Vaksin
Vaksin
Oleh
Herlinda Mawardika, M.Sc
(upload.wikimedia.org)
Imunisasi
Inaktivasi/Pelemahan/Ekstraksi
• Kultur Bakteri
a. Mikroba ditumbuhkan di dalam bejana tertutup.
b. Bejana memungkinkan penambahan medium dan pembuangan limbah
(chemostat).
• Kultur Virus
a. Kultur jaringan /sel: sel ditumbuhkan pada media yang mendukung replikasi virus
b. Embrio burung: virus diinjeksikan melalui cangkang telur, kemudian telur
diinkubasi.
c. Inokulasi hewan: digunakan pada kondisi tertentu
d. Hewan transgenik
Isolasi dan Pemurnian Mikroorganisme
Purifikasi, pemisahan komponen lain atau kontaminan dari produk target sehingga
didapatkan produk dengan kemurnian tinggi.
a. Sentrifugasi
Pemisahan sel mati, debris sel, dan partikel padat lain menggunakan gaya
sentrifugasi. Jenis sentrifugasi yang digunakan yaitu Differential Centrifugation and
Density Gradient Centrifugation.
Contoh: virus influenza, rabies, dan hepatitis B.
b. Kromatografi
Pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien distribusi dari komponen
sampel diantara dua fase, stationary and mobile phase.
Contoh: vaksin cacar air (smallpox vaccine).
c. Filtrasi
Pemisahan partikel dari cairan mnggunakan tekanan.
Inaktivasi Mikroorganisme
(www. fearlessparent.com)
Adjuvant
• Adjuvant: agen yang meningkatkan stimulasi sistem imun dengan
meningkatkan presentasi antigen atau dengan menghasilkan co-stimulation
signal (immunomodulator).
• Adjuvant yang umum digunakan adalah garam aluminium.
• Fungsi adjuvant
a. Meningkatkan respon imun.
b. Mengurangi jumlah antigen dan jumlah injeksi yang diperlukan.
c. Mengatur respon imun melalui keseimbangan Th1/Th2.
Imunologi Vaksin
• Vaksin memicu respon imun seluler dan humoral.
• Imunitas jangka panjang terjadi melalui pengaturan efektor-efektor imun spesifik
atau induksi sel memori imun untuk mengaktivasi efektor imun ketika terdapat
paparan patogen.
• Efektor Imun
1. Sel limfosit B, mengikat patogen atau toksin.
2. Cytotoxic CD8 T lymphocytes (CTL), membunuh sel terinfeksi atau
mensekresikan sitokin antivirus.
Respon sel T CD8+ dan sel B diinduksi oleh sinyal dari CD4+ T helper (Th1 dan Th2).
Efektor dikontrol oleh sel T regulator (Treg).
Imunologi Vaksin
• Mekanisme efektor yang diinduksi vaksin
1. Antibodi
Mengikat sisi aktif toksin atau mencegah difusi antigen
Mencegah replikasi virus
Memicu fagoitosis bakteri ekstraseluler oleh makrofag dan netrofil.
Aktivasi rantai komplemen.
2. CD8+ T cells
Membunuh sel terinfeksi secara langsung melalui sekresi perforin dan granzim.
Membunuh sel terinfeksi secara tidak langsung melalui sekresi sitokin
antimikroba.
3. CD4+ T cells
Menghasilkan IFN, TNF, aktivasi sel B, makrofag, dan sel CD8+ (Th1)
Menghasilkan IL-4, IL-5, IL-6, IL-10 serta aktivasi dan diferensiasi sel B (Th2)
Vaksin memberikan proteksi melalui induksi antibodi spesifik.