Anda di halaman 1dari 57

Landasan dan Asas Pendidikan

1. Dasar Filosofis Pendidikan


2. Dasar Psikologis Pendidikan
3. Dasar Sosiologis Pendidikan
4. Dasar Kultural Pendidikan
5. Dasar Ilmiah dan Teknologi
6. Dasar konstitusional Pendidikan
7. Asas Pendidikan Seumur Hidup
8. Asas Tutuwuri hadayanai
9. Asas Kemandirian Dalam Belajar
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 1
A. Dasar filosofis Pendidikan

Apakah
Pendidikan itu

Makna dan Mengapa


Hakekat Pendidikan
Pendidikan Diperlukan

Apa seharusnya
Dasar Filosofis
Tujuan
Pendidian
Pendidikan

Landasan Yang
Ilmu dan Falsafah
Berdasar,besifat
Negara
Filosofis

2
A. Dasar filosofis Pendidikan
Dasar filosofis pendidikan berkaitan
dengan:
a. makna dan hakekat pendidikan yang
berusaha menelaah masalah-masalah
pokok: seperti
1) apakah pendidikan itu?
2) mengapa pendidikan diperlukan?
3) apa yang seharusnya menjadi
tujuannya?
b. Landasan yang berdasarkan atau
bersifat filsafat, falsafah).

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 3


Filsafat menelaah sesuatu secara
radikal,menyeluruh dan konseptual yang
menghasilkan konsep-konsep mengenai
kehidupan dan dunia
Konsepsi-konsepsi filosofis tentang
kehidupan manusia dan dunianya pada
umumnya bersumber dari dua faktor
yaitu
1) Religi dan etika yang bertumpuh pada
keyakinan
2) Ilmu pengetahuan yang
mengandalkan penalaran.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 4
-Filsafat berada di antara keduanya,
kawasannya seluas religi, namun
lebih dekat dengan ilmu
pengetahuan, karena timbul dari
keraguan dan mengandalkan akal
manusia.
Tinjauan filsafat tentang sesuatu,
termasuk pendidikan, berarti
berfikir bebas serta merentang
pikiran sampai sejauh-jauhnya
tentang sesuatu itu.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 5


Kaitan Filsafat dan Pendidikan
1. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang
manusia dan masyarakat, sedangkan
pendidikan berusaha mewujudkan citra
itu.
2. Rumusan tentang harkat dan martabat
manusia beserta masyarakatnya ikut
menentukan tujuan dan cara-cara
penyelenggaraan dan dari sisi lain,
pendidikan merupakan proses memanusiakan
manusia.
3. Filsafat pendidikan berupaya menjawab
secara kritis dan mendasar berbagai
pertanyaan pokok sekitar pendidikan, apa,
mengapa, ke mana, bagaimana dsb.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 6


Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan
metode filsafat.
Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak
hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas
pada pengalaman.
Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas,
kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman
inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat
dijangkau oleh sains.
Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang
bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan
hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun
pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang
dilakukan oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang
lebih mendalam.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 7
Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan
melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan
menyeluruh tentang pendidikan, yang dapat dikelompokkan
ke dalam tiga model: (1) model filsafat spekulatif; (2) model
filsafat preskriptif; (3) model filsafat analitik.

Filsafat spekulatif adalah cara berfikir sistematis tentang


segala yang ada, merenungkan secara rasional-spekulatif
seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di jagat
raya ini dengan asumsi manusia memliki kekuatan intelektual
yang sangat tinggi dan berusaha mencari dan menemukan
hubungan dalam keseluruhan alam berfikir dan
keseluruhan pengalaman
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 8
Filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar)
penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan manusia,
penilaian tentang seni, menguji apa yang disebut baik dan jahat, benar
dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu benda pada dasarnya inherent
dalam dirinya, atau hanya merupakan gambaran dari fikiran kita. Dalam
konteks pendidikan, filsafat preskriptif memberi resep tentang perbuatan
atau perilaku manusia yang bermanfaat.

Filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata-kata, istilah-


istilah, dan pengertian-pengertian dalam bahasa, menguji suatu ide atau
gagasan untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang
dipergunakan secara hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu
mazhab dalam sistem berfikir (disarikan dari Uyoh Sadulloh, 1994)

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 9


Kajian berbagai cabang filsafat (Logika, epistimologi, etika,
estetika, metafisika dll) berpengarunya terhadap pendidik an.
Karena prinsip-prinsip dan kebenaran-kebenaran hasil kajian pada
umumnya diterapkan dalam bidang pendidikan

Peranan filsafat dalam pendidikan berkaitan


a. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia
(zoon politicon, homo sapien, animal educandum, dsb)
b. Masyarakat dan kebudayaannya
c. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak
menghadapi tantangan
d. Perlunya landasan berpikir dalam pekerjaan pendidikan

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 10


PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT TERHADAP PENDIDIKAN

No. Aliran Pandangan

1. Naturalisme segala kenyataan yang bisa ditangkap oleh pancaindra sebagai


kebenaran yang sebenarnya: (realisme, materialisme,
positivisme dsb)
2. Realisme Menekankan pada pengakuan adanya kenyataan hakiki yang
objektif, di luar manusia, kenyataan hakiki yang objektif itu
ada secara praeksistensi yakni mendahului dan lebih utama dari
keberadaan manusia beserta kesadarannya.
3. Positivisme:  Kalau sesuatu itu memang ada, maka adanya itu pastilah dapat
diamati dan atau diukur;
 Nilai-nilai bersifat absolut dan abadi yang berdasarkan hukum
alam. Oleh karena itu, pendidikan tidak lain dari usaha untuk
mengajarkan berbagai disiplin pengetahuan terpilih sebagai
pembimbing kehidupan yang terbaik, seperti sejarah, bahasa,
IPA, dan matematika

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 11


4. Idealisme  Hakekat kenyatan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan. Apa yang
dianggap kebenaran realitas hanyalah bayangan atau refleksi dari
ide sebagai kebenaran bersifat spritual atau mental.
 Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai
sejati yang absolut
 Pendidikan adalah kegiatan intelektual untuk membangkitkan
ide-ide yang masih laten, antara lain melalui introspeksi dan tanya
jawab.
 Sekolah berfungsi membantu siswa mencari dan menemukan
kebenaran, keindahan dan kehidupan yang luhur
5. Pragmatisme segala sesuatu harus dinilai dari segi kegunaan praktis.
Penerapan konsep pragmatisme secara eksperimental melalui
lima tahap yaitu:
1. situasi tak tentu, yaitu timbulnya situasi ketegangan di
dalam pengalaman yang perlu dijabarkan secara spesifik
2. diagnosis . Yakni mempertajam masalah termasuk
perkiraan faktor penyebabnya
3. hipotesis. Yakni penemuan gagasan yang diperkirakan dapat
mengatasi masalah

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 12


4. Pengujian hipotesis …. Yakni pelaksnaan berbagai hipotesis dan
membandingkan hasilnya serta implikasinya masing- masing jika
dipraktekkan
5. Evaluasi …. Yakni mempertimbangkan hasilnya setelah
hipotesis terbaik dilaksanakan

Pendidikan adalah suatui proses eksperimental, dan metode yang


penting adalah metode pemecahan masalah.

6. Progresivisme Menentang pendidikan tradisional serta mengembang- kan


prinsip-prinsip:
1) Anak harus bebas, agar dapat berkembang secara wajar
2) Penumbuhan minat melalui pengalaman langsung untuk
merangsang belajar
3) Guru harus menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan
belajar
4) Harus ada kerjasama sekolah dan rumah
5) Sekolah progresif’ harus merupakan laboratoerium untuk
melakukan ekperiemntasi
7. Filsaafat Pokok pendapat aliran ini bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta
Keagamaan termasuk manusia sebagai penciptaan tertinggi, hakekat manusia adalah
kesatuan tubuh dan jiwa, manusia dapat mencapai pengetahuan mutlak
asalkan dengan mengunakan akal dan iman dan sebagainya

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 13


MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 14


A. ESSENSIALISME Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar
dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna.
Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap
sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga
untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan
perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada
masa lalu.

B. PERENIALISME Perenialisme lebih menekankan pada keabadian,


keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan
budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap
lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-
hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan
pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak
terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi
ke masa lalu.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 15


C. PROGRESIVISME  Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif yang
mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri
pada beberapa prinsip, antara lain: (a) anak harus bebas untuk
dapat berkembang secara wajar, (b) pengalaman langsung
merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar, ©
guru harus menjadi seorang peneliti dan membimbing kegiatan
belajar, (d) sekolah progresif harus merupakan suatu
laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan
ekperimentasi.
 Menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual,
berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan
proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan
belajar peserta didik aktif.
D. EKSISTENSIALISME Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan
tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan
seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini
mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia ? Apa
pengalaman itu ?

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 16


Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresiv

E. REKONSTRUKTIVISME Merupakan elaborasi lanjut dari aliran


progresivisme. Pada rekonstruktivisme,
peradaban manusia masa depan sangat
ditekankan. Di samping menekankan tentang
perbedaan individual seperti pada
progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh
menekankan tentang pemecahan masalah,
berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan
mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan
sesuatu ? Penganut aliran ini menekankan
pada hasil belajar dari pada proses.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 17


Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan
aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model
Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme
memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan
Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam
pengembangan Model Kurikulum Interaksional.

Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan


tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum,
penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk
lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai
kepentingan yang terkait dengan pendidikan. Meskipun demikian saat
ini, pada beberapa negara dan khususnya di Indonesia, tampaknya
mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan kurikulum,
yaitu dengan lebih menitikberatkan pada filsafat rekonstruktivisme.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 18


PANDANGAN PHILOSHOPIES

Philo Teacher’s Emphasis on Emphasis on


Reality Knowledge Values
shopy Role Learning Curriculum

To bring latent Knowledge based;


knowledge and Recalling subject based; classics
Spritual, Rethin
Absolute ideas to knowledge and or liberal art; hirarchy of
Moral,, or
Idealism king consciousness; ideas; abstract subject; philoshopy,
Mental; And eternal
Laten ideas to be a moral thinking as the theology, and
unchanging
and spiritual highest form mathematics are most
leader important

Based on To cultivate
natural Absolute rational Exercising Knowledge based;
Consisting
laws; and thought; to be the mind; subject based; arts
of
Realis objective eternal; a moral and logical and and scieces;
sensation
m and based on spiritual abstyract hirarchy of subject;
and
compose bature’s leader; to be thinking are humanistic and
abstraction
d of laws a source of highest form scientific subjects
matter authority

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 19


Philo Reality Know Teacher’s Emphasis on
Values Emphasis on Curriculum
shopy ledge Role Learning

Interaction
Methods for No permanent knowledge
of Based on Situational To cultivate
dealing with or subjects; appropriate
Pragma individual experience and relative; critical
changing experiences that transmit
with use of subject to thinking and
tism enviroment culture and prepare
environmen scientific change and scientific
and scientific individual for change;
t; always method verification processes
explanations problem solving topics
changing

Knowledge
Freely To cultivate
Knowledg and principles Choices in subject matter,
Existen chosen; personal
e for of the human electives; emotional,
Subjective based on choice and
tialism personal condition; aesthtic, and philoshopical
individuals’ individual
choice acts of choice subject
perception self-definition
making

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 20


PANDANGAN EDUCATIONAL PHILOS

Education
Philoshopi Aims of Role of Educa Curriculum Related Curriculum
al Philo Knowledge
cal based Education tion Focus Trends
shopy

Teacher helps
students think
To educate the
Focus on past and rationally, based on Classical subject;
Perenia rational Great books;Paideia
permanent studies; Socratic method, literacy
Realism person; to proposal; returning to
lism mastery of facts and oral analysis;constant
cultivate the the liberal arts
timeless knowledge exposition;explicit curriculum
intellect
teaching of
traditional values

