Askep Malaria-1
Askep Malaria-1
Keperawatan Malaria
Oleh :
Korinus Suweni, S.Kep., Ns., M.Sc
MALARIA
SEJARAH & ETIOLOGI
Ada kemungkinan seorang penderita terinfeksi oleh lebih dari satu spesies
plasmodium secara bersamaan - disebut infeksi campuran ( mixed infection)
EPIDEMIOLOGI
Hospes reservoir
- Manusia merupakan reservoir yang penting
- Parasitemia dengan fase aseksual dan gametositemia pada malaria falciparum
pada penderita dgn kekebalan tinggi dapat berlangsung ber- bulan2 tanpa gejala.
- Kekambuhan /relaps pada infeksi dgn. plasmodium vivax lebih ringan dengan
meningkatnya imunitas penderita
- Penderita dgn gametosit menjajadi sumber penularan dengan perantaraan
nyamuk sebagai vektor
Cara penularan
• Kebanyakan berlangsung secara alami (natural), yaitu melalui gigitan nyamuk
anopheles betina
• Walaupun jarang penularan mungkin terjadi melalui transfusi darah dan/ atau
transplantasi sumsum tulang
• Jarang melalui semprit injeksi yang terkontaminasi (pada pecandu narkotik)
• Jarang, dapat secara kongenital selama bayi masih dalam kandungan karena
terjadinya infeksi malaria dari ibu ke janin melalui peredaran darah plasenta.
Vektor malaria
Malaria endemik adalah malaria disuatu wilayah yang ditularkan secara alami
dengan insiden yang bisa diukur dan dan ditemukan terus menerus selama
beberapa tahun
Malaria stabil adalah malaria yang mempunyai prevalensi yang relatif tetap
Malaria tidak stabil adalah malaria yang mempunyai prevalensi yang sangat
fluktuatif
Masa prepaten; tenggang waktu antara saat pertama kali sporozoit masuk ke
dalam tubuh manusia sampai saat parasit malaria bisa ditemukan di dalam
darah tepi
Masa inkubasi: tenggang waktu sejak saat masuknya sporozoit masuk ke dalam
tubuh manusia sampai saat munculnya gejala2 penyakit malaria
Lama masa2 tersebut tergantung spesiesnya.
Gejala klinis
Gejala umum :
• panas tinggi
• pusing/ sakit kepala
• otot-otot merasa sakit, lemah
• sakit / nyeri punggung
• rasa mau muntah sampai muntah
• berkeringat, menggigil
• batuk kering
• pembesaran limpa
Bentuk2 klinis malaria yg. berat
Pengobatan
Dengan obat2 anti malaria
Pencegahan
Mengurangi pembawa gametosit
Memberantas nyamuk
Melindungi orang2 yang rentan
Mencegah gigitan nyamuk
Melindungi dgn obat antimalaria
Melindungi dgn vaksin malaria
Rancangan Program Eliminasi Malaria
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KASUS MALARIA
Ada 5 langkah dalam penerapan asuhan keperawatan :
1. Pengkajian
2. Perumusan Masalah (diagnosa keperawatan)
3. Perencanaan Tindakan
4. Pelaksanaan Tindakan
5. Evaluasi
1. Pengkajian
• Pengkajian adalah dasar utama dari proses
keperawatan. Pengumpulan data yang akurat dan
sistimatis akan membantu penentuan status
kesehatan dan pola pertahanan Pasien,
mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan Pasien,
serta membantu Pasien mencapai tingkat kesehatan
yang aktual. (Budi Anna, 1994)
• Langkah pertama dalam tahap ini adalah
pengumpulan data dengan cara wawancara dengan
keluarga pasien, Observasi langsung, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya.
• Kita coba lihat penerapan asuhan keperawatan
kasus Malaria pada anak :
Pengkajian data kasus malaria pada anak meliputi :
Biodata : (disesuaikan)
Identitas klien meliputi : nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
anak yang ke, agama, pendidikan, alamat, tanggal masuk rumah sakit,
tanggal pengkajian, no register dan diagnosa medik. Identitas orangtua atau
penanggung jawab serta identitas saudara kandung.
