. Istilah Cold Abscess khas untuk TB Ekstra paru yang mengenai :
A. Lutut
B. Siku
C. Vertebra (Spondylitis TB)
D. Panggul
E. Bahu
22. Pada TB Ektra paru, terapi tambahan dengan kortikostreoid dapat
diberikan pada :
A. Pott’s disease
B. TB mesenterium
C. TB testis
D. Meningitis TB
E. Peritonitis TB
23. Terapi OAT dapat dilanjutkan sampai 9-12 bulan pada :
A. TB Usus
B. TB Testis
C. TB tulang
D. TB Kelenjar
E. TB Kutis
24. Yang bukan termasuk TB Ekstra paru adalah :
A. Pericarditis TB
B. Pleuritis TB
C. Miliary TB
D. Limfadenitis TB
E. Peritonitis TB
25. Jika dalam terapi OAT pasien Limfadenitis TB mengeluhkan kelenjar
yang terkena bertambah besar dan terdapat tanda-tanda radang, maka
tindakan kita :
F.Afwan ragu ka
26. Sebagai baku emas penegakan diagnosis TB Ekstra paru secara
umum adalah:
A. Traumatik
B. Spontan sekunder
C. Spontan primer
D. Tertutup
E. Terbuka
41. Pneumotoraks yang terjadi kambuhan pada perempuan muda pada
siklus haidnya disebut:
A. Pneumotoraks spontan primer
B. Pneumotoraks ventil
C. Pneumotoraks iatrogenik
D. Penumotoraks katamenial
E. Pneumotoraks artificial
42. Indikasi pemasangan thorax drain pada pasien pneumotoraks :
A. Apabila luasnya pneumotoraks > 20%
B. Apabila terjadi pneumotoraks terbuka
C. Pneumotoraks artificial
D. Pneumotoraks iatrogenic
E. Pneumotoraks spontan
43. Yang termasuk kegawatdaruratan paru pada pasien pneumotoraks :
A. Pneumotoraks spontan
B. Pneumotoraks ventil
C. Pneumotoraks iatrogenic
D. Pneumotoraks traumatic
E. Pneumotoraks artificial
44. Setelah pemasangan thorax drain maka yang perlu dievaluasi
adalah,KECUALI :
A. Adanya undulasi dan gelembung udara pada WSD
B. Adanya edema paru pasca re-ekspansi
C. Adanya emfisema sub kutis
D. Foto toraks ulangan
E. Adanya infeksi sekitar luka operasi
45. seorangwanita usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk lebih dari 2 minggu, lendir warna kuning, kadang=kadang
demam, berat badan menurun 2 kg dalam sebulan disertai keringat
malam hari. Dokter melakukan pemeriksaan sputum BTA 3 x dengan
hasil positif. Penderita pernah minum OAT bulan lalu selama 14 hari.
Regimen yang sesuai untuk pasien ini :
A. 2RHZE/4RH (TB Pau bakteriologis Kasus Baru)
B. 2RHE/4RH
C. 2RHZES/4RH
D. 2RHZES/RHZE/5RHE
E. 2RHZE/4RH3
46. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhansesak napas sejak 1 hari yang lalu. Sesak berulang setiap hari dan
memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Dalam 1 buan terakhir,
pasien hampir tiap hari terbangun menjelang subuh karena batuk dan sesak.
Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu. Dahak
berwarna kuning dan disertai demam. Riwayat asma sejak kecil tetapi jarang
berobat kedokter.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Asma akut ringan
B. Asma akut sedang
C. Asma akut mengancam jiwa
D. Asma persisten sedang
E. Asma persisten berat
Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru