Anda di halaman 1dari 9

Patogenesis Patofisiologis dan

Gejala Klinik Campak (Rubeola/


Measles)
Nathaniel
1410079
The Morph

Family : Paramyxoviridae
Genus : Morbillivirus
Species : Measles Virus
Transmisi : Airborne (highly contagious)
hidup 2 jam di udara/ benda
1 person infected 90% non immune
persons infected
The Life Cycle
Pathogenesis
Virus masuk release

Sel epitel trakea/bronkus ditangkap alveolar macrophage

H protein (Hemagglutinin) >< CD46 (all nucleated cells), local lymph nodes
SLAM (Signaling lymphocytes activation mollecule/CD150),
NECTIN-4 (cellular adhesion mollecule) masuk ke darah via RES

fusi via F protein Lungs Intestines Brain

uncoating ssRNA (negative sense) Pneumonia Diarrhea Encephalitis

transkripsi oleh RNA polymerase (RNAdRNAp) persitent measles infection (IC/ mutated strains)

positive sense (mRNA) subacute sclerosing panencephalitis/ SSPE (7-10 tahun kemudian)

protein virus (capsid, enzim)

assembly, maturasi

budding + enveloping
The Clinical Manifestations
Onset 7-14 hari (biasanya 10-12 hari) setelah pajanan pertama
1. Demam tinggi (biasanya >40 C) berlangsung 4-7 hari + gejala prodormal (malaise,
anorexia, dan triad conjunctivitis, cough, coryza)
2. Enanthem : Koplik spots (bercak abu kebiruan (grains of sand) dengan dasar
kemerahan pada mukosa buccal sebrang molar 2
1-2 hari sebelum rash, selama 3-5 hari
Pathognomonic untuk measles (tapi tidak selalu ada)
3. Ruam (disertai pruritus ringan) : makula eritematosa, pucat dan papul pada garis
rambut wajah, sisi leher, belakang telinga --> 48 jam, bergabung jadi plak menyebar
cephalocaudal ke badan dan ekstremitas (termasuk telapak tangan dan kaki)
terbanyak diatas pundak, lesi bisa juga berbentuk petekie atau ekimosis
terjadi 14 hari setelah pajanan, selama 5-7 hari sebelum memudar menjadi coklat
tembaga hiperpigmentasi kemudian deskuamasi

Anda mungkin juga menyukai