To promote
the intellectual Essential skills and Teacher is authority Essential skills (Three
growth of the academic subject; in his or her subject R’s) and essential Back to basic; cultural
Essen Idealism
individual; mastery of concepts field; explicit subjects (english) literacy; Excellence in
tialism Realism
toeducate the and principles of teaching of Science history, math, education
competent subject matter traditional values and foreign language
person

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 21


Educatio Philosho Aims of Knowledge Role of Educa Curriculum Related Curriculum
nal Philo pical Education tion Focus Trends
shopy based

Based on student’s
Knowledge lead to
interests,involves the
growth and
Pragma To promote Teacher is guide for application of human Relevant curriculum ;
Progress development a living
democratic problem solving and problems and affairs; Humanistic education;
ivism tism learning process’
spcial living scientific inquiry interdiciplinary subject radical school reform
focus on active and
matter; activities and
relevant learning
project

Emphasis on social
Teacher service as an
sciences and social
Skills and subjects agent of change and
To improve and research methods;
needed to iedntify and reform; acts as a International
Recon- recinstuct examination of social,
Pragma ameliorate problems of project director and education;
society; economic, and
Structi- society learning is research leader; helps reconceptualism;
tism education for political problems;
onism active and concerned students become equality of educational
change and focus on present and
with contemporary and aware of problems opportunity
social reform future trends as well
future society confronting
as on rational and
humankind
international issues

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 22


B. LANDASAN SOSIOLOGIS
Kegiatan Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu, atau dua generasi, yang memugkinkan generasi muda mem-
perkembangkan diri.

Kegiatan pedidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang


dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat.

Perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan semakin intensif,


sehingga melahirkan cabang sosiologi

Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial


dan pola- pola interaksi sosial di dalam Sistem Pendidikan

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 23


Ruang lingkup sospend meliputi :
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang
mempelajari
(a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
(b) Hubungan sistem pendidikan dan kontrol sosial dan
sistem kekuasaan
(c) Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan
mendorong proses sosial dan perubahan
kebudayaan
(d) Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau
sistem status
(e) Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam
hubungannya dengan ras, kebudayaan, atau
kelompok- kelompok dalam masyarakat

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 24


2. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi:
(a) Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbeda dengan
kebudayaan di luar sekolah
(b) Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari:


(a) peranan sosial guru
(b) Sifat kepribadian guru
(c) Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa
(d) Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 25


4. Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi
antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam
komunitas nya, yang meliputi:
(a) Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam
pengaruhnya terhadap organisasi sekolah
(b) Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak terjadi
pada sistem sosial komunitas kaum tidak terpelajar
(c) Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi
kependidikannya
(d) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya
dengan organisasi sekolah.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 26


C. LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
1. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan Sehingga landasan
psikologis merupakan salah satu yang penting dalam bidang
pendidikan
2. Pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan terutama tertuju
pada pemahaman manusia, khususnya proses perkembangan dan
proses belajar
3. Pandangan Psikologis Tentang Pendidikan

1) Strategi Disposisional
Terutama pandangan konstitusional dari Kretschmer dan Sheldon
yang memberikan tekanan pada peranan hereditas dalam
perkembangan manusia.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 27


Strategi behavioral yang bertolak dari Locken tradition
memandang manusia terutama sebagai makhluk pasif
yang tergantung pada pengaruh lingkungannya;
pandangan ini antara lain nampak pada BF. Skinner
dengan “ A scientific Psychologynya”

Strategi phomenologis bertolak dari “ Leibnitzian tradition


yang memandang manusia sebagai makhluk aktif yang
mampu beraksi dan melakukan pilihan-pilihan sendiri;
pandangan ini nampak pada “ A humanistic Psychology
dari Carl Rogers

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 28


2) Strategi Behavioral dan Phenomenologis
Keduanya menekankan peranan faktor belajar namun berbeda bagaimana
proses belajar itu terjadi.

