Pekerjaan Tanah Dan Drainase
Pekerjaan Tanah Dan Drainase
• Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih
dan seluruh batu atau bahan lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa
penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini
tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal
yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto
maksimum sebesar 180 PK.
•Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka
terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup
kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu
tanpa terjadi genangan.
PEKERJAAN TANAH: TIMBUNAN
•Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH
menurut "Unified atau Casagrande Soil Classification System".
• Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25
atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258
sebagai "very high" atau "extra high", tidak boleh digunakan sebagai
bahan timbunan. Nilai aktif adalah perbandingan antara Indeks
Plastisitas / PI - (SNI 03-1966-1989) dan persentase kadar lempung
(SNI 03-3422-1994).
Pekerjaan Timbunan Biasa
Lapisan tanah lempung yang sangat ekspansif perlu dibuang.
Bahan untuk timbunan pilihan
•Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan
berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.
Bahan untuk timbunan pilihan (lanjutan)
Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui akan tergantung pada kecuraman
dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang
akan dipikul.
Pelaksanaan Timbunan
Pilihan
Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa
Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa haruslah pasir atau kerikil atau
bahan berbutir bersih lainnya dengan Index Plastisitas maksimum 6 %.
Pemadatan timbunan
•Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih
setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung
batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga
batu pada bagian atas timbunan batu tersebut.
• Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju
ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan
menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
• Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau
drainase beton atau struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan
sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai
elevasi yang hampir sama.
• Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi
abutment, tembok sayap, pilar, tembok penahan atau tembok kepala
gorong-gorong, maka tempat-tempat yang bersebelahan dengan
struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat
menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang berlebihan
pada struktur.
• Timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak boleh
ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai
struktur bangunan atas telah terpasang.
•Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi
atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
•Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih
dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
2. Ketentuan Kepadatan untuk Timbunan Tanah
Toleransi dimensi
•Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih
rendah 1 cm dari yang disyaratkan atau disetujui.
•Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki
kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari
air permukaan.
CARA KHUSUS PELAKSANAAN
TIMBUNAN JALAN PADA DAERAH RAWA
2. Metode pemindahan
Cocok untuk material yang tidak stabil dangkal ( 3 m ).
Mengganti lumpur dengan material yang baik.
Cara : dengan berat timbunan, beban tambahan, berat timbunan ditambah
dengan bahan peledak, pemancaran air.
Untuk timbunan dangkal, material baik ditempatkan disepanjang lereng
timbunan sebelumnya sehingga material tersebut meluncur, mengalir dibawah
lumpur yang kurang rapat, dan menggantinya kearah samping.
Selain itu, suatu parit selebar timbunan jalan diledakkan dan segera ditimbun
kembali dengan material yang baik.
CARA KHUSUS PELAKSANAAN
TIMBUNAN JALAN PADA DAERAH RAWA
(lanjutan)
3. Metode underfill
Cocok untuk lumpur yang cukup dalam. Sebuah parit diledakkan dan material
timbunan ditempatkan. Bahan peledak yang dipasang didasar lumpur
memaksa lapisan lumpur tersebut keluar dari bawah timbunan yang akan
turun menggantikan tempatnya.
4. Metode relatif
Merupakan perbaikan dari metode underfill.
Sesudah bahan timbunan ditempatkan, parit pertolongan dibuat di sepanjang
sisi timbunan untuk memudahkan pemindahan lumpur dibagian dasarnya.
9. Metode bor
Bor menembus tanah lumpur dengan diputar sampai mencapai kedalaman
yang diinginkan.
Pada saat bor dicabut, pasir yang mengisi rongga diberikan melalui bagian
tengah batang bor.
Untuk pekerjaan menggali tanah dan sekaligus memuatnya ke dalam truck, dan
untuk membuat timbunan stockpiling. Batu-batuan lepas seperti yang terdapat
disungai-sungai atau ditempat pengambilan batu dari gunung (stone quarry) bisa
juga dimuat oleh alat ini ke dalam alat-alat angkut atau sekaligus ke dalam alat
pemecah batu (stone crusher) yang dipasang di sekitar tempat pengambilan
tersebut.
Wheel Loader ini juga dapat didipakai sebagai alat pemuat agregat ke dalam
hoper cold bin pada Asphalt Mixing Plant (AMP).
Dump truck adalah alat yang khusus dipergunakan alat pengangkutan yang
mempunyai kapasitas yang tinggi dan biaya operasi yang relatif murah.
Alat pemadat ini adalah type yang tertua, yang hingga kini masih
dipergunakan pada pekerjaan-pekerjaan pembuatan jalan di Indonesia, yang
dipergunakan untuk pemadatan lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang
berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam. Meskipun
demikian, cukup baik juga untuk pemadatan tanah sebagai subgrade, base
course.
Roller ini umumnya digunakan klas 8 – 10 ton, artinya berat roller dengan roda
kosong adalah 8 ton, sedangkan kalau roda di-isi, beratnya menjadi 10 ton.
Vibratory Roller
Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume timbunan dan waktu yang disediakan.
Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu, kemudian berapa kemampuan kapasitas
alat tersebut untuk dapat mengerjakan suatu volume tertentu.
Pekerjaan Galian Tanah
Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut :
•Volume galian
•Jarak angkut dari galian ke tempat buangan
•Waktu yang disediakan
Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume galian dan waktu yang disediakan.
Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu kemudian berapa kemampuan kapasitas
alat tersebut untuk dapat mengerjakan suatu volume tertentu.
PEKERJAAN DRAINASE
Uraian
Pembuatan selokan baru (dengan pasangan atau tidak) sesuai arah dan
ketinggian, relokasi atau perlindungan dari saluran yang ada.
Uraian
a. Pekerjaan ini terdiri dari pemasangan lapis pelindung pada tepi atau dasar
selokan dan saluran air, dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur dan
bangunan saluran air kecil sejenis lainnya dengan pasangan batu dengan
adukan semen yang dibangun di atas suatu dasar yang telah dipersiapkan
untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan.
a. Permukaan dari setiap batu tidak boleh berbeda dari profil permukaan rata-
rata pasangan batu di sekitarnya lebih dari 30 mm.
b. Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang
dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda dari profil lantai dasar
saluran yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm, juga tidak berbeda
dari profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui lebih dari 50
mm.
c. Ketebalan minimum dari setiap pasangan batu dengan adukan harus 100
mm.
d. Profil akhir untuk bangunan tidak utama yang tidak menahan beban seperti
kantung lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda dari profil yang ditentukan
atau disetujui lebih dari 20 mm.
BAHAN-BAHAN
1. Batu
a. Batu harus terdiri dari batu alam atau batu galian yang kasar, kuat /
keras, tahan lama, padat, tahan terhadap pengaruh udara dan air serta
cocok dalam segala hal untuk fungsi yang dituju.
b. Kualitas dan ukuran dari batu harus disetujui oleh Pemimpin Proyek
sebelum digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan saluran air harus
sedapat mungkin empat persegi bentuknya.
c. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar atau Spesifikasi, maka setiap batu
harus berbobot lebih dari 6 kg.
2. Adukan
Adukan, haruslah adukan semen sesuai dengan persyaratan Bab 7.3.
spesifikasi ini.
3. Drainase porous
Bahan-bahan untuk pembentukan alas, lubang pembuangan air atau
kantong saringan untuk pekerjaan pasangan batu adukan harus sesuai
dengan persyaratan Bab 2.4. dari Spesifikasi ini.
GORONG-GORONG DAN SALURAN BETON
Uraian