Anda di halaman 1dari 90

1.

PENGERTIAN BELAJAR

2. FILSAFAT BELAJAR

3. PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)

4. DAUR BELAJAR DARI PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING CYCLE)

5. CARA MEMPERSIAPKAN DIRI SEBELUM MELAKUKAN KEGIATAN

6. KETERAMPILAN MENGAMATI (OBSERVING SKILL);

7. KETERAMPILAN MENJELASKAN (DESCRIBING SKILL);

8. KETERAMPILAN MENDENGARKAN (LISTENING SKILL);

9. KETERAMPILAN BERTANYA (QUESTIONING SKILL);

10. KETERAMPILAN MERINGKAS (SUMMARIZING SKILL);

11. KETERAMPILAN UMPAN BALIK (GIVING FEED BACK SKILL);

12. CARA MENGANALISA TUGAS DAN KEGIATAN/TASK AND ACTIVITY ANALISYS


(TAA);

13. CARA MENGELOLA KONFLIK DALAM PERBEDAAN PERSEPSI (CONFLICT IN


PERCEPTION);

14. TEKNIK KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP).


Menurut Drs. Slameto, Rineka Cipta 1999 belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya.

Menurut Jamarah; Saeful bachri Rineka Cipta 1999


belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam inetraksi dengan
lingkungannya yang menyangkut Afektif, kognitif dan
Psikomotorik.
Kesimpulan ahli dari dalam dan luar negeri
dapat disimpulkan pengertian belajar adalah
sebagai berikut : Suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkahlakunya baik melalui latihan dan
pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor untuk memperoleh
tujuan tertentu.
KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK
1. Pengetahuan ( Sikap perilaku Keterampilan
Knowledge )
2. Pemahaman
( Comprehension )
3. Aplikasi
( Aplication )
4. Analisa
( Analysis )
5. Sintesls
( Synthesis)
6. Evaluasi
( Evaluation )
ILMU PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
(KNOWLEDGE)
(SKILL)

SIKAP
(ATTITUD
E)
Didapat melalui
Didapat melalui

Belajar, melihat, mendengar , dll Latihan dan Praktek (Drill) Menghasilkan

Dari
Menggunakan

Guru, buku, media elektronik, dll •Perasaan (Feeling)


•Pikiran (Thinking)
•Keinginan (Willing) } Belajar
mengerjakan
sambil

(Learning by doing)
ANDRAGOGI berasal dan bahasa Yunani andros artinya orang
dewasa, dan agogus artinya memimpin. lstilah lain yang kerap
kali dipakai sebagai perbandingan adalah PEDAGOGI yang ditarik
dan kata paid artinya anak dan agogus artinya memimpin.
MAKA SECARA HARFIAH PEDAGOGI berarti seni dan pengetahuan
mengajar anak. Karena itu, pedagogi berarti seni atau
pengetahuan mengajar anak, maka apabila memakai istilah
pedagogi untuk orang dewasa jelas kurang tepat, karena
mengandung makna yang bertentangan.
MENURUT (KARTINI KARTONO, 1997), bahwa pedagogi (lebih
baik disebut sebagai androgogi, yaitu ilmu menuntun/mendidik
manusia; aner, andros = manusia; agogus = menuntun, mendidik)
adalah ilmu membentuk manusia; yaitu membentuk kepribadian
seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan
sosialnya.
1. Meningkatan Intelektual Peserta Pelatihan/ Pembelajaran

2. Merespon Perubahan Yang Terjadi Dalam Masyarakat

3. Mengembangkan Daya Kritis terhadap perubahan yang


terjadi dimasyarakat

4. Mengembangkan Peserta Untuk Peroleh Hal Baru(


Pengetahuan, Kecakapan, Bakat, Sikap Dan Prilaku
Lainnya)

5. Meningkatkan Hubungan Interpersonal Budaya Lainnya)

6. Tumbuhkan Kesadaran Tentang Pentingnya Perbedaan


PRINSIP DASAR PRINSIP
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA

1. Pengalaman hidup 1. Adanya partisipasi


sukarela.
2. Motivasi untuk belajar
2. Adanya respek
3. Relevan dan timbal balik.
bermanfaat 3. Adanya semangat
4. Terarah pada diri
berkolaborasi.
4. Adanya aksi dan
sendiri
refleksi.
5. Rasa harga diri dan 5. Adanya refleksi kritis.
hormat 6. Adanya belajar
mandiri
1. Memfokuskan pada perkembangan setiap individu,
sebagai upaya perbaikan,
2. Menumbuhkan keyakinan bahwa setiap individu
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
sendiri
3. Memberikan kesadaran akan kesulitan yang
dihadapiny
4. Berusaha untuk mengatasinya
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA ANAK – ANAK

