Anda di halaman 1dari 33

LABA, PENDAPATAN, DAN

BEBAN
INISIASI V
Oleh:
Leliana Maria Angela
POKOK BAHASAN
1. LABA
2. PENDAPATAN DAN BEBAN
a. Pendapatan
b. Beban dan Kerugian
PENDAHULUAN
• Pendapatan (revenue):
– merupakan hasil dari penjualan barang dan jasa yang
dibebankan kepada pembeli atau mereka yang menerima jasa.
– Penghasilan: kenaikan aktiva atau penurunan aktiva atau
penurunan kewajiban akibat penjualan barang atau jasa
perusahaan.
– Menurut FASB, pendapatan: arus masuk atau peningkatan
nilai aset dari suatu entitas atau penyelesaian kewajiban dari
entitas atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang
berasal dari penyerahan produksi barang, pembelian jasa atas
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama
perusahaan yang sedang berjalan.
PENDAHULUAN
• Biaya (expense):
– semua biaya yang telah dikenakan dan dapat
dikurangkan pada penghasilan.
– Menurut FASB: arus keluar aktiva, penggunaan aktiva
atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya
selama satu periode yang disebabkan oleh pengiriman
barang, pembuatan barang, pembebanan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan
kegiatan utama perusahaan.
PENDAHULUAN
• Laba (income):
– Menurut akuntansi, laba berasal dari kelebihan antara
penghasilan dan biaya.
– jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi,
biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan
operasi.
– Menurut FASB: Laba Akuntansi atau Accounting Income
sebagai perubahan dalam ekuitas (net asset) dari suatu entitas
selama periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan
kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Dalam
income termasuk seluruh perubahan dalam ekuitas selain dari
pemilik dan pembayaran kepada pemilik.
LABA
• Sofyan Harahap (2010) berpendapat
mengenai perbedaan persepsi tentang
konsep laba diantaranya adalah mengenai:
1. Agio sebagai laba.
2. Agio harus dicantumkan terpisah karena agio
bukan modal saham.
3. Agio juga merupakan laba. Perusahaan
boleh membagi dividen dari agio saham.
4. Agio boleh langsung dikantongi emiten.
LABA
• Sofyan Harahap (2010) berpendapat
mengenai perbedaan persepsi tentang
konsep laba diantaranya adalah mengenai:
1. Agio sebagai laba.
2. Agio harus dicantumkan terpisah karena agio
bukan modal saham.
3. Agio juga merupakan laba. Perusahaan
boleh membagi dividen dari agio saham.
4. Agio boleh langsung dikantongi emiten.
LABA
• Menurut akuntansi:
1. Laba: berasal dari kelebihan antara penghasilan dan
biaya.
2. Penghasilan: kenaikan aktiva atau penurunan aktiva
atau penurunan kewajiban akibat penjualan barang
atau jasa perusahaan.
3. Biaya: penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban
akibat aktivitas produksi (pembelian, penjualan
barang atau jasa perusahaan).
4. Laba rugi: penghasilan dikurangi biaya, di mana
definisi penghasilan dan biava diatur oleh standar
akuntansi.
LABA
• Informasi laba ini penting untuk:
1. perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan
diterima negara
2. menghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan
ditahan dalam perusahaan
3. menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan
pengambilan keputusan
4. menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi
perusahaan lainnya di masa yang akan datang
5. menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi
6. menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan/divisi
7. perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada
Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat.
LABA EKONOMI
• Fischer, Lindahl, dan Hick menjelaskan sifat-sifat
laba ekonomi mencakup tiga tahap, yaitu sebagai
berikut:
1. Physical Income,
2. Real Income
3. Money Income
LABA EKONOMI
• Physical Income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang
sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan
kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur.

• Real Income adalah ungkapan kejadian yang memberikan


peningkatan terhadap kesenangan fisik. Ukuran real income ini
adalah biaya hidup (cost of living).

• Money Income: hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk


konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Definisi ini dapat
disederhanakan menjadi jumlah maksimum yang dapat
dikonsumsikan pada periode tertentu dan dia masih tetap
mempertahankan modalnya tidak berkurang sebagaimana saldo di
awal.
KONSEP CAPITAL
MAINTENANCE
• Laba: jika modal yang dikeluarkan tetap masih ada (capital
maintained atau return on capital) atau biaya yang telah
tertutupi (cost recovery) atau pengembalian modal (return
of capital).
• Capital maintenance dapat dinyatakan dalam ukuran:
– uang (units of money) yang disebut financial capital
– tenaga beli (general purchasing power) yang disebut physical
capital.
KONSEP CAPITAL
MAINTENANCE
• Konsep capital maintenance menghasilkan empat konsep sebagai
berikut (Belkaoui, 1985):
1. Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit
tiang. Menurut konsep ini modal yang ditanamkan oleh pemilik tetap
terpelihara. Laba menurut konsep ini adalah perubahan net asset dengan
menyesuaikan transaksi modal yang dijabarkan dalam ukuran uang.
2. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu financial capital
yang diukur menurut tenaga beli yang sama. Laba adalah perubahan net
asset setelah disesuaikan transaksi modal yang diukur dengan tenaga
beli yang sama. Konsep ini sama dengan GPLA (General Price Level
Adjusted).
KONSEP CAPITAL
MAINTENANCE
3. Physical Capacity. Productive Capacity Maintenance, yaitu physical
capital yang diukur menurut konsep uang. Kapasitas produksi
perusahaan dipertahankan. Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai
kapasitas fisik, kapasitas untuk berproduksi, (volume) barang dan jasa
yang sama dan kapasitas/ memproduksi nilai barang dan jasa yang
sama. Konsep ini sama dengan Current Value Accounting.
• Current Value (nilai sekarang) dapat dihitung dengan lima
metode:
1. Capitalization atau Present Value Method
2. Current Entry Price,
3. Current Exit Price (net realizable value)
4. General Purchasing power
5. Productive Capacity Maintenance,
LABA AKUNTANSI
• Ada perbedaan pandangan dalam konsep perhitungan
laba. Empat pendapat, yaitu:
1. Pemikiran klasik, konsep laba Accounting Income;
2. Pemikiran neo klasik, konsep General Price Level Adjusted
Historical Cost Accounting (GPLA Historical
Accounting),perhitungan labanya disebut GPLA Accounting
Income;
3. Pemikiran radikal, konsep ini dikenal dengan Current Value
Accounting, sedangkan perhitungan labanya disebut
Currency Income.
4. Pemikiran neo radikal, konsep GPLA Current Value
Accounting, sedangkan perhitungan labanya disebut
Adjusted Current Income.
LABA AKUNTANSI
• Menurut Belkaoui, definisi tentang laba itu mengandung lima sifat
berikut:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu
timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat "periodik" laba itu, artinya
merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan
batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk
biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil
tertentu.
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi
biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama.
LABA AKUNTANSI
• Hendriksen (1992) dan Most (1982) memberikan kelemahan laba
akuntansi sebagai berikut.
1. Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalam teori
akuntansi.
2. Standar akuntansi yang diterima umum masih mengandung berbagai cara
berbeda-beda dan mengandung ketidakkonsistenan balk antarperusahaan
maupun dalam suatu periode tertentu.
3. Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur berdasarkan
nilai historis sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi belum
diperhitungkan dalarn laporan keuangan.
4. Kurang bermanfaat untuk keputusan jangka pendek.
5. Informasi lainnya di luar data historis dinilai lebih bermanfaat bagi investor
dalam pengambilan keputusan.
6. Kurangnya informasi fisik dan perilaku yang membuat informasi laba
semakin bermanfaat.
PENDAPATAN DAN BEBAN
• Definisi pendapatan (revenue) secara
umum:
hasil dari suatu perusahaan. Biasanya diukur
dengan satuan harga pertukaran yang berlaku
dan harus diakui setelah suatu kejadian
penting atau umumnya setelah proses
penjualan.
SIFAT PENDAPATAN
• Committee on Accounting Concepts and Standards of the
American Accounting Association menyatakan “pendapatan
adalah suatu pernyataan moneter dari keseluruhan produk dan
jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya
selama suatu periode waktu tertentu”.
• Definisi dari FASB: pendapatan adalah arus masuk atau
penambahan lainnya pada aktiva suatu satuan usaha atau
penyelesaian-penyelesaian kewajibannya (atau kombinasi
keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa
atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama atau pusat dari
satuan usaha yang berkesinambungan.
SIFAT PENDAPATAN
• Kritik atas definisi pendapatan di atas:
– mengacaukan pengukuran dan waktu pendapatan dengan proses
pendapatan itu sendiri
– Pendekatan arus masuk juga memerlukan pernyataan yang berhati-hati
tentang arus masuk mana yang harus dipertimbangkan dan mana yang
tidak. Pendapatan bisa juga dilaporkan sebelum arus masuk aktiva aktual
terjadi.
• Guna menghindari kritis di atas, dikeluarkan APB Statement No. 4, di mana
pendapatan didefinisikan sebagai ”kenaikan bruto dalam aktiva atau
penurunan bruto dalam kewajiban yang diakui dan diukur sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dihasilkan dari jenis-jenis kegiatan
yang mencari laba dari suatu perusahaan yang dapat mengubah ekuitas
pemilik”.
SIFAT PENDAPATAN
• Menurut IAI, pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti
penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa (IAI;
23.1).
• IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mendefinisikan Pendapatan:
sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (IAI; 23.2).
KOMPONEN PENDAPATAN
• Menurut FASB:
– Pendapatan dihasilkan dari kegiatan utama atau pusat dari perusahaan
yang berkesinambungan.
– Keuntungan: kenaikan dalam ekuitas dari kegiatan periferal atau
insidental.
• Keuntungan mencakup laba dari kegiatan, seperti penjualan tanah
dan harta lain sewaktu-waktu, termasuk kenaikan dalam ekuitas
yang dihasilkan dari sumbangan dan keuntungan lain yang tidak
disangka-sangka.
PENGUKURAN PENDAPATAN
• Pendapatan paling baik diukur dengan nilai pertukaran produk
atau jasa perusahaan.
• Nilai pertukaran: ekuivalen kas atau nilai sekarang yang
didiskontokan dari klaim uang yang akhirnya akan diterima dari
transaksi pendapatan.
• Keuntungan diperlakukan sama dengan pendapatan, kecuali
bahwa biaya yang berhubungan segera diofsetkan untuk
memperoleh keuntungan bersih.
• Retur, potongan penjualan dan pengurangan lain dari harga yang
dikenakan  diperlakukan sebagai pengurang pendapatan, bukan
sebagai beban.
PENGUKURAN PENDAPATAN
• Peraturan umum untuk pengukuran dalam akuntansi adalah pos
harus memenuhi definisi dari unsur itu dan pos itu dapat diukur,
relevan, dan dapat diandalkan.
• Menurut FASB, pendapatan tidak boleh diakui sampai dapat:
1. dihasilkan;
• Secara umum bahwa pendapatan harus diakui dan dilaporkan ketika
kegiatan yang utama diselesaikan apabila pengukurannya dapat diuji
dan bebas dari bias.
2. direalisasi atau dapat direalisasi
• realisasi merupakan pelaporan pendapatan apabila suatu pertukaran
atau arus ke luar produk telah terjadi, yaitu barang jasa sudah
ditransfer ke pelanggan.
• Pelaporan pendapatan sebelum atau sesudah saat setelah penjualan
secara umum dipertimbangkan sebagai pengecualian peraturan
realisasi.
PENGUKURAN PENDAPATAN
• Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau yang dapat diterima (IAI; 23.3).
• Beberapa alternatif pengakuan pendapatan IAI dalam SAK:
1. Penjualan Barang
2. Penjualan Jasa
3. Bunga, Royalti, dan Dividen
