Struktur kristal adalah suatu susunan khas atom-atom dalam suatu kristal.
Suatu struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang tersusun secara
khusus, yang secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi.
Spasi antar sel unit dalam segala arah disebut parameter kisi.
Keterangan:
(a) gambaran model bola pejal sel satuan BCC
(b) Sel satuan BCC digambarkan dengan bola padat kecil
(c) Sel satuan BCC yang berulang dalam padatan kristalin.
BCC merupakan kubus pemusatan ruang (KPR) dalam suatu struktur kristal
di mana terdapat kristal di antara kedua diagonalnya. Body centered cubic
biasa terdapat pada besi yang bertemperatur antara 0-788 °C dan berupa
alpha ion BCC magnetic. Suhu antara 768-910 °C berisi alpha non magnetik
dan pada temperatur 1400 °C berupa besi delta BCC.
Keterangan:
(a) gambaran model bola pejal sel satuan FCC
(b) Sel satuan FCC digambarkan dengan bola padat kecil
FCC merupakan srtuktur kristal dimana tiap sisinya terdapat kristal yaitu
pada pusat sisi-sisinya. Struktur ini biasa ditemukan pada besi
bertemperatur antara 910° – 1400 °C.
Tiap atom dalam sel satuan FCC ini dikelilingi oleh duabelas (12) atom
tetangga, hal ini berlaku untuk setiap atom, baik yang terletak pada titk
sudut maupun atom dipusat sel satuan. Jumah atom tetangga yang
mengelilingi setiap atom dalam struktur kristal FCC yang nilainya sama
untuk setiap atom disebut dengan bilangan koordinasi (coordination
number). Bilangan koordinasi struktur FCC adalah 12.
HCP
Keterangan:
(a) Sel satuan HCP digambarkan dengan bola padat kecil
(b) Sel satuan HCP yang berulang dalam padatan kristalin.
Hexagonal Close – Pocked atau juga disebut hexagonal tumpukan padat (HTP).
HCP merupakan senyawa dengan susunan kristal dimana, berbentuk seperti prisma
segi enam dan terdapat tiga kristal yang berada pada sisi tersebut.
Ciri khas logam–logam dengan struktur HCP adalah setiap atom dalam lapisan
tertentu terletak tepat diatas atau dibawah sela antara tiga atom pada lapisan
berikutnya.
Sel satuan HCP mempunyai enam (6) buah atom, yang diperoleh dari jumlah dua-
belas seperenam-atom pada dua belas titik sudut lapisan atas dan bawah plus dua
setengah-atom pada pusat lapisan atas dan bawah plus tiga atom pada lapisan
sela/tengah.
Sistem Kristal
1. Isometric
Tersusun atas 3 kristal berpotongan sama panjang dan sama sudut potong satu sama lain dengan
tidak memiliki kepolaran. Bentuk Kristalnya menyerupai bentuk kubus dengan semua sudut
kristalnya tegak lurus satu sama lain (90 derajat)).Memiliki perbandingan sumbu a1:a2:a3=1:3:3
2. Tetragonal
Sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal saling tegak lurus namun salah satu sumbunya lebih panjang
daripada sumbu lain sehingga sumbu yang berbeda ini menjadi sumbu utama atau disebut sumbu c.
Perbandingan sumbunya a:b:c=1:3:6
3. Hexagonal
Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu
yang lain. Ketiga sumbunya memotong tegak lurus terhadap sumbu utama kristal dengan
arah vertikal dan disebut a1, a2 dan a3.
4. Trigonal
Sistem ini mempunya 4 bidang simetri dengan 1 bidang simetri sumbu utama dan 3
bidang simetri tambahan. Pada sistem ini terbentuk bidang dasar segienam kemudian
dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik
sudutnya. Perbandingan sumbu a:b:c = 1:3:6
5. Orthorombic
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lain.
Ketiga sumbunya memiliki panjang yang berbeda sehingga perbandingan sumbunya
sembarang.
6. Triclinik
Sistem ini mempunyai dua kelas simetri yang menerangkan ada tidaknya pusat simetri.
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling
tegak lurus dan panjang masing-masing sumbu tidak sama.
7. Monoclinik
Sistem ini hanya mempunyai satu sumbu yang miring dan tiga sumbu yang dimilikinya .
Pada sistem ini sumbunya memiliki panjang yang berbeda-beda sehingga perbandingan
sumbunya sembarang.
Crystal symmetry
consistency, the repetition of something in
space and/or in time.
di kristal, terjadi repetisi juga yang bisa
diakibatkan translasi, rotasi, juga refleksi.
Unsur simetri
Bidang simetri
Sumbu simetri
1. Gire, atau sumbu simetri biasa,cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar Kristal pada porosnya
dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire (3),dst..
2. Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan
memproyeksikannya pada bidang horisontal.
3. Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada
porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar
pada angka simetri itu. Bila tiga tribar (3), empat tetrabar (4),dst
Pusat simetri
Angle & axes
sumbu membentuk sudut yang akan membedakan kelas tiap kristal.
bisa dibilang sumbu= jumlah pasangan sisi sisi yang sama.
sudut terbentuk diantara 2 sumbu.
Tentukan tiga bilangan bulat (terkecil) yang mempunyai perbandingan yang sama.
Jika salah satu dari h k l negatif, maka indeks bidang tersebut ditulis ( ĥ k l), artinya h
bertanda negatif.
Contoh
Sistem Kristal Isometrik
Ciri-ciri sistem kristal isometrik
jumlah sumbu ada 3
Axial ratio a=b=c
sudut alfa=beta=gamma=90
Beberapa kelas yang termasuk sistem
ini:
Kelas Tetartoidal, ex: Langbeinit
Hexoctahedral, ex: Galena
Hextetrahedral, ex: sodalit
Diploidal, ex: Pirit
Giroid, ex: Voltait
Yang membedakan tiap kelas?
Memiliki elemen simetri yang berbeda-beda.
Memiliki bentuk umum yang berbeda.
contoh:
Kelas Diploidal terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu
putar dua, dan tiga bidang kaca dan satu pusat; sedangkan Kelas
Giroid Terdapat tiga sumbu putar empat, dan empat sumbu putar tiga,
dan enam sumbu putar dua.
Referensi
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196810151994031-
DADI_RUSDIANA/Struktur_Kristal_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
http://www.matter.org.uk/matscicdrom/manual/xl.html
http://www.msm.cam.ac.uk/phase-trans/2001/intro.cryst.pdf
http://eprints.uny.ac.id/9552/3/bab%202%20-%2008306144001.pdf
http://www.slideshare.net/alfuneineira/indeks-miller