1. Memiliki pengetahuan 1. Pengetahuan


sebelumnya. sebelumnya sedikit

2. Mempunyai pilihan 2. Tidak ada pilihan

3. Mempunyai opini 3. Tidak ada opini

4. Memutuskan pilihannya 4. Diarahkan


 APABILA RUANGAN KOTOR CUKUP
• Melihat
• Mendengar
• Membaca
• Mencium
• Merasakan dan
sebagainya

• Pikiran
(Thinking).
• Kemauan
(Willing)
• Perasaan
(Feeling)
• Tingkah laku
(Attitude).
Experiential Learning Cycle
Daur Belajar dari Pengalaman Do differently and Better
Melakukan dengan lebih baik
(Prof. Kolb) dan berbeda

Critical Point
Titik Kritis
DO
Historical
Experience
Pengalaman Melakukan
bersejarah

knowledge
Structure
Experience pengetahuan Experience
Pengalaman
Terstruktur Pengalaman

Un Structure Experience
Pengalaman Tidak
terstruktur
Reflection
Temuan
Refleksi Ulang(Critical
Point)

Titik Kritis
1. saya mendengar, saya lupa (I hear, I forget), daya
ingatnya hanya 25%.
2. Saya melihat, saya ingat (I See,I remember), Daya
ingatnya 50%.
3. Saya melaksanakan, saya mengerti (I do, I
understand), daya ingatnya antara 80 s/d 100%.
TUGAS : • AGAR SISWA DAPAT MENGINGAT
MENGINGAT & MENULISKAN PENGALAMNYA SENDIRI ORANG-LAIN
PENGALAMANNYA SENDIRI • AGAR SISWA DAPAT MENGEMBANGKAN
YANG ADA HUBUNGANNYA DGN DIRI DARI HASIL BELAJAR DARI
BIDANG TUGAS YANG AKAN / TUJUAN : PENGALAMAN DIRI SENDIRI DAN / ORG
SEDANG DI EMBAN , BAIK SUKA LAIN
/ DUKA
ANTARA LAIN • SISWA MAMPU MEMBEDAKAN ANTARA
BELAJAR DGN METODE BELAJAR
AGAR : LAINNYA
KEGAGALAN TAK TERULANG
KEMBALI & KEBERHASILAN
DPT DI TINGKATKAN
• PERLU MENGINGAT PENGALAMAN DIRI
LEARNING POINT / LP SENDIRI
(PELAJARAN YANG • PERLU BELAJAR DARI PENGALAMANNYA
DIRI SENDIRI / ORG LAIN
DAPAT DI TARIK) • MMPU MEMBEDAKAN CARA BELAJAR DARI
ANTARA LAIN PENGALAMAN DGN CARA BELAJAR LAINYA
• MAMPU MENGINGATKAN DIRI SENDIRI
DARI HASIL BELAJAR DARI PENGALAMAN
,DSB .

DO BETTER/BETTER

TO DO
• PENGALAMA ADALAH GURU YANG PALING
MANFAAT LAT BAIK
TO LEARN • PENGALAMAN MERUPAKAN MODAL DASAR
EXPERIENCE
ANTARA LAIN DALAM MELAKSANKAN GIAT DSB

