Anda di halaman 1dari 13

OTITIS MEDIA

AKUT

TUTOR 2
Otitis media akut merupakan
peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid, dan sel-
sel mastoid. Keadaan seperti ini
mengakibatkan nyeri telinga dan
juga mengakibatkan membram
timpani menjadi merah, opak, kaku,
dan benjol.et al (2011) dan Garna,
dkk (2012),

Otitis media akut adalah merupakan


peradangan yang terjadi pada telinga
bagian tengah, kondisi ini terjadi
tiba-tiba dan biasanya kurang dari
tiga minggu. (Donaldson, 2010).

DEFINISI OTITIS MEDIA AKUT (OMA)


ETIOLOGI
1. Bakteri
Menurut penelitian, 65-75% kasus
OMA dapat ditentukan jenis bakteri
piogeniknya melalui isolasi bakteri
terhadap kultur cairan atau efusi
telinga tengah. Kasus lain tergolong
sebagai non patogenik karena tidak
ditemukan mikroorganisme
penyebabnya
2. Virus
Virus dapat dijumpai tersendiri atau
bersamaan dengan bakteri
patogenik yang lain. Virus yang
paling sering dijumpai pada anak-
anak, yaitu respiratory syncytial virus
(RSV), influenza virus, atau
adenovirus (sebanyak 30-40%).
MANIFESTASI KLINIS

 Telinga berair (otorrhoe)


 Gangguan pendengaran

 Otalgia ( nyeri telinga)

 Vertigo

(Nursiah,2003)
PATOFISIOLOGI
OMA sering diawali dengan infeksi saluran napas seperti radang tenggorokan /
pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran eustachius yang bisa
menyebabkan infeksi pada saluran tersebut. Sehingga terjadilah
pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-
sel darah putih untuk melawan bakteri.Sel darah putih akan melawan sek-sel
bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri, sedikitnya terbentuk nanah
dalam telinga tengah.
Pembengkakan jaringan sekitar sel eustachius menyebabkan lendir yang
dihasilkan sel-sel jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat
terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung
gendang telinga dengan organ pendengatran di telinga dalam bergerak bebas.
Cairan yang terlalu banyak tersebut, akhirnya dapt merobek gendang telinga
karena tekanannya.
PATHWAY
KLASIFIKASI OMA
 Stadium Oklusi Tuba Eustachius  Stadium Perforasi
Terdapat gambaran retraksi membrane Karena pemberian antibiotic yang
timpani akibat tekanan negatif di dalam terlambat atau virulensi kuman yang
telinga tengah. Kadang berwarna normal
tinggi, nanah keluar mengalir dari telinga
atau keruh pucat.
tengah ke telinga luar
 Stadium Hiperemis (Presupurasi)
Tampak pembuluh darah yang melebar di  Stadium Resolusi
membrane timpani atau seluruh membrane Bila membrane timpani tetap utuh,
timpani tampak hiperemis dan edema. maka perlahan-lahan akan normal
kembali. Bila terjadi perforasi, maka
 Stadium Supurasi secret akan berkurang dan mongering.
Membrane timpani menonjol kea rah
telinga luar akibat edema yang hebat
pada mukosa telinga tengah
PENATALAKSANAAN
 stadium oklusi : Diberikan obat tetes  stadium perforasi : Diberikan obat
hidung HCL efedrin 0,5 % dalam cuci telinga H2O2 3% selama 3-5
larutan fisiologik untuk anak ≤ 12 thn hari serta antibiotic yang adekuat 3
dan HCL efedrin 1% dalam larutan minggu.
fisiologik untuk anak yang berumur ≥
12 thn tau dewasa.
 Stadium resolusi : Karena biasanya
 stadium presupurasi, : Diberikan akan tampak secret mengalir
antibiotic, obat tetes hidung, dan keluar,maka dilanjutkan antibiotic
analgesic. sampai 3 minggu.

 stadium supurasi : selain antibiotic,


pasien harus dirujuk untuk dilakukan
miringotomi bila membrane timpani
msih utuh. Selain itu, analgesic juga
perlu diberikan agar nyeri dapat
berkurang.
SKENARIO KASUS
Seorang anak laki – laki berusia 10 tahun datang ke poli THT dengan keluhan
sakit telinga. orang tua klien mengatakan sudah 2 minggu anaknya mengeluh
sakit telinga, beberapa hari lalu dari telinga anaknya keluar cairan kekuningan
dari telinga kiri, anaknya sering mengeluh gatal pada telinga kirinya, ibu
mengeluhkan selama anaknya sakit, anaknya tidak mengikuti perintah orang
tuanya, ibu mengatakan anaknya sering mengeluh merasa penuh di telinga.
Data objektif diperoleh data Telinga kiri An. S tampak keluar cairan
kekuningan, berbau busuk, klien tampak menggaruk-garuk telinga kirinya,
keluarga klien tampak kebingungan dengan kondisi anaknya. Tanda Vital :
90/60 mmHg, Suhu 36°C, Nadi 120 X/menit, RR 24 X/menit, Berat Badan 13
kg. mata simetris, tidak ikterik, reflek pupil baik, penglihatan baik, tanpa alat
bantu penglihatan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. telinga
simeris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaran,
terdapat serumen, terdapat secret berwarna kekuningan, berbau busuk.
hidung tidak ada polip, tidak ada secret, fungsi penciuman baik. Mulut tidak
ada stomatitis, lidah bersih, gigi bersih, tidak ada nyeri menelan, tidak ada
karies gigi. Leher tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
ASUHAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama / alasan kunjungan :
Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal di sela-sela jari, telapak tangan dan
pergelangan tangan.

Riwayat kesehatan sekarang


Pasien datang ke poli kulit dengan keluhan gatal-gatal di sela-sela jari, telapak tangan
dan pergelangan tangan. Keluhan dirasakan sejak seminggu yang lalu dengan keluhan
gatal semakin hari semakin berat dan gatal pun bertambah pada malam hari atau saat
cuaca panas dan berkeringat. Awalnya muncul bintik merah dibagian telunjuk lalu ada
lesi yang menjalar kemerahan dan bernanah.

Riwayat kesehatan dahulu


Tidak terkaji

Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga pasien mengatakan dikeluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama
dengan pasien.
LANJUTAN...
INTERVENSI KEPERAWATAN
 DX 1: Nyeri Akut
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Berikan informasi mengenai konsep nyeri
3. Dorong pasien untuk memonitor danmenangani nyeri dengan tepat
4. Berikan pengobatan sesuai anjuran dokter

 Dx 2: Defesiensi pengetahuan
1. Lakukan pendidikan kesehatan
2. Peningkatan kesadaran kesehatan
3. Lakukan pengajaran pada individu
4. Lakukan pendidikan orang tua/keluarga dalam membesarkan anak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai