Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Geotetekstil

• Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis,fleksibel,dan permeable. Geotekstil


dapat digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah yang berkaitan dengan
pekerjaan teknik sipil.
• Penggunaan geotekstil merupakan cara modern dalam usaha meningkatkan
kekuatan tanah pada tanah lunak
Fungsi dan kegunaan Geotekstil :
1. Perkutan tanah lunak
2. Perkuatan konstruksi dengan umur rencana cukup lama
3. Perkuatan konstruksi dengan beban yang besar
4. Sebagai lapisan pemisah
5. Sebagai lapisan drainase
6. Sebagai lapisan pelindung
7. Sebagai timbunan di atas tanah lunak, pondasi tiang, dan tanah yang rawan subsidence
Jenis – jenis Geotekstil
1. Woven Geotextile (Anyaman)
• Jenis geotekstil yang teranyam yang terbuat dari bahan Polypropiline (PP).
• Cara kerja geotextile woven ialah membrane effect, yang mengandalkan kekuatan atau tensil
strength sehingga tidak sampai mereduksi pada penurunan setempat akibat tanah dasar yang
jelek atau lunak.
• Geotextile woven difungsikan sebagai bahan untuk menstabilkan tanah dasar terutama untuk
jenis tanah dengan dasar yang lunak karena jenis geotextile woven ini mempunyai kekuatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan geotextile jenis non woven dengan perkiraan kekuatannya 2 kali
lipat lebih kuat.
2. Non-Woven Geotextile (Nir-Anyam)
• Jenis geotextile tidak teranyam yang terbuat dari bahan Polymer Polyesther (PET)
atau Polypropylene (PP)
• Cara kerja geotextile non-woven adalah mengandalkan tensil strength, yang tidak
mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah
dasar lunak
Fungsi Geotextile Non-Woven

Penyaring (Filter)
Geotextile bersifat permeable, namun dapat mencegah terbawanya partikel
tanah pada aliran air.

Pemisah (Separator)
Geotextile dapat berfungsi sebagai pemisah untuk menghindari tercampurnya
material yang satu dengan yang lainnya.

Stabilisasi (Stabilisator)
Geotextile berfungsi untuk meningkatkan stabilisasi tanah, yaitu dengan
meningkatkan kekuatan tanah.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Geotekstil :

 Jenis geotekstil yang digunakan


 Sifat hubungan dan regangan
 Sifat pembebanan dan perkuatan di atas tanah
 Kondisi lingkungan
 Bahan timbunan yang digunakan
Keuntungan penggunaan Geotekstil :

 Mencegah kontaminasi agregat sub-base dan base oelh tanah


dasar
 Menghilangkan kehilangan agregat timbunan ke tanah dasar
 Mengurangi tebal galian stripping
 Meminimalkan pekerjaan persiapan
 Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap
keruntuhan
 Mengurangi penuruan dan deformasi
Ketentuan dan tata cara pemasangan Geotekstil :

 Geotekstil digelar di atas tanah tanpa gelombang dan kerutan


 Sambungan pada tiap lembaran geotekstil dipasangkan
overlapping
 Geoteksil dipasang mengikuti arah kurva
 Overlapping atau jahitan dilarang pada daerah yang searah
dengan beban roda
 Menggunakan geotekstil warna hitam jika penggunaanya terkena
sinar matahari langsung
Teknik penjahitan geotekstil :
 Jenis Benang
Durabilitas benang harus sesuai dengan persyaratan proyek, dimana berdasarkan urutan kekuatan dan harga tertinggi
adalah polietilena, polyester, dan polipropilena.
 Tegangan Benang
Benang ditegangkan namun tidak sampai merobek geotekstil
 Kerapatan Jahitan
Untuk geotekstil ringan menggunakan 200 – 400 jahitan permeter, sedangkan geotekstil berat menggunakan 150 – 200
jahitan permeter.
 Jenis Jahitan
1. Tipe 101 (Rantai Jahitan Tali Tunggal)
2. Tipe 401 ( Rantai Jahitan Tali Rangkap / Terkunci )

 Jumlah Baris
Menggunakan dua baris atau lebih dan sejajar untuk keamaanan
 Jenis Sambungan
Cara Pemasangan Geotextile :