Keluhan utama
Mungkin didapatkan keluhan-keluhan seperti demam, pusing, malaise,
mual dan muntah, sakit kepala, nyeri tulang, menggigil.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Yang perlu dikaji pada aspek ini adalah
1) Penyakit yang pernah diderita,
2) Obat-obat yang dimakan,
3) Prenatal care,
4) Natal care,
5) Neonatal care,
6) Riwayat immunisasi (BCG, DPT, Polio,
Campak, hepatitis).
7) Riwayat tumbuh kembang,
8) Pemberian makanan tambahan
Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan hematology
Kadar hemoglobin menunjukkan adanya anemia
dari derajat ringan sampai berat (pada malaria
kronis), jumlah leukosit normal atau leucopenia
dan laju endap darah yang meningkat. (Harijanto,
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang Menjelaskan respons
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan,
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah ( Carpenito, 2000).
Tujuan : Anak dan orangtua menunjukkan rasa cemas atau takut berkurang
yang ditandai dengan orangtua aktif merawat anak, bertanya dengan
perawat atau dokter tentang kondisi dan anak tidak menangis.
Intervensi :
a. Ajarkan pada orangtua untuk mengekspresikan perasaan rasa takut dan
cemas dengarkan keluhan orangtua, bersikap empati dan sentuhan
terapeutik.
Rasional : Membantu klien dalam eksplorasi perasaan sehingga dapat
dapat dijadikan dasar dalam rencana penanganan selanjutnya
b. Gunakan komunikasi therapeutik : kontak mata, sikap tubuh dan sentuhan
Rasional : Menciptakan hubungan yang therapeutik, dan salah satu teknik
untuk mengurangi kecemasan klien atau keluarga
Lanjutan kecemasan……..
c. Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan
orangtua
Rasional : Klien dan keluarga dapat bekerjasama dalam hal
penanganan klien
d. Libatkan orangtua dalam perawatan anak
Rasional : Merupakan unit utama dalam pemenuhan kebutuhan klien
e. Jelaskan kondisi anak, alasan pengobatan dan perawatan.
Rasional : Pengetahuan yang baik tentang kondisi kesehatan klien
akan mengurangi tingkat kecemasan klien dan keluarga
4. Pelaksanaan Tindakan (Implementasi)
• Implementasi adalah pelaksanaan
perencanaan keperawatan oleh perawat dan
klien (Budi Anna Keliat, 1994).
• Melaksanakan tindakan keperawatan pada
klien harus :
Dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
klien
Ketrampilan, interpersonal, intelektual,
teknikal, dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat
Keamanan fisik dan psikologis dilindungi
Dokumentasi intervensi dan respon klien
5. Evaluasi
• Evaluasi adalah bagian terakhir dari proses keperawatan karena dapat
mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan
keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
• Hal ini dapat dilihat dari respon klien setelah dilakukan implementasi,
sehingga perawat dapat mengambil keputusan :
• Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai
tujuan yang diharapkan).
• Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami
kesulitan untuk mencapai tujuan).
• Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu
yang lebih lama untuk mencapai tujuan)
Apa Kesimpulan saudara ???
1. Asuhan Keperawatan merupakan suatu metode ilmiah yang
sistematis digunakan perawat sebagai kerangka kerja untuk
mengatasi masalah kesehatan pada pasien, khususnya kasus
malaria.
2. Peran perawat sebagai sentral dalam upaya kesehatan pasien
khususnya kasus malaria.
3. Perawat harus melaksanakan asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar khususnya pada kasus malaria.
Jadi Peran Perawat dalam kasus malaria :
“Memberikan asuhan keperawatan kepada
individu, keluarga & Masyarakat dalam
bentuk pelayanan keperawatan dengan
upaya preventif dan promotif maupun
kuratif dan rehabilitative baik secara
mandiri maupun kolaboratif antar tim
kesehatan dan stakeholder.
Belajar untuk melakukan
dengan benar pekerjaan kita…..
TUHAN Mencitaimu Selalu……..
Terima Kasih…