REFLECTION
(KETERAMPILAN DLM MEMPERSIAPKAN DIRI
MELAKSANAKAN SUATU KEGIATAN)
22
KONSENTRASI

MENGINGAT PANGGIL
(Memory) ULANG
23
 Pendidik memerintahkan peserta didik untuk memejamkan mata dan meletakan kedua tangan diatas lutut untuk
mengeja nama masing masing (dalam bayangan)
Peserta didik melaksanakan untuk mengeja nama masing masing (dalam bayangan)
1. Peserta diminta untuk menarik nafas dalam dalam, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara.
2. Peserta diminta untuk menaruh angka 9 (sesuatu ) diatas kepala masing-masing dalam bayangan
3. Peserta diminta untuk tarik nafas dalam dalam, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara
4. Peserta diminta untuk memindahkan angka 9 (sesuatu )kepundak sebelah kanan, tahan sebentar, naikan lagi
ke pundak kanan pindahkan kepundak kiri, turunkan kesiku kiri, hilangkan
5. Peserta diminta untuk menutup telinganya sebelah kanan dengan telapak tangan kiri, dan menutup matanya
dengan telapak tangan kanan
6. Peserta diminta untuk memindahkan telapak tangan kiri untuk menutup mata kiri dan telapak kanan untuk
menutup mata kanan.
7. Peserta mengembalikan kedua telapak tangan diatas kedua lutut
8. Tarik nafas dalam da!am, tahan sebentar, keluarkan tanpa suara
9. Buka mata
10. pendidik melanjutkan dengan latihan memory (menyimpan dalam ingatan) sbb :
 Peserta diminta untuk mengingat apa yang telah mereka lakukan tadi
 Peserta diminta untuk mengulangi sendiri dalam hati urutan perbuatan yang telah dilakukan
11. Setelah latihan memori selesai dilanjutkan dengan latihan recall (menyampaikan kembali apa yang ada dalam
ingatan) sbb:
 pendidik menunjuk salah satu peserta untuk tampil kedepan dan mengulangi apa yang tadi dilakukan
dalam bentuk kata kata (2 s/d 3 peserta)
 Setelah selesai Pendidik menunjuk peserta yang lain untuk tampil kedepan
 Setelah 2 sampai 3 peserta tampil kedepan, maka pendidik memberi kesempatan kepada peserta yang
lain untuk menambahkan menyempurnakan apa yang telah dilaksanakan oleh ke 4 peserta yang tampil
kedepan
KONSENTRASI

RE CALL MEMORY
Melihat dan mempehatikan sesuatu dengan
teliti, atau memperhatikan dan mengawasi
sesuatu dengan seksama

Suatu keterampilan yang dimiliki seseorang, untuk mampu


melihat dan mengamati suatu obyek tertentu yang dilakukan
secara teliti dan seksama, dengan tidak menganalisis
DILAKUKAN DARI DILAKUKAN
LUAR OBYEK YG OLEH
DIAMATI PENYELIDIK
Contoh : guru yang AWAS JGN
mengamati murid di TERPENGARUH
kelas PIKIRAN SUBYEKTIF
HARUS TETAP
OBYEKTIF
 Pengamat dapat merumuskan kembali  Lama / panjangnya waktu dari
masalahnya selama pengamatan setiap pengamatan.
berlangsung terus.  Keadaan tentang sipengamat
 Hubungannya erat dengan situasi yang sendiri
sebenarnya, memberikan kemungkinan  Perumusan tentang kegiatan-
baginya untuk menghindari pertanyaan -
kegiatan atau unit-unit tingkah laku
pertanyaan yang tidak berguna.
yang spesifik (khas) yang diamati.
 Secara teratur dia dapat merubah
kategori-kategori yang diperlukan bagi
 Ruang lingkup pengamatan, apakah
pengamatannya. untuk satu orang atau satu
 Memberikan kemungkinan baginya untuk keiompok.
memperoleh bahan-bahan yang lebih  Bantu pencatatan, termasuk
mendalam. didalamnya penggunaan alat-alat
 Dapat mengumpulkan bahan bahan yang yang sesuai.
pada saat itu kelihatannya tidak  Apakah pengamatan sudah cukup
berhubungan dengan masalah terlatih.
pengamatannya, akan tetapi mungkin  Interpretasi hasil-hasil pengamatan
akan berguna dikemudian hari
 direncanakan dengan teliti dan sistimatis. Pengamat mengetahui benar-
benar tentang apa yang dicarinya.
 Pengamat menyadari keselurahan dari apa yang diamatinya. Walaupun ia
waspadai terhadap detail-detailnya yang berarti, tetapi ia tetap menyadari
bahwa keseluruhan adalah lebih penting dari pada jumlah dari bagian-
bagiannya.
 Pengamat memisahkan faktor-faktor dari interpretasi tentang faktor-faktor.
Ia mengamati faka-fakta, dan membuat tafsirannya / interpretasinya pada
sesuatu yang lain.
 Pengamat bersikap obyektif. la akan mengakui akan kemungkinan
kecenderungan-kecenderungannya dan berusaha untuk menghilangkan
pengaruh-pengaruh ini terhadap apa yang dilihat dan dilaporkannya.
 Pengamatan dicek dan diperkuat, dimana mungkin, dengan
mengulanginya, atau engan memperbandingkannya dengan catatan-
catatan pengamat lain yang berwenang.
 Pencatatan pengamatan dilakukan dengan teliti dan seksama
 sistimatis, dalam arti dilakukan mulai melihat dari hal-hal
yang bersifat khusus.
 konsentrasi yang penuh
 Harus disadari, pada saat seseorang melakukan
pengamatan konsentrasi akan senantiasa adanya pengaruh
yang dapat mengganggu.
 sadari bahwa keterbatasan, pada posisi sehingga dalam
pelaksanaannya, harus dapat menempatkan diri pada
posisi yang tepat.
 daya ingat seseorang kemampuan seseorang untuk
melihat atau memperhatikan suatu obyek juga tidak sama,
untuk itu perlu membiasakan diri dengan menggunakan
alat Bantu, berupa catatan ataupun alat-alat lainnya, pada
waktu seseorang melakukan pengamatan
• AGAR SISWA MAMPU MENGAMATI SUATU
OBYEK SCARA CERMAT / TELITI
• AGAR SISWA MAMPUNGEMATI OBJEK
SESUAI FAKTA
• AGAR SISWA TDK MNGGUNAKAN
TUJUAN PERSEPSI SENDIRI DLM MENGHADAPI
SUATU OBJEK
• AGAR SISWA MENGAMATI OBJEK DARI
HAL UMUM KE KHAL KHUSUS
• AGAR SISWA MAMPU MENYIMPAN FAKTA
YG DIAMATI DLM INGATANNYA DSB

