Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI

Mila Camelia
30101507491

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA


IDENTITAS JURNAL
Judul jurnal
Abbreviated (12-hour) versus traditional (24-
hour) postpartum magnesium sulfate therapy in
severe pre-eclampsia
Penulis
Sabina B. Maia, Leila Katz, Carlos Noronha
Neto, Bárbara V.R. Caiado , Ana P.R.L. Azevedo
, Melania M.R. Amorima.
Tahun Terbit
2014
Dipublikasikan
International Journal of Gynecology and
PENDAHULUAN
• Preeklampsia terjadi pada 8% kehamilan.
Komplikasi yang terberat adalah eklampsia.
Eklampsia dapat dicegah dengan pemberian
magnesium sulfat, yang dapat menurunkan
risiko kejang sebesar 50%, sehingga dapat
menurunkan angka mortalitas maternal.
Pemberian magnesium sulfat telah
direkomendasikan untuk semua wanita dengan
preeklampsia berat selama 24 jam setelah
persalinan, tetapi belum terdapat ketentuan
mengenai durasi yang ideal dalam pemberianya
sebagai terapi profilaksis antikonvulsan.
BAHAN DAN METODE
• uji klinis acak yang membandingkan pemberian
magnesium sulfat secara intravena selama 12 jam
dengan 24 jam yang diberikan segera setelah
melahirkan pada wanita dengan preekampsia berat
yang stabil. Semua wanita sudah menerima
magnesium sulfat sebelum dan selama proses
melahirkan (dosis 6g; pemeliharaan dosis 1g/jam).
Saat postpartum, semua peserta menerima 12 jam
infus magnesium sulfat 1g/jam. Sekitar 6-8 jam
setelah pemberian, wanita yang memenuhi syarat
diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Mereka yang terdaftar menerima informed consent
dan dilakukan pengacakan nomor.
• Pada 12 jam setelah selesai periode awal
pemberian infus magnesium sulfat intravena,
amplop yang berisi nomor acak setiap wanita
dibuka. Jika dia mendapatkan perlakuan untuk 24
jam pengobatan, infus 1 g/jam dilanjutkan selama
12 jam. Jika dia mendapatkan perlakuan untuk 12
jam pengobatan, infusnya diaff.
• Penilaian klinis dan laboratorium pada kedua
kelompok dilakukan sampai setidaknya 24 jam
setelah persalinan. Para peserta dievaluasi setiap
2 jam untuk denyut jantung, pernapasan rate,
tekanan darah, dan output urin. Refleks tendon
dalam dievaluasi setiap 6 jam dan tes
• Hasil studi primer adalah durasi terapi antikonvulsan
postpartum. Hasil sekunder termasuk kepuasan pasien
24 jam setelah melahirkan, tindakan klinis seperti
tekanan darah, waktu
untuk kembali ke ambulasi (dalam jam), durasi kemih
dengan penggunaan kateter (dalam jam), dan waktu
ibu dapat kontak dengan bayinya (dalam jam). Hasil
tambahan termasuk eklampsia, oliguria (urin <25
mL/jam), perdarahan postpartum, infeksi saluran kemih,
komplikasi tromboemboli, gagal hati, gagal ginjal,
Penyakit Koagulasi Intravaskular Diseminata,
cerebrovascular accident, edema paru akut,
penghentian pengobatan magnesium karena efek
samping (panas, kemerahan, reaksi hipersensitivitas,
ANALISA STATISTIK
• Uji t dan Mann Whitney U digunakan untuk
perbandingan variabel kontinu dan χ2 dan uji
Fisher digunakan untuk perbandingan
variabel kategoris. P two-tailed p <0.05
dianggap signifikan secara statistik.
• Untuk membandingkan total durasi
penggunaan magnesium sulfat terhadap
penggunaan kateter kemih postpartum dan
total waktu awal ambulasi / kontak ibu
dengan bayinya yang baru lahir, risk ratios
(RR) dan interval kepercayaan 95% (CI)
HASIL
DISKUSI
• Pada wanita dengan preeclampsia berat yang stabil,
terapi magnesium sulfat dengan durasi yang lebih
singkat dihubungkan dengan waktu pemaparan obat
yang lebih pendek, baik dari segi durasi pengobatan
maupun dalam hal jumlah dosis total, dari hasil klinis
menunjukkan hasil serupa dengan wanita yang
menerima durasi pengobatan yang telah
direkomendasikan yaitu selama 24 jam.
• untuk menentukan perbedaan frekuensi eklampsia
dengan pemberian yang dipersingkat, dibutuhkan
sampel sekitar 18.000 perempuan. Meta-analisis uji
klinis acak selanjutnya akan memiliki kekuatan yang
cukup untuk menentukan apakah terdapat perbedaan
dalam insiden eklampsia.
• Dalam uji coba klinis secara acak yang membandingkan
• Dalam studi lain yang membandingkan
pemberian terapi magnesium sulfat selama 12
jam dengan pemberian selama 24 jam
magnesium pada wanita postpartum dengan
preeklampsia ringan, kondisi klinis seperti
hipertensi kronis dan diabetes tipe I ditemukan
sebagai faktor yang meningkatkan risiko kondisi
menjadi lebih berat dan dibutuhkan terapi
antikonvulsan postpartum yang diperpanjang.
• Produksi urin selama periode 12-24 jam setelah
melahirkan adalah sekitar 30 mL/jam jumlah
lebih tinggi didapatkan pada pemberian terapi
magnesium sulfat selama 24 jam dibandingkan
dengan durasi pengobatan yang diperpendek.
Semakin tingginya tingkat diuresis disebabkan
dari durasi pengobatan yang lebih lama dan
pemberian volume cairan yang diberikan
• Penurunan waktu untuk ambulasi ditemukan
pada durasi pemberian magnesium sulfat yang
lebih pendek. Ambulasi dini penting untuk
profilaksis trombosis vena dalam. Semakin
pendek, durasi terapi sulfat magnesium (12 jam)
memungkinkan perempuan untuk mendapatkan
berbagai keuntungan.
• Manfaat lain yang terkait terapi magnesium
sulfat dengan durasi yang lebih pendek adalah
kemungkinan kontak awal dengan bayi baru
lahir, sehingga dapat meningkatkan
kemungkinan menyusui lebih cepat.
• Sebagai perspektif masa depan, pemberian
terapi durasi pendek magnesium sulfat
membuat waktu pengawasan intesif lebih
singkat sehingga jumlah tempat tidur yang
tersedia lebih banyak. Tempat tidur yang
KESIMPULAN
• Pemberian magnesium sulfat yang
dipersingkat (12 jam) memiliki hasil yang
serupa dengan pemberian magnesium
sulfat yang biasa diberikan selama 24 jam.
• Dalam kondisi ideal (ketika pengawasan
postpartum terjamin), wanita dengan
preeklampsia berat yang stabil dengan
evaluasi klinis dan melalui pemeriksaan
laboratorium setelah 12 jam penggunaan
magnesium sulfat postpartum, infus
magnesium sulfat dapat dihentikan,
CRITICAL APPRAISAL
JUDUL JURNAL