Perbedaan itu terjadi karena adanya “ two Models of Man” (Istilah dari William
D. Hitt, 1969) yang menyebabkan “ Lpcken and Leibnitzian tradition” (Istilah
GW. Allport).

Bagi tradisi ala J. Locke (Locken Tradition) pengetahuan berasal dari stimulasi
eksternal, sehingga manusia adalah penerima dan pelanjut informasi (“a

Bagi tradisi ala G. Leibnitz (Leibnitzian Tradition) pengetahuan berasal dari


dalam, manusia sebagai pembangkit atau generator informasi (is derived from
within, man is a generator of information).

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 29


Dalam kenyataan manusia bukan hanya “receiver and
transmitter of information” tetapi juga “generator of
information”

Perbedaan pandangan tentang hakekat manusia


ditinjau dari segi psiko-edukatif tersebut antara lain
nampak pada perbedaan pandangan tentang teori-teori
belajar, faktor-faktor penentu perkembangan
manusia, dan pandangan ini berdampak pada
pandangan tentang pendidikan

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 30


4. Psikologi dan Pendidikan
1) Pemahaman peserta didik, terutama yang berkaitan
dengan kejiwaan, merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan
2) Hasil kajian dan penemuan psikologi sangat diperlukan
penerapannya di bidang pendidikan seperti pengetahuan
tentang aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri-ciri
perkembangan setiap aspek dan konsep tentang cara
yang paling tepat untuk mengembangkannya
3) Psikologi menyediakan sejumlah informasi tentang
kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala-
gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 31


5. Keunikan Peserta Didik
1) Perbedaan individual terjadi karena adanya
perbedaan berbagai aspek kejiwaan antara
peserta didik. Bukan hanya yang berkaitan
dengan kecerdasan dan bakat, tetapi juga
perbedaan pengalaman dan tingkat
perkembangan, aspirasi, cita-cita, bahkan
perbedaan kepribadian secara keseluruhan
2) Pemahaman hal tersebut di atas, sangat penting
bagi pendidikan, bagaimana cara-cara
penanganannya dan sebagainya
3) Salah satu yang banyak mendapat perhatian
adalah perbedaan kepribadian antar peserta
didik khususnya dan manusia umumnya
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 32
4) Kepribadian itu unik. Keunikan itu bukan hanya
karena perbedaan potensial, tetapi juga perbedaan
dalam perkembangannya karena pengaruh
sekitarnya

5) Pemahaman perkembangan kepribadian akan


sangat bermanfaat untuk pendidikan, utamanya
dalam membantu setiap peserta didik
mengembangkan kepribadi

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 33


5. MOTIVASI
Setiap peserta didik memiliki suatu kekuatan mental yang
menjadi pendorong bahkan penggeraknya untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu
Penggerak kegiatan itu disebut motivasi. Deese ( 1952:99)
mengemukakan „Activity and motivation. The classical
theory of needs says that they arouse animals to activity.“
Sudibyo Suryosubroto (2003: 52) mengemukakan motivasi
adalah aktualisasi sumber penggerak dan pendorong
tingkah laku individu memenuhi kebutuhan mencapai
tujuan dan mendapat kepuasan

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 34


Maslow dalam Teori Human Neednya mengemukakan
tingkatan motivasi :

SELF ACTUALIZATIONS
-----------------------------------
SELF ESTEEM NEED

LOVE AND BELONGINGNESS


NEED

SAFETY NEEDS

PHYSIOLOGICAL NEEDS

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 35


Table 1 Sumber motivasi Menurut Hutt W 2001

Sources of Motivational Needs


Table 1 Sumber
 eicited motivasi
by stimulus Menurut Hutt W 2001
associated/connected to innately connected
stimulus
behavioral/external
 obtain desired, pleasant consequences (rewards) or escape/avoid
undesired, unpleasant consequences

