Anda di halaman 1dari 18

BAGIAN II SEKSI I

KW 1969
Conclusion of Treaties
Pasal 6
Tentang Kapasitas Suatu Negara Untuk
Menutup Suatu Perjanjian
• setiap negara mempunyai kapasitas untuk membuat
perjanjian internasional.
• Negara yang mempunyai kapasitas adalah negara yang
berdaulat (sovereign)
• Negara bagian mempunyai hak untuk mengadakan
hubungan dengan negara luar sepanjang dia bertindak
atas nama federal state
• Negara protectorate juga sama dengan negara di atas
Pasal 7
Tentang Full Powers
• Seseorang dinyatakan sebagai wakil suatu
negara untuk mengadopsi atau
menandatangani teks perjanjian internasional
bila :
• Ia mempunyai Full Power
• Dari praktek kebiasaan negara untuk
menjadikan orang tersebut adalah wakil dari
negara tersebut tanpa Full Power
• Ayat 2 : yang berhak menandatangani suatu perjanjian
sebagai wakil negara adalah kepala negara, kepala
pemerintahan dan menteri luar negeri, semuanya
mempunyai hak penuh yang berhubungan dengan
penyimpulan perjanjian.

Duta Besar atau kepala perwakilan diplomatik, Perwakilan


untuk Organisasi Internasional dan untuk konferensi
internasional juga diperbolehkan menandatangani tanpa
full power, sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 8
Tentang Penandatanganan Tanpa Full Power
• Suatu tindakan yang dilakukan oleh orang yang tidak termasuk
dalam golongan yang diberi kewenangan mewakili negara
seperti disebutkan dalam Pasal 7 dianggap tidak mempunyai
efek hukum, kecuali bila dikonfirmasi oleh negara tersebut
• Perjanjian yang melampaui wewenang disebut dengan
perjanjian ultra-vires
• Pasal 8 merupakan aturan yang menanggulangi perjanjian
ultra-vires ini
Pasal 9
Tentang Adopsi Suatu Teks
• Ayat 1 : Adopsi suatu teks dilakukan dengan
persetujuan dari semua negara yang ikut serta
dalam perumusan naskah.
• Ayat 2 : Apabila ada ketidaksetujuan atau tidak
mencapai konsensus, maka akan dilaksanakan
voting dengan ketentuan 2/3 dari negara yang
hadir dan mempunyai hak pilih, harus menyetujui
• Cara menyelesaikan ketidaksetujuan seperti yang
tercantum dalam Ayat 2 bisa dilakukan dengan
cara lain yang sesuai dengan kesepakatan ⅔ dari
negara yang hadir
Pasal 10
Tentang Penandatanganan Teks
Perjanjian
• Teks Perjanjian Internasional dinyatakan sah
apabila :
• Melalui suatu prosedur yang mungkin
dicantumkan dalam teks tersebut, atau yang
telah disetujui oleh negara-negara yang
berpartisipasi dalam perumusannya
• Memenuhi prosedur signature, signature ad
referendum, atau initialling oleh perwakilan
dari negara-negara tersebut
Pasal 11
Tentang Cara Mengekspresikan Terikatnya
Suatu Negara Pada Sebuah Treaty
• Terikatnya suatu negara pada sebuah treaty
dapat diekspresikan dengan signature,
pertukaran dokumen treaty, ratifikasi,
acceptance, approval, atau accession, atau
dengan cara-cara lain yang disetujui
Pasal 12
Tentang Signature
• Ayat 1 : Terikatnya suatu negara pada sebuah
PI diekspresikan melalui signature dari
perwakilannya bila,
a. PI tersebut menyatakan bahwa signature
mempunyai efek mengikat
b. Dinyatakan bahwa negotiating states setuju
bahwa signature mempunyai efek mengikat
c. Tersirat dalam full powers atau dinyatakan
selam perundingan, niat negara untuk
memberikan efek mengikat pada signature
• Ayat 2 :
a. Initialling dapat dianggap sebagai suatu
signature PI bila negotiating states setuju
b. Signature ad referendum sebuah PI oleh
perwakilan suatu negara dianggap sama
dengan full signature apabila ditegaskan oleh
negaranya
Pasal 13
Tentang Pertukaran Dokumen Treaty
• Suatu negara dapat menyatakan dirinya terikat
pada PI dengan cara tukar menukar instrumen
treaty tersebut.
• Pertukaran ini menjadi mengikat negara
apabila memang ditentukan dalam treaty
tersebut atau jika disetujui oleh negara-negara
peserta Konferensi
Pasal 14
Tentang Ratifikasi, Acceptance, atau Approval
• Ayat 1 : Terikatnya suatu negara pada sebuah
PI diekspresikan dengan ratifikasi bila PI
tersebut menyatakan hal tersebut, negara-
negara peserta konferensi setuju bahwa
ratifikasi dibutuhkan, wakil dari negara
tersebut telah menandatangani PI yang tunduk
pada ratifikasi, atau niat suatu negara untuk
menandatangani PI yang tunduk pada ratifikasi
terlihat dari full power, atau dinyatakan dalam
perundingan.
• Ayat 2 : ketentuan mengenai daya
mengikatnya suatu PI yang diekspresikan
melalui acceptance dan approval adalah sama
dengan ketentuan dengan ratifikasi yang
terdapat dalam Ayat 1
Pasal 15
Tentang Aksesi
• Terikatnya suatu negara oleh suatu PI
diekspresikan dengan aksesi terjadi bila
1. tercantum dalam treaty tersebut,
2. negara peserta konferensi setuju dengan
adanya aksesi,
3. semua pihak setuju keterikatan itu dapat
dinyatakan dengan aksesi.
Pasal 16
Tentang Pertukaran atau Penyimpanan Instrumen
Ratifikasi, Acceptance, dan Approval atau Aksesi
• Bila tidak ditentukan sebaliknya, instrumen
ratifikasi, acceptance, dan approval atau aksesi
mengikat suatu negara pada PI bila :
1. Dipertukarkan antar negagara peserta PI
2. Disimpan pada Depositary
3. Diberitahukan kepada negara peserta PI atau
kepada Depositary