PERLU :
• KONSENTRASI , TELITI DAN CERMAT
• MENGATUR JARAK & SUDUT PANDANG
LEARNING POINT • MENGAMATI SESUAI FAKTA YG ADA DALAM OBJEK
• MENYIMPAN FAKTA DLM INGATAN
• OBSERVABEL / DPT DIAMATI &MEASUREABLE
/DAPAT DIUKUR
• DARI HAL YG UMUM YG KHUSUS

AGAR SETIAP SISWA


MAMPU MENGAMATI SUATU OBJEK /
KEJADIAN / IDENDITAS BARANG TETAP /
MANFAAT LAT BERGERAK / ORANG SECARA BENAR /
TEPAT , SBG BAKET DLM TINDAK
PENYIDIKAN / DATA / LAP
32
 Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS.
Poerwadarminta, adalah : "Melukiskan (menceritakan)
suatu peristiwa (kejadian dan sebagainya)

 Suatu keterampilan dari seseorang, untuk


membayangkan, melukiskan, atau menceritakan
tentang sesuatu baik obyek, maupun peristiwa
(kejadian), yang merupakan hasil dari
pengamatannya, yang disampaikan dalam bahasa
lisan, tulisan ataupun simbol-simbol. Sehingga orang
lain jelas / mengerti tentang apa yang
disampaikannya
 Menjelaskan secara sistematis, dari hal-hal yang bersifat
khusus secara detail dan rinci,.
 Menyampaikan penjelasan melalui pembicaraan yang jelas,
dalam arti menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
oleh orang yang diberikan gambaran / penjelasan. termasuk
didalamnya dengan memperhatikan intonasi dan
penekanan-penekanan pada bagian-bagian tertentu, kalau
perlu dengan memanfaatkan dan meiakukan gerakan-
gerakan tubuh dan mimik muka untuk lebih menjelaskan
gambarannya.
 Mewujudkan atau menciptakan suasana yang baik,
sehingga jalannya proses komunikasi berjalan lancar
 Untuk lebih memudahkan pengertian bagi yang menerima penjelasan, didalam
menjelaskan selain harus sistematis, dengan bahasa yang mudah dimengerti,
perlu disadari bahwa daya serap atau daya tangkap seseorang dalam menerima
penjelasan ini belum tentu sama, termasuk daya ingatannya. Untuk itu agar
memudahkan pemahaman terhadap yang digambarkan dapat menggunakan
alat Bantu.

 Sebelum menjelaskan, perlu adanya persamaan persepsi terlebih dahulu,


tentang bahasa, kalimat ataupun simbol-simbol yang akan disampaikan.

 Perlu disadari, bahwa dalam mengikuti penjelasan, seseorang memerlukan


konsentrasi yang baik dan penuh dari kedua belah pihak, sehingga penjelasan
tersebut jelas dan dimengerti oleh seseorang yang diberikan penjelasan.