 imitate positive models


Social
 be a part of a group or a valued member
 increase/decrease stimulation (arousal)
 activate senses (taste, touch, smell, etc.
biological
 decrease hunger, thirst, discomfort, etc.
 maintain homeostasis, balance
 aintain attention to something interesting or threatening
 develop meaning or understanding
 increase/decrease cognitive disequilibrium; uncertainty
cognitive
 solve a problem or make a decision
 figure something out
 eliminate threat or risk
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 36
 increase/decrease affective dissonance
 increase feeling good
affective  decrease feeling bad
 increase security of or decrease threats to self-esteem
 maintain levels of optimism and enthusiasm
 meet individually developed/selected goal
 obtain personal dream
 develop or maintain self-efficacy
conative
 take control of one's life
 eliminate threats to meeting goal, obtaining dream
 reduce others' control of one's life

 understand purpose of one's life


spiritual
 connect self to ultimate unknowns

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 37


Bahan DDP-2008/2009

Hutt W. (2001:31) menggambarkan macam motivasi seperti di bawah ini

Motivation to Learn
:

Ectrinsic Intrinsic

Operant Cognition Affect Conation


Conditioning

Social Biology Spiritual


Cognition

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 38 38


D. LANDASAN KULTURAL
1) Pengertian Kebudayaan
Dari catatan Supartono, 1992, terdapat 170 definisi kebudayaan. Catatan terakhir
Rafael Raga Manan ada 300 buah, beberapa diantaranya :

EB Taylor, Primitive Culture, 1871 Kebudayaan adalah keseluruhan yang


mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adapt, serta
kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.

Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil


perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan
dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 39


Robert H Lowie Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh
individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-
norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari
kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang
didapat melalui pendidikan formal atau informal

Koentjaraningrat Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya


manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari
hasil budi pekertinya

Rafael Raga Maran Kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi


dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna
memenuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat
sebagai proses humanisasi

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 40


2) Fungsi kebudayaan
Mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai- nilai hidupn untuk
dapat bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup
tertentu
- Hidup lebih baik
- Lebih manusiawi
- berperikemanusiaan

3) Unsur-Unsur kebudayaan
a. Peralatan dan perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, alat-alat produksi,
transportasi)
b. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, distribusi )
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,. sistem hukum,
perkawinan)
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
g. Religi

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 41


4) Ciri & Wujud kebudayaan
Wujud kebudayaan
Ide : tingkah laku dalam tata hidup
Produk : sebagai ekspresi pribadi
Sarana hidup
Nilai dalam bentuk lahir

Ciri Kebudayaan
Bersifat menyeluruh
Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu
Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 42


5) Sifat kebudayaan
Beraneka ragam
Diteruskan dan diajarkan
Dapat dijabarkan :
Biologi
Psikologi
Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan
Berstruktur terbagi atas item-item
Mempunyai nilai
Statis dan dinamis
Terbagi pada bidang dan aspek

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 43


6) Proses kebudayaan
Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan
sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut diantaranya
(1) Internalisasi : Merupakan proses pencerapan realitas obyektif
dalam kehidupan manusia
(2) Sosialisasi : Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan
manusia memperoleh identitas diri serta ketrampilan sosial
(3) Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu
lingkungan kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan
kelihatan sebagai sesuatu yang alamiah belaka.
(4) Difusi : Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain
sehingga menjadi satu kebudayaan.
(5) Akulturasi : percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam
percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan.
(6) Asimilasi : proses peleburan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 44


7) Kebudayaan dan Pendidikan
a) Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan
dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baik secara informal, non formal, dan
formal
b) Bentuk, ciri-ciri, dan pelaksanaan pendidikan
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat di mana
proses itu berlangsung
c) Pendidikan berfungsi mengajarkan anak-anak pola
tingkah laku yang esensial dalam masyarakat

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 45


Empat Tugas Pokok Guru Menjadikan Sekolah Pusat
Kebudayaan
Pertama : Guru harus mampu membelajarkan anak, menciptakan
Suasana belajar yang bergairah dan merangsang