1. Geotextile harus digelarkan secara lepas tanpa kerutan atau lipatan berlebihan. Geotextile
harus digelar dengan arah mesin tegak lurus atau sejajar dengan as timbunan seperti
ditunjukkan pada gambar rencana.
2. Pada kondisi apapun, Geotextile tidak boleh diseret melalui lumpur atau di atas benda tajam
yang dapat merusak Geotextile. Lapis timbunan penutup harus ditempatkan di atas Geotextile
sedemikian rupa sehingga sekurang kurangnya suatu lapisan setebal 200 mm berada antara
Geotextile dan roda atau roda rantai baja (track) .
3. Alat berat tidak diperbolehkan berbelok pada hamparan timbunan pertama di atas Geotextile.
Pemadatan pada hamparan timbunan pertama di atas Geotextile harus dibatasi hanya untuk
alat penyebar tanah.
4. Gundukan tanah atau metode pelaksanaan dilakukan berdasarkan rekomendasi Pabrik. Harus
digunakan untuk menahan Geotextile pada tempatnya sampai bahan timbunan penutup telah
ditempatkan.
5. Jika Geotextile robek atau berlubang atau sambungan rusak, seperti ditunjukkan oleh Geotextile yang rusak
secara kasat mata, pemompaan (pumping) tanah dasar, intrusi, atau distorsi badan jalan, urugan di
sekeliling daerah yang rusak atau berdeformasi harus dibongkar dan daerah yang rusak harus diperbaiki
6. Konstruksi timbunan harus dilakukan secara simetris sepanjang waktu untuk mencegah keruntuhan
kapasitas daya dukung lokal di bawah timbunan atau geser lateral atau gelincir timbunan.
7. Pemadat getar atau pemadat kaki domba tidak boleh digunakan untuk memadatkan timbunan hingga
sekurang-kurangnya 0,5 m timbunan telah menutupi lapisan Geotextile terbawah dan sampai sekurang-
kurangnya 0,3 m timbunan telah menutupi lapisan Geotextile selanjutnya di atas Geotextile terbawah.
8. Geotextile harus di-pratarik sebelum penggelaran dengan menggunakan Metode 1 atau Metode 2 yang
dijelaskan dalam Spesifikasi ini. Pemilihan metode tersebut tergantung pada terbentuk atau tidaknya
gelombang lumpur selama penghamparan timbunan pertama atau kedua.
• Metode Pemasangan 1
1. Setelah pembuatan lantai kerja (jika dibutuhkan), lapis pertama Geotextile dihamparkan
dengan arah melintang timbunan dan dijahit bersama.
2. Geotextile diregangkan secara manual agar tidak terdapat kerutan pada Geotextile.
3. Penghamparan timbunan dilakukan dengan penumpahan ujung (end dumping) dan disebarkan
dari tepi Geotextile. Penghamparan pertama harus ditempatkan sepanjang tepi luar Geotextile
4. Membuat jalan akses yang diperlukan untuk menempatkan timbunan di tengah timbunan.
Lebar jalan akses ini harus sekitar 5m. Jalan akses di ujung Geotextile harus mempunyai tinggi
minimum terpasang 0,6 m.
5. Menjaga gelombang lumpur berada di depan timbunan dan dengan mencegah pergerakan tepi
Geotextile, maka Geotextile akan tertarik secara efektif
6. Geotextile harus digelar tidak lebih dari 6m di depan jalan akses untuk mencegah terjadinya
tegangan berlebihan pada jahitan Geotextile.
• Metode Pemasangan 2
1. Setelah pembuatan lantai kerja (jika dibutuhkan), lapis pertama Geotextile dihamparkan
dengan arah melintang timbunan dan dijahit bersama seperti pada Metode 1
2. Penghamparan pertama timbunan disebarkan dari tepi Geotextile.
3. Penghamparan pertama dimulai di bagian tengah sebelum penghamparan di bagian tepi luar
seperti diperlihatkan pada gambar rencana.
4. Geotextile harus ditarik secara manual sebelum penghamparan timbunan. Konstruksi
timbunan harus dilanjutkan dengan cara tersebut untuk penghamparan selanjutnya sampai
lapisan Geotextile teratas telah tertutup oleh timbunan padat setebal 0,3m.

Anda mungkin juga menyukai