 Agar penjelasan tersebut mudah dimengerti dan jelas, diperlukan adanya suatu
tindakan ataupun langkah yang diambil, guna menarik perhatian dari pada
orang yang diberikan penjelasan
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI

MENGIRIM /
MENERIMA PESAN
MENYAMPAIKAN PESAN

TULISAN TULISAN
LISAN LISAN LISAN LISAN TERTULIS
TERTULIS

DESCRIBING
DESCRIBING
TUJUAN

DESCRIBING LEARNING
SKILL POINT
KETERAMPILAN
MENGGAMBARKAN

MANFAAT
 Memelihara jarak antara obyek dengan dirinya,
sehingga segala sesuatu dapat didengar dan
dilihat secara jelas.
 Menyimpan sesuatu yang didengar dan
memasukan didalam ingatan.
 Menciptakan suasana yang nyaman dalam
mendengarkan sesuatu.
 Menangkap sesuatu yang didengar semata-mata
berupa fakta.
 Membiasakan diri untuk selalu melakukan
pencatatan hal-hal yang dianggap penting, setelah
mendengarkan sesuatu
 tidak boleh berpersepsi serta diperlukan
adanya kesungguhan, serta ketelitian dari
pada masing-masing individu yang
mendengarkan
 diperlukan sekali adanya suasana yang hening
agar tidak mengganggu konsentrasi
 Gunakan alat bantu/catatan
 Konsetrasi maksimal
 Perlunya pengulangan apabila kurang jelas
 Jangan pernah memotong pembicaraan
TUJUAN LEARNING POINT MANFAAT
 PERINTAH BERANTAI
Meminta keterangan (penjelasan dan
sebagainya), atau meminta supaya diberitahu

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, untuk


meminta keterangan atau penjelasan kepada
seseorang, untuk mendapatkan informasi
tentang apa yang belum diketahui ataupun
belum dimengertinya
 Terampil buat / susun dan pertanyaan-pertanyaan.
 Dapat membuat dan memberikan pertanyaan-pertanyaan
secara tersusun (baik) dan kronologis, dari hal-hal yang
bersifat umum, sampai dengan yang bersifat khusus, dan
dari pertanyaan yang terbuka sampai dengan pertanyaan
yang tertutup sesuai bentuk-bentuk pertanyaannya.
 Mampu menggunakan bentuk-bentuk dan jenis-jenis
pertanyaan sesuai dengan kebutuhannya.
 Mengetahui manfaat / kegunaan dari masing-masing
bentuk dan jenis-jenis pertanyaan.
 Dapat mengantisipasi akibat membuat, menyusun, dan
menyampaikan pertanyaan - pertanyaan terhadap
seseorang
1. Open-question (pertanyaan terbuka), yaitu pertanyaan yang diajukan
dalam usaha meminta informasi sebanyak mungkin. Kepada si penjawab
diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengemukakan apa yang
diketahuinya dari pertanyaan yang diajukan.
2. Close-question (pertanyaan tertutup), yaitu pertanyaan yang
mengharapkan satu jawaban : ya atau tidak.
3. Multiple-question (pertanyaan berurutan), yaitu pertanyaan yang diajukan
secara bertubi-tubi dengan tidak menunggu jawaban dari pertanyaan
terdahulu.
4. Leading-question (pertanyaan mengarahkan), yaitu pertanyaan yang
jawabannya sudah diketahui sebelumnya.
5. Hypothetical-question (pertanyaan hipotetik), yaitu pertanyaan
pengandaian.
6. Rhetorical-question (pertanyaan retorik), yaitu pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban
 cek kembali apakah sudah dapat diterima secara
jelas dan cukup dimengerti oleh yang ditanya.
 Untuk mendapatkan jawaban yang baik, perlu
diciptakan suasana yang baik pula.dan harus
disadari akibat psikologis yang akan timbul dari
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan.
 Untuk dapatnya pertanyaan yang kita ajukan itu
diterima secara jelas dan dimengerti oleh yang
ditanya, bahasa yang digunakan harus betul-betul
bahasa yang dapat dimengerti
TUJUAN

JENIS / MACAM PERTANYAAN :


♣ TERBUKA / OPEN
♣ TERTUTUP CLOSE LEARNING POINT
♣ MENGGIRING / LEADING
♣ PENGANDAIAN / HYPOTICAL
♣ BERGANDA / MULTIPLE
♣ TIDAK MEMERLUKAN JAWABAN
♣ ORATORIS / RETORICAL