Keterikatan negara tersebut mulai berlaku sejak


tanggal pertukaran instrumen, pendepositan, dan
pemberitahuan
Pasal 17
Tentang Terikatnya Pada Sebagian PI dan
Pilihan Pasal-Pasal Yang Berbeda
• Ayat 1 : terikatnya suatu negara pada sebagian
isi PI menjadi berlaku bila PI tersebut
mengijinkan atau pihak peserta PI yang lain
setuju. ( hal ini tidak boleh bertentangan
dengan ketentuan Pasal 19-23 KW 1969 tentang
Reservasi )
• Ayat 2 : terikatnya suatu negara pada sebuah PI
yang mengijinkan adanya pilihan antara pasal-
pasal yang berbeda hanya berlaku bila
dinyatakan secara jelas pasal-pasal mana
yangboleh dipilih
Pasal 18
Tentang Kewajiban Untuk Tidak Menggagalkan Maksud
Dan Tujuan Sebuah PI Sebelum Berlakunya PI Tersebut
• Suatu negara diwajibkan untuk menahan diri
dari tindakan-tindakan yang akan
menggagalkan maksud dan tujuan suatu PI
bila :
a. Negara tersebut telah menandatangani
treaty atau menukar instrumen treaty yang
tunduk pada ratifikasi treaty, acceptance atau
approval, sampai dengan negara tersebut
dengan jelas menyatakan bahwa tidak ingin
menjadi pihak dari perjanjian tersebut
• Negara tersebut menyatakan consent to be
bound pada sebuah PI, tetapi kemudian
menunda entry into force PI tersebut dalam
waktu tidak terlalu lama

Anda mungkin juga menyukai