4. Pelaporan pendapatan selama proses produksi
5. Pelaporan pendapatan pada penyelesaian produksi
6. Pelaporan pendapatan pada saat penjualan
7. Pelaporan pendapatan sesudah penjualan
PENGAKUAN KEUNTUNGAN
• Akuntan umumnya lebih condong pada konsep realisasi, yaitu
tidak mengakui keuntungan sampai suatu pertukaran atau
penjualan terjadi.
• Oleh karena itu, akuntan enggan mencatat kenaikan karena dua
alasan berikut:
1. Ketidakpastian dan sifat tidak kekal yang mungkin dari kenaikan nilai.
2. Kenyataan bahwa kenaikan nilai tidak meningkatkan sumber daya likuid
yang dapat digunakan untuk pembayaran dividen.
BEBAN DAN KERUGIAN
• Menurut FASB, beban adalah: ”arus ke luar atau penggunaan lain
aktiva atau terjadinya kewajiban (atau keduanya) dari penyerahan
atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan
lain yang merupakan operasi terbesar atau utama yang
berkelanjutan dari perusahaan tersebut”.
• Pernyataan di atas bertentangan dengan definisi beban yang lain
karena:
– pertama, definisi ini mengacaukan pengaruh beban dengan beban itu
sendiri.
– kedua, ia tidak merinci dengan jelas arus ke luar apa yang harus
dipertimbangkan.
• Menurut AICPA, beban adalah: ”semua biaya yang jatuh tempo
yang dapat dikurangkan dari pendapatan”.
KOMPONEN BEBAN
• Menurut FASB:
– beban berhubungan dengan operasi terbesar atau utama dari
perusahaan.
– Kerugian berasal dari kejadian yang insidental bagi operasi
perusahaan.
• Menurut AAA:
– beban terdiri dari biaya dan rugi operasi.
– Konsekuensinya: pemakaian aktiva atau pengurangan aktiva
yang tidak berhubungan dengan proses penyediaan barang
atau jasa ke pelanggan dikategorikan sebagai kerugian.
KOMPONEN BEBAN
• Pemakaian aktiva dan kewajiban yang berhubungan dengan
transaksi modal tidak boleh diklasifikasikan sebagai beban.
• Kerugian harus mencerminkan dalam nilai pasar atau dalam
pengukuran nilai lain, seperti pelepasan properti atau ada bencana
yang terjadi dan kejadian yang tidak disangka.
PENGUKURAN BEBAN
• Pengukuran beban yang paling umum:
1. Biaya historis.
2. Pengukuran sekarang, seperti biaya
penggantian.
3. Biaya kesempatan dari ekuivalen kas masa
kini.
PENGAKUAN BEBAN
• Beban terjadi ketika barang dan jasa dikonsumsi atau digunakan
dalam proses perolehan pendapatan.
• Waktu atau pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan
ini dalam akun atau menyertakannya dalam laporan keuangan.
• Pelaporan beban bersamaan dengan penggunaan barang dan jasa
atau bisa mengikuti kegiatan atau juga dalam keadaan tertentu
bisa mendahului kegiatan.
• Beban harus dilaporkan manakala ada penurunan nilai atau
manakala tidak tampak keuntungan atau nilai yang akan diterima
di masa datang timbul dari penggunaan barang atau jasa tersebut.
PENGAKUAN BEBAN
• Matching concept:
– Transaksi pendapatan dan beban dilaporkan secara terpisah karena
perolehan dan pembayaran barang dan jasa biasanya tidak bersamaan
dengan proses penjualan dan penagihan berkaitan dengan produk yang
sama dari perusahaan.
– Tenggang dan kesenjangan dalam perolehan dan penggunaan, dan
pembayaran barang dan jasa diasumsikan menjadi alasan untuk akrual dan
penangguhan untuk menandingkan beban dengan pendapatan yang
berhubungan.
• Pendekatan Aktiva/Kewajiban:
– Pertama kali tentukan apakah suatu pos merupakan aktiva. Jika suatu pos
gagal dalam uji tersebut maka ia diklasifikasikan sebagai beban atau
kerugian.
PELAPORAN BEBAN
• Klasifikasi beban sebagai penjualan, administrasi atau harga pokok
penjualan mungkin berguna untuk tujuan analitis dalam
perusahaan, seperti penetapan tanggung jawab fungsional, tetapi
untuk pengguna laporan keuangan eksternal tidak memberikan
fungsi khusus yang berguna.
• Klasifikasi beban yang berguna bagi investor atau pengguna yang
lain ialah dengan mengklasifikasikan beban menurut sifatnya
apakah bersifat variasi atau tetap dalam hubungannya dengan
produksi, volume penjualan atau faktor yang lain.

Anda mungkin juga menyukai