MANFAAT
Memendekan (cerita atau pembicaraan,
mengikuti seakan, mengambii intisari saja)

keterampilan yang dimiliki oleh seseorang, untuk


memendekan cerita, pembicaraan, berita / informasi,
laporan dan sebagainya, dengan cara mengambil
intisarinya saja, tanpa mengurangi arti dan maksud dari
pada cerita, pembicaraan, berita / informasi ataupun
lampiran tersebut
 Menarik atau menentukan hal-hal yang esensi dari
setiap berita/informasi, laporan kejadian.
 Mengemukakan hasil yang diringkasnya, baik secara
tertulis maupun lisan dengan bahasa yang mudah
dimengerti orang lain.
 Membedakan mana yang dikatakan meringkas dan
mana yang dikatakan menyimpulkan.
 Meringkas sesingkat mungkin, akurat dan mudah
dimengerti dari apa yang telah dibacanya
 waspadai, dalam membuat ringkasan tersebut
perhatikan adanya perbedaan persepsi yang
kemungkinan terjadi dalam menanggapi masalah.
 harus berdasarkan fakta-fakta dan tidak berpersepsi,
karena didalam meringkas tidak sama dengan
menyimpulkan.
 diperlukan adanya suatu kemampuan untuk
menangkap hal-hal yang esensi (intisari) dari suatu
cerita, berita/informasi, laporan dan lain sebagainya.
 harus akurat dan mudah dimengerti oleh yang
menerima ringkasan tersebut
TUGAS
•MERINGKAS ACTION PACK
•MERINGKAS ARTIKEL
•MERINGKAS HANJAR
•MERINGKAS INFORMASI BERITA

KETERANGAN :
♣ SAMA DGN ATAU MENYIMPULKAN
♣ TIDAK MERUBAH SISTIMATIKA
♣ SAMA DGN ATAU MEYALIN
♣ TIDAK MENGHILANGKAN SARI PATI
♣ TIDAK MEMASUKAN PERSEPSI SENDIRI
"Suatu hasil atau akibat yang berbalik, dan berguna bagi kita
sebagai rangsangan atau dorongan dalam melaksanakan
tindakan lebih lanjut

1. Memberikan umpan balik kepada seseorang dalam mengembangkan


dirinya, tanpa membuat orang tersebut tersinggung / marah.
2. Memberikan masukan kepada seseorang / lembaga secara obyektif,
tanpa memberikan / menambahkan penilaian sendiri atau persepsi
pribadi.
3. Mengetahui/menyadari, bahwa memberikan umpan balik bukanlah
memberikan nasehat.
4. Memahami akan kesukaran-kesukaran dalam memberikan umpan balik.
5. Membantu seseorang untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan
kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, sehingga ia dapat memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada dirinya dan
memanfaatkan dengan benar apa yang menjadi kelebihannya
 Harus betul-betul merupakan fakta, tanpa penilaian (non-
evaluatif).
 bersifat spesifik(khusus), bukan hal-hal yang bersifat genera!
(umum).
 Timing tepat, diberikan pada kesempatan pertama tanpa
ditunda-tunda, karena apabiia hal ini terjadi, kemungkinan
yang diberi umpan balik telah lupa terhadap apa yang yang
dilakukannya.
 gunakan kata-kata sopan dan etis, agar tidak menyinggung
perasaan orang yang diberi umpan balik.
 Agar yang diberi umpan balik dapat menerima dengan baik,
usahakan penyampaiannya tidak pada saat sedang tegang.
 Umpan baiik yang disampaikan harus obyektif
SAYA SULIT
PELAJARAN ANDA
MENGERTI
TDK BERMUTU
KETERANGAN ANDA

BENTUK
FEED BACK

SAYA TIDAK
KALIMAT ANDA MENGERTI APA YANG
TERLALU PANJANG ANDA MAKSUD
DENGAN BERMUTU
SAYA TAHU SAYA TIDAK TAHU
THING I KNOW THING I DON’T
KNOW

SOLICT FEED BACK


G
I
THING THEY V
KNOW (ORANG I ARENA BLIND SPOT
LAIN TAHU) N
G

F
THINGS THEY E
FAÇADE UN KNOW
DON’T KNOW E
D HIDDEN AREA UN KNOW
(ORANG LAIN B
TIDAK TAHU) A
C
K
UNCONSCIOUS
0

TUJUAN LEARNING POINT MANFAAT


TEORI
JOHARI WINDOW

DIKEMBANGKAN OLEH 2 ORANG PSYCOLOG


JOSEPH & HARRY INGHAM
UNTUK PROGRAM MEREKA DLM PROSES KELOMPOK MODEL INI
DI UMPAMAKAN SEBAGAI MODEL KOMUNIKASI MELALUI
MEMBERIKAN DAN MENERIMA KETERANGAN TENTANG DIRI
SENDIRI & ORG LAIN .