Kedua ; Guru hendaknya menciptakan suasana demokratis dalam


hubungannya dengan murid-muridnya dalam proses belajar-
mengajar, guru bukanlah pemberi informasi dan murid sebagai
penerima yang pasif, melainkan guru itu hanyalah sebagai
fasilitator untuk membelajar kan murid-muridnya.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 46


Untuk dapat melaksanakan peranan pertama dan kedua
tersebut di atas, guru hendaknya telah mengembangkan
sekurang-kurangnya 10 kemampuan keguruan, yakni:
(1) menguasai bahan yang akan diajarkan,
(2) mampu mengelola program belajar-mengajar,
(3) memiliki kemampuan dalam mengelola kelas,
(4) mampu menggunakan media dan sumber belajar-
mengajar,
(5) menguasai landasan-landasan pendidikan,

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 47


(6) mampu mengelola interaksi belajar-mengajar,
(7) memiliki kemampuan menilai prestasi siswa untuk
kepentingan pendidikan dan pengajaran,
(8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan
penyuluhan,
(9) mengenal dan mampu menyelenggarakan administrasi
kelas/sekolah,
(10) memahami prinsip-prinsip dan mampu menafsirkan
hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajar

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 48


Ketiga : Guru dapat menjadi teladan dalam
menciptakan sekolah sebagai pusat kebudayaan,
dengan cara:
(1) gemar membaca,
(2) rajin dan tekun belajar,
(3) ingin tahu dan suka meneliti,
(4) mempunyai kebiasaan dan gemar menulis analitik,
(5) bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 49


(6) bermoral Pancasila,
(7) bertindak, bersikap dan bertingkah laku baik,
(8) berdisiplin,
(9) mempersepsi, mengapresiasi dan mengkreasi seni,
terampil dan cekatan,
(11) bersikap terbuka terhadap pembaharuan
(12) menerapkan teknologi

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 50


Keempat : Guru hendaknya mampu
membangkitkan kesadaran pada anak untuk
ingin selalu belajar, dan menyadari bahwa
belajar tidak berhenti sesudah usianya
mengikuti pendidikan formal di sekolah, tetapi
belajar tidak pernah selesai sampai manusia
meninggal.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 51


Transmisi dan transformasi kebudayaan dilakukan
dengan tiga cara yaitu:
INFORMAL---------- KHUSUSNYA KELUARGA
NONFORMAL ------- DALAM MASYARAKAT
FORMAL ------------ MELIBATKAN LEMBAGA
KHUSUS DIBENTUK UNTUK
TUJUAN PENDIDIKAN

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 52


E. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Terjadi saling pengaruh dan mempengaruhi antara
pendidikan dan IPTEK
Perkembangan IPTEK dan masyarakat mendorong
kemajuan pendidikan
Ada tiga landasan Ilmu:
1. Ontologi -----------Pengalaman empirik/objek ilmu
2. Epistimologi ---- Metode ilmiah
3. Axiologis ----- Kegunaan ilmu

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 53


a. Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung
memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya
teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang
berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan
haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam
bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan
hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut
menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar
IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat
mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan
pengembangan iptek tersebut.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 54
b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimulai pada
permulaan kehidupan manusia.

Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah


harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
perkembangan iptek.

Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir,


baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi
maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya
bagi masyarakat
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 55
F. Landasan Konstitusional

a. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945 Undang –Undang Dasar 1945


adalah merupakan hukum tertinggi di Indonesia.Pasal – pasal yang
bertalian denganpendidikan dalam Undang – Undang Dasar 1945 hanya 2
pasal, yaitu pasal 31 dan Pasal 32. Yang satu menceritakan tentang
pendidikan dan yang satu menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31 Ayat
1 berbunyi : Tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.
Dan ayat 2 pasal ini berbunyi : Pemerintah mengusahakan dan
enyelenggarakan satu system pengajar Pasal 32 pada Undang – Undang
Dasar berbunyi : Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia.an nasional, yang diatur dengan Undang – Undang

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 56


b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan


kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Bahan Kuliah DDP 2010/2011 57

Anda mungkin juga menyukai