Abbreviated (12-hour) versus traditional (24-hour)


postpartum magnesium sulfate therapy in
severe pre-eclampsia

 Terdiri dari 1 variabel terikat dan 2 variabel bebas.


 Menarik
 Informatif
 Terdiri dari 12 kata
 Tidak menggunakan singkatan
PENULIS
Sabina B. Maia a
Leila Katz a
Carlos Noronha Neto a
Bárbara V.R. Caiado b
Ana P.R.L. Azevedo a
Melania M.R. Amorima

a Instituto de Medicina Integral Professor Fernando


Figueira, Recife, Brazil
b Faculdade Pernambucana de Saúde, Recife, Brazil
Abstrak terdiri dari :
 Objective
 Methods
 Results
 Conclusion
• 12O pasien yang mederita preeklampsia
P: berat yang memenuhi kriteria inklusi .

• Magnesium Sulfat iv selama 12 jam.


I:

• Magnesium Sulfat iv selama 24 jam.


C:
• Hasil klinis pemberian Magnesium Sulfat iv
selama 12 jam serupa dengan
O: pemberiann selama 24 jam.
BUKTI VALID

Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini Ya
dilakukan secara acak?
Apakah pengamatan pasien dilakukan Ya
secara cukup panjang dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam kelompok Ya
yang diacak dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam Tida
melakukan terapi, selain dari terapi yang k
diuji?
Dapat diterapkan
Apakah pada pasien kita terdapat Tidak
perbedaan bila dibandingkan terdapat
dengan yang terdapat pada perbedaan
penelitian sebelumnya sehingga
hasil tersebut tidak dapat diterapkan
pada pasien kita?
Apakah terapi tersebut mungkin Ya
dapat diterapkan pada pasien kita
Apakah pasien memiliki potensi Ya, pasien
yang menguntungkan atau memiliki

Anda mungkin juga menyukai