A B A B
A B A B
C D C D
C D C D

INTERVIEW BULL IN CHINA’S SHOP TURTLE


IDEAL WINDOW (SAYA TDK TAHU TENTANG DIRI (SAYA TAHU TTG DIRI SAYA TP (SAYA TDK TAHU TENTANG DIRI
(SAYA TAHU TENTANG DIRI SAYA SAYA TP SAYA TAHU DIRI ORANG TIDAK TAHU ORANG LAIN ) SAYA DAN ORANG LAIN PUN TDK
DAN ORANG LAIN PUN TAHU) LAIN) TAHU)
SESEORANG YG KARAKTER
JENDELA YG IDEAL DLM POK / SESEORANG YANG NYA CENDERUNG ORANG TIDAK TAHU BANYAK TTG
HUB YANG PENUH PNGERTIAN KARAKTERNYA HANYA MEMAKSAKAN KEHENDAKNYA DIRINYA DAN ORNG LAIN PUN
THD ORH LAIN. KESAN PRILAKU MENANYAKAN SAJA DARI SENDIRI TANPA MAU TIDAK TAHU
YG TERBUKA BAGI ANGGOTA KELOMPOK TAPI TIDAK PERNAH MENERIMA UMPAN DARI
SESEORANG KARAKTERNYA
MEMBERI UMPAN BALIK. ORANGLAIN
KELOMPOK IDEAL DLM STATUS QUO, TERISOLIR
MAU MEMBERI MELULU TP
KOMUNIKASI UMPAN BALIK . MAU MENERIMA TIDAK MAU MENYELUBUNG ,SULIT UNTUK
TIDAK MAU MANERIMA
MEMBERI. BANGKIT
 Tugas adalah salah satu bagian atau suatu komponen dari
suatu jabatan. Tugas adalah suatu kesatuan pekerjaan yang
dilakukan untuk tujuan tertentu
 Bagi seorang pemimpin, mengenali tugas dan kegiatan-
kegiatannya adalah suatu keharusan, karena dengan
mengetahui tugas dan kegiatan yang dihadapinya maka ia
bersama dengan bawahan-bawahannya akan dapat
mengetahui dengan jelas :
1. Apa yang akan dilakukan.
2. Siapa yang akan melakukan.
3. Bagaimana melakukannya.
4. mengapa dilakukan itu
melakukan analisa yang berasal dari fakta
untuk menganalisa artinya memisah-misahkan
atau menguraikan. Jadi dalam "Analisa Tugas
dan kegiatan "mengandung pengertian
menguraikan pekerjaan kedalam kegiatan
kegiatannya
TASK AND
ACTIVITY ANALYSIS
SUPERVISOR
HARUS MAMPU
DAN
SADAR AKAN :
1. TUJUAN ?
RINCIAN GIAT 2. TEKNIK ?
3. PERALATAN?
4. WAKTU ?
APA YG DILAKUKAN
5. KOMUNIKASI ?
6. TEMPAT ?
7. KOORDINASI ?
GIAT KUNCI 8. STANDAR BERHASIL ?

1. JELASKAN
BRIEFING
2. CEK PENJELASAN
URUTAN GIAT

1. PENGAWASAN
2. PENGAMATAN
SAAT GIAT 3. PENCATATAN
4. KOREKSI
5. PENGENDALIAN

HAMBATAN

1. DEBRIEFING
2. FEEDBACK
HASIL SETELAH GIAT
3. REWARD/PUNISHMENT
4. LAPORAN
PERBEDAAN,  BEDA, SELISIH ANTARA BENDA
YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA

PERSEPSIPANDANGAN SUATU PENDAPAT SESEORANG


TERHADAP SESUATU
DARI SUDUT PANDANG SAUDARA,
GAMBAR APAKAH INI?
DARI SUDUT PANDANG SAUDARA,
GAMBAR APAKAH INI?
LIHAT KE TITIK TENGAH DAN GERAKKAN KEPALA ANDA
KE DEPAN DAN KEBELAKANG BERULANG-ULANG
APA YANG ANDA LIHAT
 Mengetahui dan menyadari betul, bahwa persepsi /
pandangan / pendapat seseorang ataupun kelompok
terhadap suatu obyek, peristiwa / kejadian ataupun
masalah tidaklah selalu sama.
 Mengetahui dan menyadari, bahwa perbedaan persepsi
pendapat/pandangan tersebut merupakan hal yang wajar,
terjadi pada setiap diri manusia, baik sebagai perorangan
ataupun kelompok.
 Dengan menyadari hal tersebut di atas, yang bersangkutan
akhirnya mampu untuk mengetahui jalan keluar.
Bagaimana caranya untuk menyamakan persepsi ataupun
pendapatl pandangan yang berbeda tersebut.
 Konflik ataupun pertentangan yang terjadi dalam
diri seseorang.
 Konflik antara individu ataupun kelompok, dapat
berupa :
 lndividu dengan individu.
 Individu dengan kelompok.

 Kelompok dengan kelompok.

 Konflik ataupun pertentangan yang terjadi antara


individu ataupun kelompok dengan lingkungannya
 Robert Dubin (Human Relation In Administration, The
Sociology of Organitation, With Reading and Cases), 
pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan

 J.K. Hemphill (Proposed Theory of Leadership in Small


Group).  suatu inisiatif untuk bertindak yang
menghasilkan pola yang konsisiten dalam rangka
mencari pemecahan bersama.

 George R. Terry (Principle Of Management)  aktifitas


untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan
mencapai tujuan organisasi.
1. A, B, C, D dan E menghadap kearah yang sama ke depan
A 2. F, G, H dan I menghadap ke arah yang berlawanan
3. **Semua Komunikasi Dilaksanakan Dengan Tertulis**
4.
5. Tidak diperbolehkan untuk berbicara atau menemui langsung
B C antar pemain

Mekanisme permainan :
D E
a. Pembagian peran :
 A sebagai leader
F G  B, C, D, E, F, G, H dan I sebagai pekerja/pelaksana.
b. Jalur komunikasi
1) A bisa ke B dan B bisa D, D Bisa F dan F bisa ke H
H I 2) A bisa ke C dan C bisa E, dan E bisa ke G dan G bisa ke
I
3) B tidak boleh berkomunikasi langsung dengan C atau
dengan E tetapi harus melalui A juga C tidak boleh
berkomuniklasi langsung E dan D.
4) H dan I tidak bisa berkomunikasi langsung, tetapi harus
melalui proses komunikasi sesuai dengan arah jarum
jam, misalnya dari F bisa komunikasi dengan D dst
PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN MANAGEMENT
 Kepemimpinan dan managemen tersebut, apabila pada tingkatan pemimpin dan
manager, pada hakekatnya mempuanyai arti yang sama yaitu berfungsi untuk
memimpin. Akan tetapi kalau mempunyai hal yang sama mengapa digunakan istilah
yang berbeda?. Lebih jauh lagi kita kenal istilah-istilah bagi seorang pemimpin
sesuai dengan jabatannya ada yang disebut ketua, Kepala, Direktur, Komandan, dan
lain-lain. Kesemua ini tentunya mempunyai makna yang berbeda walaupun pada
hakekatnya mempunyai arti dan fungsi yang sama yaitu memimpin pencapaian
tujuan organisasi.
 Suatu Rumusan yang sering digunakan mengenai manajemen adalah suatu proses
pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain, dimana manajer adalah
orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.
 Kepempinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain (baik perorangan
maupun kelompok), Disini tampak bahwa kepemimpinan lebih bebas dari aturan-
aturan birokrasi sedangkan manajemen pada umumnya sudah dibatasi dengan
aturan-aturan tertentu. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, tidak terikat
dalam organisasi tertentu, organisasinya bisa bersifat abstark, misalnya seorang
ulama yang berpengaruh tidak lebih dulu diikat dengan ketentuan-ketentuan
organisasi dan tidak dibatasi oleh jalur komunikasi struktural, tetapi ia dengan
pengaruhnya itu dapat mempengaruhi tindakan seorang bupati dalam bidang-
bidang tertentu.

PERANAN PEMIMPIN
Istilah peranan, sering digunakan dalam panggung teater untuk mencoba menjelaskan
apa yang harus dimainkan oleh seorang aktor
90

Anda mungkin juga menyukai