Anda di halaman 1dari 26

SEJARAH MIKROBIOLOGI

MIKROBIOLOGI FARMASI
DEFINISI dan RUANG LINGKUP
MIKROBIOLOGI

 Definisi
 Ilmu yang mempelajari makhluk kecil yang hanya terlihat
dengan mikroskop
 Mikros = kecil
 Bios = hidup
 Logos = kata atau ilmu
 Ruang Lingkup Mikrobiologi:
1. Bakteriologi → bakteri
2. Virologi → Virus
3. Mikologi → Jamur
4. Parasitologi → Parasit
5. Imunologi → Reaksi Ag & Ab (Antigen dan Antibodi)
Pendahuluan

 Mikrobiologi : telaah mengenai organisme hidup


yang berukuran mikroskopis.
 Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok
organisme : Bakteri, protozoa, virus, algae dan
cendawan mikroskopis
 Dalam bidang mikrobiologi kita pelajari berbagai
segi dari mikroba/jasad renik/protista yaitu dimana
adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara
sesamanya/organisme yg lain, pengendaliannya, dan
peranannya dalam kesehatan dan kesejahteraan
manusia.
Contoh Protista
SEJARAH AWAL KEHIDUPAN

 Di mulai th 1674 , Antoni van Leeuwenhoek


(1632-1723) menemukan adanya kehidupan di
dalam setetes air danau yg diamati menggunakan
lensa gelas. Benda-benda yg disebut “animalcules”
terlihat dlm berbagi bentuk,ukuran dan warna.
 Dialah yg pertama-tama melaporkan
pengamatannya dengan keterangan dan gambar-
gambar yang teliti. Pengamatan dilakukan dengan
mikroskop dan lensa yg dibuatnya dengan
pembesaran tertinggi hanya 200 sampai 300 kali.
 Tanggal 17 September 1683 Antoni mengirimkan
gambarnya yang pertama tentang bakteri, makhluk
ini didapat dalam suspensi yang diambil dari sela-
sela giginya. Ia membuat sketsa bakteri dengan
bentuk seperti bola(kini disebut kokus), silindris
atau batang (basilus) dan spiral (spirilum).
 Meskipun sejak masa Antoni telah terjadi banyak
perubahan dalam mikroskopi, sampai saat ini kita
masih mengenal ketiga bentuk umum yang sama
pada bakteri.
 Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)
Ilmuwan pertama yang melihat dan mendeskripsikan mikroorganisme secara
akurat pada tahun 1660.
KONFLIK GENERASI SPONTAN

spontaneous generation
Organisme hidup berasal materi mati atau materi dekomposisi
 Francesco Redi (1626-1697)
Menunjukkan bahwa belatung pada daging busuk berasal dari
telur lalat bukan berasal dari daging itu sendiri

 Teori “generasio spontanea atau


abiogenesis” (abio=tidak hidup;
genesis=asal) : mahluk hidup dapat terbentuk
secara spontan dari benda-benda mati atau bhn
organik yg sdh mengalami pembusukan.
 Pencetus awal adalah bangsa Yunani Kuno yg
menyakini bahwa daging yang membusuk
menghasilkan belatung dan bahwa katak dan lalat
muncul begitu saja dari lumpur pada keadaan iklim
tertentu.
 Tahun 1749 John Needham (1713-1781) percobaan
daging yang dimasak tetap ada mikroorganisme
pada awal percobaan yg disimpulkan jasad renik
berasal dari daging.
 Teori generasi spontan kemudian banyak ditentang
oleh ilmuwan ilmuwan lainnya diantaranya
Fransisco Redi (1626-1697).
 Fransisco Redi membuat percobaan dengan
menutup daging dengan kasa halus utk mencegah
hinggapnya lalat yg dpt bertelur diatasnya.
 Setelah didiamkan dlm waktu tertentu, ternyata
pada daging yang tidak ditutupi banyak tumbuh ulat
yang berasal dari telur lalat, sdg pada daging yg
ditutup tidak tampak adanya ulat.
 Lazzaro Spalanzani (1729-1799), melakukan
percobaan dengan membuat suatu suspensi bahan
organik (kaldu daging) di dalam tabung gelas, lalu
didihkan selama satu jam dan ditutupnya rapat-
rapat. Ternyata cairan tsb tdk rusak dan tdk
mengandung sel - sel hidup.
 Sel hanya hidup jika tabung gelas dibuka, shg cairan
mengalami kontak dengan udara yang merupakan
sumber kontaminasi mikroorganisme .
 Hasil percobaan peneliti tersebut jelas bertentangan
dengan teori “genersi spontan”.
 Louis Pasteur (1822-1895), menyatakan bahwa tidak ada
kehidupan baru yang timbul dari barang mati dikenal
dengan istilah “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex
vivo” : semua kehidupan berasal dari telur dan telur itu
berasal dari sesuatu yang hidup.
 Diantara th 1857-1862, ia menemukan bahwa sel
khamir dpt menyebabkan terjadinya proses
fermentasi pada anggur dan beer dan pemanasan
dapat membunuh khamir yg dpt menyebabkan
kerusakan pada minuman tsb. Penemuan ini dikenal
dengan pasteurisasi.
 Th 1879-1880 Pasteur membuktikan bahwa hewan (dlm
percobaannya digunakan kambing) dapat diimunisasi
terhadap penyakit antraks.
 Th 1886 memperkenlkan cara pencegahan penyakit
rabies
 1876 John Tindall seorang Inggris , menemukan
bahwa pemanasan yg dilakukan oleh Pasteur tdk cukup
untuk membunuh semua mikroorganisme di dalam
suatu bahan krn diantaranya sangat tahan panas.
 Ia menyimpulkan bhw beberapa mikroorganisme
mungkin ada dalam salah satu dr dua bentuk yaitu
bentuk vegetatif yang tidak tahan panas dan bentuk lain
yang tidak mati dengan perebusan.
 Dalam tahun yang sama Ferdinand Cohn
menemukan adanya endospora yang membuktikan sifat
ketahanan panasnya .
 Tyndall kmd mengembangkan suatu cara untuk
membunuh endospora sekalipun yang sangat tahan
panas. Caranya dengan pemanasan bahan yg
mengandung endosperma secara tidak
sinambung/terputus.
 Setelah pemanasan bahan didiamkan sehingga spora
bergerminasi menjadi sel vegetatif, kemudian
dipanaskan lagi untuk membunuh sel vegetatif yang tdk
tahan panas tsb, didiamkan lagi, dipanaskan lagi, dan
seterusnya sampai semua endospora mati. Cara ini
kemudian disebut Tyndalisasi.
 Tahun 1870an Robert Koch (1843-1910)seorang
dokter di Jerman juga meneliti tentang antraks.
Dialah yg mengisolasi bakteri khas berbentuk batang
dengan ujung-ujungnya yang agak persegi (basilus)
dari darah biri-biri yang mati karena antraks.
 Ditumbuhkan di laboratorium kemudian dicobakan
pada mencit dan diisolasi kembali. Inilah untuk
pertama kalinya suatu bakteri dapat dibuktikan
sebagai penyebab penyakit hewan. Disusul
kemudian penemuan bakteri yg menimbulkan
tuberkolosis dan kolera.
 Penemuan tentang beberapa prosedur laboratoium mempunyai
dampak luar biasa terhadap perkembangan mikrobiologi.
 Antara lain prosedur untuk mewarnai bakteri agar mudah
diamati dan teknik untuk membiakkan mikroba di laboratorium.
 Salah satu teknik untuk membiakkan adalah dengan penggunaan
media, suatu subtrat untuk menumbuhkan bakteri yg menjadi
padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi.
 Gelatin pada awalnya tetapi tidak memadai karena pada suhu
ruang menjadi cair. Kentang dan wortel jg ditinggalkan karena
kekurangan nutrien untuk mikroba. Masalah ini teratasi dengan
adanya ekstrak ganggang laut yang dinamai agar –agar (agar)
yang dapat dilarutkan dalam larutan nutrien dan bila menjadi
gel akan tetap padat.
TEKNIK KULTUR MURNI

Kultur murni: kultur yang hanya mengandung spesies tunggal

 Teknik pengenceran (Pasteur dkk)


 Untuk memperoleh kultur tunggal dilakukan pengenceran
 Metode streak plate (Robert Koch, 1843-1910)
 Untuk memperoleh kultur tunggal dilakukan streak pada medium
padat (agar)
 Agar: agen pemadat (gelling) yang digunakan sampai sekarang
PERANAN MIKROORGANISME

1. Hubungan mikroorganisme dan penyakit.


2. Perkembangan teknik untuk mempelajari patogen
mikroba.
3. Kajian imunologis.
4. Mikrobiologi industri dan Ekologi mikroba.
1. HUBUNGAN MIKROORGANISME DAN
PENYAKIT
Agostino Bassi (1773-1856)
penyakit ulat sutra (“silkworm”) disebabkan oleh jamur
M. J. Berkeley (± 1845)
 penyakit pada kentang disebabkan oleh jamur
Louis Pasteur
Penyakit pada ulat sutra yang disebabkan protozoa
Joseph Lister
Secara tidak langsung membuktikan bahwa mikroba adalah agen
penyebab penyakit
Mengembangkan sistem operasi (pembedahan) yang dirancang
untuk mencegah mikroba menginfeksi luka operasi
Lebih sedikit pasien mengalami infeksi pascaoperasi
Robert Koch (1843-1910),
 Mengetahui hubungan antara Bacillus anthracis dan anthrax
 Koch’s Postulates:
1)Isolate – bakteri dari cairan tubuh pasien diinokulasi (streak)
pada nutrin agar dan mengamati bentuk sel di bawah
mikroskop. In vitro.
2)Propagate – menumbuhkan koloni hasil isolasi pada media
nutrin. In vitro.
3)Inoculate – menginokulasikan mikroba yang dicurigai sebagai
patogen ke hewan sehat dan menimbulkan gejala
(symptoms) penyakit yang sama. In vivo.
4)Reisolate – langkah 1 diulang. In vitro
2. PERKEMBANGAN TEKNIK UNTUK
MEMPELAJARI MIKROBA

Koch and his associates:


Mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain
untuk mengkultur bakteri patogen pada media
padat
Teknik memungkinkan untuk mengisolasi kultur
murni
Charles Chamberland (1851-1908)
Membuat filter bakterial untuk memisahkan bakteri
dan mikroba yang berukuran lebih besar;
Teknik ini mengarahkan penemuan virus sebagai
agen penyebab penyakit
3. KAJIAN IMUNOLOGIS

Edward Jenner (± 1798)


Menggunakan prosedur vaksinasi untuk melindungi
individu dari cacar (smallpox)
Louis Pasteur (±1880)
Mengembangkan vaksin lain: kolera ayam, antrax, dan
rabies
Emil von Behring (1854-1917) and Shibasaburo Kitasato
(1852-1931)
menemukan antitoksin diphtheria
Elie Metchnikoff (1845-1916)
menemukan sel fagosit dalam darah yang berperan dalam
imunitas (kekebalan)
4. MIKROBIOLOGI INDUSTRI DAN EKOLOGI
MIKROBA

Edward Jenner (± 1798)


Menggunakan prosedur vaksinasi untuk melindungi
individu dari cacar (smallpox)
Louis Pasteur (±1880)
Mengembangkan vaksin lain: kolera ayam, antrax, dan
rabies
Emil von Behring (1854-1917) and Shibasaburo Kitasato
(1852-1931)
menemukan antitoksin diphtheria
Elie Metchnikoff (1845-1916)
menemukan sel fagosit dalam darah yang berperan dalam
imunitas (kekebalan)
PEMBERIAN NAMA MIKROORGANISME

 Nama kuman terdiri atas Genus dan


spesies
 Genus diawali dengan huruf besar

 Spesies diawali dengan huruf kecil

 Bahasa latin ditulis miring atau tegak

 Penulisan tegak harus digarisbawahi baik


nama genus maupun spesies secara
terpisah
Penulisan nama mikroorganisme

Salmonella typhi
Stapylococcus aureus
S.typhi
Mycobacterium leprae

Anda mungkin juga menyukai